(MAKALAH)
Dosen Pengampu:
Gusman Lesmana, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh;
Kelompok IV
Nama : 1. Anggia Novita Sari/1802080018
2. Diah Febri Audry/1702080046
3. Irma Novita Sari/1802080036
4. Sari Elida Lestari/1702080032
5. Siti Aisah/1702080055
6. Sri Lungguh Dewi Lubis/1702080049
Kelas : VIII-B Pagi
Jurusan : Bimbingan & Konseling
Assalamu’allaikum.wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
Pembimbing” Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok pada mata kuliah “Kapita Selekta
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar kami lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan serta peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wa’alaikumussalam.wr.wb.
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A. Apa pengertian Kualitas Guru........................................................................ 3
B. Apa pengertian Guru professional................................................................. 3
C. Bagaimana kompetensi guru pembimbing yang baik.................................... 4
D. Bagaimana peran guru sebagai tenaga professional.......................................10
E. Bagaimana Peran guru sebagai pembimbing.................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar
tercapai kemandirian dalam pemahaman, penerimaan, pengembangan, dan perwujudan diri
dalam mencapai tingkat perkembangan optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kualitas Guru?
2. Apa pengertian Guru profesional?
3. Bagaimana kompetensi guru pembimbing yang baik?
4. Bagaimana peran guru sebagai tenaga professional?
5. Bagaimana Peran guru aebagai pembimbing?
6. Bagaimanakah upaya sekolah untuk pengembangan kompetensi professional Guru?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, istilah guru berasal dari bahasa India yang artinya orang yang
mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia istilah
dan pembelajaran kepada siswanya guna memenuhi kewenangan dan tanggung jawabnya
Guru atau pendidik adalah orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan
dengan sungguh-sungguh, toleran dan menjadikan peserta didiknya lebih baik dalam segala
hal. Guru menjadi sosok yang teladan, baik dari segi pengetahuan maupun kepribadian bagi
peserta didiknya. Oleh karena itu, seorang guru harus berhati-hati dalam bertutur kata dan
bertingkah laku. Tutur kata dan tingkah laku yang tidak tepat pada tempatnya akan berakibat
buruk pada tumbuh kembang peserta didik. Karena mereka bisa saja meniru tutur kata dan
profesionalitas yang selayaknya dijunjung tinggi dan dipraktikkan oleh para guru.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
3
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
tinggi, yang mencakup penguasaan atau didasari pengetahuan tertentu. Profesional disebut
Jadi Guru profesional merupakan seorang yang yang memiliki kemampuan atau kompetensi
untuk memberikan ilmunya kepada siswa dan bertanggung jawab atas pendidikan siswa agar
C. Kompetensi Profesional
Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi
profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”.
profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan
yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi guru
1. Aspek personal, merupakan sifat-sifat pribadi yang ada dalam diri seorang guru
4
terbuka, berperilaku sederhana, wajar, sabar, baik hati dan tidak bersikap mengadili
tegas terhadap siswa, bijaksana, tidak mudah terbawa emosi, mampu menjadi
pendengar yang baik dan simpatik. c.Bersikap objektif dan fleksibel. Artinya, guru
pembimbing mampu memiliki pemahaman terhadap orang lain secara objektif atau tidak
dipengaruhi oleh pandangan atau pendapat pribadi dan mampu bersikap fleksibel
2. Aspek sosial, yaitu yang berkenaan dengan interaksi antara guru pem-bimbing dengan
orang lain. Aspek ini terdiri dari:a.Kemampuan berempati. Artinya, guru pembimbing
yang tulus, akrab, hangat dan mampu menyesuaikan diri dengan perilaku siswa serta
kepada siswa terutama pada saat siswa sedang merasa putus asa dan mau mendorong
siswa untuk
menyimpan rahasia siswa serta bersikap rendah hati terutama dalam memberi
layanan bimbingan.
5
b. Memiliki wawasan yang luas. Artinya, guru pembimbing memiliki
berbagai macam pandangan siswa dan mampu memberi alternatif yang perlu
tidak memaksa siswa ke cara berpikir atau bertindak tertentu dan tidak
kecakapan dalam menjalin komunikasi yang baik dan akrab dengan siswa
terjadi hal-hal yang ideal tersebut tidak dapat terwujud karena dalam kenyataannya
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
6
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
di sini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan profesional, baik yang bersifat
pribadi, sosial, maupun akademis. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan
ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukkan
bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; (b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan
mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (c) Kualifikasi akademik dan
latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d) Memiliki kompetensi yang
diperlukan. sesuai dengan bidang tugas; (e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) Memiliki jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i) Memiliki organisasi profesi yang
7
guru. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan
diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi (UU RI No. 14
tahun 2005).
yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; (b) Meningkatkan dan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;(c) Bertindak objektif dan
tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi
fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (e) Memelihara dan memupuk persatuan
jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan
agamanya. Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intektual, moral,
dan spiritual. Tanggung jawab pribadi mandiri yang mampu memahami dirinya,
dirinya. Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi guru dalam memahami
dirinya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki
8
penguasaan berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
Menurut Soetjipto (2004) peran guru yang profesional atau tenaga kependidikan
adalah: (1) Tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar yakni tenaga
kependidikan yang harus memiliki kesetabilan emosi, ingin memajukan peserta didik,
bersifat realistas, bersikap jujur dan terbuka, peka terhadap perkembangan, terutama
inovasi pendidikan; (2) Tenaga kependidikan sebagai anggota masyarakat, untuk itu
harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia
berkomunikasi serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi yang ada di sekolah;
dan (4) Tenaga kependidikan sebagai pengelola proses pembelajaran yakni tenaga
kependidikan yang harus mampu dan menguasai berbagai metode mengajar dan harus
Jadi, guru sebagai tenaga profesional adalah guru harus memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran secara efektif,
9
D. Peran Guru Sebagai Pembimbing
Guru pembimbing yaitu seorang guru yang selain mengajar pada mata pelajaran
tertentu, terlibat juga dalaam pelayanan bimbingan dan konseling (part time teacher and
part time counselor). Guru pembimbing model ini termasuk memiliki tugas rangkap.
Guru mata pelajaran yang bisa diserahi tugas dan tanggung jawab sebagi guru
pembimbing misalnya guru agama Islam, guru PPKN, terutama guru yang tidak memiliki
jam pelajaran.
pendidikan, sikap dan perlakuan orang lain, budaya dan kondisi incidental), dan masidu
pendidik, Ia memahami dengan baik ilmu dan praktik pendidikan. Lebih dasar lagi, guru
Bimbingan dianggap sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus
dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
dkk. 2007). Menurut Sanjaya (2006: 28) menjelaskan bahwa proses membimbing adalah
10
proses memberikan bantuan kepada siswa, dengan demikian yang terpenting dalam
Samisih (2014: 64) Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat di
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti guru lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap
sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak
sebagai konselor bagi siswanya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran
dalam bimbingan dan konseling, Kejelasan gambaran tugas dapat memotivasi guru untuk
berperan secara aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa ikut bertanggung
jawab atas terlaksananya kegiatan itu. Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar, misalnya guru yang bersifat otoriter akan menimbulkan suasana tegang,
hubungan guru siswa menjadi kaku, keterbukaan siswa untuk mengemukakan kesulitan-
kesulitan sehubungan dengan pelajaran itu menjadi terbatas. Oleh karena itu, guru harus
dapat menerapkan fungsi bimbingan dalam kegiatan belajar – mengajar. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan guru dalam proses belajar mengajar sesuai dengan fungsinya
11
c. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
j. Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa untuk
Dapat dikatakan bimbingan di sekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerja sama
dengan stakeholder sekolah dalam proses pembelajaran. Namun guru kelas yang juga berperan
sebagai konselor mempunyai keterbatasan dalam hal yang berkaitan dengan kurangnya waktu
untuk bertatap muka dengan siswa, hal ini karena tenaga guru kelas masih sangat terbatas,
mengingat tugas selain mengajar juga memberikan layanan dan bantuan kepada siswa sehingga
pelayanan siswa dalam jumlah yang cukup banyak tidak bisa dilakukan secara intensif, dan tidak
mungkin untuk dapat memberikan semua bentuk layanan seperti memberikan pengajaran
perbaikan untuk bidang studi tertentu, dan sebagainya. Di samping itu guru juga mempunyai
b. Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi ditambah tugas
12
Menurut Samisih (2014: 65) Peran guru sebagai pembimbing dalam melaksanakan proses
berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat penghargaan dan
perhatian.
d. Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang
lebih baik.
e. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya.
Menurut Sanjaya (2006: 27) Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat
dari adanya setiap perbedaan. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik
mungkin individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik
dalam bakat, minat, kemampuan, dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga adalah
mahluk yang sedang berkembang. Irama perekembangan mereka tentu tidaklah sama juga.
Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Membimbing siswa
agar menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing
siswa agar dapat mencapai dann melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga
dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi
harapan setiap orang tua dan masyarakat. Seorang guru dan siswa seperti halnya seorang petani
dengan tanamannya. Seorang petani tidak bisa memaksa agar tanamannya cepat berbuah dengan
menarik batang dan daunnya. Tanaman itu akan berbuag manakala ia memiliki potensi untuk
berbuah serta telah sampai pada waktunya untuk berbuah. Tugas seorang petani adalah menjaga
agar tanamn itu tumbuh dengan sempurna, tidak terkena hama penyakit yang dapat menyebabkan
tanaman tidak berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat yaitu dengan cara menyemai,
13
menyiram, memberi pupuk, dan memberi ibat pembasmi hama. Demikian juga halnya dengan
seorang guru. Guru tidak dapat memaksa agar siswanya jadi “itu” atau jadi “ini”. Siswa akan
tumbuh dan berkembang menjadi seorang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Tugas
guru adalah menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi, minat, dan bakatnya. Inilah makna peran sebagai pembimbing.
Menurut Sanjaya (2006: 27) beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebagai
1. Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya
pemahaman tentang gaya dan kebiasaan belajar serta pemahaman tentang potensi dan
bakat yang dimiliki anak. Pemahaman ini sangat penting artinya, sebab akan
menentukkan teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka
2. Guru harus memahami dan terampil dalam merancanakan, baik merancanakan tujuan dan
bimbingan akan dapat dilakukan dengan baik manakala sebelumnya guru merencanakan
hendak dibawa kemana siswa, apa yang harus dilakukan, dan lain sebagainya. Untuk
merumuskan tujuan yang sesuai sistem nilai masyarakat maupun dengan kondisi
psikologis dan fisiologgis siswa, yang kesemuanya itu terkandung dalam kurikulum
sebagai pedoman dalam merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki
Menurut Sutikno (2007) Strategi guru dalam memotivasi belajar siswa yaitu:
siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi belajar siswa.
14
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semanagat
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum
3. Saingan/kompetisi
sebelumnya.
4. Pujian
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
Modal dasar sebagai personal yang harus dimiliki oleh guru pembimbing di antaranya
sebagai berikut :
1. Berwawasan luas
memiliki kasih sayang yang mendalam terhadap siswa. Rasa kasih sayang ini
15
ditampilkan dari hati sanubarinya, sehingga siswa langsung merasakan kasih
sayangnya.
Tidak mudah marah dan atau mengambil tindakan keras dan emosional yang
Tutur kata dan tindakan guru pembimbing selalu mengenakkan hati, hangat dan siap
menolong.
Guru pembimbing setia mengikuti tingkah laku dan perkembangan siswa sehari-hari
5. Menjadi contoh
tercela dan mampu menarik siswa untuk mengikutinya dengan senang hati dan
sukarela.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas guru adalah tingkatan mutu seorang pendidik dalam memberikan pendidikan dan
pembelajaran kepada siswanya guna memenuhi kewenangan dan tanggung jawabnya baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Guru sebagai tenaga profesional adalah guru harus memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran secara efektif, efisien agar mampu
Guru sebagai pembimbing merupakan peran yang diberikan guru dalam memantau dan
mengarahkan peserta didik agar dapat mengembangkan pribadinya sesuai dengan potensi yang
ada.Bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan dan bukan saja untuk mengatasi kesulitan
peserta didik akan tetapi juga memiliki fungsi membantu pimpinan sekolah, guru, serta orang tua dalam
mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan konseling lebih sistematis dan bermutu
karena bimbingan dan konseling juga mempunyai fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan,
Fungsi Guru bimbingan dan konseling yaitu: 1) Pemberi bantuan kepada peserta didik
pemeliharaan dan pengembangan diri konseli (peserta didik) melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling, 3) Pemberi bantuan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan tingkat perkembangan dan kehidupan konseli (yaitu orang tua, pendidik atau tenaga kependidikan
lain, dan pihak ketiga) dan 4) Fungsi perencanaan, misalnya membantu membuat pilihan yang sulit
kepada peserta didik yang melanjutkan belajanya atau karir yang tepat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. (2017). Konseling Profesional Yang Berhasil; Layanan dan Kegiatan Pendukung.
Samisih. 2014. “Peran Guru Kelas dalam Menangani Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar
Melalui Layanan Bimbingan Belajar”. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha (1) 1. ISSN 2356-
3443. (ejournal.utp.ac.id/index.php/JMSG/article/view/.../235)
18