Anda di halaman 1dari 4

Keberagaman Suku

Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia
memiliki banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai
pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu,
kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau
ciri-ciri biologis yang dimiliki.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebut bahwa suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat
dibedakan dari kesatuan sosial lain, berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan,
khususnya bahasa.
Menurut Koentjaraningrat suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas dalam kesatuan kebudayaan. Kesadaran identitas ini juga dikuatkan
biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Lebih lanjut, kesatuan kebudayaan sebuah suku bangsa dalam konteks etnografi juga mencakup
kesatuan komunitas yang tinggal di suatu daerah atau wilayah administratif tertentu. Dalam
konteks etnografi, unsur sejarah juga disertai guna mengetahui asal muasal suku bangsa. Suku
bangsa juga bisa diidentifikasi dengan pendekatan lokasi atau wilayah tempat tinggal kelompok
suku, misalnya suku Batak yang secara historis berasal dari Sumatera. Dari teori yang diutarakan
oleh Koentjaraningrat, bisa kita pahami bahwa suku bangsa adalah kelompok etnis yang
memiliki kesamaan budaya dan bahasa.
Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun
budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya 1.340 suku bangsa
Lantas, apa saja nama suku bangsa di Indonesia?
 Suku asal Aceh (Aceh/Achin/Akhir/Asji/A-Tse/Ureung Aceh, Alas, Aneuk Jamee, Gayo,
Gayo Lut, Gayo Luwes, Gayo Serbe Jadi, Kluet, Sigulai, Simeulue, Singkil, Tamiang)
 Suku Batak (Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, Batak
Simalungun, Batak Tapanuli, Batak Toba, Dairi)
 Suku Nias Melayu (Melayu Asahan, Melayu Deli, Melayu Riau, Langkat/ Melayu
Langkat, Melayu Banyu Asin, Asahan, Melayu, Melayu Lahat, Melayu semendo)
 Suku Minangkabau Suku asal Jambi (Jambi, Kerinci, Anak Dalam/ Anak Rimbo, Batin,
Kubu, Pindah)
 Suku asal Sumatera Selatan (Palembang, Daya, Enim, Gumai, Kayu Agung, Kikim,
Kisam, Komering, Lematang, Lintang, Lom, Mapur, Sekak, Meranjat, Musi Banyuasin,
Musi Sekayu, Sekayu, Ogan, Orang Sampan, Pasemah, Pedamaran, Pegagan, Rambang,
Ranau, Rawas, Saling, Semendo, Teloko, Ulu)
 Suku asal Lampung (Lampung, Penghulu, Abung/ Bunga Mayang/ Sembilan Marga/
Siwo Megou, Belalau, Buay Lima, Krui, Megau Pak Tulang Bawang, Melintang
Rajabasa-Peminggir MR, Nagarigung, Peminggir Semangka/ Skala Brak/ Teluk,
Pepaduan, Pubian/ Pubian Telu Suku/ Pubiyan, Seibatin)
 Suku asal Sumatera Lainnya (Anak Laut/Laut, Akik/Akit, Bonai, Hutan, Kuala, Rawa,
Sakai, Talang Mamak, Ulu Muara Sipongi, Lubu, Pesisir, Siberut, Siladang, Mentawai,
Belom, Gumbak Cadek/Muslim Gunung Ko, Keme, Lambai/Lamuri, Lingga, Pagai,
Sawang, Mantang, Suban, Suku-suku lainnya di Sumatera, Bengkulu, Enggano, Kaur,
Lembak,Muko-Muko, Pekal, Rejang, Serawai, Bangka, Belitung, Ameng Sewang)
 Suku Betawi
 Suku asal Banten (Banten, Badui/Baduy)
 Suku Sunda
 Suku Jawa (Jawa, Osing/Using, Tengger, Samin, Bawean/ Boyan, Naga, Nagaring)
 Suku Cirebon
 Suku Madura
 Suku Bali (Bali/Bali Hindu, Bali Majapahit, Bali Aga)
 Suku Sasak
 Suku Nusa Tenggara Barat Lain (Bima, Dompu, Semawa/Sumbawa, Dongo, Mbojo,
Kore)
 Suku asal Nusa Tenggara Timur (Abui, Adabe, Alor/Belagar/Kelong/Manete/
Mauta/Seboda/Wersin, Atanfui/Atani/Atoni/ Atoni Meto/Dawan, Babui, Bajawa,
Bakifan, Barawahing, Barue, Belu, Blagar, Boti, Bunak/ Marae, Dadua, Deing, Ende,
Fataluku, Faun, Flores, Gunung-Orang Gunung, Hahak, Hawu/ Sabu, Helong, Henifeto,
Kabola, Karera, Kawei, Kedang, Kemak, Kemang, Keo, Kolana, Kramang, Krowe
Muhang, Kui, Kupang, Labala, Lamahot/ Lamholot/Lamkolot, Larantuka, Lemma, Lio,
Loloan, Lomblem, Maimaa, Manggarai, Maung, Mela, Modo, Muhang, Na Ueti,
Nage/Ngada, Nagekeo, Nyama Selam, Palue, Pantar, Rai, Riung, Rote/Roti, Sikka,
Solor/Solot, To Uluuwai, Toi Anas, Tokodede, Baliaga, Bayan, Galoli, Idate, Ilimano,
Kairul, Lakalei, Makasai, Makua, Mambai, Samoro, Trunyan)
 Suku Dayak (Dayak Abai, Dayak Air Durian/Dayak Air Upas/Dayak Batu Payung/Dayak
Belaban/ Dayak Kendawangan/Dayak Membulu’/Dayak Menggaling, dan suku Dayak
lainnya)
 Suku Banjar (Banjar Kuala/Batang Banyu/Pahuluan, Banjar)
 Suku asal Kalimantan Lainnya (bai/Tidung/Tingalan/Tudung, Abal, Ahe, Anas/Toi,
Apalin/Palin, Ata Kiwan, Auheng, Ayus/ Bentian/ Karau/ Lemper/ Leo
Arak/Bentian/Karau, dan suku lainnya)
 Suku Makassar
 Suku Bugis
 Suku Minahasa (Bantik, Minahasa, Pasan/Ratahan, Ponosakan, Tombulu, Tonsawang,
Tonsea/Tosawang, Tonteboan, Totembuan, Toulour)
 Suku Gorontalo
 Suku asal Sulawesi lainnya (Atinggola, Suwawa, Mandar, Babontehu, Amatoa/
Ammatowa/ Orang Kajang, Ampana, Anak Suku Seko, Aserawanua,
Babongko/Bobangko, Bada, dan suku lainnya di Sulawesi)
 Suku asal Maluku (Alfuru, Alune, Amahai, Ambelau, Ambon, Aputai, Aru, Asilulu,
Babar, Banda, Barakai, Bati, Batuley, Benggoi, Bobot, Buru, Dagada, Dai, dan suku
lainnya di Maluku)
 Suku asal Papua (Abau, Abra, Adora, Aikwakai, Aiso, Amabai, Amanab, Amberbaken,
Arandai, Arguni, Asienara, Atam, Hatam, Atori, Baham, Banlol, Barau, Bedoanas, Biga,
Buruwai, Karufa, Busami, Hattam, dan suku Papua lainnya)

Keberagaman suku bangsa di Indonesia dapat disikapi dalam bentuk:

 Menghargai perbedaan, kita bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan teman yang
memiliki bahasa daerah yang berbeda dengan kita.
 Tidak mengolok-olok teman dengan aksen atau bahasa yang khas.
 Mengapresiasi budaya lain dengan cara berusaha mengenal dan mempelajari.
 Tidak mengeksploitasi atau menggunakan kebudayaan sakral suku lain untuk kesenangan
atau hiburan semata.
 Tidak mencemooh adat istiadat, pakaian adat, atau budaya yang berbeda dengan budaya
kita.
 Berteman dan berbuat baik terhadap semua orang tanpa memandang suku dan
budayanya.
 Menganggap semua ras, suku, dan budaya sama.
 Tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya.
 Ikut gotong royong bersama teman baik di sekolah atau di rumah, tanpa memandang suku
atau budaya mereka.

Anda mungkin juga menyukai