Nim : 126406201031
Kelas : MKS 1A
Buku Islamku, Islam Anda, dan Islam kita.
Negara Islam, Adakah Konsepnya?
Islam sebagai jalan hidup (syari’ah) tidak memiliki konsep yang jelas tentang negara.
Mengapa demikian? Karena Islam tidak mengenal pandangan yang jelas dan pasti tentang
pergantian pemimpin dan besarnya negara yang dikonsepkan menurut Islam juga tidak jelas
ukurannya, Nabi meninggalkan Madinah tanpa ada kejelasan mengenai bentuk pemerintahan
bagi kaum muslimin.. Di masa Umar bin Khattab, Islam adalah imperium dunia dari pantai
timur Atlantik hingga Asia Tenggara. Ternyata tidak ada kejelasan juga apakah sebuah
negara Islam berukuran mendunia atau sebuah bangsa saja (wawasan etnis), juga tidak jelas;
negarabangsa (nation-state), ataukah negarakota (city state) yang menjadi bentuk
konseptualnya. Dalam hal ini, Islam menjadi seperti komunisme: manakah yang didahulukan,
antara sosialisasi sebuah negarabangsa yang berideologi satu sebagai negara induk, ataukah
menunggu sampai seluruh dunia diIslamkan, baru dipikirkan bentuk negara dan ideologinya?.
Hal ini menjadi sangat penting, karena mengemukan gagasan Negara Islam tanpa ada
kejelasan konseptualnya, berarti membiarkan gagasan tersebut tercabiktercabik karena
perbedaan pandangan para pemimpin Islam sendiri. Jelaslah dengan demikian, gagasan
Negara Islam adalah sesuatu yang tidak konseptual, dan tidak diikuti oleh mayoritas kaum
muslimin.
Selama beberapa tahun terakhir ini, ada suarasuara untuk menjadikan Islam sebagai
ideologi negara, yaitu sebagai pengganti Pancasila., hal itu terjadi akibat terjadi penyempitan
pandangan mengenai Pancasila itu sendiri, hal itu terjadi akibat terjadi penyempitan
pandangan mengenai Pancasila itu sendiri, yaitu pengertian Pancasila hanya menurut mereka
yang berkuasa. . Menurut pandangan kekuasaan tentang pancasila adalah apa yang
disepangkati pemerintah, bukannya kritik terhadap pendekatan yang terasa monolit bagi
raykat itu. Karena dalam pandangan mereka penafsiran pemerintah hanya lah satu dari
penafsiran yang ada. Tetapi. asumsi dibalik pernyataan “islam akan tumbuh dinegeri ini
sebagai alternatif pancasila” adalah sesuatu yang banyak dipakai orang. Dalam hal ini islam
memiliki fungsi yang sama dengan nasionalisme, sosialisme dan pandangan – pandangan lain
di dunia ini. Inilah yang merupakan pembeda antara pancasila dengan ideologi negara yang
berwatak pluralistic, dari berbagai ideologi masyarakat yang berkembang di negeri ini.
Dengan uraian diatas, bahwa penghadapan islam kepada pancasila adalah sesuatu yang tidak
dapat dibenarkan, karena menghadapkan sesuatu yang bersifat umum kepada pandangan
yang bersifat khusus. Sebagai bangsa, tentu kita hanya mempunyai sebuah ideologi negara,
tetapi dengan penafsiran kemasyarakatan yang berbeda – beda. Oleh karena itu menjadi jelas
bahwa ideologi negara kita hanyalah satu, yaitu Pancasila
terdapat hubungan sangat erat antara kepemimpinan dan konsep negara dalam
pandangan Islam. pemimpin bagi Islam, ia adalah pejabat yang bertanggung jawab tentang
penegakan perintahperintah Islam dan pencegah laranganlaranganNya (amar ma’rûf nahi
munkar). Dalam pandangan Islam: “orientasi seorang pemimpinan terkait langsung dengan
kesejahteraan rakyat yang dipimpin”. Ini berarti, Islam tidak membedabedakan antara
kepemimpinan negara dengan kepemimpinan masyarakat, juga mengenai bentuk dan batas
waktunya. Serta tidak memikirkan format kenegaraan atau kemasyarakatan yang melatar
belangkai kepemimpinan itu. Kembali pada kepemimpinan Islam. Dalam Islam
kepemimpinan haruslah berorientasi kepada pencapaian kesejahteraan orang banyak.Selain
itu, Islam tidak mempunyai konsep yang pasti (baku) tentang bagaimana sang pemimpin
ditetapkan. Kepemimpinan sebuah organisasi Islam, ada yang ditetapkan melalui pemilihan
dalam kongres atau muktamar, tetapi masih tampak betapa kuatnya faktor keturunan.