Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pengampu: Agus Salim, S.Pd.I., M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

Kelompok I
Intan Fitriani
Muhammad Hamdan
Nur Azizi Fatwa

VII B REGULER PAGI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYEKH H. ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt. yang
telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah pengembangan kurikulum PAI
yang berjudul “hakikat kurikulum pendidikan Islam”. Shalawat beserta salam kita
hadiahkan kepada Nabi Muhammad saw., karena berkat beliaulah kita dapat
merasakan pendidikan sampai seperti saat ini.
Selanjutnya dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini, kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, walaupun kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat
yang terbaik. Dengan itu kami mohon saran dan kritiknya yang sifatnya dapat
membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah lain untuk selanjutnya.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat memberi manfaat buat yang membacadan
juga bagi kami. Aamiin. Allahumma Aamiin.

Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Permasalahan .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Rumusan Masalah .......................................................................... 2

BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Pengertian Kurikulum Pendidikan ............................................................. 3
B. Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan ........................................................ 4
C. Kedudukan Kurikulum Dalam Proses Pendidikan ..................................... 5

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 7
A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
B. Saran .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hakikat manusia dari sisi penciptanya adalah makhluk yang sempurna karena
dibekali dengan akal. Maka dengan akal itulah manusia akan selalu berfikir tentang
kelangsungan hidupnya dan generasinya.
Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya
manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang
digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan,
melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu
menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan
keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Di sisi lain,
pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial dalam
masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.
Sehubungan dengan tujuan pendidikan di Indonesia, maka dalam upaya
memajukan bangsa dan negara, perlu adanya proses pendidikan atau proses belajar
yang akan memberikan pengertian, pandangan, dan penyesuaian bagi masyarakat
khususnya maupun Negara pada umunya, sebagai penyebab perkembangan
pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran
pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan
suatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam
kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa
dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual, emosional, dan sosial
keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan
tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran, dan alat evaluasi

1
pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap
keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi
yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan
bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha
mengembangkannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan inti yang akan diteliti, yaitu :
1. Apa definisi dari kurikulum pendidikan.
2. Apa saja manfaat dan fungsi kurikulum dalam pendidikan.
3. Apa saja kedudukan kurikulum dalam proses pendidikan

C. Tujuan Masalah
Adapun Tujuan dari rumusan masalah di atas ialah :
1. Untuk mengetahui definisi dari kurikulum pendidikan
2. Untuk mengetahui manfaat dan fungsi kurikulum dalam pendidikan.
3. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam proses pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Pendidikan


Kata kurikulum mulai di kenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan lebih
kurang sejak satu abad yang lalu. Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya
dalam Webster tahun 1856. Pada tahun itu kata kurikulum di gunakan dalam bidang
olahraga yakni suatu alat yang membawa orang dari start sampai finish. Barulah
pada tahun 1955 istilah kurikulum di pakai dalam bidang pendidikan dengan arti
sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan.
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu,
kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.
M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus
disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
S. Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum, di
antaranya: pertama, kurikulum sebagai produk (hasil pengembangan kurikulum),
kedua, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari oleh siswa
(sikap, keterampilan tertentu), dan ketiga, kurikulum dipandang sebagai
pengalaman siswa. 1
Pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan program
pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan
kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan
tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupan
yang pelaksanaannya tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah.
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam, maka kurikulum
berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing

1
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 13

3
peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi
sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan
Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi
hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang
strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.

B. Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan


Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat
enam fungsi kurikulum, yaitu:
1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan
siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social.
Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis.
Oleh karena itu, siswa pun harus memilki keampuan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2. Integrasi (the integrating function)
Bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian
integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadan
yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.
3. Fungsi diferensiasi (the differentiation function)
Bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki
perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani
dengan baik.
4. Persiapan (the propaedeutic function)
Bahwa kurikulum sebagai alat penddikan harus mampu mempersiapkan
siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu,
kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat
mempersiapkan siswa utnuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena
sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
5. Fungsi pemilihan (the selective function)

4
Bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memilh program-program belajar yang sesuai
dengan kemampuan dan niatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya
dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual
siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara
lebih luas dan bersifat fleksibel. 2
6. Diagnostik (the diagnostic function)
Bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan
mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi)
dan kelemahan yang dimilikinya.

C. Kedudukan Kurikulum Dalam Proses Pendidikan


Pendidikan berisikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam
upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi
pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun
masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, interaksi pendidikan terjadi antara orang
tua sebagai pendidik dan anak sebagai peserta didik. Interaksi ini berjalan tanpa
rencana tertulis.
Sedangkan pendidikan dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal. Guru
sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga
pendidikan guru.
Dalam lingkungan masyarakat pun terjadi berbagai bentuk interaksi pendidikan,
dari yang sangat formal yang mirip dengan pendidikan disekolah dalam bentuk
kursus-kursus, sampai dengan yang kurang formal seperti ceramah dan pergaulan
kerja. Gurunya juga bervariasi dari yang memiliki latar belakang pendidikan khusus
sebagai guru, sampai dengan yang melaksanakan tugas sebagai pendidik karena
pengalaman, kurikulumnya juga bervariasi. Dari yang memiliki kurikulum formal
dan tertulis sampai dengan rencana pelajaran yang hanya ada pada pikiran
penceramah atau moderator serasehan.

2
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), h. 95

5
Berhubungan dengan itu, kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah :
1. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai
rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau
spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan
landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi
pendidikan.3
Kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri ,
pendidikan sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan, komponen-komponen pendidikan itu
antara lain adalah tujuan pendidikan, kurikulum pendidik, peserta didik,
lingkungan, sarana dan pra sarana, manajemen, serta teknologi.
Berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa kurikulum mempunyai
kedudukan-kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional.

3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung : Bumi Aksara, 1994), h. 17

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu,
kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.
M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus
disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
kedudukan kurikulum dalam pendidikan adalah :
1. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai
rambu-rambu dalam pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para ahli atau
spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan
landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi
pendidikan.
B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini kami berharap agar senantiasa dapat
dimanfaatkan dan sebagai literatur atau sebagai bahan rujukan bagi kami dalam
menambah wawasan pengetahuan. Sehingga mampu memberikan kontribusi dalam
proses pembelajaran dan Pendidikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Abd.Rahman. 2005. Politik.Pendidikan Nasional.Pergeseran Pendidikan


Agama Islam. Yogyakarta: Kurnia Alam.
Nasution, S. 2006. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Tafsir, Ahmad. 2012. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Bumi Aksara
Tim Pengembang MKOP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai