Anda di halaman 1dari 33

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah

MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun didirikan dari Yayasan Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun. Yayasan MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun didirikan pada sebidang tapak tanah dekat

dengan domisili (Afdeling V Dolok Sinumbah Kecamatan Huta Bayu Raja

Kabupaten Simalungun). Berdirinya Yayasan MTS Swasta DARUSSALAM

AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun ini karena adanya kebutuhan

masyarakat setempat akan adanya lembaga pendidikan untuk setingkat Raudlatul

Athfal.

Berdasarkan musyawarah dan kerjasama dengan berbagai pihak yang ada

di kawasan Afdeling V Dolok Sinumbah Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten

Simalungun, akhirnya didirikanlah Yayasan MTS Swasta DARUSSALAM AFD.

V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tepatnya berdasarkan izin pendirian

dan operasonal Yayasan MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun yaitu Nomor 594 Tahun 2015 beralamat di Afd. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun.

Selama dalam proses pelaksanaan dan pembangunan Yayasan MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

34
43
35

senantiasa dilakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

Proses pembangunan dan pelaksaaan pembelajaran senantiasa dioptimalkan

sehingga benar-benar dapat dilaksanakan dan terbukti dengan adanya berbagai

dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan pembelajaran di Yayasan MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun yang

dibuktikan dengan tingginya minat orang tua untuk memasukkan anaknya belajar

di Yayasan MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah terbentuknya insan kamil yang beriman, berakhlakul karimah,

berilmu, ramah dan peduli lingkungan dalam mencapai kebahagiaan dunia

dan akhirat.

Untuk mewujudkan visi tersebut terdapat beberapa indikator yang

ditempuh diantaranya :

1) Memiliki keimanan yang mantap dan mampu mengalamkan ajaran

Islam dengan sepenuh hati

2) Memiliki akhlak yang mulia dengan menanamkan keimanan yang

mantap

3) Mampu berpikir aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah

4) Memilikim keterampilan dan gaya hidup yang islami

5) Mampu menjadi teladan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat


36

6) Memiliki kreatifitas dalam ikut serta melestarikan lingkungan.

b. Misi

1) Membentuk warga madrasah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia

dan berbudi pekerti yang tinggi dengan mengembangkan sikap dan

perilaku relegius.

2) Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,

bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja

keras, kreatif dan inovatif.

3) Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingintahuan peserta

didik dalam bidang pendidikan agama dan umum.

4) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,

komunikatif, anpa takut salah, dan demokratis.

5) Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik dan

manusia, agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan

peserta didik.

6) Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta

tanah air, semangat kebangsaan dan hidup demokratis.

3. Keadaan Guru

Guru dalam pelaksanaan tugasnya diketahui sebagai pelaksana langsung

dalam lingkungan belajar mengajar di kelas. Guru memiliki peran penting dalam

menyelenggerakan pendidikan sekolah. Pelaksanan kegiatan belajar mengajar di


37

MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

membutuhkan tenaga pengajar sesuai dengan keahliannya masing-masing. Guru

adalah pelaksana langsung dalam lingkungan belajar mengajar di kelas. Guru

memiliki peran penting dalam menyelenggerakan pendidikan sekolah.

Keseluruhan tenaga pengajar yang bertugas di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun berjumlah 4.

Untuk mengetahui keadaan jumlah guru berdasarkan jenis kelamin di MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun

Ajaran 2018/2019 dapat dikemukakan melalui tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1
Daftar Tenaga Pengajar MTS Swasta Darussalam
Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun
No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-Laki 8
2. Perempuan 6
Jumlah Total 14
Sumber Data: Data Statistik Tata Usaha MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V
Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran
2018/2019.

4. Keadaan Anak

Anak didik merupakan bagian penting yang akan didik melalui aktivitas

pembelajaran di sekolah. Anak didik tidak hanya sebagai subjek dalam

penyelenggaraan pembelajaran di sekolah, akan tetapi anak juga sebagai objek

yang akan di hantarkan kepada tujuan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Setiap


38

anak dalam pelaksanaan aktivitas belajarnya selalu mengharapkan bahwa akan

memberikan hasil yang memuaskan.

Untuk mengetahui keadaan jumlah anak di MTS Swasta DARUSSALAM

AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun dapat dikemukakan sebagai

berikut:

Tabel 4.2
Keadaan Jumlah Anak didk
Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah Anak


Laki-laki Perempuan
1. 1 16 19 35
2 2 10 26 36
2. 3 11 28 39

Sumber Data: Data Statistik Tata Usaha MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V
Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran
2018/2019.
39

5. Sarana dan Prasarana

Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan

pendidikan di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun dapat dikemukakan pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Keadaan Sarana dan Prasarana Raudlatul Athfal
Islamiyah AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun
No Nama Ruangan/Unit Ukuran Jumlah Ket
1. Ruang Kelas 6 x7 m 3 kelas Baik
2. Kantor Kepala Sekolah 3x4 m 1 unit Baik
3. Ruang Guru 6x7 m 1 unit Baik
4. Ruang Tata Usaha 6x7 m 1 unit Baik
5. Perpustakaan 8x6 m 1 unit Baik
6. Gudang 6x7 m 1 unit Baik
7. Kantin Sekolah 8x8 m 2 unit Baik
8. Kamar Mandi Guru 2x3 m 2 unit Baik
9. Kamar Mandi 2x3 m 2 unit Baik
10. Lapangan Olahraga 28,5x15 m 1 unit Baik
Sumber Data: Data Statistik Tata Usaha MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V
Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun Tahun Pelajaran
2018/2019.
40

B. Temuan Khusus

1. Program Pembinaan Kepercayaan Diri Anak

Pelaksanaan pembinaan sangat penting untuk diberikan, jika pembinaan

tidak dapat dilaksanakan dengan baik atau bahkan tidak ada sama sekali, maka

akan dapat berdampak negatif pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga

mengakibatkan terganggunya aktivitas belajar. Secara psikologis anak yang

berada pada tingkat pendidikan MTS adalah termasuk anak yang masih masih

banyak mengalami berbagai perubahan diri.

Berdasarkan wawancara dengan Leginem S.Pd selaku Kepala MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang

pelaksanaan pembinaan diri anak dapat dikemukakan penjelasan sebagai berrikut :

Pelaksanaan pembinaan telah dilaksanakan dan diberikan kepada anak.


Dalam pelaksanaan pembinaan kepada anak, pelaksanaan ini tentunya
atas dukungan beberapa komponen sekolah sehingga pembinaan di MTS
Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun
terus ditingkatkan. Secara khusus perhatian dan keseriusan pihak sekolah
ini dibuktikan dengan kinerja guru dengan memaksimalkan fungsi
pepembinaan sekolah.

Berdasarkan penjelasan yang di atas dapat dipahami bahwa pelaksanaan

pembinaan terhadap diri anak telah dilaksanakan di sekolah ini sebagai bukti

adanya keseriusan pihak sekolah dalam penyelenggaraan dan pelayanan

pembinaan kepada anak, sudah menjadi kebutuhan bahwa sekolah saat ini

mengharuskan kinerja maksimal dari guru.


41

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Leginem S.Pd selaku Kepala

MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

tentang alasan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembinaan diri anak kepada

anak mengemukakan bahwa :

Dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan diri anak sering ditemukan anak


yang kerapkali menimbulkan masalah. Baik masalah menyangkut
aktivitas belajar di lingkungan sekolah maupun beberapa permasalahan
anak yang berada di lingkungan keluarga. Oleh karena itu mengharuskan
sekolah untuk melakukan pembinaan guna lebih mengarahkan dan
membina diri anak agar dapat melakukan aktivitas belajarnya sebaik
mungkin sehingga akan menjadikan dirinya lebih dapat mengembangkan
potensi diri untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa

sekolah sudah seharusnya melakukan kebijakan-kebijakan yang mengoptimalkan

kerja pemberian bimbingan konseling di sekolah. Sebab anak di dalam lingkungan

sekolah atau anak yang belajar di sekolah terdiri dari berbagai latar belakang

kehidupan sosial, disamping anak itu sendiri yang masih berada pada rentang usia

yang mudah labil dan terpengaruh oleh kondisi luar dirinya. Hal ini dapat

menyebabkan anak melakukan tindakan yang kadang-kadang diluar kontrol

dirinya yang dapat mengganggu aktivitas belajar.

Perilaku anak dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-beda akan

dapat menimbulkan masalah yang berbeda-beda. Maka prilaku anak ini sudah

seharusnya dibina dan diarahkan pada aktivitas yang dapat lebih mendukung

terhadap aktivitas belajarnya di sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.


42

Wawancara dengan Leginem S.Pd selaku Kepala MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang upaya

memaksimalkan kinerja guru membina diri anak dapat dikemukakan :

Usaha untuk memaksimalkan kinerja guru dalam pembinaan sekolah


adalah dengan mengirim petugas pembinaan mengikuti pelatihan dalam
rangka membina petugas pembinaan agar lebih profesional. Sekolah juga
berusaha dalam menyediakan beberapa sarana dan fasilitas yang
berkaitan dengan pembinaan sebagai alat bantu bagi petugas pembinaan
melaksanakan kegiatan pembinaan sekolah.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa

untuk mengoptimalkan pelaksaan tugas guru dalam memberikan pembinaan

kepada anak, tentunya dibutuhkan kemampuan dan keterampilan yang profesional

sehingga benar-benar dapat melakukan tugasnya dengan baik dan benar. Untuk itu

perlunya mengikuti beberapa program latihan yang secara khusus memberikan

pengetahuan.

Guru pembinaan untuk dapat mengoptimalkan tugasnya dalam

pembinaannya tidak hanya dibekali dengan pengetahuan dan keteranmpilan saja,

akan tetapi sarana pendukung adalah suatu keharusan yang diberikan guna lebih

menjamin terhadap kelancaran tugas guru dalam memberikan pembinaan kepada

anak.

Wawancara dengan Leginem S.Pd selaku kepala MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang

keberhasilan pelaksanaan pembinaan diri anak ini dapat dikemukakan :

Pelaksanaan pembinaan diri anak di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V


Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun sudah dapat terlaksana dengan
baik. Hanya saja pada hal-hal tertentu dalam prakteknya tidaklah harus
43

sama persis seperti apa yang terdapat dalam teori, sebab hal ini dilatar
belakangi oleh keadaan masalah anak yang ditangani sering kali
beragam. Oleh karena itu mengharuskan petugas untuk membantu anak
dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya dalam kegiatan belajar
mengajar.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa

pelaksanaan pembinaan di sekolah MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun dalam prakteknya tidak selalu sama dengan apa

yang terdapat dalam teori, atau dalam petunjuk pembinaan, sebab dalam

pelaksanaan pembinaan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak atau sesuai

dengan masalah yang dialami oleh anak. Masalah yang dialami oleh anak

tentunya beraneka ragam sesuai dengan latar belakang kehidupan yang berbeda-

beda. Oleh karena itu pelaksanaan pembinaan harus dilakukan sesuai dengan

pokok permasalahan yang benar-benar terjadi pada diri anak.

Keberhasilan pelaksanaan pembinaan tentunya tidak dapat dipisahkan dari

adanya kerjasama dari berbagai pihak, termasuk dengan anak sendiri sebagai

pendukung dalam penyelenggaraan pembinaan yang dilaksanakan di sekolah.

Wawancara dengan Leginem S.Pd selaku Kepala MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang faktor

pendukung keberhasilan pelaksanaan pembinaan diri anak di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun dapat

dikemukakan :

Keberhasilan pelaksanaan pembinaan diri anak yang telah dilakukan di


MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten
44

Simalungun didukung oleh ketersediaan sarana seperti alat-alat atau


instrumen yang akan membantu terselenggaranya kegiatan pembinaan
dengan baik, tanpa dukungan ketersediaan sarana dan fasilitas tentunya
akan dapat menyulitkan untuk memproses segala macam masalah dari
anak, baik itu menyangkut masalah internal maupun eksternal pribadinya.

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas dapat dipahmi bahwa

pelaksaaan pembinaan di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun, membutuhkan perangkat pendukung yang

dianggap sebagai sarana dan fasilitas yang membantu keberhasilan dalam

memproses dan mengentaskan masalah yang dialami anak. Jika sarana dan

fasilitas ini tidak dapat dipenuhi memungkinkan pelaksanaan pembinaan tidak

sepenuhnya dilaksanakan dengan baik bahkan tidak memperoleh hasil yang baik.

Pelaksanaan pembinaan terutama untuk melakukan pembinaan dalam

membantu mengentaskan permasalahan yang dialami oleh anak tidak dapat hanya

mengandalkan pengetahuan dan keterampilan saja, akan tetapi perlunya dukungan

ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung yang disesuaikan dengan jenis

masalah anak yang akan diatasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan dan keterampilan guru harus sejalan dengan sarana dan fasilitas.

Wawancara dengan Leginem S.Pd selaku Kepala MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang

beberapa jenis sarana dan fasilitas yang sudah dilengkapi dalam pelaksanaan

pembinaan diri anak di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun mengemukakan :

Berpedoman pada petunjuk pelaksanaan pembinaan diri anak, maka


diusahakan untuk melengkapi sarana dan fasilitas pendukung bagi
45

penyelenggaraan pembinaan sekolah. Adapun jenis sarana dan fasilitas


itu sebagai instrumen penting untuk membantu kelancaran tugas guru
yaitu menyediakan buku absensi anak, Meja Piket, Kursi, Lemari, Buku
proses masalah, Buku hasil, Blanko undangan untuk orang tua, Lembar
tata tertib sekolah.

Untuk melengkapi sarana dan fasilitas pendukung pelaksanaan pembinaan

sebagaimana dikemukakan di atas, maka dapat dipahami bahwa kelancaran tugas

guru dipengaruhi oleh adanya perlengkapan sarana dan fasilitas pendukung yang

dibutuhkan.

Wawancara dengan Kepala MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang bentuk sarana dan fasilitas dalam

pelaksanaan bimibingan pembinaan di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V

Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun menyampaikan hal yang serupa dengan

apa yang dikemukakan. Selanjutnya beberapa sarana dan fasilitas di berikan

kepada peneliti untuk diamati sekaligus membuktikan beberapa kasus-kasus atau

masalah-masalah yang dihadapi atau ditangani oleh guru MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun. Dari hasil

penelitian terhadap beberapa sarana dan fasilitas ini maka peneliti dapat

mengemukakan dan menjelaskan masing-masing fungsinya sebagai berikut :

1. Buku Absensi

Buku absensi adalah buku yang berisikan tentang data absensi anak MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun,

atau buku untuk mendata anak. Buku data anak ini diperuntukkan terutama

bagi anak MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun yang mengalami masalah berkaitan dengan beberapa pelanggaran


46

yang mereka lakukan disekolah MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun. Adapun beberapa bentuk pelanggaran yang

tertulis dalam buku ini adalah seperti :

a) Anak malas belajar, lebih banyak bermain.

b) Anak terlibat pada perkelahian.

2. Meja Piket

Meja piket ini adalah meja yang secara khusus diperuntukkan di lokasi kantor

bimbingan kosneling MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun. Meja ini diperuntukkan sebagai salah satu media atau

tempat untuk menerima informasi berbagai masalah yang dialami anak. Pada

umumnya jika anak MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun datang ke meja piket ini atas dasar kemauan sendiri

maupun karena dipanggil oleh guru. Melalui meja piket ini biasanya awal

proses penanganan masalah yang dialami anak, sebab di sini akan dilakukan

pendataan indentitas diri anak untuk selanjutnya akan ditindak lanjuti dalam

mengentaskan masalahnya.

3. Kursi

Kursi ini disusun dan ditempatkan pada ruangan pembinaan MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun. Jumlah

kursi yang ada diruangan ini cukup banyak, hal ini di dasarkan pada kebutuhan

dalam memberikan jenis pembinaan. Terutama jumlah kursi ini dibutuhkan

lebih banyak ketika melakukan pembinaan kepada anak MTS Swasta


47

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun yang

memiliki masalah, yang mengharuskan untuk dipembinaan secara bersama –

sama dan berkelompok.

4. Lemari

Penelitian yang dilakukan terhadap lemari di rungan pembinaan ini

menemukan bahwa lemari ini berisikan file-file tentang data –data anak yang

pernah mengalami masalah/bermasalah, jenis-jenis masalah dan jenis-jenis

pembinaan yang diberikan kepada anak. Lemari ini juga berisikan berbagai

barang bukti bentuk perlakuan pelanggaran yang dilakukan oleh anak MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun.

5. Buku Proses Masalah

Buku proses masalah yang ada dalam ruangan pembinaan ini adalah bentuk

buku-buku yang dibagi dan disesuaikan dengan beberapa jumlah kelas di

sekolah MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun. Buku proses masalah bertujuan untuk membantu dan

memudahkan petugas pembinaan mendata atau melihat data anak yang pernah

mengalami masalah di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun.

6. Buku Hasil Proses Masalah

Buku ini merupakan kelanjutan dari buku proses masalah, hanya saja buku ini

memuat rangkuman keseluruhan data permasalahan yang ada berkaitan dengan

masalah yang ada pada anak di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun. Pada buku ini lebih jelas dikemukakan


48

tentang kapan waktu proses penyelesaiannya dan hasil atau perkembangan

setelah dilakukan pembinaan.

7. Surat Undangan Untuk Orang Tua

Surat undangan ini secara khusus diperuntukkan kepada orang tua anak, dimana

melalui suart ini bukti keterlibatan atau kerjasama antara guru dengan orang

tua/wali anak. Surat undangan ini secara sengaja diberikan kepada orang tua

dari anak yang mengalami masalah. Undangan dimaksudkan untuk turut

sertanya orang tua/wali membantu mengentaskan masalah yang dihadapi anak,

sehingga masalah tidak hanya diatasi melalui sekolah saja, tetapi dibutuhkan

keterlibatan orang tua dalam lingkungan keluarga.

8. Lembar Tata Tertib Sekolah

Lembar tata tertib sekolah ini adalah seagai pedoman bagi guru untuk

menunjukkan dan membuktikan adanya pasal pelanggaran yang dilakukan oleh

anak. Tata tertib sekolah ini merupakan aturan yang menyebabkan keadaan

anak teratur, maka petugas pembinaan memerlukannya, bila suatu saat nanti

ada masalah anak yang berkaitan dengan masalah peraturan tersebut.


49

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I selaku guru MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun prihal

pelaksanaan pembinaan kepercayaan diri anak oleh orang tua ini

mengemukakan :

Pelaksanaan pembinaan kepercayaan diri anak ini sudah banyak


membantu menampung masalah anak terutama bagi anak yang memang
kurang berani dan kurang kooperatif dalam menyampaikan masalahnya
kepada pihak atau petugas pembinaan sekolah. Beberapa kasus sudah
ditangai melalui pembinaan kepercayaan diri anak terutama anak yang
bermasalah yang sifatnya individu dan terkait dengan masalah kehidupan
keluarga.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I selaku

guru MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun tentang pembinaan kepercayaan diri anak di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun dapat

dikemukakan :

Pelaksanaan pembinaan kepercayaan diri anak kerjasama dengan orang


tua di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten
Simalungun memulainya dengan tahapan-tahapan program. Setelah
program ini dirumuskan, maka pelaksanaannya disesuaikan dengan
jumlah petugas pembinaan yang ada. Memang pelaksanaan tugas ini
dirasakan sangat berat karena petugas pembinaan di MTS Swasta
DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun relatif
kurang mencukupi (hanya 3 orang), sedangkan anak yang dilayani sangat
banyak dengan berbagai macam masalahnya.

Pendapat Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I di atas dapat dipahami bahwa

pelaksanaan pembinaan sekolah harus dilakukan dengan beberapa perencanaan

yaitu adanya program yang disusun dan disesuaikan dengan jumlah petugas

pembinaan. Tentunya perlu pembagian tugas yang jelas serta dukungan petugas

yang memadai.
50

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I tentang upaya dalam


kerjasama dengan orang tua mendapatkan berbagai masalah di kalangan anak
mengemukakan :
Untuk memperoleh informasi dan data mengenai masalah yang dialami
oleh anak keadaan anak ada tiga cara yang telah dilakukan yaitu :
1. Mencari informasi
Pencarian informasi ini dilakukan kepada dari anak langsung melalui
orang tua anak.
2. Anak dengan kemauan sendiri bertemua ke guru pembinaan
3. Informasi diperoleh dari anak dengan kemauannya sendiri
mengunjungi atau datang ke guru.
4. Melalui pembinaan kepercayaan diri anak
Dari hasil penjaringan masalah dengan pembinaan kepercayaan diri
anak ini akan ditindak lanjuti untuk memproses dan menyelesaikan
masalah yang ditemukan.

Untuk mendapatkan berbagai masalah yang ada dan dialami anak sudah

dilakukan oleh guru di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun. Beberapa kasus sudah berhasil dituntaskan melalui cara

yang diterapkan di atas, dan cara ini sudah menjadi kebiasaan di sekolah ini yang

secara umum pula anak sudah memanfaatkan cara ini dalam mengungkapkan atau

menyampaikan masalah yang mereka alami.

Pemberian pembinaan pada prinsipnya disesuaikan dengan tingkat

kebutuhan anak. Dimana pelaksanaan pembinaan di sekolah disesuaikan dengan

kebutuhan anak serta diarahkan pada upaya membantu dan mengentaskan

masalah-masalah yang dihadapi oleh anak itu sendiri. Oleh karena itu tugas

pembinaan dipengaruhi oleh jenis masalah yang dialami oleh anak itu sendiri.

Demikian halnya di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun.
51

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I selaku guru MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

tentang kerjasama orang tua dalam pembinaan kepercayaan diri anak dapat

dikemukakan sebagai berikut:

Pendekatan pembinaan kepercayaan diri anak dilakukan melalui jenis


pembinaan yang diberikan kepada anak di MTS Swasta DARUSSALAM
AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun adalah meliputi :
Secara Individu
Merupakan jenis pembinaan kerjasama dengan orang tua yang sering
dilaksanakan oleh guru. Baik anak itu sendiri yang datang sendiri ke
ruang pembinaan maupun petugas pembinaan yang memanggil anak yang
dianggap memiliki masalah.

Berdasarkan pendapat Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I di atas dapat

dipahami ahwa pelaksanaan bimbinan di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V

Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun disesuikan dengan tingkat masalah atau

kebutuhan anak itu sendiri. Dalam hal masalah-masalah yang dialami anak

cenderung untuk diberikan pembinaan melalui dua bentuk pembinaan yaitu

pembinaan individu, jika masalah yang harus ditangani berkaitan dengan

perorangan atau perindividu. Pembinaan kelompok yaitu penanganan masalah

yang dilakukan secara berkelompok dimana hal ini dikarenakan bahwa anak

tersebut mengalami masalah yang sama yang terdiri dari beberapa orang sehingga

dapat diberikan pembinaan secara bersama-sama.


52

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I selaku guru MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

tentang pendekatan pembinaan kepercayaan diri anak berkaitan dengan sikap

prilaku anak dapat dikemukakan :

Terhadap prilaku anak, khususnya di MTS Swasta DARUSSALAM AFD.


V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun sudah dilakukan pembinaan
melalui pendekatan pembinaan kepercayaan diri anak . Pada umumnya
disekolah ini masalah yang ditimbulkan anak masih berkaitan dengan
prilaku anak terutama menyangkut kehidupan anak dilingkungan sekolah.
Biasanya permasalahan yang ditimbulkan oleh anak disekolah ini
berawal dari masalah prilaku sosial anak yang tidak dapat dijalankan
dengan baik sehingga berbenturan dengan kondisi lingkungan sosialnya
terutama dengan teman pergaulan, dengan guru di sekolah.

Pendapat Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I di atas dapat dipahami bahwa

masalah yang dialami oleh anak yang ada di MTS Swasta DARUSSALAM AFD.

V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun pada umumnya berkaitan dengan

masalah prilaku pergaulan anak. Terutama pergaulan ini adalah berkaitan dengan

kondisi sosial anak dalam lingkungan sekolahnya. Kondisi lingkungan ini

mengharuskan anak untuk melakukan penyesuaian diri terhadap teman pergaulan,

dengan guru dan sebagainya.

Kegagalan anak dalam menumbuh kembangkan prilaku sosial ini berakibat

pada benturan-benturan yang menimbulkan perselisihan. Akibatnya anak sering

susah untuk menerima keberadaan orang lain dalam dirinya bahkan cenderung

untuk lebih mementingkan diri sendiri karena merasa lebih mampu untuk

melakukan segala tindakan atas dasar usahanya sendiri. Sehingga kepedulian dari

orang lain tertutup bagi dirinya. Kondisi ini adalah prilaku yang bisa

menimbulkan masalah.
53

Guru MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun, dari hasil wawancara sudah memberikan beberapa indikator dari

prilaku tersebut. Hal ini dapat dipahami bahwa di sekolah ini sudah dilakukannya

indikator terhadap prilaku anak sehingga lebih memudahkan dalam mengentaskan

masalah yang berkaitan dengan prilaku sebagai perwujudan sikap diri tersebut.

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I menanggapi tentang

beberapa prilaku anak diberikan pembinaan kepercayaan diri anak dapat

dikemukakan sebagai berikut:

Secara umum prilaku anak itu lebih dikhususkan pada proses penyesuaian
dirinya. Proses penyesuaian diri ini tidak terlepas dari perilaku diri yang
berkaitan dengan kehidupan sosialnya. Sehingga beberapa bentuk tingkah
laku di atas dapat menjadi indikasi kemampuan anak dalam melakukan
penyesuaian diri sebagai wujud keadaan dirinya. Jika anak mampu
melakukan beberapa tindakan diatas (jenis-jenis perbuatan) maka dia
dianggap memiliki prilaku yang baik. Sebaliknya jika anak tidak mampu
melakukan tindakan itu (menimbulkan masalah) maka prilaku dianggap
tidak baik.

Pendapat yang diungkapkan oleh Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I di atas,

maka dapat dipahami bahwa prilaku anak itu diantaranya adalah prilaku anak

dikaitkan dengan penyesuaian dirinya dengan keadaan di luar dirinya. Dimana

kemampuan melakukan penyesuaian diri dapat dijadikan sebagai bukti untuk

menilai diri anak memiliki prilaku yang baik sedangkan anak yang tidak mampu

dalam melakukan penyesuaian diri berarti memiliki prilaku anak itu dapat

dikatakan kurang baik.


54

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I selaku guru MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

tentang usaha dalam menumbuhkan prilaku kepercayaan diri anak melalui

kerjasama dengan orang tua anak dapat dikemukakan :

Upaya untuk menumbuhkan prilaku kepercayaan diri anak dengan baik


masih berkaitan dengan upaya pendidikan yang diberikan dengan baik.
Keberhasilan pendidikan tentunya akan mewarnai pada prilaku sosial
anak itu sendiri. Oleh karena itu upaya memberikan pendidikan ini harus
saling menjalin kerjasama dari beberapa aspek dan ruang lingkup
pendidikan berdasarkan lingkungan sosial anak. Pendidikan yang
diberikan ini meliputi : pendidikan dalam keluarga, pendidikan di
sekolah, dan pendidikan dalam lingkungan sosial/masyarakat.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ibu Robiyatun Adawiyah,

S.Pd.I di atas dapat dipahami bahwa untuk membina dan menumbuhkan prilaku

dalam diri anak dibutuhkan dengan memberikan pendidikan yang baik yang

mampu mewarnai sikap dan prilaku anak dalam kehidupannya. Pemberian

pendidikan ini harus saling berkesinambungan dan saling membentuk kerjasama

antara tiga tempat penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, dimana anak harus

memperoleh pendidikan melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakatnya.

Ketiga tempat di atas tentunya harus terjalin dengan baik sehingga

pemberian pendidikan tidak hanya menjadi tugas pada salah satu bagian saja, anak

menerima pendidikan dengan baik tidak hanya melalui sekolah, sehingga

pendidikan dalam lingkungan keluarga tidak diberikan dengan baik, demikian

pula ketika anak berada dalam lingkungan sosial masyarakatnya. Jadi dalam

lingkungan keluarga, dalam lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan sosial atau

masyarakat, anak juga harus mendapatkan pendidikan dengan baik.


55

Wawancara dengan Ibu Robiyatun Adawiyah, S.Pd.I selaku guru BK

MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

tentang tujuan kerjasama orang tua dalam pembinaan kepercayaan diri anak dapat

dikemukakan :

Upaya bimbingan koseling berkaitan dengan upaya menumbuhkan


prilaku anak adalah didasarkan pada tiga aspek pendidikan yang harus
diterima anak dengan baik, yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah dan
lingkungan masyarakat. Pembinaan sekolah akan melakukan pembinaan
baik pembinaan individu maupun kelompok untuk mengentaskan masalah
anak yang selanjutnya berkoordinasi dengan orang tua untuk membantu
menangani permasalahan prilaku anak. Upaya ini sudah dilakukan dan
banyak terjadi perubahan.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ibu Robiyatun Adawiyah,

S.Pd.I di atas dapat dipahami bahwa untuk membina dan menumbuhkan prilaku

dalam diri anak dibutuhkan dengan memberikan pendidikan yang baik yang

mampu mewarnai sikap dan prilaku anak dalam kehidupannya. Pemberian

pendidikan ini harus saling berkesinambungan dan saling membentuk kerjasama

antara tiga tempat penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, dimana anak harus

memperoleh pendidikan melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakatnya.

Sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada

anak untuk bisa memahami tujuan belajarnya. Dengan adanya pemahaman ini

tentu anak akan bisa melakukan berbagai aktivitas yang benar-benar dapat

mendukung kemampuannya melakukan aktivitas belajar dengan baik dan

meningkatkan hasil belajar belajarnnya.


56

2. Peran Orang Tua Membina Kepercayan Diri Anak

Untuk meneliti terhadap penyesuaian diri anak, dalam hal ini peneliti

melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu orang tua anak MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun.

Wawancara dengan Ibu Irma Sari selaku orang tua di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang

kepercayaan diri dapat dikemukan bahwa :

Kemampuan diri :
Anak berusaha untuk menyakini terhadap diri sendiri yaitu meyakini
bahwa anak memiliki kemampuan diri, yaitu kemampuan untuk
melakukan sesuatu termasuk dalam melakukan aktivitas, maka anak akan
berusaha membuktikan bahwa anak mampu meraih keberhasilan dalam
aktivitas belajar sehingga memperoleh hasil belajar dengan baik.
Sikap positif :
Anak selalu menanggapi segala sesuatu dengan berpikir positif, anak
berusaha untuk menanggapi segala sesutau yang diberikan secara positif
sehingga dapat mengambil manfaat untuk kepentingan diri anak.

Hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa anak memiliki memiliki

pemahaman terhadap diri sendiri. Anak menyadari bahwa dia memiliki potensi

diri sebagai suatu kemampuan yang ada dalam dirinya. Dengan adanya kesadaran

kemampuan dalam dirinya ia senantiasa berusaha untuk mengembangkan

kemampuan diri.

Anak di atas juga memiliki sikap positif yaitu anak selalu menilai atau

menanggapi segala sesuatu yang dilakukan kepadanya adalah untuk tujuan

kebaikan dan kemajuan dalam dirinya. Sehingga anak lebih mampu menilai dari

kebaikan tindakan yang dilakukan kepadanya dan menyadari segala sesuatu itu

memiliki manfaat terhadap dirinya.


57

Wawancara dengan Ibu Atun selaku orang tua anak di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang rasa

kepercayaan diri yang berkaitan dengan kemampuan diri dan sikap positif dapat

dikemukakan :

Kemampuan diri :
Anak yakin bahwa anak memiliki kemampuan diri. Anak memiliki
kemampuan terutama untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik,
mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendukung keterampilan di sekolah.
Kemampuan yang anak miliki membuat anak selalu berusaha dan
meyakini bahwa usaha anak akan memberikan hasil yang baik.
Sikap positif :
Anak berusaha menanggapi segala sesuatu yang diberikan secara baik,
menerima dengan hati yang terbuka karena itu bisa memberikan manfaat
bagi keberhasilan anak terutama dalam aktivitas belajar di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa anak telah

menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan sebagai suatu potensi diri yang

bisa dikembangkan untuk kebutuhan dirinya sendiri. Anak merasa yakin bahwa

dia memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dan memperoleh hasil dengan

baik. Termasuk keyakinan anak dalam melaksanakan aktivitas belajar dengan

baik.

Anak selalu menunjukkan sikap positif terhadap tindakan, kegiatan yang

dilakukan mereka. Anak berusaha untuk menilai sesuatu dari segi kebaikan dan

manfaatnya terhadap diri mereka sendiri, terutama manfaat untuk kebutuhan dan

keberhasilan anak dalam belajar. Sikap positif ditunjukkan dengan adanya

kemauan yang kuat dalam diri anak untuk melakukan aktivitas belajar, mengikuti

kegiatan di sekolah yang menunjang keberhasilan dalam aktivitas belajar di

sekolah.
58

Wawancara dengan Ibu Hanah Lestari selaku orang tua anak di MTS

Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun

tentang rasa kepercayaan diri yang ditunjukkan dengan kemampuan diri dan sikap

positif dapat dikemukakan sebagai berikut :

Kemampuan diri :
Anak yakin bahwa dalam diri anak ada kemampuan dan kesanggupan
untuk melakukan kegiatan, termasuk melakukan aktivitas belajar dengan
baik. Anak meyakini dengan kemampuan anak akan dapat melakukan
aktivitas belajar dengan baik dan mampu berhasil dalam memperoleh
prestasi belajar dengan baik di sekolah.
Sikap Positif :
Anak selalu berusaha bersikap positif, menilai segala aktivitas yang anak
ikuti adalah memiliki manfaat untuk kebaikan diri anak sendiri. Karena
itu anak selalu berusaha untuk mengikuti kegiatan di sekolah yang
bermanfaat terhadap pengembangan kemampuan diri anak.

Hasil wawancara dengan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa anak

telah menyadari bahwa dia memiliki kemampuan dalam dirinya. Anak meyakini

bahwa dia mampu untuk melakukan kegiatan termasuk dalam aktviitas belajar di

sekolah. Anak meyakini dengan kemampuan yang dia miliki akan dapat berhasil

dalam melakukan aktivitas belajar dan memperoleh hasil belajar dengan baik

sesuai dengan keinginannya.

Sikap positif ditunjukkan anak dengan segala sesuatu yang dilakukannya

atau tindakan yang diberikan kepada dirinya selalu berusaha untuk menilai

manfaat positif yang akan diterimanya. Anak berusaha untuk mengambil hikmah

dan manfaat untuk perkembangan dan kemajuan dirinya dalam aktivitas belajar di

sekolah.
59

Wawancara dengan Ibu Siti Amnah selaku orang tua anak di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang rasa

kepercayaan diri berkaitan dengan kemampuan diri dan sikap positif dapat

dikemukakan :

Kemampuan diri :
Anak meyakini bahwa anak memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan diri anak sendiri.
Dengan kemampuan yang anak miliki anak akan mampu melakukan
aktivitas belajar dengan baik dan berusaha berhasil dalam belajar.
Sikap positif :
Anak selalu melakukan sesuatu untuk tujuan kebaikan diri anak. Anak
selalu menerima dan mengikuti bimbingan dan arahan yang diberikan
guru dari sekolah, karena hal itu adalah untuk kebaikan dan keberhasilan
anak dalam melakukan aktivitas belajar.

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kepercayaan diri anak

ditunjukkan dengan anak meyakini dalam dirinya memiliki kemampuan untuk

dapat melakukan sesuatu dan berhasil dengan baik. Anak meyakini bahwa dia

akan berusaha dalam belajar dan yakin usaha itu akan memberikan keberhasilan

peningkatan belajarnya.

Anak sudah memiliki kemampuan untuk menilai sesuatu dari segi

kebaikan yang didapatnya. Segala sesuatu yang dilakukan oleh anak ditanggapi

dengan positif dengan tujuan bahwa anak meyakini bahwa tindakan yang

dilakukannya adalah untuk kebutuhan dan kemajuan pada dirinya sendiri

termasuk untuk keberhasilannya dalam melaksanakan aktivitas belajar di sekolah.

.
60

Wawancara dengan Ibu Haidah S selaku orang tua anak di MTS Swasta

DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun tentang

kepercayaan diri berkaitan dengan kemampuan diri dan sikap positif dapat

dikemukakan :

Kemampuan diri :
Anak yakin anak memiliki kemampuan. Kemampuan adalah potensi diri
yang harus anak kembangkan. Anak yakin dengan kemampuan diri anak
bisa melaksanakan kegiatan, termasuk dalam belajar. Dengan adanya
kemampuan dalam diri anak berusaha dalam belajar. Anak yakin usaha
anak memberikan hasil dengan baik dalam belajar.
Sikap positif :
Anak selalu berusaha menerima segala arahan dan bimbingan yang
diberikan karena hal itu dapat membantu anak lebih meningkatkan
keberhasilan diri anak. Termasuk bimbingan dan arahan yang diberikan
oleh guru di sekolah anak terima karena bermanfaat dan mendukung
keberhasilan belajar anak.

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa anak memiliki

kepercayaan diri dimana anak sudah menyadari dalam dirinya terdapat potensi diri

yaitu adanya kemampuan yang dia miliki. Kemampuan ini ditunjukkan anak

dengan kemampuan untuk melakukan kegiatan belajar di sekolah dengan baik.

Kemampuan ini akan mendukung dirinya untuk memperoleh hasil belajar dengan

baik.

Anak sudah menunjukkan sikap positif dalam dirinya. Anak menanggapi

dengan baik dari setiap bimbingan dan arahan yang diberikan oleh guru dari

sekolah. Anak menanggapi bahwa segala sesuatu yang diberikan di sekolah adalah

untuk tujuan kebaikan dalam dirinya. Anak menyadari bahwa kemampuan dan

sikap positif dalam dirinya memberikan manfaat yang baik dalam mendukung

keberhasilannya melakukan aktivitas belajar di sekolah.


61

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Secara umum prilaku anak dalam bentuk penyesuaian diri sebagaimana

hasil wawancara di atas dapat dikemukakan bahwa anak sudah mulai memahami

arti dari penyesuaian diri. Hal ini dibuktikan dengan tanggapan anak serta

beberapa aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan adalah upaya untuk bisa

membentuk kerjasama dan beruapaya untuk bisa bersama dan diterima oleh orang

lain di sekitarnya.

Dalam hal menumbuhkan prilaku anak selalu memperhatikan prilaku anak

dalam hubungan antar anak. Usia anak yang masih memiliki keinginan besar

untuk bermain, mengharuskan mereka untuk mencari teman untuk bermainnya.

Dalam hal hubungan ini tentunya sekolah lebih menanamkan kepada diri anak

untuk bisa melakukan hubungan kepada siapapun tanpa harus memililih dan

membeda-bedakan satu sama lainnya.

Anak MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun memang memiliki kelompok sebagai wujud hubungan antar anak.

Dalam hal ini hubungan ini tentunya harus selalu diperhatikan karena bisa saja

menimbulkan masalah karena kondisi diri anak yang masih relatif labil, mudah

tersinggung dan sangat sulit untuk mengendalikan kondisi emosional dan tingkah

laku dirinya.

Hubungan antara anak dengan guru sudah menunjukkan keharmonisan dan

kerjasama yang baik. Perilaku ini dapat dibuktikan oleh kemampuan anak dalam

menempatkan posisi dirinya sebagai seorang anak yang memiliki tugas dan

kewajiban yang harus dipenuhi. Sebagai seorang anak tentunya harus selalu
62

bersikap sopan santun kepada guru, dapat menjadikan guru sebagai tauladan yang

baik. Kesadaran ini tentunya akan lebih memberikan pemahaman kepada anak

bahwa ada beberapa perilaku yang sebenarnya tidak dibernarkan yaitu anak

melawan guru, pertikaian dengan guru dan anak tidak respon terhadap tugas-tugas

yang diberikan oleh guru.

Hubungan yang harmonis, iklim edukatif yang baik tentunya menjadi

modal dasar yang harus ditumbuhkembangkan dalam penyelenggaraan aktivitas

belajar mengajar disekolah. Hal ini sepenuhnya sudah dilakukan terutama oleh

guru sekolah MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun. Upaya untuk membuat anak agar lebih bersikap sopan dan santun

kepada guru, menjadikan guru sebagai tauladan dalam segala tingkah laku

membuat hubungan antara guru dengan murid akan lebih baik. Keadaan ini

tentunya akan memperkecil kemungkinan munculnya perilaku negatif dari dalam

diri anak seperti anak tidak sopan, tidak ramah, kurang menunjukkan etika bahkan

anak yang berani melawan guru.

Usaha yang dilakukan oleh guru sekolah MTS Swasta DARUSSALAM

AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten Simalungun adalah memberikan dampak

yang baik dalam membentuk prilaku anak terutama dalam prilaku hubungan anak

dengan guru di sekolah ini sangat mendukung dalam penyelenggaraan aktivitas

belajar mengajar yang dilaksanakan.


63

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Program pembinaan kepercayaan diri anak di sekolah adalah dengan kerjasama

antara guru dengan orang tua anak dalam memberikan pembinaan terutama

untuk mengoptimalkan pembinaan terhadap diri anak.

2. Orang tua memiliki peran penting dalam pembinaan kepercayaan diri anak

sehingga anak memiliki kemampuan diri mengembangkan potensi diri dan

anak memiliki sikap positif dimana anak menerima segala arahan orang tua dan

guru di sekolahnya.

B. Saran-Saran

Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan yang dikemukakan di atas,

maka dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Kepada MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun untuk lebih memperhatikan dan memaksimalkan kinerja guru

khususnya pelaksanaan pembelajaran.

2. Kepada guru MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok Sinumbah

Kabupaten Simalungun untuk lebih memperhatikan permasalahan yang

dihadapi anak dan lebih memfokuskan pada keberhasilan dalam mengatasi

masalah prilaku siswa agar anak lebih mampu dan berminat dalam belajarnya.

64
64

3. Kepada orang tua anak di MTS Swasta DARUSSALAM AFD. V Dolok

Sinumbah Kabupaten Simalungun senantiasa bekerjasama dalam pembinaan

anak terutama dalam perilaku kepercayaan diri anak.


65

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Darajat, Zakiah, Kesehatan Mental Dalam Keluarga, Jakarta : Pustaka Amani,


2006.

Derry Iswadharmanjaya dan Bregorius Agung, Satu Hari Menjadi Lebih


Kepercayaan diri, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2004.

Faisal, Sanafiah, Penelitian Kualitatif (Dasar-Dasar Dan Aplikasi), Malang:


Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang), 2000.

Hakim, Thursan, Pembelajaran Efektif dan Efesien, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Hamdani, Fungsi Keluarga, Jakarta: Gema Insani Press, 2008.

Hurlock, Elisabeth, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, 2009.

M. Luddin, Abu bakar, dkk. Methode Penelitian Pendidikan, Binjai. STKIP Budi
Daya, 2013.

Marhijanto, Menciptakan Keluarga Bahagia, Surabaya, Bintang Pelajar, 2001.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2000.

Nashih, Abdullah, Pendidikan Anak dalam Keluarga, Jakarta: Pustaka Amani,


2006.

Nasution, S, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Alfa Beta, 2000.

Pelayanan Bimbingan Pada Sekolah Kategori Standar Nasional, http: // www.


Republika.co.id

Saiful, Ali, Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, Surabaya: Usaha Nasional,


2006.

Sobur, Alex Sobur, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Bandung: Angkasa, 2008.

Sochib, Moh., Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan
Disiplin Diri, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Thalib, Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, Bandung: Irsyad Baitus
Salam, 2007.

66
66

Ubaidillah, Kepercayaan Diri, (Jakarta: www. Psikologi.com, 2006)

Wahyudin, Menyulut Sikap Kepercayaan diri Anak, Yogyakarta; Pro-Books,


20012, hal, 101

Wijaya, Satria Cahyo, Membangun Kepercayaan Diri, Jakarta: Rineka Cipta,


2009.

Anda mungkin juga menyukai