Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pada awalnya media hanya dipandang sebagai alat bantu mengajar bagi
pendidik. Alat bantu yang digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar,
model, benda nyata, dan alat bantu lain yang memberikan pengalaman nyata,
motivasi belajar, serta meningkatkan daya serap dan daya ingat belajar siswa.
Tahun 1920-an dikenal sebagai awal dari gerakan media pembelajaran pendidikan
visual. Perintisnya adalah John Amos Comenius. Bagi mereka, bahasa Latin
begitu abstrak sehingga Comenius menulis buku Orbis Pictus. Dalam buku ini,
setiap kata latin yang harus dipelajari diberi gambar objek di sebelah kata tersebut.
Aliran realisme inilah yang mendorong munculnya aliran atau gerakan
“pendidikan visual” di mana pendidik harus menggunakan gambar untuk
mengilustrasikan apa yang diajarkannya.
Sebelum itu pada tahun 1440-an Johannes Gutenberg telah menciptakan mesin
cetak yang tercatat sebagai pencipta pertama di dunia. Dengan diciptakan mesin
cetak maka orang sudah dapat membaca buah fikiran, gagasan, pesan, informasi
dari orang lain dalam bentuk huruf cetak yang dihasilkan mesin cetak.
Media visual berkembang pesat dengan berbagai perubahan dari hasil karya
setiap generasi, diikuti dengan munculnya media audio. Kemunculan media audio
ini dimulai dengan ditemukannya radio pada tahun 1930-an. Untuk lebih
memahami bagaimana peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman
belajar bagi peserta didik, Edgar Dale kemudian menggambarkannya dengan
sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale
(Edgar Dale cone of experience).
Pada akhir 1950-an, teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan
alat peraga audiovisual, yang berguna sebagai saluran untuk mempelajari
informasi atau informasi. Selama tahun 1960-1965, masyarakat mulai menyadari
bahwa siswa merupakan bagian penting dari proses pengajaran. Saat itulah teori
perilaku (behaviorist theory) B.F Skinner mulai mempengaruhi penggunaan
media dalam pembelajaran. Secara teori, pendidikan adalah mengubah perilaku
siswa. Sejak tahun 1965-1970, pendekatan sistem mulai menunjukkan
pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan sistematis
ini mendorong penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran dan harus
direncanakan secara sistematis. Seiring dengan perkembangnya ilmu pengetahuan,
media belajar juga berkembang untuk memenuhi kompetensi yang harus
terpenuhi pada zaman ini, media pembelajaran semakin luas dan semakin
interaktif.

A. Perkembangan Media Elektronika di Indonesia


1. Media Massa Radio
Pada 1920-an, setelah berbagai eksperimen yang memakan waktu, siaran
radio diperkenalkan di hampir semua negara. Di Indonesia sendiri diperkenalkan
oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1934 melalui organisasi penyiaran
NIROM (Nederlansche Radio Omroop Maatschapy) di Batavia (sekarang
Jakarta). Radio Republik Indonesia lahir pada 11 September 1945 setelah
Indonesia merdeka. Selain sebagai sumber informasi, radio juga dapat digunakan
sebagai sarana hiburan dan pendidikan.
2. Media Massa Televisi
Media berupa televisi juga merupakan bagian dari sejarah perkembangan
media pendidikan. Perkembangan televisi awalnya terhambat karena teknologi ini
hanya bisa digunakan oleh militer. Keberhasilan operasional saluran TV seperti
yang kita kenal sekarang ini tidak lepas dari pengalaman sebelumnya.John Loggie
Baird, yang dikenal sebagai penemu televisi modern pertama di dunia. 1961.
Pemerintah memutuskan untuk memasukkan proyek media massa ke dalam
proyek Asian Games. Dengan kondisi yang terbatas, siaran tersebut lahir di tanah
air Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1962.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lahirnya Media Pembelajaran


1. Perkembangan dunia industri. Perkembangan dunia industri yang dibarengi
dengan penciptaan berbagai mesin baru juga mempengaruhi lahirnya media
pendidikan. Mulai munculnya mesin ketik, mesin di bidang pertanian serta
peralatan lain yang kemudian digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Perkembangan teori komunikasi. Dunia komunikasi juga turut mempengaruhi
perkembangan media pendidikan. Mulai dari ditemukannya telepon, radio,
televisi, hingga internet.
3. Perkembangan pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang
dipilih tenaga pendidik juga mempengaruhi munculnya media pembelajaran.
Dinamika pendekatan pembelajaran ini menuntut perkembangan media baru
atau media yang didesain ulang sehingga sesuai dengan pendekatan
pembelajaran yang sedang dikembangkan di dunia pendidikan.

C. Media Tradisional dan Media Modern


Perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow dalam Arsyad (2006:
33-36) membagi dua kategori, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media
teknologi mutakhir (modern). Pada intinya yang dikelompokkan media tradisional
adalah media pembelajaran yang berbasis visual dan audio yang belum dikemas
berbasis komputer. Sedangkan media modern adalah media pembelajaran yang
telah dikombinasikan dengan sistem prosessor atau computer
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tak tembus
pandang), proyeksi overhead, slides, danfilmstrips
b. Visual yang tidak diproyeksikan, berupa gambar, poster, foto, charts,
grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu
c. Audio, berupa rekaman piringan, pita kaset, reel, catridge
d. Penyajian Multimedia, berupa slide plus suara (tape), dan multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan, film, televise, dan video
f. Cetak, berup buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah
ilmiah, berkala, dan lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan, berupa teka-teki, simulasi, permainan papan
h. Realia, berupa model, specimen (contoh), dan manipulatif (peta, boneka).
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir (Modern)
a. Media berbasis telekomunikasi, berupa Teleconference dan Kuliah jarak
jauh.
b. Media berbasis mikroprosesor, dan Computer-assisted instruction,
Permainan computer, Sistem tutor intelijen, Interaktif, Hypermedia, dan
Compact (video) disc.
(Amka, 2018).

Sumber
Amka, H. 2018. Media Pembelajara Inklusi. Cetakan Pertama Sidoarjo: Nizamia
Learning Center

Anda mungkin juga menyukai