BAB IV
A. Temuan Umum
Sinumbah
Athfal.
Kabupaten Simalungun yaitu Nomor 594 Tahun 2015 beralamat di Afd. V Dolok
34
43
35
dibuktikan dengan tingginya minat orang tua untuk memasukkan anaknya belajar
Simalungun.
a. Visi
dan akhirat.
ditempuh diantaranya :
mantap
b. Misi
perilaku relegius.
peserta didik.
3. Keadaan Guru
dalam lingkungan belajar mengajar di kelas. Guru memiliki peran penting dalam
Tabel 4.1
Daftar Tenaga Pengajar MTS Swasta Darussalam
Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-Laki 8
2. Perempuan 6
Jumlah Total 14
Sumber Data: Data Statistik Tata Usaha MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V
Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran
2018/2019.
4. Keadaan Anak
Anak didik merupakan bagian penting yang akan didik melalui aktivitas
berikut:
Tabel 4.2
Keadaan Jumlah Anak didk
Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun
Sumber Data: Data Statistik Tata Usaha MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V
Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran
2018/2019.
39
Tabel 4.3
Keadaan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal
Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun
No Nama Ruangan/Unit Ukuran Jumlah Ket
1. Ruang Kelas 6 x7 m 3 kelas Baik
2. Kantor Kepala Sekolah 3x4 m 1 unit Baik
3. Ruang Guru 6x7 m 1 unit Baik
4. Ruang Tata Usaha 6x7 m 1 unit Baik
5. Perpustakaan 8x6 m 1 unit Baik
6. Gudang 6x7 m 1 unit Baik
7. Kantin Sekolah 8x8 m 2 unit Baik
8. Kamar Mandi Guru 2x3 m 2 unit Baik
9. Kamar Mandi 2x3 m 2 unit Baik
10. Lapangan Olahraga 28,5x15 m 1 unit Baik
Sumber Data: Data Statistik Tata Usaha MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V
Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran
2018/2019.
40
B. Temuan Khusus
tidak dapat dilaksanakan dengan baik atau bahkan tidak ada sama sekali, maka
akan dapat berdampak negatif pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga
berada pada tingkat pendidikan MTS adalah termasuk anak yang masih masih
pembinaan terhadap diri anak telah dilaksanakan di sekolah ini sebagai bukti
pembinaan kepada anak, sudah menjadi kebutuhan bahwa sekolah saat ini
sekolah atau anak yang belajar di sekolah terdiri dari berbagai latar belakang
kehidupan sosial, disamping anak itu sendiri yang masih berada pada rentang usia
yang mudah labil dan terpengaruh oleh kondisi luar dirinya. Hal ini dapat
dapat menimbulkan masalah yang berbeda-beda. Maka prilaku anak ini sudah
seharusnya dibina dan diarahkan pada aktivitas yang dapat lebih mendukung
sehingga benar-benar dapat melakukan tugasnya dengan baik dan benar. Untuk itu
pengetahuan.
akan tetapi sarana pendukung adalah suatu keharusan yang diberikan guna lebih
anak.
sama persis seperti apa yang terdapat dalam teori, sebab hal ini dilatar
belakangi oleh keadaan masalah anak yang ditangani sering kali
beragam. Oleh karena itu mengharuskan petugas untuk membantu anak
dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya dalam kegiatan belajar
mengajar.
Sinumbah Kabupaten Simalungun dalam prakteknya tidak selalu sama dengan apa
yang terdapat dalam teori, atau dalam petunjuk pembinaan, sebab dalam
dengan masalah yang dialami oleh anak. Masalah yang dialami oleh anak
tentunya beraneka ragam sesuai dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-
beda. Oleh karena itu pelaksanaan pembinaan harus dilakukan sesuai dengan
adanya kerjasama dari berbagai pihak, termasuk dengan anak sendiri sebagai
dikemukakan :
memproses dan mengentaskan masalah yang dialami anak. Jika sarana dan
sepenuhnya dilaksanakan dengan baik bahkan tidak memperoleh hasil yang baik.
membantu mengentaskan permasalahan yang dialami oleh anak tidak dapat hanya
masalah anak yang akan diatasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan dan keterampilan guru harus sejalan dengan sarana dan fasilitas.
beberapa jenis sarana dan fasilitas yang sudah dilengkapi dalam pelaksanaan
guru dipengaruhi oleh adanya perlengkapan sarana dan fasilitas pendukung yang
dibutuhkan.
penelitian terhadap beberapa sarana dan fasilitas ini maka peneliti dapat
1. Buku Absensi
Buku absensi adalah buku yang berisikan tentang data absensi anak MTS
atau buku untuk mendata anak. Buku data anak ini diperuntukkan terutama
2. Meja Piket
Meja piket ini adalah meja yang secara khusus diperuntukkan di lokasi kantor
Kabupaten Simalungun. Meja ini diperuntukkan sebagai salah satu media atau
tempat untuk menerima informasi berbagai masalah yang dialami anak. Pada
Kabupaten Simalungun datang ke meja piket ini atas dasar kemauan sendiri
maupun karena dipanggil oleh guru. Melalui meja piket ini biasanya awal
proses penanganan masalah yang dialami anak, sebab di sini akan dilakukan
pendataan indentitas diri anak untuk selanjutnya akan ditindak lanjuti dalam
mengentaskan masalahnya.
3. Kursi
Kursi ini disusun dan ditempatkan pada ruangan pembinaan MTS Swasta
kursi yang ada diruangan ini cukup banyak, hal ini di dasarkan pada kebutuhan
4. Lemari
menemukan bahwa lemari ini berisikan file-file tentang data –data anak yang
pembinaan yang diberikan kepada anak. Lemari ini juga berisikan berbagai
barang bukti bentuk perlakuan pelanggaran yang dilakukan oleh anak MTS
Buku proses masalah yang ada dalam ruangan pembinaan ini adalah bentuk
memudahkan petugas pembinaan mendata atau melihat data anak yang pernah
Buku ini merupakan kelanjutan dari buku proses masalah, hanya saja buku ini
masalah yang ada pada anak di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok
Surat undangan ini secara khusus diperuntukkan kepada orang tua anak, dimana
melalui suart ini bukti keterlibatan atau kerjasama antara guru dengan orang
tua/wali anak. Surat undangan ini secara sengaja diberikan kepada orang tua
sehingga masalah tidak hanya diatasi melalui sekolah saja, tetapi dibutuhkan
Lembar tata tertib sekolah ini adalah seagai pedoman bagi guru untuk
anak. Tata tertib sekolah ini merupakan aturan yang menyebabkan keadaan
anak teratur, maka petugas pembinaan memerlukannya, bila suatu saat nanti
mengemukakan :
dikemukakan :
yaitu adanya program yang disusun dan disesuaikan dengan jumlah petugas
pembinaan. Tentunya perlu pembagian tugas yang jelas serta dukungan petugas
yang memadai.
50
Untuk mendapatkan berbagai masalah yang ada dan dialami anak sudah
yang diterapkan di atas, dan cara ini sudah menjadi kebiasaan di sekolah ini yang
secara umum pula anak sudah memanfaatkan cara ini dalam mengungkapkan atau
masalah-masalah yang dihadapi oleh anak itu sendiri. Oleh karena itu tugas
pembinaan dipengaruhi oleh jenis masalah yang dialami oleh anak itu sendiri.
Kabupaten Simalungun.
51
tentang kerjasama orang tua dalam pembinaan kepercayaan diri anak dapat
kebutuhan anak itu sendiri. Dalam hal masalah-masalah yang dialami anak
yang dilakukan secara berkelompok dimana hal ini dikarenakan bahwa anak
tersebut mengalami masalah yang sama yang terdiri dari beberapa orang sehingga
masalah yang dialami oleh anak yang ada di MTS Swasta DARUSSALAM AFD.
masalah prilaku pergaulan anak. Terutama pergaulan ini adalah berkaitan dengan
susah untuk menerima keberadaan orang lain dalam dirinya bahkan cenderung
untuk lebih mementingkan diri sendiri karena merasa lebih mampu untuk
melakukan segala tindakan atas dasar usahanya sendiri. Sehingga kepedulian dari
orang lain tertutup bagi dirinya. Kondisi ini adalah prilaku yang bisa
menimbulkan masalah.
53
prilaku tersebut. Hal ini dapat dipahami bahwa di sekolah ini sudah dilakukannya
masalah yang berkaitan dengan prilaku sebagai perwujudan sikap diri tersebut.
Secara umum prilaku anak itu lebih dikhususkan pada proses penyesuaian
dirinya. Proses penyesuaian diri ini tidak terlepas dari perilaku diri yang
berkaitan dengan kehidupan sosialnya. Sehingga beberapa bentuk tingkah
laku di atas dapat menjadi indikasi kemampuan anak dalam melakukan
penyesuaian diri sebagai wujud keadaan dirinya. Jika anak mampu
melakukan beberapa tindakan diatas (jenis-jenis perbuatan) maka dia
dianggap memiliki prilaku yang baik. Sebaliknya jika anak tidak mampu
melakukan tindakan itu (menimbulkan masalah) maka prilaku dianggap
tidak baik.
maka dapat dipahami bahwa prilaku anak itu diantaranya adalah prilaku anak
menilai diri anak memiliki prilaku yang baik sedangkan anak yang tidak mampu
dalam melakukan penyesuaian diri berarti memiliki prilaku anak itu dapat
S.Pd.I di atas dapat dipahami bahwa untuk membina dan menumbuhkan prilaku
dalam diri anak dibutuhkan dengan memberikan pendidikan yang baik yang
antara tiga tempat penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, dimana anak harus
lingkungan masyarakatnya.
pemberian pendidikan tidak hanya menjadi tugas pada salah satu bagian saja, anak
pula ketika anak berada dalam lingkungan sosial masyarakatnya. Jadi dalam
lingkungan keluarga, dalam lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan sosial atau
tentang tujuan kerjasama orang tua dalam pembinaan kepercayaan diri anak dapat
dikemukakan :
S.Pd.I di atas dapat dipahami bahwa untuk membina dan menumbuhkan prilaku
dalam diri anak dibutuhkan dengan memberikan pendidikan yang baik yang
antara tiga tempat penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, dimana anak harus
lingkungan masyarakatnya.
anak untuk bisa memahami tujuan belajarnya. Dengan adanya pemahaman ini
tentu anak akan bisa melakukan berbagai aktivitas yang benar-benar dapat
Untuk meneliti terhadap penyesuaian diri anak, dalam hal ini peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu orang tua anak MTS
Wawancara dengan Ibu Irma Sari selaku orang tua di MTS Swasta
Kemampuan diri :
Anak berusaha untuk menyakini terhadap diri sendiri yaitu meyakini
bahwa anak memiliki kemampuan diri, yaitu kemampuan untuk
melakukan sesuatu termasuk dalam melakukan aktivitas, maka anak akan
berusaha membuktikan bahwa anak mampu meraih keberhasilan dalam
aktivitas belajar sehingga memperoleh hasil belajar dengan baik.
Sikap positif :
Anak selalu menanggapi segala sesuatu dengan berpikir positif, anak
berusaha untuk menanggapi segala sesutau yang diberikan secara positif
sehingga dapat mengambil manfaat untuk kepentingan diri anak.
pemahaman terhadap diri sendiri. Anak menyadari bahwa dia memiliki potensi
diri sebagai suatu kemampuan yang ada dalam dirinya. Dengan adanya kesadaran
kemampuan diri.
Anak di atas juga memiliki sikap positif yaitu anak selalu menilai atau
kebaikan dan kemajuan dalam dirinya. Sehingga anak lebih mampu menilai dari
kebaikan tindakan yang dilakukan kepadanya dan menyadari segala sesuatu itu
Wawancara dengan Ibu Atun selaku orang tua anak di MTS Swasta
kepercayaan diri yang berkaitan dengan kemampuan diri dan sikap positif dapat
dikemukakan :
Kemampuan diri :
Anak yakin bahwa anak memiliki kemampuan diri. Anak memiliki
kemampuan terutama untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik,
mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendukung keterampilan di sekolah.
Kemampuan yang anak miliki membuat anak selalu berusaha dan
meyakini bahwa usaha anak akan memberikan hasil yang baik.
Sikap positif :
Anak berusaha menanggapi segala sesuatu yang diberikan secara baik,
menerima dengan hati yang terbuka karena itu bisa memberikan manfaat
bagi keberhasilan anak terutama dalam aktivitas belajar di sekolah.
menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan sebagai suatu potensi diri yang
bisa dikembangkan untuk kebutuhan dirinya sendiri. Anak merasa yakin bahwa
dia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dan memperoleh hasil dengan
baik.
dilakukan mereka. Anak berusaha untuk menilai sesuatu dari segi kebaikan dan
manfaatnya terhadap diri mereka sendiri, terutama manfaat untuk kebutuhan dan
kemauan yang kuat dalam diri anak untuk melakukan aktivitas belajar, mengikuti
sekolah.
58
Wawancara dengan Ibu Hanah Lestari selaku orang tua anak di MTS
tentang rasa kepercayaan diri yang ditunjukkan dengan kemampuan diri dan sikap
Kemampuan diri :
Anak yakin bahwa dalam diri anak ada kemampuan dan kesanggupan
untuk melakukan kegiatan, termasuk melakukan aktivitas belajar dengan
baik. Anak meyakini dengan kemampuan anak akan dapat melakukan
aktivitas belajar dengan baik dan mampu berhasil dalam memperoleh
prestasi belajar dengan baik di sekolah.
Sikap Positif :
Anak selalu berusaha bersikap positif, menilai segala aktivitas yang anak
ikuti adalah memiliki manfaat untuk kebaikan diri anak sendiri. Karena
itu anak selalu berusaha untuk mengikuti kegiatan di sekolah yang
bermanfaat terhadap pengembangan kemampuan diri anak.
telah menyadari bahwa dia memiliki kemampuan dalam dirinya. Anak meyakini
bahwa dia mampu untuk melakukan kegiatan termasuk dalam aktviitas belajar di
sekolah. Anak meyakini dengan kemampuan yang dia miliki akan dapat berhasil
dalam melakukan aktivitas belajar dan memperoleh hasil belajar dengan baik
atau tindakan yang diberikan kepada dirinya selalu berusaha untuk menilai
manfaat positif yang akan diterimanya. Anak berusaha untuk mengambil hikmah
dan manfaat untuk perkembangan dan kemajuan dirinya dalam aktivitas belajar di
sekolah.
59
Wawancara dengan Ibu Siti Amnah selaku orang tua anak di MTS Swasta
kepercayaan diri berkaitan dengan kemampuan diri dan sikap positif dapat
dikemukakan :
Kemampuan diri :
Anak meyakini bahwa anak memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan diri anak sendiri.
Dengan kemampuan yang anak miliki anak akan mampu melakukan
aktivitas belajar dengan baik dan berusaha berhasil dalam belajar.
Sikap positif :
Anak selalu melakukan sesuatu untuk tujuan kebaikan diri anak. Anak
selalu menerima dan mengikuti bimbingan dan arahan yang diberikan
guru dari sekolah, karena hal itu adalah untuk kebaikan dan keberhasilan
anak dalam melakukan aktivitas belajar.
dapat melakukan sesuatu dan berhasil dengan baik. Anak meyakini bahwa dia
akan berusaha dalam belajar dan yakin usaha itu akan memberikan keberhasilan
peningkatan belajarnya.
kebaikan yang didapatnya. Segala sesuatu yang dilakukan oleh anak ditanggapi
dengan positif dengan tujuan bahwa anak meyakini bahwa tindakan yang
.
60
Wawancara dengan Ibu Haidah S selaku orang tua anak di MTS Swasta
kepercayaan diri berkaitan dengan kemampuan diri dan sikap positif dapat
dikemukakan :
Kemampuan diri :
Anak yakin anak memiliki kemampuan. Kemampuan adalah potensi diri
yang harus anak kembangkan. Anak yakin dengan kemampuan diri anak
bisa melaksanakan kegiatan, termasuk dalam belajar. Dengan adanya
kemampuan dalam diri anak berusaha dalam belajar. Anak yakin usaha
anak memberikan hasil dengan baik dalam belajar.
Sikap positif :
Anak selalu berusaha menerima segala arahan dan bimbingan yang
diberikan karena hal itu dapat membantu anak lebih meningkatkan
keberhasilan diri anak. Termasuk bimbingan dan arahan yang diberikan
oleh guru di sekolah anak terima karena bermanfaat dan mendukung
keberhasilan belajar anak.
kepercayaan diri dimana anak sudah menyadari dalam dirinya terdapat potensi diri
yaitu adanya kemampuan yang dia miliki. Kemampuan ini ditunjukkan anak
Kemampuan ini akan mendukung dirinya untuk memperoleh hasil belajar dengan
baik.
dengan baik dari setiap bimbingan dan arahan yang diberikan oleh guru dari
sekolah. Anak menanggapi bahwa segala sesuatu yang diberikan di sekolah adalah
untuk tujuan kebaikan dalam dirinya. Anak menyadari bahwa kemampuan dan
sikap positif dalam dirinya memberikan manfaat yang baik dalam mendukung
hasil wawancara di atas dapat dikemukakan bahwa anak sudah mulai memahami
arti dari penyesuaian diri. Hal ini dibuktikan dengan tanggapan anak serta
membentuk kerjasama dan beruapaya untuk bisa bersama dan diterima oleh orang
lain di sekitarnya.
dalam hubungan antar anak. Usia anak yang masih memiliki keinginan besar
Dalam hal hubungan ini tentunya sekolah lebih menanamkan kepada diri anak
untuk bisa melakukan hubungan kepada siapapun tanpa harus memililih dan
Dalam hal ini hubungan ini tentunya harus selalu diperhatikan karena bisa saja
menimbulkan masalah karena kondisi diri anak yang masih relatif labil, mudah
tersinggung dan sangat sulit untuk mengendalikan kondisi emosional dan tingkah
laku dirinya.
kerjasama yang baik. Perilaku ini dapat dibuktikan oleh kemampuan anak dalam
menempatkan posisi dirinya sebagai seorang anak yang memiliki tugas dan
kewajiban yang harus dipenuhi. Sebagai seorang anak tentunya harus selalu
62
bersikap sopan santun kepada guru, dapat menjadikan guru sebagai tauladan yang
baik. Kesadaran ini tentunya akan lebih memberikan pemahaman kepada anak
bahwa ada beberapa perilaku yang sebenarnya tidak dibernarkan yaitu anak
melawan guru, pertikaian dengan guru dan anak tidak respon terhadap tugas-tugas
belajar mengajar disekolah. Hal ini sepenuhnya sudah dilakukan terutama oleh
Simalungun. Upaya untuk membuat anak agar lebih bersikap sopan dan santun
kepada guru, menjadikan guru sebagai tauladan dalam segala tingkah laku
membuat hubungan antara guru dengan murid akan lebih baik. Keadaan ini
diri anak seperti anak tidak sopan, tidak ramah, kurang menunjukkan etika bahkan
yang baik dalam membentuk prilaku anak terutama dalam prilaku hubungan anak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
antara guru dengan orang tua anak dalam memberikan pembinaan terutama
2. Orang tua memiliki peran penting dalam pembinaan kepercayaan diri anak
anak memiliki sikap positif dimana anak menerima segala arahan orang tua dan
guru di sekolahnya.
B. Saran-Saran
masalah prilaku siswa agar anak lebih mampu dan berminat dalam belajarnya.
64
64
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Hakim, Thursan, Pembelajaran Efektif dan Efesien, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
M. Luddin, Abu bakar, dkk. Methode Penelitian Pendidikan, Binjai. STKIP Budi
Daya, 2013.
Sobur, Alex Sobur, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Bandung: Angkasa, 2008.
Sochib, Moh., Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan
Disiplin Diri, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Thalib, Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, Bandung: Irsyad Baitus
Salam, 2007.
66
66