Oleh:
I PUTU IKRAR SATYADHARMA
11218036
Laporan Kerja Praktek sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan yang berlaku
dalam menempuh studi tingkat sarjana di Program Studi Rekayasa Hayati Institut
Teknologi Bandung
Disetujui:
NIP. 196112071986012001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan segala rangkaian kerja praktek yang dilaksanakan di PT Kimia
Farma, Tbk. pada tanggal 13 September hingga 15 Oktober 2021. Laporan ini
disusun untuk refleksi terhadap keberjalanan Kerja Praktik yang terlah
dilaksanakan, serta memenuhi syarat kelulusan program studi Rekayasa Hayati
Institut Teknologi Bandung. Penulis sadar bahwa keberhasilan pelaksanaan seluruh
rangkaian kerja praktek ini tidak terlepas dari dukungan serta bantuan dari pihak-
pihak lain kepada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Rizkita Rachmi Esyanti dan Bapak Neil Priharto, S.Si, M.T.,
selaku dosen pengampu mata kuliah kerja praktek yang memberikan
dukungan dan arahan terkait keberlangsungan kerja praktek.
2. Ibu Dyah Juliana Pudjiati selaku General Manager Divisi Riset dan
Pengembangan Produk yang telah memberikan informasi dan
bimbingan pelaksanaan Kerja Praktek di PT Kimia Farma Tbk.
3. Bapak Muhamad Ulfi Bahari selaku Mentor Kerja Praktik yang selalu
bersedia membimbing penulis dalam keberlangsungan kerja praktik.
4. Pak Novian Pradipta, Pak Destria Nugraha, Ibu Nisa Gina yang telah
bersedia membimbing selama keberlangsungan kerja praktik.
5. Keluarga penulis yang selalu mendoakan dan mendukung
keberlangsungan kerja praktik penulis.
Penulis sadar bahwa laporan kerja praktik ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis membuk diri terhadap kritik dan saran yang
membangun untuk laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
serta siapapun yang membaca laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek .............................................................................. 2
1.3 Waktu dan Tempat Kerja Praktek ........................................................... 2
BAB II PROFIL INSTANSI KERJA PRAKTIK ................................................... 3
2.1 Sejarah Perusahaan.................................................................................. 3
2.2 Profil Perusahaan .................................................................................... 4
2.3 Struktur Perusahaan ................................................................................ 6
2.4 Produk Perusahaan .................................................................................. 7
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK .................................................... 9
3.1 Deskripsi Aktivitas .................................................................................. 9
3.1.1 Unit New Product Development ......................................................... 9
3.2 Deskripsi Produk Aripiprazole Tablet 15 mg ....................................... 10
3.3 Analisis Unit dan Neraca Massa Produksi Tablet Aripirazol 15 mg .... 13
3.3.1 Unit Penimbangan ............................................................................. 14
3.3.2 Unit Pencampuran Mixer Stirrer ....................................................... 15
3.3.3 Unit Pencampuran Powder Mixer Agitator (PMA) IGL .................. 16
3.3.4 Unit Pengeringan ............................................................................... 18
3.3.5 Unit Milling....................................................................................... 19
3.3.6 Unit Pencampuran Intermediate Bulk Container (IBC) Bin ............. 20
3.3.7 Unit Pencetakan ................................................................................ 21
3.3.8 Perolehan Produksi Tablet Aripiprazole 15 mg ................................ 23
3.4 Analisis Pengujian Mutu Tablet Aripiprazole ...................................... 23
3.4.1 Kontrol Selama Proses ...................................................................... 24
3.4.2 Kontrol Awal Pencetakan ................................................................. 24
3.4.3 Kontrol Selama Pencetakan .............................................................. 27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 29
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 29
4.2 Saran ...................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
iv
LAMPIRAN .......................................................................................................... 33
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ...................................................................................................... 34
LAMPIRAN B ...................................................................................................... 39
LAMPIRAN C ...................................................................................................... 41
viii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
(Drugbank Online, n.d.). Aripiprazol diduga bekerja dengan cara agonisme dari
reseptor D2 dan 5-HT1A (Nasrallah, 2008).
Proses Produksi Aripiprazole Tablet 15 mg di PT Kimia Farma Tbk.
meliputi penimbangan, pencampuran, pengeringan, milling, dan pencetakan. Proses
produksi perlu disertai dengan pengujian mutu. Pengujian mutu dilakukan untuk
memastikan, tidak hanya keamanan dan kualitas dari produk, namun juga
memastikan produk obat dapat diproduksi kembali (Timoney, 1976). Pengujian
mutu tablet aripiprazole meliputi keseragaman pemerian, kadar, ukuran, dan bobot,
kekerasan, kerapuhan, serta waktu hancur.
2
2 BAB II
PROFIL INSTANSI KERJA PRAKTIK
3
PT Kimia Farma Tbk. membawahi tujuh anak perusahaan yang dirangkum
dalam Tabel 2.1
Tahun
No Nama Perusahaan Bidang Usaha Kepemilikan
Didirikan
75% PT Kimia Farma
PT Kimia Farma
Manufaktur bahan baku Tbk.
1 Sungwun 2016
obat 25% Sungwun
Pharmacopia (KFSP)
Pharmacopia Co Ltd.
56,7% PT Kimia
Manufaktur dan
2 PT Phapros Tbk. 1954 Farma Tbk.
Perdagangan Obat
43,3% Publik
99,99% PT Kimia
PT Kimia Farma
Distribusi dan Perdangan Farma Tbk.
3 Trading & 2003
produk kesehatan 0,01% Kima Farma
Distribution (KFTD)
Apotek (KFA)
99,99% PT Kimia
Farma Tbk.
PT Kimia Farma Layanan Kesehatan 0,01% Yayasan
4 2003
Apotek (KFA) Terintegrasi Kesejahteraan
Keluarga Kimia
Farma (YKKKF)
PT Kimia Farma Bisnis Laboratorium Anak Perusahaan
5 2008
Diagnostika (KFD) Diagnostik KFA
51% PT Kimia Farma
PT Sinkona Indonesia Produksi Kina Garam
6 1986 Tbk.
Lestari (SIL) dan Turunannya
49% PTPN VIII
Distribusi dan Perdangan
PT Kimia Farma 60% PT Kimia Farma
7 2018 produk kesehatan di
Dawaa Tbk.
Arab Saudi
PT Kimia Farma, Tbk. memiliki visi yang ingin dicapai di masa mendatang
serta misi yang melengkapi perjalanan mencapai visi tersebut. Visi dari PT Kimia
Farma, Tbk adalah “Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi
4
dan menghasilkan nilai yang berkesinambungan”. Adapun misi yang ingin dicapai
PT Kimia Farma Tbk. untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Amanah
b. Kompeten
c. Harmonis
d. Loyal
e. Adaptif
f. Kolaboratif
5
2.3 Struktur Perusahaan
PT Kimia Farma Tbk. dipimpin oleh Direktur Utama yang membawahi lima
direktur sesuai dengan masing-masing direktorat, yaitu Direktorat Keuangan dan
Manajemen Risiko, Direktorat Umum dan Human Capital, Direktorat Produksi &
Supply Chain, Direktorat Pemasaran dan Komersial, serta Direktorat Portofolio dan
Pengembangan. Struktur perusahaan PT Kimia Farma Tbk. disajikan pada Gambar
2.2.
(a)
(b)
Gambar 2.3 Profil Direksi PT Kimia Farma Tbk. (a) dan Struktur Perusahaan (b)
(Sumber: Struktur Organisasi – Kimia Farma, n.d.)
6
2.4 Produk Perusahaan
7
(a) (b) (c)
8
3 BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
9
menjadi pengembangan produk yang sudah ada (existing) dam produk baru.
Pengembangan produk existing dimulai dari evaluasi siklus produk yang kemudian
ditentukan tindakan yang sesuai, sedangkan pengembangan produk baru akan
menghasilkan roadmap produk baru yang umumnya berasal dari salah satu sumber
yaitu RnD perusahaan, kerjasama produk jadi, atau akuisisi/joint venture. Dalam
Pengembangan produk baru, NPD berperan dalam memberikan hasil kajian dari
ide-ide untuk produk baru berdasarkan riset pasar yang berbentuk deks research.
Desk research ini menyakupi kajian ekonomi, tren sosial dan medis, teknologi,
serta regulasi.
Tugas-tugas yang saya kerjakan selama melaksanakan Kerja Praktek di Unit
NPD mencerminkan dengan baik kajian dan riset yang dilakukan. Marketing plan
untuk asetilsistein kapsul yang saya kerjakan meliputi kajian mengenai informasi
fisiko-kimia, mekanisme kerja obat, serta analisis dari potensi asetilsistein kapsul
sebagai produk dari sisi regulasi obat, tren penggunaan obat sejenis, serta harga jual
produk maupun produk sejenis di retail maupun pada harga pabrik. Tugas kedua
yang diberikan kepada saya adalah kajian perkembangan terapi HIV dan TB. Pada
tugas ini tercerminkan riset dalam sisi tren medis dan regulasi dari penggunaan
berbagai jenis terapi serta obat dalam terapi HIV dan TB untuk melihat potensi
produk baru yang dapat dikembangkan. Pada tugas saya yang terakhir, data HNA
digunakan untuk mengkaji kembali daya saing dari produk-produk yang
dikembangkan atau akan dikembangkan dilihat dari sisi ekonomi.
10
anak-anak berumur 10 tahun ke atas yang memiliki Bipolar Disorder, serta
dikombinasikan dengan antidepresan untuk mengatasi gejala depresi yang tidak
cukup dengan antidepresan saja (Drugbank Online, n.d.). Selain itu, Aripiprazole
juga diberikan kepada pasien dengan autistic disorder yang kesulitan untuk
mengontrol perilaku yang mengganggu seeperti agresi, ledakan amarah, dan
perubahaan mood. Aripiprazole juga dapat membantu mengobati Tourette’s
disorder pada anak-anak berumur 6-18 tahun. Aripiprazole yang diproduksi di PT
Kimia Farma terdapat dalam kekuatan sediaan tablet 15 mg. Dosis yang diberikan
berbeda-beda tergantung diagnosis dokter yang bertanggung jawab, serta tahapan
dan durasi dari pengobatan.
11
(Lanjutan)
Disintegrant Membantu dispersi obat dalam saluran
pencernaan
Glidant Meningkatkan aliran dari bubuk bahan
selama proses manufaktur dengan cara
mengurangi friksi dan adhesi, serta
digunakan untuk agen anti-caking
Lubricant Mirip dengan glidant namun juga dapat
menghambat disintegrasi dan disolusi
Tablet Coating Melindungi tablet dari lingkungan,
meingkatkan kekuatan mekanik,
identifikasi, modifikasi pelepasan
bahan aktif, serta dapat mengandung
senyawa penambah rasa atau pewarna
Colouring Agents Meningkatkan penerimaan obat oleh
pasien, identifikasi, dan meningkatkan
stabilitas dari obat yang sensitif cahaya
12
Tabel 3.3 Komposisi formula tiap Tablet Aripiprazole 15 mg
No. Jenis Bahan Jumlah Tiap Tablet (mg)
1. Active Pharmaceutical Ingredient (API) 15,00
2. Diluent 99,73
3. Filler & Binder 12,75
4. Binder & Disintegrant 15,00
5. Coloring Agent 0,02
6. Disintegrant (fase dalam) 3,00
7. Disintegrant (fase luar) 1,50
8. Lubricant 1,50
9. Binder 1,50
10. Solvent qs
13
Block flow diagram (BFD) dari proses produksi Aripiprazole tablet dalam
satu kali siklus partaian disajikan pada Gambar 3.1. Produksi obat secara partaian
merupakan proses yang sudah mapan, diuji, dan terbukti bekerja dengan baik, selain
itu proses manufaktur obat secara partaian umumnya sudah disetujui regulator.
Gambar 3.1 Block flow diagram (BFD) proses produksi partaian Aripiprazole
tablet
Sebelum produksi dimulai, perlu dilakukan Line Clearence sesuai dengan
Prosedur Tetap yang berlaku, dengan keadaan ruangan bersih dari produk
sebelumnya dan siap digunakan. Asumsi yang digunakan dalam analisis ini adalah
proses dilaksanakan pada tekanan 1 atm atau 101.3 kPa, homogenisasi terjadi secara
merata, dan tidak terdapat perubahan suhu akibat pencampuran sehingga tidak
terjadi perubahan energi kalor pada unit.
14
Tabel 3.5 Hasil penimbangan bahan untuk satu kali partaian
No. Nama Bahan Jumlah per Partaian (gram)
1. Active Pharmaceutical
1500
Ingredient (API)
2. Diluent 9973
3. Filler & Binder 1275
4. Binder & Disintegrant 1500
5. Coloring Agent 2
6. Disintegrant (fase dalam) 300
7. Disintegrant (fase luar) 150
8. Lubricant 150
9. Binder 150
10. Solven qs
Neraca massa dari unit pencampuran mixer stirrer dapat dilihat pada Tabel
3.6. Pada unit ini terdapat 2 aliran input dan 1 aliran output, aliran OP 2, yang
kemudian akan dialirkan ke unit pencampuran PMA IGL sebagai bahan pengikat
(binder).
15
Tabel 3.6 Neraca massa unit pencampuran mixer stirrer
Input Output
Nama Aliran
Binder Solven OP 2
Fasa Padat Cair Cair
Tekanan (kPa) 101,3 101,3 101,3
Suhu (K) 298 318-323 298
Laju Alir Komponen (kg/batch)
Binder 0,15 0 0,15
Solven 0,00 3 3
Total per aliran (kg) 0,15 3 3,15
Total (kg) 3,15 3,15
16
berupa granul yang dinamakan aliran OP 4. Black box diagram dari unit ini
disajikan pada Gambar 3.3
Binder &
Disintegrant 0 0 1,500 0 0 1,500
Total per aliran (kg) 0,002 3,075 11,473 3,150 1,200 18,900
17
3.3.4 Unit Pengeringan
Pengeringan dilakukan menggunakan Fluid Bed Dryer (FBD) IGL.
Campuran OP 4 dimasukkan ke dalam FBD IGL untuk dikeringkan pada suhu 60C
dengan kecepatan dry mill sebesar 700 rpm dan kecepatan angin 1500m3/menit
selama 1 jam 10 menit atau hingga kadar air berada pada rentang 1-2%. Output
utama dari unit ini adalah OP 5 dengan kadar akhir air 1,5%. Black box diagram
dari unit ini disajikan pada Gambar 3.4.
18
3.3.5 Unit Milling
Proses milling dilakukan menggunakan Quadro Mill IGL dengan ukuran
mesh 1 mm dan kecepatan bilah 1060 rpm. Milling berlangsung selama 20 menit
dengan output utama adalah OP 6 dengan massa 13,81 kg beserta Losses sekitar
1,11 kg atau rendemen sebesar 92,5%. Output kemudian disimpan dalam IBC Bin.
Black box diagram dari unit ini disajikan pada Gambar 3.5.
Pada unit milling terjadi kehilangan atau losses yang diakibatkan adhesi dari
material bahan baku dengan mesin milling (Loh et al., 2015). Aliran output OP 6
kemudian dialirkan ke Unit Pencampuran IBC Bin. Neraca massa disajikan pada
Tabel 3.9
Input Output
Nama Aliran
OP 5 OP 6 Losses
Fasa Padat Padat Padat
Tekanan (kPa) 101,3 101,3 101,3
Suhu (K) 298 298 298
Laju Alir Komponen (kg/batch)
Colouring agent 0,002 0,00185 0,00015
Diluent 9,973 9,225 0,74798
API 1,500 1,388 0,11250
Filler & Binder 1,275 1,179 0,09562
Disintegrant 0,300 0,278 0,02250
Binder & Disintegrant 1,500 1,388 0,11250
Binder 0,150 0,139 0,01125
Solven 0,224 0,207 0,01680
Total per aliran (kg) 14,924 13,805 1,119
Total (kg) 14,924 14,924
19
3.3.6 Unit Pencampuran Intermediate Bulk Container (IBC) Bin
Pencampuran pada tahap ini dilakukan dalam IBC Bin. Sebelum dilakukan
pencampuran, disintegrant (fase luar) sebanyak 150 gram diayak menggunakan
mesh #30. Disintegrant kemudian dimasukan ke dalam IBC Bin dan dicampurkan
ke campuran OP 6 dengan kecepatan mixer 10 rpm selama 10 menit. Setelah itu,
lubricant sebanyak 150 gram diayak menggunakan mesh #30 dan dimasukkan ke
dalam ICB Bin. Pencampuran dilanjutkan kembali dengan kecepatan 10 rpm dan
durasi 5 menit. Output dari proses pencampuran ini, OP 7, disimpan dan ditimbang.
Dari hasil penimbangan didapatkan bahwa bobot total OP 7 adalah 14,11 kg dari
bobot teoritis 15 kg, sehinga didapatkan rendemen 94,1%. Black box diagram dari
unit ini disajikan pada Gambar 3.6.
20
Tabel 3.10 Neraca massa unit pencampuran IBC Bin
Input Output
Nama Aliran
OP 6 Disintegrant Lubricant OP 7
Fasa Padat Padat Padat Padat
Tekanan (kPa) 101,3 101,3 101,3 101,3
Suhu (K) 298 298 298 298
Laju Alir Komponen (kg/batch)
Colouring agent 0,0019 0 0 0,0019
Diluent 9,225 0 0 9,225
API 1,388 0 0 1,388
Filler & Binder 1,179 0 0 1,179
Disintegrant (fase dalam) 0,278 0 0 0,278
Binder & Disintegrant 1,388 0 0 1,388
Binder 0,139 0 0 0,139
Solven 0,207 0 0 0,207
Disintegrant (fase luar) 0 0,15 0 0,15
Lubricant 0 0 0,15 0,15
Total per aliran (kg) 13,8047 0,150 0,150 14,1047
Total (kg) 14,105 14,105
21
Bobot teoritis dari 20 butir tablet aripiprazole adalah 3 gram. sehingga
didapatkan jumlah tablet yang dihasilkan dari unit pencetakan ini adalah 92.800
tablet. Black box diagram dari unit ini disajikan pada gambar 3.7.
22
3.3.8 Perolehan Produksi Tablet Aripiprazole 15 mg
Perolehan dihitung menggunakan perbandingan antara output dengan input.
Dalam analisis ini, perolehan dihitung berdasarkan jumlah tablet yang dihasilkan
secara nyata, dibandingkan dengan jumlah tablet yang seharusnya dihasilkan secara
teoritis berdasarkan input bahan-bahan. Jumlah tablet yang dihasilkan secara nyata
telah ditentukan sebelumnya, yaitu 92.800 butir tablet. Jumlah tablet yang
seharusnya dihasilkan secara teoritis dapat dihitung dengan persamaan 3.1, dengan
bobot total merupakan bobot total teoritis, 15 kg, dan bobot 20 butir tablet
aripiprazole adalah 3 gram. Sehingga, secara teorits, proses produksi tablet
aripiprazole dapat menghasilkan 100.000 butir. Maka, dapat dihitung bahwa
perolehan dari produksi tablet aripiprazole 15 mg adalah 92,8%. Hasil perhitungan
disajikan pada Tabel 3.12.
Uji mutu dilakukan untuk menentukan konsistensi dari proses produksi serta
produk itu sendiri berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Uji mutu
dilakukan oleh Unit Quality Control selama proses, pada granul setelah dicampur
dalam PMA IGL dan produk akhir tablet aripiprazole hasil pencetakan. Daftar
peralatan yang digunakan untuk uji mutu disajikan pada Tabel 3.13.
23
Tabel 3.13 Peralatan yang digunakan dalam uji mutu tablet aripirazol 15 mg
No. Nama Peralatan Spesifikasi
1. Timbangan Analitik Mettler Toledo 5 – 100 g
2. Moisture Analyzer Mettler Toledo
3. Disintegration Tester Pharma Test
4. Hardness Tester Pharma Test
5. Friability Tester Erweka
24
Farma Tbk. pada bagian atas. Hasil pemeriksaan menunjukkan tablet yang
dihasilkan memenuhi persyaratan tersebut
Identifikasi
Identifikasi dilakukan untuk memastikan tablet memiliki kandungan API.
Berdasarkan pemeriksaan, tablet sampel terbukti positif memiliki
kandungan API.
Keseragaman Ukuran
Ukuran dari tablet diperiksa dengan mengukur diameter dan tebal dari
tablet. Standar ukuran yang digunakan adalah 7,0 0,5 mm untuk diameter,
dan 3,5 0,5 mm untuk tebal. Berdasarkan hasil pemeriksaan 10 sampel
tablet, didapatkan rata-rata diameter sebesar 7,05 mm dan rata-rata
ketebalan sebesar 3,47 mm. Dapat disimpulkan bahwa deviasi 0,05 mm
pada diameter dan 0,03 mm pada ketebalan masih berada dalam rentang
yang diperbolehkan. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Hasil pengukuran tablet
Min (mm) Maks (mm) Rata-rata (mm)
Diameter 7,00 7,06 7,05
Tebal 3,43 3,52 3,47
Bobot
Bobot dari tablet diperiksa dengan mengukur 10 sampel tablet
menggunakan timbangan analitik. Rentang massa yang ditetapkan untuk
tablet yang dicetak adalah 150 10 mg. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
didapatkan rata-rata bobot dari tablet sebesar 150,6 mg. Dapat disimpulkan
bahwa dengan deviasi 0,6 mg, tablet yang dihasilkan lulus pengujian. Selain
itu keragaman bobot juga diuji. Keragaman diperiksa dengan mengukur 10
tablet satu-persatu dengan keragaman maksimum untuk tiap 8 dari 10 tablet
adalah 5% dari 150 mg, yaitu 142,5 – 157,5 mg; keragaman maksimum
untuk tiap 2 dari 10 tablet adalah 10%, yaitu 135 – 165 mg. Hasil
penimbangan disajikan pada Tabel A.5. Dari tabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa keragaman bobot dari tablet yang dihasilkan pencetakan
masih berada dalam rentang yang telah ditentukan.
25
Kekerasan
Kekerasan dari 6 sampel tablet diuji menggunakan hardness tester dengan
rentang gaya yang diperlukan untuk memecah/mematahkan tablet adalah 30
– 80 N. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, rata-rata gaya yang
terukur adalah 49,06 sehingga tablet dapat disimpulkan lulus pengujian.
Hasil pengujian kekerasan tablet dapat dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15 Hasil pengujian kekerasan tablet
Min (N) Maks (N) Rata-rata (N)
Kekerasan 47,4 51,8 49,06
Kerapuhan
Kerapuhan diperiksa menggunakan friability tester dengan cara
menjatuhkan sampel tablet berulang-ulang dalam roda vertikal
menggunakan baffle sebanyak 100 revolusi dalam waktu 4 menit atau 25
rpm. Kerapuhan diperiksa untuk mengetahui ketahanan dari tablet selama
terjadi perpindahan (Mittal, 2017). Pengujian diukur dalam persentase
kerusakan tablet maksimal 1,0% dan tidak boleh ada tablet yang patah
ataupun pecah. Dari hasil pengujian 10 sampel tablet, persentase yang
didapatkan adalah 0,04% dan tidak terdapat tablet yang pecah maupun patah
sehingga tablet dapat disimpulkan lulus pengujian.
Kadar
Kadar diuji dengan syarat kadar berada dalam rentang 95-105%. Pengujian
kadar menunjukkan bahwa sampel tablet memiliki kadar 101,4% sehingga
tablet dinyatakan lulus pengujian.
Disolusi
Disolusi atau peleburan diuji menggunakan disintegration tester dengan
medium buffer pH 1,2 sebanyak 900 mL, serta pengadukan 60 rpm
menggunakan alat paddle selama 30 menit. Syarat yang perlu dipenuhi
adalah semua sampel tablet terdisolusi 80%. Hasil pengujian disolusi
dapat dilihat pada Tabel 3.16. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa tablet
lulus pengujian karena tidak terdapat sampel yang memiliki persentase
disolusi di bawah 80%.
26
Tabel 3.16 Hasil pengujian disolusi tablet
Jumlah Sampel Min (%) Maks (%) Rata-rata (%) SD (%)
6 83,49 90,22 49,06 3,10
27
Waktu Hancur
Waktu hancur tablet diukur menggunakan bantuan alat disintegration tester
dengan medium buffer pH 1,2 sebanyak 900 mL, serta pengadukan 60 rpm
menggunakan alat paddle selama 30 menit. Waktu hancur tablet diuji untuk
melihat waktu yang dibutuhkan saluran pencernaan untuk menghancurkan
tablet (Markl & Zeitler, 2017). Berdasarkan pengujian, waktu hancur rata-
rata dari 6 sampel tablet adalah 1 menit 27 detik. Persyaratan untuk waktu
hancur yang ditetapkan adalah 15 menit, sehingga tablet hasil pencetakan
dapat dinyatakan lulus pengujian.
28
4 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan analisis produksi dan pengendalian mutu
aripiprazole tablet 15 mg dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut.
1. Aripiprazole tablet 15 mg dibuat menggunakan bahan baku siap pakai yang
didapatkan dari pihak luar. Proses produksi tablet aripiprazole 15 mg
dilakukan secara partaian dan terdiri atas Unit Penimbangan, Unit
Pencampuran Mixer Stirrer, Unit Pencampuran PMA IGL, Unit
Pengeringan, Unit Milling, Unit Pencampuran IBC BIN, dan Unit
Pencetakan.
2. Proses produksi/manufaktur aripiprazole tablet 15 mg dalam satu partaian
dapat menghasilkan 100.000 butir tablet dengan perolehan akhir 92,8%.
3. Granul serta tablet aripiprazole yang dihasilkan telah memenuhi uji mutu.
Pemerian granul berwarna biru muda; Homogenitas granul memiliki RSD
1,92%; Pemerian tablet berbentuk biconvex, berwarna biru muda, dan
memiliki lofo PT Kimia Farma Tbk.; Tablet teruji positif API; Rata-rata
diameter dan ketebalan tablet adalah 7,05 mm dan 3,47 mm pada awal
pencetakan, serta 6,99 mm dan 3,42 mm selama pencetakan; Rata-rata bobot
tablet adalah 150,6 mg pada awal pencetakan, dan 151,85 mg selama
pencetakan; Rata-rata kekerasan tablet adalah 49,06 N pada awal
pencetakan, dan 51,33 N selama pencetakan; Tidak ada tablet yang
patah/pecah saat uji kerapuhan; Seluruh sampel tablet terdisolusi 80%;
dan Memiliki waktu hancur di bawah 15 menit.
4.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan dari analisis serta proses kerja praktik ini
adalah sebagai berikut.
29
2. Sebaiknya kerja praktik dilakukan setelah PPKM diangkat agar dapat secara
langsung mengamati proses manufaktur dan pengendalian mutu di pabrik.
30
5 DAFTAR PUSTAKA
Dattani, S., Ritchie, H., & Roser, M. (2021) Mental Health. Published online at
OurWorldInData.org. Diakses pada 13 Oktober 2021 melalui
https://ourworldindata.org/mental-health
KBBI. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan. Diakses pada 15
Desember 2021 melalui https://kbbi.web.id/peri-2
Kimia Farma. (n.d.). Struktur Organisasi. Home - Kimia Farma - BUMN Farmasi
Terbesar di Indonesia. Diakses pada 13 Oktober 2021 melalui
https://kimiafarma.co.id/index.php?option=com_content&view=article&
amp;id=189&Itemid=390&lang=id
Kimia Farma. (n.d.). Produk. Home - Kimia Farma - BUMN Farmasi Terbesar di
Indonesia. Diakses pada 13 Oktober 2021 melalui https://kimiafarma.co.id/
Laursen, T.M., Nordentoft, M., Mortensen, P.B. (2014). Excess early mortality in
schizophrenia. Annual Review of Clinical Psychology:10, 425-438.
Loh, Z. H., Samanta, A. K., & Sia Heng, P. W. (2015). Overview of milling
techniques for improving the solubility of poorly water-soluble drugs. Asian
Journal of Pharmaceutical Sciences, 10(4), 255–274.
https://doi.org/10.1016/j.ajps.2014.12.006
31
Mittal, B. (2017). Process development. How to Develop Robust Solid Oral Dosage
Forms from Conception to Post-Approval, 97–123.
https://doi.org/10.1016/b978-0-12-804731-6.00005-4
32
6 LAMPIRAN
33
LAMPIRAN A
DATA MENTAH
34
(Lanjutan)
5. 6,99 3,44
6. 6,98 3,42
Tabel A.5 Bobot tablet hasil pengukuran pada awal pencetakan untuk menguji
keragaman bobot
No. Sampel Bobot (mg)
1. 152,5
2. 150,7
3. 152,6
4. 150,0
5. 152,9
6. 151,9
7. 152,9
8. 151,3
9. 151,1
10. 149,9
35
Tabel A.6 Bobot tablet hasil pengukuran selama proses pencetakan
36
A.4 Kekerasan
37
Tabel A.10 Waktu hancur tablet
No. Sampel Waktu Hancur (detik)
1. 88
2. 90
3. 92
4. 97
5. 74
6. 79
38
LAMPIRAN B
HASIL PENGOLAHAN DATA
2(∑ 𝑖)2
√∑(𝑖 ) 𝑛
𝑆𝐷 = (𝐵. 1)
𝑛−1
𝑆𝐷
𝑅𝑆𝐷 = (𝐵. 2)
𝑥̅
Sampel i i2
Kanan Atas 102,13 % 104,31%
Kiri Atas 102,70 % 105,47%
Kanan Tengah 98,41 % 96,85%
Kiri Tengah 101,52 % 103,06%
Bawah 98,96 % 97,93%
(i)2 2537,34%
(i2) 507,62%
n 5
𝑥̅ 100,74%
SD 1,94%
RSD 1,92%
39
B.3 Bobot Tablet
Rata-rata (mg)
Awal Pencetakan Selama Pencetakan
Bobot 150,6 151,85
B.4 Kekerasan
Rata-rata (N)
Awal Pencetakan Selama Pencetakan
Kekerasan 49,06 51,33
40
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI
41