BAB I
PENDAHULUAN
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
rumah sakit. Limbah rumah sakit secara umum terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu
limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah rumah sakit di bagi lagi
menjadi limbah medis dan limbah non medis. Penggolongan limbah medis
infeksius, farmasi, sitotoksik, radioaktif, dan kimia. Sedangkan limbah non medis
yaitu limbah akibat kegiatan pelayanan rumah sakit seperti sampah sisa
makanan pengunjung, aktifitas kantor, dapur, dan lainnya yang bisa dimasukkan
tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif
pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik
sekitarnya.
terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat
limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Hal ini mempunyai konsekuensi
dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan jumlah limbah
padat non medis dan cara kerja pengelola limbah padat non medis di Rumah
informasi tentang jenis dan jumlah limbah padat non medis di rumah sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pasien, rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima
diselenggarakan (Wolper dan Pena 1987). Jenis-jenis rumah sakit yang ada di
sakit pusat.
sakit kabupaten.
4
pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada empat macam
kandungan.
Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit bersifat transisi karena pada
suatu saat ditingkatkan menjadi rumah sakit bebas C pada saat ini
kedokteran umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit
Rumah sakit kelas E adalah rumah sakit khusus (Spesialis Hospital) yang
saat ini banyak rumah sakit kelas E yang telah ditemukan rumah sakit
kanker, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak dan lain
Kabupaten Kutai Barat. Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar
berdiri di atas lahan seluas 28,5 ha, dan peresmian operasionalnya oleh
Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus tahun 2003. Rumah Sakit Umum
5
maupun sarana pelayanan kesehatan lain yang ada di wilayah Kabupaten Kutai
Barat.
Pada bulan April 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan
Kalimantan Timur. Sebagai Rumah Sakit Kelas C, Rumah Sakit Umum Daerah
Harapan Insan Sendawar memiliki 127 tempat tidur perawatan dan empat jenis
Sakit tidak hanya menghasilkan limbah organik dan anorganik, tetapi juga limbah
bentuk botol bekas infus dan plastik. Temuan ini merupakan hasil penelitian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama tahun 1998 sampai tahun 1999.
Dalam penelitian tersebut hanya dua sampel yang diambil dari rumah sakit di
Jawa Barat, satu di rumah sakit pemerintah dan satunya lagi di rumah sakit
bahkan melebihi jumlah yang ditemukan Bapedalda. Limbah infeksius ini lebih
6
tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 RS di Jawa dan Bali menunjukkan bahwa
rata-rata produksi sampah sebesar 3,2 Kg per tempat tidur per hari. Sedangkan
produksi limbah cair sebesar 416,8 Liter per tempat tidur per hari. Analisa lebih
nasional produksi sampah (limbah padat) RS sebesar 376.089 ton perhari dan
produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton per hari. Dari gambaran tersebut
membantu pengelolaan limbah tersebut, seperti terlihat pada Tabel 1 berikut ini:
dengan baik tempat limbah di seluruh rumah sakit harus memiliki warna yang
a. Bangsal harus memiliki dua macam tempat limbah dengan dua warna, satu
c. Limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis, dianggap sebagai limbah
klinik.
d. Semua limbah yang keluar dari unit patologi harus dianggap sebagai limbah
Limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan
oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum
sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah
atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair. Bentuk limbah klinis
dan riset.
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida sampah
dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang
Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua
kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat
berikut :
8
a) Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut
tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki
radioaktif.
isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida
1) Limbah klinik
populasi umum dan staf rumah sakit. Oleh karena itu perlu diberi
label yang jelas sebagai resiko tinggi. Contoh limbah jenis tersebut
2) Limbah patologi
label biohazard.
membuangnya.
10
4) Limbah dapur
5) Limbah radioaktif
Lingkungan Rumah Sakit Tahun 2004, limbah padat rumah sakit adalah semua
limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit
menjadi:
1) Limbah benda tajam, yaitu obyek atau alat yang memiliki sudut tajam,
sisi, ujung atau bagian yang menonjol yang dapat memotong atau
autopsi.
sitotoksik.
Limbah padat non medis adalah semua sampah padat di luar sampah
Pada umumnya sumber limbah padat non medis di rumah sakit meliputi:
a) Ruang perawatan
b) Ruang poliklinik
12
d) Ruang kebidanan
e) ICU
f) Ruang operasi
g) Ruang farmasi
Polutan organik yang cukup tinggi, dan dapat diolah dengan proses
buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan rumah sakit yang
meliputi: limbah domestik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas
pencucian pakaian, limbah cair klinis yakni limbah yang berasal dari kegiatan
klinis rumah sakit misalnya air bekas cucian luka, cucian darah dll, limbah
laboratorium, dan lainya. Limbah rumah sakit yang berasal dari buangan
untuk limbah rumah sakit yang berasal dari laboratorium biasanya banyak
mengandung logam berat yang mana bila limbah tersebut dialirkan ke dalam
proses pengelolaannya. Oleh karena itu untuk pengelolaan limbah rumah sakit,
dengan air limbah yang lain, dan selanjutnya diolah dengan proses pengolahan
secara biologis.
penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu, daur ulang (recycle),
pengelolaan limbah rumah sakit untuk bekerja dengan baik dalam mengelola
akibat limbah rumah sakit bisa menurun dan teratasi. Sehingga sampai saat ini
1993)
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014 dari tanggal 10 – 25 Juni
2014, kemudian persiapan alat dan bahan pada tanggal 14 - 16 Juni 2014,
Alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Alat:
penelitian
penelitian
d. Masker, digunakan untuk menutup hidung dan mulut agar tidak terhirup
C. Prosedur Kerja
tahapan prosedur kerja sehingga data yang akan disajikan terkonsep sesuai
Orientasi
Lapangan
Persiapan Alat
dan Bahan
Metode
Kualitatif
berikut:
1. Orientasi Lapangan
Orientasi ini dilakukan untuk mengetahui wilayah studi dan tempat penelitian
ruangan IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) dan pengelola limbah padat
3. Pengumpulan data
Pengumpulan data terdiri dari data primer yang didapatkan secara langsung
dari pengelola limbah melalui diskusi kepada pengelola limbah di rumah sakit
tersebut. Proses kerja pengumpulan data ini adalah melakukan diskusi terlebih
sudah di tentukan persiapan alat dan bahan pun dilakukan seperti timbangan
untuk menimbang limbah padat non medis. Setelah semua alat dan bahan siap,
gunakan dulu masker dan sarung tangan untuk melindungi diri. Jika limbah
dan catat hasil penimbangan limbah padat non medis di rumah sakit tersebut.
17
Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, maka hasil dari analisa data
dan penelitian akan didapatkan sebuah kesimpulan mengenai jenis dan jumlah
limbah padat non medis dan bagaimana cara kerja pengelola limbah padat non
medis di Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar Kutai Barat.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Setelah melakukan penelitian pada bulan Juni maka hasil dari penelitian
jenis dan jumlah limbah padat non medis di Rumah Sakit Umum Daerah
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian jenis dan jumlah limbah padat non medis di Rumah
Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar Kutai Barat yang dilakukan
lapangan dalam jangka waktu 1 hari dan limbah apa saja yang dihasilkan dari
didapatkanlah hasil mulai hari pertama penelitian jenis dan jumlah limbah padat
non medis yaitu 213,6 kg yang terdiri dari limbah plastik, sisa-sisa makanan,
botol-botol bekas minuman dan infusan. Hari kedua penelitian jenis dan jumlah
limbah padat non medis yaitu 391,2 kg yang terdiri dari limbah plastik, pampers,
kardus-kardus, dan sisa-sisa makanan. Hari ketiga penelitian jenis dan jumlah
limbah padat non medis yaitu 204 kg yang terdiri dari limbah sisa-sisa makanan,
keempat penelitian jenis dan jumlah limbah padat non medis yaitu 372 kg yang
dan infusan. Hari kelima penelitian jenis dan jumlah limbah padat non medis yaitu
189,6 kg yang terdiri dari limbah botol-botol bekas minuman dan infusan, plastik-
IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) dan karyawan yang bekerja pada
bagian limbah rumah sakit yaitu jenis dan jumlah limbah padat non medis yang
20
pegawai rumah sakit, dan 20 % lagi dari pasien yang menjalani perawatan di
Untuk pengelolaan limbah padat non medis yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Harapan Insan Sendawar adalah dengan cara pembakaran pada
bak pembuangan akhir. Sebelum dibakar semua limbah padat non medis
dikumpulkan di setiap ruangan per tempat tidur kalau dari ruang perawatan dan
dikumpulkan di dalam plastik berwarna hitam lalu di bawa keluar dan tumpuk jadi
terletak tidak jauh dari sekitar lingkungan rumah sakit untuk di bakar. Tempat
pembakaran limbah padat non medis ini berupa lubang besar yang diisi sampah
dan limbah yang bertumpuk setiap harinya dan di bakar di dalam lubang
tersebut. Jika lubang tempat pembakaran limbah sudah penuh maka akan di gali
lubang untuk tempat limbah yang baru dan tempat atau lubang pembakaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Insan Sendawar Kutai Barat. Maka kesimpulan dari penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Jenis limbah padat non medis yang dihasilkan setiap harinya adalah sisa-sisa
2. Jumlah limbah padat non medis yang dihasilkan setiap harinya mulai hari
pertama 213,6 kg, hari kedua 391,2 kg, hari ketiga 204 kg, hari keempat 372
3. Jenis dan jumlah limbah padat non medis yang dihasilkan rumah sakit
sedangkan 20% dari pegawai dan karyawan rumah sakit, dan 20% lagi dari
4. Pengelolaan limbah padat non medis yang di lakukan Rumah Sakit Umum
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Tinjauan Umum RSUD Harapan Insan Sendawar. Kutai Barat.
Kalimantan Timur.
LAMPIRAN
25