Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN PERSONAL HYGIENE

A. Konsep Dasar Personal Hygine


1. Definisi

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene merupakan suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan
dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan kondisi kesehatan, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan
diri. Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam pemenuhan
kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi
gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan informasi-
informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau
frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan perawatan diri.
2. Etiologi

Adapun penyebab terjadinya defisit gangguan personal hygiene adalah:

a. Sakit, sehingga tidak dapat melakukan sendiri

b. Kurangnya pengetahuan dan informasi

c. Keterbatasan biaya

d. Lingkungan yang tidak mendukung

e. Tidak adanya fasilitas yang memadai


3. Klasifikasi

a. Perawatan diri berpakaian

b. Perawatan diri eleminasi

c. Perawatan diri makan


d. Perawatan diri mandi

4. Patofisiologi

Ketidakmampuan perawatan diri ditentukan oleh ketidakmampuan untuk


melakukan aktivitas. Ketidakmampuan untuk beraktivitas ini juga ditentukan
oleh beberapa hal seperti lemah atau lelah, cemas berat, tidak mampu merasakan
bagian tubuh, kerusakan kognisi atau perceptual, nyeri, kerusakan
neurovaskuler, kerusakan musculoskeletal. Jika kita tidak mampu beraktivitas
(intoleransi aktivitas) atau mengalami penurunan motivasi atau keinginan untuk
beraktivitas, maka kita juga tidak akan mampu untuk melakukan perawatan diri,
sehingga kita akan mengalami defisit perawatan diri.
5. Pathway

6. Manifestasi Klinis

Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :

a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan.

b. Hidung kotor dan telinga juga kotor.

c. Gigi kotor disertai mulut bau.

d. Kulit panjang dan tidak terawat.


e. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat.

f. Badan kotor dan pakaian kotor.

g. Penampilan tidak rapi

Adapun tanda-tanda dari personal hygiene adalah sebagai berikut :

1) Fisik

a) Badan bau, pakaian kotor

b) Rambut dan kulit kotor

c) Kuku panjang dan kotor

d) Gigi kotor, mulut bau

e) Penampilan tidak rapi

2) Psikologis

a) Malas, tidak ada inisiatif.

b) Menarik diri, isolasi.

c) Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina

3) Sosial

a) Interaksi kurang

b) Kegiatan kurang

c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan,


buangair besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/ sikat gigi, tidak
dapat berpakaian sendiri.
7. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium

Meliputi : pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urin rutin, pemeriksaan


kimia darah, pemeriksaan serologi.
b. Pemeriksaan radiagnostik (x-foto tulang belakang, x–foto kpeal dsb)

c. Pemeriksaan penunjang yang lain ( CT Joan , LP)


8. Diagnosa Banding

a. Defisit Perawatan Diri : Mandi

b. Defisit Perawatan Diri : Berpakaian

c. Defisit Perawatan Diri : Makan

d. Defisit Perawatan Diri : Eliminasi

9. Penatalaksanaan

Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang


mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada
daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan
mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir rambut.
Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala, menambah
rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit dan
memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit.

Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara membersihkan dan


menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah infeksi
pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah
nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tindakan keperawatan
pada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara sendiri. Tujuannya adalah
menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat
garukan dari kuku.
10. Komplikasi

a. Gangguan integritas kulit

b. Gangguan membran mukosa mulut


c. Infeksi

d. Gangguan Psikologi

B. Proses Keperawatan

1. Identitas pasien

Nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan terkahir dan


sebagainya.

2. Riwayat Keperawatan

Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana


yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hygiene personal individu,
baik faktor pendukung maupun faktor penghambat.

3. Pemeriksaan fisik

a. Rambut

Amati kondisi rambut , Keadaan kesuburan rambut, Keadaan rambut


yang mudah rontok, Keadaan rambut yang kusam, Keadaan tekstur.

b. Kepala

Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala, Botak/alopesia,


Ketombe, Berkutu, Adakah eritema, Kebersihan

c. Mata

Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada


kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.

d. Hidung

Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung,


tanda-tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan
bagaimana membran mukosa.
e. Mulut

Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan


adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-
pecah.

f. Gigi

Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak


lengkap atau gigi palsu.

g. Telinga

Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau
perubahan daya pendengaran.

h. Kulit

Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.


Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.

i. Genetalia

Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium.


Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya.

j. Tubuh secara umum

Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya


kelainan pada kulit atau bentuk tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC
JILID 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai