Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Agriment xx(xx):xxx-xxx, 2021

doi.org/10.51967/jurnalagriment.v0i0.514 © 2021 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda


Naskah ini dilisensikan Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY SA

KELEMBABAN UDARA DENGAN ALAT HUMYDIMETER


PADA LAHAN SAWAH DI KELURAHAN TANAH MERAH
AIR HUMIDITY WITH HUMYDIMETER ON RICEFIELDS IN TANAH MERAH WARD

Furqaan Hamsyani1*, Sofyan Bulkis1, Nurul Asiyah2


1
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Jl. Samratulangi PO BOX 192 Samarinda
2
Mahasiswa Tugas Akhir Politeknik Pertanian Negeri Samarinda,
Jl. Samratulangi PO BOX 192 Samarinda
*furqaan@politanisamarinda.ac.id
*corresponding
ABSTRACT
Humidity is the concentration of water vapor in the air. In agriculture, air humidity is associated with
increased productivity and development of cultivated plants, humidity in the environment where it
grows can determine the selection of appropriate plant species, the purpose of this study was to
determine air humidity in paddy fields between April, May , and June, changes in air humidity at any
time describe the water vapor content in the air can be expressed as absolute humidity, relative or
vapor pressure deficit, relative humidity compares the actual water vapor content/pressure with its
saturation state or the air's capacity to accommodate water vapor. The relationship between air
humidity in paddy fields in Tanah Merah Village is relatively low, this is the impact of changes in
temperature, quantity and quality of radiation, wind movement, air pressure, vegetation, and
availability of water and productivity of irrigated ricefields.
Keywords: Air humidity, rice, ricefields

PENDAHULUAN dan penyimpanan makanan, agrikultur,


farmasi, biomedis, bahan kimia, ekologi,
Kelembaban adalah konsentrasi pemantauan kondisi cuaca atmosfer dan
uap air di udara. Angka konsentrasi ini perindustrian lainnya.
dapat diekspresikan dalam kelembaban Kelembaban udara merupakan
absolut, kelembaban spesifik atau faktor yang penting untuk pertumbuhan
kelembapan relatif. Alat untuk mengukur tanaman. Tingkat kelembaban udara
kelembapan disebut higrometer. Sebuah untuk tiap tanaman mempunyai tingkat
humidistat digunakan untuk mengatur yang berbeda- beda. Agar tingkat
tingkat kelembapan udara dalam sebuah kelembaban udara untuk tanaman dapat
bangunan dengan sebuah pembuat stabil diperlukan alat pengontrol
lembab (dehumidifier). Dapat kelembaban udara yang dapat
dianalogikan dengan sebuah termometer menstabilkan keadaan kelembaban di
dan termostat untuk suhu udara. suatu ruangan. Dengan keadaan
Perubahan tekanan sebagian uap air di kelembaban udara yang baik dan stabil
udara berhubungan dengan perubahan pertumbuhan tanaman akan lebih cepat
suhu. dan baik, dengan teknologi penanganan
Kelembaban udara merupakan dan pengolahan hasil pertanian.
ukuran jumlah uap air di udara. Teknologi penanganan tersebut adalah
Perkembangan bahan elektronik dan teknologi agar tingkat kelembaban udara
serat optik sudah mendukung suatu tanaman yang sedang tumbuh
dikembangkannya berbagai jenis sensor dapat terjaga dengan baik.
kelembaban udara dan teknik Adapun rumusan masalahnya
pengukurannya. Pengukuran kelembaban apakah ada perbedaan kelembaban
udara sangat penting di berbagai sektor
udara di lahan sawah antara bulan April,
perindustrian seperti industri pengolahan
Mei, dan Juni dengan alat Humidymeter.

1
Jurnal Agriment e-ISSN : 2548-8872 p-ISSN : 2548-8864
Nama Belakang, Nama Depan .(xxxx) “Judul”, Jurnal Agriment, xx(xx).

Sedangkan tujuan penelitian adalah 3. Setelah alat layak maka tekan


mengetahui kelembaban udara di lahan tombol power lalu menunggu
sawah antara bulan April, Mei, dan Juni hingga angka yang tertera pada
dengan alat Humidymeter. Hasil yang monitor menjadi stabil;
diharapakan dapat memberikan informasi 4. Letakkan alat pengukur
kelembaban udara dan cara penggunaan kelembaban udara YK_90 HT
pada sawah di ke empat sudut
alat Humidymeter.
dan yang kelima berada ditengah-
METODOLOGI tangah sawah, dan meletakan alat
pengukur kelembaban udara
Lokasi penelitian: penelitian YK_90 HT diatas permukaan
dilaksanakan di Kelurahan Tanah Merah, tanah dengan posisi rebah 45o
Kecamatan Samarinda Utara, Kotamadya dengan berpangku sandaran alat
Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur. yang disediakan di alat pengukur
Waktu penelitian dilaksanakan kelembaban udara YK_90 HT;
selama 3 bulan dimana dari bulan April, 5. Tekan tombol “Record/Rec” untuk
bulan Mei dan bulan Juni tahun 2019 merekam data tunggu selama 2
dimana dibagi dalam 3 bagian yaitu yang menit untuk melihat hasil
pertama adalah selesai masa panen dan maksimal dan minimal yang
yang kedua masa penanaman padi serta terlihat pada layar, dan di uang
masa pertumbuhan padi dan dibagi selama 5 kali dan mencatat hasil
menjadi per 15 hari. tersebut di kertas tabel
Alat dan bahan yang digunakan pengukuran;
dalam penelitian: Alat pengukuran 6. Periksa terlebih dahulu kondisi
kelembaban udara yaitu YK_90HT, full alat setelah penelitian apakah
safety, kemera, stop watch, kalkulator, masih dalam kondisi bagus atau
alat tulis, kertas tebel pengukuran. tidak, jika kondisi tidak bagus
Tahapan prosedur penelitian: diberi catatan apa saja kerusakan
1. Survery lokasi penelitian (bertemu yang terjadi.
langsung dengan pemilik lahan 7. Periksa kembali kondisi alat
dan buruh pekerja lahan sawah); dihadapan PLP agar lebih jelas
2. Menentukan titik sampel; mengenai kondisi alat dengan
3. Menempatkan rambu-rambu catatan dari lapangan apa saja
tanda bahwa diadakan penelitian; kendala dalam pemakaian alat
4. Alat pengukuran kelembaban tersebut.
udara diletakkan di kelima titik 8. Penanda tanganan berita serah
bergantian dilaksanakan antara terima alat ke PLP dalam kondisi
jam 09.00 s/d 12.00 wita dengan bagus dan atau dengan catatan.
safety lengkap;
5. Menghitung rata-rata. HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosedur alat pengukur kelembaban Berdasarkan Informasi dari


udara YK_90 HT Observasi lapangan dan pengukuran
1. Periksa terlebih dahulu alat kelembaban udara yang dilakukan oleh
pengukur kelembaban udara peneliti di Kelurahan Tanah Merah,
YK_90 HT di laboratorium, layak Kecamatan Samarinda Utara, Kotamadya
atau tidak dan dicatat serta Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur.
ditanda tangani oleh PLP sebelum Dengan waktu penelitian dilaksanakan
dibawa ke lokasi penelitian; selama 3 bulan dimana dari bulan April
2. Periksa kembali alat pengukur
(selesai masa panen), bulan Mei (masa
kelembaban udara YK_90 HT di
penanaman padi) dan bulan Juni (masa
lokasi penelitian layak atau tidak
sebelum digunakan; pertumbuhan padi) tahun 2019 dan dibagi

2
Jurnal Agriment xx(xx):xxx-xxx, 2021
doi.org/10.51967/jurnalagriment.v0i0.514 © 2021 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Naskah ini dilisensikan Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY SA

menjadi per 15 hari dalam 1 bulan, Tabel 2. Kelembaban Udara (%) Pada
sebagai berikut ini: Pengambilan Sampel Bulan Mei
Per 15 Hari.
Tabel 1. Kelembaban Udara (%) Pada Bulan Mei
Pengambilan Sampel Bulan April Titik Per 15 Hari Ke-1 Per 15 Hari Ke-2
Per 15 Hari.
Maksimal Minimal Maksimal Minimal
Bulan April
Titik Per 15 Hari Ke-1 Per 15 Hari Ke-2
1 71,51 68,25 72,75 67,04

Maksimal Minimal Maksimal Minimal


63,86 62,42 62,85 63,45
69,83 64,44 70,95 63,34
1 75,49 72,85 74,25 74,06
66,23 63,91 65,02 65,10
70,90 65,00 71,91 63,97
66,11 64,32 67,41 63,05
60,78 56,45 59,66 57,55
Jumlah 337,54 323,34 338,98 321,98
62,00 56,40 63,21 55,21
Rata-rata 67,51 64,67 67,80 64,40
60,07 50,55 61,37 51,82
2 97,25 71,12 96,01 72,33
Jumlah 329,24 301,25 330,40 302,61
77,42 75,79 78,43 74,76
Rata-rata 65,85 60,25 66,08 60,52
76,49 72,38 75,37 73,48
2 58,39 50,82 59,63 52,03
74,94 74,04 76,15 72,85
60,67 55,43 61,68 56,46
75,16 72,90 76,46 74,17
67,47 57,92 68,59 59,02
Jumlah 401,26 366,23 402,42 367,59
62,07 56,44 63,28 57,63
Rata-rata 80,25 73,25 80,48 73,52
60,07 50,53 61,37 51,80
3 81,12 63,19 82,36 64,40
Jumlah 308,67 271,14 314,55 276,94
70,65 65,25 71,66 66,28
Rata-rata 61,73 54,23 62,91 55,39
63,95 60,85 65,07 61,95
3 59,12 54,20 57,88 55,41
64,72 58,78 65,93 59,97
56,60 53,98 57,61 52,95
58,87 55,46 60,17 56,73
58,35 53,42 57,23 54,52
Jumlah 339,31 303,53 345,19 309,33
51,86 48,50 53,07 47,31
Rata-rata 67,86 60,71 69,04 61,87
45,79 48,21 47,09 49,48
4 63,28 65,43 62,04 66,64
Jumlah 271,72 258,31 272,88 259,67
66,60 53,22 67,61 52,19
Rata-rata 54,34 51,66 54,58 51,93
66,68 60,67 65,56 61,77
4 72,60 63,04 73,84 61,83
66,08 60,66 67,29 59,47
66,33 60,47 65,32 61,50
58,74 54,80 60,04 56,07
60,28 51,47 61,40 50,37
Jumlah 321,38 294,78 322,54 296,14
59,72 57,22 58,51 58,41
Rata-rata 64,28 58,96 64,51 59,23
65,33 65,06 66,63 63,79
5 73,50 76,25 74,74 77,46
Jumlah 324,26 297,26 325,70 295,90
71,51 68,50 72,52 69,53
Rata-rata 64,85 59,45 65,14 59,18
66,86 62,74 67,98 63,84
5 73,50 76,25 74,74 75,04
67,30 57,31 68,51 58,50
71,51 68,50 70,50 69,53
61,51 58,85 62,81 60,12
66,86 62,74 67,98 61,64
Jumlah 340,68 323,65 346,56 329,45
67,30 57,31 66,09 58,50
Rata-rata 68,14 64,73 69,31 65,89
61,53 58,85 62,83 57,58
Jumlah 340,70 323,65 342,14 322,29
Rata-rata 68,14 64,73 68,43 64,46

3
Jurnal Agriment e-ISSN : 2548-8872 p-ISSN : 2548-8864
Nama Belakang, Nama Depan .(xxxx) “Judul”, Jurnal Agriment, xx(xx).

Tabel 3. Kelembaban Udara (%) Pada kemudian menurun pada titik 2 dan
Pengambilan Sampel Bulan Juni terendah pada titik 3 kemudian meningkat
Per 15 Hari. lagi pada titik 4, paling tinggi pada titik 5
Bulan Juni terjadi pada hal yang sama pada
Titik Per 15 Hari Ke-1 Per 15 Hari Ke-2 maksimal dan minimal, hal ini terjadi yang
Maksimal Maksimal Maksimal Maksimal sama pada per 15 hari ke-2. Pada bulan
1 79,17 79,17 79,17 79,17
Mei per 15 hari ke-1 pada maksimal dan
minimal dimana titik 1 cukup tinggi
74,24 74,24 74,24 74,24
kemudian tertinggi titik ke-2 kemudian
72,59 72,59 72,59 72,59 menurun lagi titik 3 dan terus menurun
72,57 72,57 72,57 72,57 titik ke-4 kemudian terjadi peningkatan
70,85 70,85 70,85 70,85 pada titik ke-5, hal ini juga berlaku pada
Jumlah 369,42 369,42 369,42 369,42 per 15 hari ke-2.
Bulan Juni per 15 hari ke-1 baik
Rata-rata 73,88 73,88 73,88 73,88
maksimal dan minimal mengalami
2 75,27 75,27 75,27 75,27 pergerakan dimana titik ke-1 cukup tinggi
55,12 55,12 55,12 55,12 kemudian turun pada titik ke-2 dan secara
42,89 42,89 42,89 42,89 tajam pada titik ke-3 kemudian meningkat
45,89 45,89 45,89 45,89 tertinggi titik ke-4 dan turun satu tingkat
pada titik ke-5, ternyata berlaku juga pada
49,62 49,62 49,62 49,62
per 15 hari ke-2
Jumlah 268,79 268,79 268,79 268,79
Hal ini terlihat bahwa perubahan
Rata-rata 53,76 53,76 53,76 53,76 kelembaban udara setiap saat
3 54,70 54,70 54,70 54,70 menggambarkan kandungan uap air di
44,78 44,78 44,78 44,78 udara dapat dinyatakan sebagai
42,74 42,74 42,74 42,74
kelembaban mutlak, nisbi maupun defisit
tekanan uap, kelembaban nisbi
47,78 47,78 47,78 47,78
membandingkan antara
44,31 44,31 44,31 44,31 kandungan/tekanan uap air aktual
Jumlah 234,31 234,31 234,31 234,31 dengan keadaan jenuhnya atau pada
Rata-rata 46,86 46,86 46,86 46,86 kapasitas udara untuk menampung uap
4 77,06 77,06 77,06 77,06 air. Kelembaban udara menggambarkan
kandungan uap air di udara yang dapat
77,10 77,10 77,10 77,10
dinyatakan sebagai kelembaban mutlak,
83,19 83,19 83,19 83,19 kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit
82,05 82,05 82,05 82,05 tekanan uap air. Kelembaban mutlak
78,34 78,34 78,34 78,34 adalah kandungan uap air (dapat
Jumlah 397,74 397,74 397,74 397,74 dinyatakan dengan massa uap air atau
Rata-rata 79,55 79,55 79,55 79,55
tekanannya) per satuan volum.
Kelembaban nisbi membandingkan
5 79,38 79,38 79,38 79,38
antara kandungan/tekanan uap air aktual
76,79 76,79 76,79 76,79 dengan keadaan jenuhnya atau pada
76,83 76,83 76,83 76,83 kapasitas udara untuk menampung uap
77,79 77,79 77,79 77,79 air.Kapasitas udara untuk menampung
79,19 79,19 79,19 79,19 uap air tersebut (pada keadaan jenuh)
ditentukan oleh suhu udara.Sedangkan
Jumlah 389,98 389,98 389,98 389,98
defisit tekanan uap air adalah selisih
Rata-rata 78,00 78,00 78,00 78,00 antara tekanan uap jenuh dan tekanan
uap aktual. Masing-masing pernyataan
Berdasarkan pada tabel 1 diatas kelembaban udara tersebut mempunyai
terlihat bahwa bulan April kelembaban di arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan
tanah per 15 hari ke-1 tinggi pada titik 1 masalah yang dibahas (Handoko,1994).
Hal ini dinyatakan juga bahwa Semua

4
Jurnal Agriment xx(xx):xxx-xxx, 2021
doi.org/10.51967/jurnalagriment.v0i0.514 © 2021 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Naskah ini dilisensikan Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY SA

uap air yang ada di dalam udara berasal b. Kuantitas dan kualitas penyinaran
dari penguapan. Penguapan adalah Kualitas intensitas, lamanya
perubahan air dari keadaan cair radiasi yang mengenai tumbuhan
kekeadaan gas. Pada proses penguapan mempunyai pengaruh yang besar
diperlukan atau dipakai panas, terhadap berbagai proses fisiologi
sedangkan pada pengembunan tumbuhan. Cahaya
dilepaskan panas. Seperti diketahui, mempengaruhi pembentukan
penguapan tidak hanya terjadi pada klorofil, fotosintesis, fototropisme,
permukaan air yang terbuka saja, tetapi dan fotoperiodisme;
dapat juga terjadi langsung dari tanah c. Pergerakan angin memperlihatkan
dan lebih-lebih dari semakin tinggi kecepatan
tumbuhtumbuhan.Penguapan dari tiga pergerakan angin akan lebih
tempat itu disebut dengan Evaporasi mempercepat pegangkatan uap
(Karim,1985) air menggempul diudara;
Kelembaban relatif dari suatu d. Tekanan udara dimana tekanan
campuran udara-air didefinisikan sebagai udara erat kaitannya dengan
rasio dari tekanan parsial uap air dalam pergerakaan angin;
campuran terhadap tekanan uap jenuh air e. Vegetasi, merupakan hal yang
pada temperatur tersebut.Perhitungan utama diaman semakin banyak
kelembaban relatif ini merupakan salah vegetasi suatu daerah semakin
satu data yang dibutuhkan (selain suhu, mempengaruhi tingkat
curah hujan, dan observasi visual kelembaban suatu daerah,
terhadap vegetasi) (Santoso, 2007). mengingat tanaman termasuk
Tinggi rendahnya kelembaban udara di salah satu penghasil uap air
suatu tempat sangat bergantung pada melaui proses transpirasi;
beberapa faktor sebagai berikut: f. Ketersediaan air di suatu tempat
a. Suhu udara adalah ukuran energi (air tanah).
kinetik rata – rata dari pergerakan
molekul-molekul. Suhu suatu Permasalahan sektor pertanian,
benda ialah keadaan yang khususnya padi sawah tadah hujan tidak
menentukan kemampuan benda terlepas dari adanya variabilitas iklim,
tersebut, untuk memindahkan terutama variabilitas curah hujan. Kajian
(transfer) panas ke benda- benda mengenai dampak variabilitas curah
lain atau menerima panas dari hujan terhadap produktivitas padi sawah
benda-benda lain tersebut. Suhu tadah hujan penting dilakukan untuk
udara adalah derajat panas dari mengetahui sejauh mana hubungan
aktifitas molekul dalam atmosfer. antara keduanya, sehingga pada akhirnya
Alat untuk mengukur suhu dapat ditentukan pola adaptasi yang
temperature atau derajat panas sesuai guna mencapai produktivitas padi
disebut thermometer. Dimana yang maksimal. Sektor pertanian tidak
pada praktikum ini menggunakan terlepas dari beberapa faktor, antara lain
thermometer bola kering dan adalah faktor atmosfer, dimana tanaman
thermometer bola basah. Suhu pertanian akan produktif pada keadaan
dan kelembaban udara sangat atmosfer tertentu saja. Atmosfer bumi
erat hubungannya, karena jika adalah suatu sistem yang sifatnya sangat
kelembaban udara berubah, maka beragam, dengan variabilitas yang terjadi
suhu juga akan berubah. Di pada kisaran yang sangat besar baik
musim penghujan suhu udara dalam skala waktu maupun jarak
rendah, kelembaban tinggi, (Trewartha, 1995).
memungkinkan tumbuhnya jamur Cuaca dan iklim merupakan
pada kertas, atau kertas menjadi beberapa proses yang terjadi pada sistem
bergelombang karena naik atmosfer bumi. Proses terjadinya cuaca
turunnya suhu udara; dan iklim merupakan kombinasi dari

5
Jurnal Agriment e-ISSN : 2548-8872 p-ISSN : 2548-8864
Nama Belakang, Nama Depan .(xxxx) “Judul”, Jurnal Agriment, xx(xx).

variabel-variabel atmosfer yang sama danau, sedangkan sawah tadah hujan


yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur- adalah sawah yang sumber air utamanya
unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, berasal dari curah hujan.
suhu udara, kelembaban udara, awan, Sistem penanaman padi sawah
presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan ialah sistem penanaman dimana tanaman
angin. Unsur-unsur ini memiliki padi ditanam pada tanah sawah yang
variasi/perbedaan menurut agihan baik pada periode tertentu selalu tergenang
spasial maupun temporal. Perbedaan ini oleh air. Sistem ini biasa digunakan pada
disebabkan pengendali iklim atau yang daerah dengan ketersediaan air yang
lebih dikenal dengan faktor penentu iklim. cukup. Sistem budidaya padi gogo rancah
Menurut Lakitan (1994), faktor dominan ialah sistem penanaman padi yang
yang menentukan perbedaan iklim secara dibudidayakan dilahan kering. Pada
spasial antara lain ialah posisi relative sistem budidaya padi gogo rancah
terhadap garis edar matahari (posisi seolah-olah kita anggap tanaman padi
lintang), keberadaan lautan atau seperti tanaman palawija, sehingga
permukaan airnya, pola arah angin, rupa kebutuhan air dalam sistem ini sangatlah
permukaan daratan bumi (topografi), dan minim. Sistem budidaya padi gogo sering
kerapatan dan jenis vegetasi. dilakukan pada tanah-tanah yang kering
Tanaman padi dapat hidup baik atau tanah tadah hujan.
didaerah yang berhawa panas dan Proses pada sistem padi walik
banyak mengandung uap air. Curah jerami, benih padi disebar dipesemaian 2
hujan yang baik rata-rata 200 mm per minggu sebelum padi gogo rancah
bulan atau lebih, dengan distribusi dipanen dan selanjutnya ditanam pindah
selama 4 bulan, curah hujan yang seperti padi sawah irigasi. Kekuranganya
dikehendaki per tahun sekitar 1500- 2000 adalah karena padi walik jerami ditanam
mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan menjelang musim hujan berakhir, maka
tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang seringkali pada stadia berbunga atau
cocok untuk tanaman padi berkisar antara pada stadia pengisian dimana tanaman
0 -1500 m dpl. Faktor yang menentukan pada saat tersebut membutuhkan air,
keberhasilan perntanian selanjutnya justru hujan sudah berkurang atau jarang
adalah kondisi tanah. Tanah yang baik turun karena musim kemarau datang
untuk pertumbuhan tanaman padi adalah lebih awal. Strategi antisipasi dan
tanah sawah yang kandungan fraksi adaptasi bidang pertanian terkait
pasir, debu dan lempung dalam perubahan atau anomali iklim, khususnya
perbandingan tertentu dengan diperlukan anomali curah hujan yang terjadi mutlak
air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat diperlukan agar produktivitas pertanian
tumbuh dengan baik pada tanah yang tetap terjaga. Mengingat kondisi iklim
ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 yang tak lagi menentu, pola adaptasi
cm dengan pH antara 4 -7. tidak dapat lagi hanya dilakukan dengan
Indonesia sebagai Negara agraris mengandalkan pola musim seperti
memiliki luas lahan sawah yang sangat dahulu. Telah banyak dilakukan penelitian
besar tersebar di hampir seluruh wilayah tentang fenomena pergeseran musim,
Indonesia. Sawah adalah lahan usaha dan hasilnya menyebutkan bahwa
tani yang secara fisik, permukaan seringkali terjadi pergeseran musim,
tanahnya rata, dibatasi oleh pematang, seperti lebih lamanya musim kemarau,
dapat ditanami padi dan atau musim hujan. Hal ini jelas
palawija/tanaman pangan lainnya. Secara berpengaruh terhadap jadwal tanam
umum, berdasarkan pengairanya, sawah petani, khususnya petani padi sawah
di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu tadah hujan, yang secara langsung
sawah irigasi dan sawah tadah hujan. memanfaatkan air hujan sebagai sarana
Sawah irigasi adalah sawah yang sumber pengairan.
air utamanya berasal dari air irigasi, baik
berasal dari sungai, waduk, maupun

6
Jurnal Agriment xx(xx):xxx-xxx, 2021
doi.org/10.51967/jurnalagriment.v0i0.514 © 2021 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
Naskah ini dilisensikan Creative Commons Attribution 4.0 License CC-BY SA

Faktor utama dalam menentukan DAFTAR PUSTAKA


pola tanam, baik untuk sawah irigasi
maupun lahan sawah tadah hujan ialah Handoko. 1994. Klimatologi Dasar.
ketersediaan atau pasokan air. Lahan Pustaka Jaya. Bogor. 192 hal.
sawah tadah hujan, pasokan air hanya Harwood, R.R. 1979. Small farm
bergantung dari curah hujan dan letak development understanding and
tropografi suatu daerah. Kebutuhan air improving farming system in the
untuk tanaman padi, minimal dibutuhkan humid tropies. Boulder Colorado ;
bulan basah (curah hujan diatas 200 Westview Press
mm/bulan) secara berurutan minimal 4 Karim K. 1985 Diktat Kuliah Dasar-Dasar
bulan. Penentuan frekuensi penanaman Klimatologi. Diterbitkan dengan Biaya
padi pada ekosistem sawah tadah hujan Proyek Peningkatan dan
sangat ditentukan oleh pola hujan yang Pengembangan Perguruan Tinggi
ada. Golongan I dengan curah hujan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
diatas 100 mm/bulan mencapai 5 bulan Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar
dan ada 3 bulan basah berurutan dapat Klimatologi. Jakarta: Raja Grafindo
dilakukan 1 kali pertanaman padi gogo Persada.
rancah, dan untuk pertanaman padi Santoso, B. M, 2007, Sereh Wangi
sawah masih bisa dilakukan bila Bertanam dan Penyulingan, Cetakan
pelumpuran dan peresapan air mudah ke 10, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
serta ada tambahan air dari bagian atas. Trewartha, G. T, dan L. H. Horn. 1995.
Golongan II dengan curah hujan diatas Pengantar Iklim – Edisi Kelima.
100 mm/bulan mencapai 7 bulan dan ada Yogyakarta: Gadjah Mada University
5 bulan basah berurutan, dapat dilakukan Press
1 kali pertanaman padi sawah atau 2 kali
padi yang dimulai dengan sistem gogo
rancah diikuti padi walik jerami, tapi masih
ada resiko kekeringan. Golongan III
dengan curah hujan diatas 100 mm/bulan
mencapai 9 bulan dan ada 7 bulan basah
berurutan, dapat dilakukan 2 kali
pertanaman padi sawah. Bila curah hujan
awal penyebaranya tajam, maka
pertanaman pertama sebaiknya dilakukan
dengan sistim gogo rancah. Pada
golongan IV dengan curah hujan diatas
100mm/bulan mencapai 11 bulan dan ada
9 bulan basah yang berurutan, dapat
dilakukan 2 kali pertanaman padi sawah
(Harwood 1979)

KESIMPULAN
Hubungan antara kelembaban
udara pada lahan sawah di Kelurahan
Tanah Merah tergolong rendah, Hal ini
dampak dari perubahan suhu, kuantitas
dan kualitas penyinaran, pergerakan
angina, tekanan udara, vegetasi, dan
ketersediaan air serta produktivitas padi
sawah irigasi

Anda mungkin juga menyukai