Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KAJI TERAP

PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL BARU


JAGUNG VARIETAS PIONEER

Disusun Oleh :
BILHA, SP

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN BONEBAE II


DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala


limpahan karunia dan nikmatNya, yang senantiasa dilimpahkan kepada kita semua,
sehingga penyusunan Rencana Kaji terap Uji Coba Varietas Unggul Baru Pioneer
dapat kami susun.
Kami berharap dengan adanya kaji terap/uji adaptasi varietas unggul baru
ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada kami petugas dan
pelaku utama, sehingga dapat merubah pola pikir dan sikapnya, sehingga mau
menerapkan teknoligi dalam usaha taninya.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan rencana kaji terap
ini masih terdapat kekeliruan didalamnya, untuk itu kami harapkan sumbangsih
saran dan masukan dari Bapak/Ibu rekan penyuluh khususnya di Kecanatan
Ulubongka.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan yang bersedia memfasilitasi pengadaan benih jagung varietas Pioneer.
Demikian kami sampaikan, atas bantuannya kami haturkan banyak terima
kasih.

Ketua Tim Kaji Terap


Koord. BPP Bonebae II

BILHA, SP.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jagung termasuk bahan pangan utama kedua setelah beras. Sebagai sumber
karbohidrat, jagung mempunyai manfaat yang cukup banyak, antara lain sebagai
bahan pakan dan bahan baku industri. Penggunaan jagung sebagai bahan pangan
dan pakan mengalami peningkatan terus menerus. Sementara ketersediaannya
dalam bentuk bahan terbatas. Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan
produksi melalui perluasan lahan penanaman dan peningkatan produktivitas.
Di Indonesia, sebagian besar dari produksi jagung dimanfaatkan untuk
keperluan industry pakan, sedangkan jumlah yang dikonsumsi langsung dan
digunakan dalam industri pangan relatif kecil. Sebagian kecil lagi jagung ditanam
untuk dikonsumsi sebagai sayuran, yaitu jenis jagung manis, tetapi dipanen lebih
muda sehingga tidak dapat diperlakukan sebagai produk biji-bijian.
Penanganan pasca panen jagung sebagai produk biji-bijian meliputi panen,
yang dapat dilakukan pada tingkat kadar masih tinggi (lebih dari 30%) ataupun
ketika kadar air jagung sudah cukup rendah (20-25%), perontokan, dan
pengeringan, baik pengeringan jagung tongkol maupun jagung pipil. Dalam
penanganan pasca panen ini dilakukan pula proses pengendalian kualitas atau
quality qontrol agar jagung yang dihasilkan sesuai standar sehingga dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk meningkatkan produktivitas secara kualitas maupun kuantitas
ditentukan oleh banyak faktor. Faktor varietas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produktivitas suatu tanaman. Varietas terdiri dari sejumlah
genotipe yang berbeda, dimana masing-masing genotipe mempunyai kemampuan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Setiap varietas memiliki perbedaan
genetik yang dapat mempangaruhi pertumbuhan dan hasil serta kemampuan
adaptasi suatu varietas berbeda-beda. Setiap varietas jagung memberikan hasil
yang berbeda tergantung bagaimana cara kita melakukan perlakuan budidaya
yang intensif dan baik. Secara garis besar varietas jagung yang bermutu akan
memberikan hasil yang lebih baik, baik dari segi kualitas maupun dari segi
kuantitas.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kaji terap Uji Coba Varietas
Unggul Baru ini adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan kesesuaian paket teknologi usaha tani dengan kebutuhan
dan kemampuan serta komoditas agroekosistem petani jagung diwilayah
dimana kaji terap dilaksanakan.
2.   Mengamati perbandingan varietas benih jagung Turunan (C9) dan benih
jagung Varietas Pioneer.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin didapatkan pada pelaksanaan kaji terap
sebagai berikut :
1. Dapat merangsang petani untuk menerapkan teknologi dalam usaha
taninya.
2. Menunjukkan keberhasilan kaji terap kepada petani bahwa paket teknologi
tersebut  sesuai dengan situasi usaha taninya.

D. Dasar Pelaksanaan
 Pelaksanaan kaji terap ini dilaksanakan berdasarkan Program Kementrian
Pertanian dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian dalam bentuk pengawalan penyuluhan pertanian yang
dibagi dalam 5 kegiatan salah satu diantaranya adalah kaji terap.
Sebagai penanggung jawab kegiatan adalah Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Bonebae II.

E. Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan kaji terap diwilayah Balai Penyuluahn Pertanian (BPP)
Kecamatan Ulubongka berlokasi di Kelompok Tani …………………….. Desa
……………. Kec. Ulubongka.
Waktu pelaksanaan tanam direncanakan pada minggu ke II (Dua) Agustus
2019.
Adapun teknologi yang akan dikaji adalah :
1. Luas areal kaji terap adalah : 1 Ha
2. Penggunaan Varietas Unggul Baru Jagung (Pioneer)
3. Pemupukan dengan NPK Cair
4. Penggunaan herbisida Calaris
F. Hasil Yang Ingin Dicapai
Adapun hasil yang ingin dicapai dalam kaji terap ini adalah sebagai berikut :
1.   Terlaksananya kaji terap
2.   Adanya peningkatan produksi yang signifikan antara pelaksanaan kaji terap
dengan perlakuan petani secara umum selama ini.
3.   Dengan perbedaan hasil yang signifikan antara pelaksanaan hasil kaji terap
dengan hasil perlakuan petani sehingga tergugah hatinya untuk mencontoh
perlakuan kaji terap sehingga produksi mereka dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraannya.
PENUTUP

Pelaksanaan kaji terap adalah satu metode penyuluhan yang dimaksudkan


untuk menjadi motivasi kepada pelaku utama (petani) dalam mengelolah
usahataninya untuk meningktkan produksi, pendapatan dan kesejahteraan pelaku
usaha tani.
Dengan harapan kita semua agar pelaksanaan kaji terap ini berhasil dengan
baik. Mari kita satukan tekad kerjasama dan bimbingannya yang baik pada semua
tingkatan sesuai dengan fungsi kita masing-masing.
Demikian proposal ini dibuat sebagai bahan acuan demi terlaksananya
kegiatan kaji terap ini.

Ketu Tim Kaji Terap

KEPALA BPP BONEBAE II

BILHA, SP

Anda mungkin juga menyukai