Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN TUGAS AUDITING 1

Penaksiran Resiko

OLEH:

KELOMPOK 9

WAHYU KURNIAWAN 180503115

CHRISTINA DWI SETIA 180503116

ENDANG PELAYASICA G 180503131

KARIN ADINDA ZACHRY 180503154

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
Definisi

Penaksiran risiko pengendalian adalah proses evaluasi efektivitas desain dan operasi
pengendalian intern entitas dalam rangka penceegahan atau pendeteksian salah saji material dalam
laporan keuangan.

Penaksiran Risiko Pengendalian

Proses audit atas laporan keuangan dilaksanakan oleh auditor melalui empat tahap utama :
perencanaan audit, pemahaman dan pengujian pengendalian intern, pelaksanaan pengujian subtantif, dan
penerbitan laporan audit. Penaksiran risiko pengendalian dilakukan pada tahap pemahaman dan pengujian
atas pengendalian intern. Penaksiran risiko pengendalian adalah proses kegiatan dalam mengevaluasi
tingkat efektifitas desain dan operasi pengendalian intern entitas dalam rangka pencegahan atau
pendektesian salah saji material di dalam laporan keuangan.

Tahap-tahap penaksiran risiko pengendalian :

 Petimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas pengendalian intern.

Cara yang dapat dilakukan dalam mendokumentasikan pemahamannya atas pengendalian


intern kliennya : kuesioner pengendalian intern, bagan alir, uraian tertulis. Pemahaman
pengendalian intern digunakan untuk (1) mengidentifikasi salah saji potensial dan (2)
mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap risiko pengendalian.

 Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi entitas.

Identifikasi salah saji potensial dilakukan berdasarkan hasil dokumentasi atas pemahaman
pengendalian intern, identifikasi setiap akun-akun signifikan.

 Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi salah saji.

Dalam melakukan identifikasi pengendalian, diperlukan pertimbangan atas unsur-unsur


pengendalian (1) lingkungan pengendalian, (2) penaksiran risiko, (3) informasi dan komunikasi,
(4) aktivitas pengendalian, (5) pemantauan.

 Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan


efektivitas desain dan operasi pengendalian intern.
 Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian.

Dalam mengevaluasi bukti, harus dilakukan dengan pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.
Jika berbagai tipe bukti mendukung kesimpulan mengenai keefektifan suatu pengendalian, tingkat
keyakinan yang dapat diberikan meningkat, sedangkan jika bukti yang dikumpulkan tidak mendukung
berbagai kesimpulan, tingkat keyakinan yang diberikan menjadi berkurang.
Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektivitas
desain dan/atau operasi pengendalian intern. Dalam hubungannya dengan desain pengendalian intern,
pengujian pengendalian yang dilakukan berkaitan dengan apakah kebijakan dan prosedur telah di desain
memadai untuk mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam asersi tertentu laporan keuangan.
Dalam hubungannya dengan operasi suatu pengendalian intern, pengujian pengendalin yang dilakukan
oleh auditor berkaitan dengan apakah kebijakan dan prosedur sesungguhnya berjalan dengan baik.
Pengujian pengendalian dapat diterapkan dalam dua strategi audit : (1) pendekatan substantif dan (2)
pendekatan risiko pengendalian rendah.

Perancangan Pengujian Pengendalian

Jenis pengujian pengendalian yang dapat dilakukn dalam pelaksanaan pengujian pengenalian adalah :

 Permintaan keterangan

Permintaan keterangan dari personel yang berwenang tentang pelaksanaan pekerjaan


mereka, yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Permintaan keterangan didesai untuk
menentukan : (1) pemahaman personel terhadap tugas-tugasnya (2) pelaksanaan pekerjaan
mereka secara individual (3) frekuensi, penyebab, dan penyelesaian penyimpangan yang terjadi.
Jawaban yang tidak memuaskan dari personel dapat menunjukan penerapan tidak semestinya atas
pengendalian intern.

 Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan terhadap pekerjaan personel, dan dapat menghasilkan bukti


yang serupa dengan permintaan keterangan. Pengamatan yang baik dilakukan tanpa
sepengetahuan personel yang diamati dan bersifat mendadak.

 Inspeksi

Inspeksi dilakukan terhadap dokumen dn laporan yang menunjukan kinerja pengendalian.

 Pelaksanaan kembali

Pelaksanaan kembali atau reperforming dilakukan dengan melaksanakan kembali


prosedur tertentu. Prosedur ini cocok digunakan apabila terdapat jejak transaksi.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi, pengujian pengendalan harus dilaksanakan sedekat mungkin
dengan akhir tahun yang diaudit. Lingkup pengujian pengendalian secara langsung dipengaruhi oleh
taksiran tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. Diperlukan pengujian dengan lingkup yang lebih
luas untuk taksiran tingkat risiko pengendalian moderat atau rendah.

Desain Pengujian Substantif

Desain pengujian substantif mencakup penentuan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
diperlukan untuk memenuhi tingkat risiko deteksi setiap asersi.

Jenis pengujian substantif :

 Prosedur analitik
 Pengujian terhadap transaksi rinci
 Pengujian terhadap saldo rinci

Anda mungkin juga menyukai