a. Persiapan Kemerdekaan
• Jepang terdesak Sekutu (Amerika, Inggris, Rusia, Perancis,
Belanda dan negara sekutu lainnya),
• Jepang menjanjikan Indonesia merdeka.
• Pada29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun kaisar
Jepang, janji “kemerdekaan tanpa syarat” untuk Indonesia
diberikan.
• Untuk mendapatkan simpati bangsa Indonesia, Jepang
membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai. Susunan
BPUPKI sebagai berikut:
• (1) Ketua (Kaicoo): Dr. KRT, Radjiman Widyodiningrat
• (2) Ketua muda: R.P. Soeroso
• (3) Anggota: Enampuluh (60) orang anggota biasa dari bangsa Indonesia
(tidak termasuk ketua dan ketua muda) yang berasal dari pulau Jawa,
Sumatra, Maluku, Sulawesi dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina
dan Arab.
Sidang BPUPKI pertama
• dilaksanakan selama empat hari,berturut-turut yang tampil berpidato
untuk menyampaikan usulan adalah:
(1) Moehammad. Yamin (29 Mei 1945).
Dalam pidatonya, Moehammad Yamin mengusulkan rumusan dasar negara
Indonesia sebagai berikut:
1) Peri Kebangsaan;
2) Peri Kemanusiaan;
3) Peri Ketuhanan;
4) Peri Kerakyatan (Permusyawaratan, Perwakilan, dan Kebijaksanaan);
Kesejahteraan Rakyat
(2) Soepomo (31 Mei 1945)
• Soepomo mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:
1) Teori negara perseorangan (individualis), sebagaimana diajarkan oleh
Tahunomas Hobbes (abad 17), JJ.Rousseau (abad 18), Herbert Spencer
(abad 19), HJ. Laski (abad 20).Menurut paham ini,negara adalah
masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak antara
seluruh individu (contract social);
2) Paham negara kelas (class theory).Teori ini sebagaimana diajarkan oleh
Marx, Engel dan Lenin. Negara adalah alat dari suatu golongan untuk
menindas golongan lain. Negara kapitalis adalah alat dari kaum borjuis.
Oleh karena itu kaum Marxis menganjurkan untuk meraih kekuasaan
agar kaum buruh dapat ganti menindas kaum borjuis;
3) Paham negara integralistik yang diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller
Hegel (abad 18 dan 19). Menurut paham ini negara bukanlah untuk
menjamin perseorangan atau golongan tapi menjamin kepentingan
masyarakat sebagai suatu persatuan. Negara adalah susunan
masyarakat yang integral, segala golongan, bagian atau anggotanya
saling berhubungan erat dengan lainnya dan merupakan kesatuan
organik.
(3) Soekarno (1 Juni 1945)
Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri dari lima prinsip
yang rumusannya adalah sebagai berikut:
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2) Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3) Mufakat (demokrasi)
4) Kesejahteraan Sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang Berkebudayaan)
b. Masa Awal Kemerdekaan
• Tidak dapat dipungkiri bahwa pendudukan Jepang membawa
• penderitaan seluruh rakyat Indonesia justru semakin parah.Masa
• pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai
kebijakan
• Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan
• militernya mendukung kemenangannya dalam menghadapi
• Sekutu. Jepang telah membuat banyak janji-janji untuk
• memerdekaan Indonesia, sehingga untuk menyiapkannya pada
• waktu itu tanggal 8 Agustus 1945, Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta dan
• Dr. Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas panggilan
• Jenderal Besar Terauchi, dengan memberikan 3 kewenangan:
(1) Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Moh.Hatta sebagai wakil,
Radjiman sebagaianggota.
(2) PPKI (Dookuritsu Junbi Iinkai) boleh bekerja mulai tanggal 9
Agustus 1945, yang merupakan tindaklanjut setelah dibubarkannya
BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945, karena dianggap telah
menyelesaikan tugas dan fungsinya secara maksimal antara lain
menyusun undang-undang dasar Indonesia. Peran PPKI yaitu untuk
melanjutkan hasil BPUPKI untuk meresmikan pembukaan dan batang
tubuh konstitusi.
(3) Cepat tidaknya pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya kepada
panitia.
Pembentukan MPRS
• Sebelum ada MPR yang tetap sesuai dengan UUD 1945,
• Presiden Soekarno membentuk MPRS berdasarkan Penetapan
Presiden No. 2 Tahun 1959.
• Keanggotaan MPRS terdiri dari 261 orang anggota DPR, 94 orang
anggota Utusan Daerah, dan 200 orang anggota Wakil Golongan.
• Susunan pimpinan MPRS adalah sebagai berikut:
a) Ketua : Chaerul Saleh.
b) Wakil Ketua : Mr. Ali Sastroamidjojo.
c) Wakil Ketua : K.H. Idham Khalid.
d) Wakil Ketua : D.N. Aidit.
e) Wakil Ketua : Kolonel Wiluyo Puspoyudo.
• Anggota MPRS langsung ditunjuk oleh presiden, ini merupakan
salah satu bukti penyimpangan terhadap UUD 1945 yang
menyatakan bahwa anggota MPRS dipilih oleh rakyat melalui
pemilu.
• Syarat untuk menjadi anggota MPRS yaitu:
1) Setuju kembali ke UUD 1945
2) Setia kepada perjuangan Republic Indonesia
3) Setuju kepada Manifesto Politik.