BAB I
PENDAHULUAN
25. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran Serta
Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah;
27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
28. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang dan peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029.
30. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2031;
Tujuan-tujuan tersebut kemudian dijabarkan secara lebih lanjut berdasarkan aspek fisik,
sosial, ekonomi, sarana prasarana dan sistem transportasi.
1. Aspek Fisik
a. Tujuan
1. Memberikan alternatif dan kemungkinan pengembangan fisik wilayah secara
menyeluruh, terpadu dan terencana.
2. Memberikan batasan-batasan terhadap pengembangan wilayah yang terencana.
3. Alokasi penggunaan ruang wilayah disesuaikan dengan fungsi masing-masing
kawasan.
4. Pembangunan yang terpadu antar sektoral maupun dengan daerah hinterlandnya.
5. Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang berkesinambungan dan
berwawasan lingkungan.
kerukunan antar umat beragama, serta terhindarnya konflik beragam yang dapat
mengancam integritas negara dan terbukanya partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kehidupan beragama.
6. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan secara memadai guna menunjang
terlaksananya proses belajar mengajar yang nyaman di sekolah.
7. Meningkatnya kesempatan memperoleh pendidikan di segala lapisan masyarakat,
terutama lapisan masyarakat yang tergolong miskin.
8. Meningkatkan kualitas kehidupan penduduk, yang ditandai dengan meningkatnya
angka harapan hidup, menurunkan angka kematian baik angka kematian bayi, maupun
angka kematian ibu.
9. Pelatihan dan peningkatan ketrampilan tenaga kerja.
10. Penyebaran dan pendayagunaan tenaga kerja.
11. Terwujudnya upaya kesehatan, dengan meningkatkan jumlah sarana kesehatan yang
bermutu secara bertahap, jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan, pemakaian
obat generik dan pelayanan kesehatan, penggunaan obat secara rasional,
pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif, biaya kesehatan yang dikelola secara
efisien serta pelayanan kesehatan.
12. Terciptanya kemampuan pengembangan riset dan teknologi secara luas pada aspek
kehidupan masyarakat.
13. Makin terarah dan meratanya pemenuhan sarana dan prasarana yang layak,
terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan aman dengan segala fasilitas lingkungan
permukiman khususnya bagi masyarakat golongan ekonomi lemah dan daerah-daerah
permukiman kumuh.
3. Aspek Sarana dan Prasarana
a. Tujuan
1. Memberikan alternatif dan kemungkinan pengembangan sarana dan prasarana wilayah
secara menyeluruh, terpadu dan terencana.
2. Memberi arah penyebaran (distribusi) sarana dan prasarana keseluruh wilayah
Kabupaten Boyolali secara merata.
3. Meningkatkan pelayanan dari sarana dan prasarana fasilitas umum yang ada dengan
melalui pemanfaatan dan pemeliharaan secara optimal.
4. Peningkatan pengelolaan jaringan listrik, air bersih, sampah, drainase, air limbah, dan
saluran irigasi.
b. Sasaran
1. Pembangunan sarana dan prasarana yang ada lebih terarah dan terpadu dan tidak
tumpang tindih.
2. Diharapkan pembangunan fasilitas pada daerah pusat pengembangan dan daerah
pendukungnya secara merata dan proporsional.
3. Terpeliharanya fasilitas sarana dan prasarana yang ada sehingga bisa dimanfaatkan
dalam jangka waktu yang lama.
4. Tercapainya kualitas lingkungan yang bersih, sehat dan sesuai dengan baku mutu
lingkungan yang ditetapkan.
5. Tersedianya sarana listrik, air bersih, pengelolaan sampah dan limbah, drainase.
4. Aspek Sistem Transportasi
Secara umum tujuan dan sasaran pengembangan pada aspek transportasi ini lebih pada:
1. Mengarahkan transportasi yang berkelanjutan dengan dapat memberikan kemudahan
kinerja pelayanan bagi masyarakat terhadap kebutuhan akan mobilitas.
2. Pengembangan sektor transportasi yang realitis, efektif, efisien yang dapat mengikuti
perkembangan wilayah sebagai perwujudan visi dan misi kabupaten.
3. Mengembangkan transportasi yang memadai dan dapat terdistribusi pada setiap wilayah
serta memperkecil jumlah daerah tertinggal.
4. Mendukung perangkutan umum yang manusiawi dan handal.
5. Memberikan pelayanan transportasi yang memperhatikan unsur keselamatan, lingkungan
dan hemat bahan bakar.
6. Terciptanya keterpaduan moda transportasi melalui pengembangan intermoda transport
yang menghubungkan BRT Bandara dan jaringan rel bandara.
5. Aspek Ekonomi
Pertanian
a. Tujuan
1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya.
2. Mempercepat proses pemulihan ekonomi serta peningkatan investasi bagi
pembangunan ekonomi.
3. Meningkatkan kegiatan perekonomian di segala bidang, meningkatkan kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi.
4. Meningkatkan kemampuan daya saing dan kualitas hasil-hasil produksi pertanian dalam
mengisi pasar domestik maupun ekspor.
5. Mengoptimalkan potensi-potensi unggulan di sektor pertanian, kehutanan dan
perkebunan yang menjadi andalan daerah.
6. Menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha yang meningkat dan kondusif.
7. Peningkatan kegiatan peternakan dan perikanan.
b. Sasaran
1. Meningkatnya diversifikasi, intensifikasi dan produktivitas yang didukung dan
mendukung antara satu sektor ekonomi yang ada dengan sektor lainnya.
2. Mengembangkan potensi pertanian yang mempunyai keunggulan komparatif dan
kompetitif tinggi melalui mekanisasi, teknologi produksi, penanganan pasca panen dan
3. Memberikan kredit kepada sektor-sektor yang prioritas maupun sektor-sektor yang non
prioritas untuk meningkatkan kesempatan kerja dan memperluas usahanya serta
pemerataan pendapatan masyarakat.
b. Sasaran
1. Terciptanya investasi yang mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Meningkatkan fungsi pelayanan perbankan.
3. Menggalakkan penanaman modal bagi investor.
Pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
a. Tujuan
1. Meningkatkan peranan koperasi dalam membantu masyarakat mengembangan
kegiatan ekonominya.
2. Meningkatkan peran UMKM sebagai penggerak kegiatan perekonomian.
3. Penyedia lapangan kerja bagi masyarakat.
b. Sasaran
1. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi.
2. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan per koperasian.
3. Koordinasi pelaskanaan kebijakan, program pembangunan koperasi serta monitoring
evaluasi dan pelaporan.
4. Pembinaan pengawasan dan pengadaan koperasi berprestasi.
5. Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM.
6. Penyelenggaraan promosi produkm UKM.
7. Koordinasi penggunaan dana Pemerintah bagi UMKM serta pemantauan penggunaan
dana pemerintah bagi UKM.
8. Pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal.
Pertambangan dan Energi
a. Tujuan
1. Mengoptimalkan potensi pertambangan yang ada secara ekonomis dan tetap
memperhatikan kelestariannya dan dampak lingkungannya.
2. Makin meningkatnya peranan sektor pertambangan dalam kegiatan ekonomi.
3. Mengembangkan energi alternatif dengan mengoptimalkan potensi daerah.
b. Sasaran
Pengembangan lokasi pertambangan dan energi, dimana harus mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Jenis dan jumlah material yang tersedia
2. Sistem pengangkutan material
3. Dampak lingkungan (baik lingkungan fisik maupun sosial) yang ditimbulkan perlu dikaji
sebelumnya (AMDAL)
Pariwisata
a. Tujuan
1. Pengembangan pemasaran daerah tujuan pariwisata
2. Pengembangan kemitraan bidang pariwisata
3. Peningkatan iklim yang kondusif bagi investor bidang pariwisata
4. Pengembangan SDM pariwisata
b. Sasaran
1. Meningkatkan pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata
2. Meningkatkan kegiatan promosi pariwisata secara terpadu dan konseptual
3. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata dan pengembangan obyek wisata baru
4. Meningkatkan kerjasama dengan investor bidang kepariwisataan
5. Meningkatkan SDM pelaku wisata yang profesional
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata
perkembangan wilayah perkotaan dan perdesaan akan terjadi perkembangan yang seimbang
selaras dan terpadu.
Pengembangan pioner diperuntukkan bagi wilayah perdesaan yang masih memiliki sifat
keterpencilan, memiliki kelompok desa yang cukup banyak dan memiliki sifat perdesaan
yang kental, dengan potensi-potensi terpendam yang cukup memberi harapan cerah.
Sedangkan pengembangan prioritas adalah untuk wilayah perkotaan yang memiliki potensi
strategis dan posisi geografis yang strategis. Potensi strategis tersebut meliputi potensi
sumber daya alam, potensi kelengkapan sarana dan prasarana wilayah yang memadai,
didukung perkembangan wilayah yang tidak terbelakang, dengan ditunjukkan oleh letak
strategis baik secara kandungan potensi maupun berdasarkan jaringan yang melewatinya.
Konsep pengembangan ini akan sangat bergantung pada tingkat kemampuan daerah dalam
mengatasi persoalan-persoalan pembangunan baik pendanaan, penentuan prioritas
pembangunan, penentuan proyek sektoral yang tepat maupun penanganan tahapan
pembangunan yang harus dilakukan dalam memacu wilayah yang cepat berkembang dan
terus lebih meningkat kembangkan pada wilayah yang belum/ kurang berkembang.
1.3.2.6. Pengembangan Mutu dan Jangkauan Sarana dan Prasarana Penunjang Kegiatan
Strategi dari pengembangan mutu dan jangkauan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan adalah sebagai berikut :
1. mengembangkan sarana prasarana sesuai skala pelayanannya; dan
2. mengembangkan sistem informasi dan teknologi dalam meningkatkan kegiatan di
perkotaan dan perdesaan.
Tabel I.1.
Potensi dan Permasalahan di Kecamatan Ampel
4. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Terbangun : Terbangun :
Lahan terbangun di sepanjang jalur arteri primer sudah Perkembangan fungsi permukiman perkotaan yang tidak
mencirikan kehidupan perkotaan, baik berupa perumahan, terkendali dan menggusur lahan pertanian menjadi lahan
permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran, terbangun.
pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan pelayanan umum Non Terbangun :
lainnya. Kecenderungan alih fungsi lahan pertanian menjadi non
Non Terbangun : pertanian akan mengurangi daerah resapan alami.
Dominasi sektor pertanian merupakan potensi
Kecamatan Ampel sebagai kawasan sentra agropolitan.
Lahan pertanian merupakan daerah resapan alami yang
mengurangi air larian (run off) akibat turunnya air hujan
Sebagai kawasan Lindung
Ruang Terbuka Hijau Lahan non terbangun masih banyak khususnya lahan Sistem penghijauan lingkungan pada kawasan permukiman
pertanian. perkotaan masih rendah, karena tidak ada ruang terbuka baik
aktif maupun pasif.
Ruang terbuka hijau pada jalur pergerakan masih rendah
khususnya di jalan arteri Semarang-Boyolali.
5. Sarana Prasarana dan
Utilitas
Sarana Ketersediaan sarana umum maupun sarana sosial untuk Pemusatan sarana hanya di jalur utama kawasan sehingga perlu
memenuhi kebutuhan masyarakat Ampel penyebaran sarana umum maupun sosial ke seluruh bagian
wilayah
Air bersih Ketersediaan air bersih cukup memadai, baik dari upaya Tingkat pelayanan PDAM belum menjangkau seluruh wilayah
swadaya masyarakat maupun pelayanan PDAM. (daerah layanan air bersih masih perlu ditingkatkan sehingga
menjangkau seluruh wilayah perkotaan)
Listrik Masih mencukupi, baik untuk domestik maupun non Tiang listrik yang berubah menjadi media promosi
domestik.
Telepon Masih mencukupi, baik untuk domestik maupun non Pembangunan tower telekomunikasi yang perlu dibatasi agar
domestik. tidak membawa dampak bagi kesehatan, keamanan,
kenyamanan
Drainase Tersedianya saluran drainase dan saluran irigasi yang Pola drainase dalam skala kawasan perkotaan belum jelas
menjadi saluran pembuangan air. strukturnya, termasuk inlet dan outlet pembuangan aliran
Masih banyak ruang terbuka sebagai daerah resapan air permukaan. Pada beberapa lokasi terjadi genangan yang
hujan disebabkan oleh sedimentasi pada saluran dan kurang
terawatnya saluran eksisting.
Sanitasi Permukiman perkotaan sudah memiliki jamban yang baik Masyarakat khususnya di daeran permukiman perdesaan masih
1.5.2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Ampel adalah:
1. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan;
2. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian perijinan kesesuaian
pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.
1.5.3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui penyusunan RDTR Kecamatan Ampel adalah:
1. Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam
kawasan;
2. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun dalam kawasan;
3. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten;
4. Terdorongnya investasi masyarakat di dalam kawasan.
5. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/ swasta.