Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok 4
Maula 1906104030064
2021
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita bermacam-macam nikmat, terutama nikmat iman dan nikmat islam yang
tidak semua orang bisa mendapatkannya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, para sahabatnya dan seluruh
umatnya yang mengikuti sunnahnya sampai kepada hari pembalasan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif &
Campuran. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik yang bersifat moral atau material.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan dari berbagai segi. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dan memberi informasi serta menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin yaa rabbal ‘alamin.
Kelompok 4
Daftar Isi
BAB I .......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan ..........................................................................................................................................5
BAB II .....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................6
A. Observasi .....................................................................................................................................6
B. Dokumentasi ................................................................................................................................8
PENUTUP .............................................................................................................................................20
A. Kesimpulan ................................................................................................................................20
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi
atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan
metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi
atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya,
pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
fakta di lapangan. Secara umum penelitian kualitatif merupakan sebuah
metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu
masalah daripada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif adalah sebuah
penelitian riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan lebih
menampakkan proses maknanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan observasi?
2. Apa yang dimaksud dengan dokumentasi?
3. Apa yang dimaksud dengan survey kualiatif?
4. Apa itu tugas menulis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan observasi
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dokumentasi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan survey kualiatif
4. Untuk mengetahui tugas menulis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan. Dalam tradisi kualitatif, data tidak akan
diperoleh dibelakang meja, tetapi harus terjun ke lapangan, ke tetangga, ke organisasi,
ke komunitas. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang sikap, kelakuan,
perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Data observasi juga dapat
berupa interaksi dalam suatu orgnisasi atau pengalaman para anggota dalam
berorganisasi.
Proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat yang hendak diteliti.
Setelah tempat penelitian diidentifikasi, dilanjutkan dengan membuat pemetaan,
sehingga diperoleh gambaran umum tentang sasaran penelitian. Kemudian peneliti
mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, kapan, berapa lama dan bagaimana.
Lantas peneliti menetapkan dan mendesign cara merekam wawancara tersebut.
Wawancara yang sudah direkam harus dijaga dan ditempatkan di tempat yang baik,
sehingga kualitas suara partisipan tetap terjamin, karena nantinya akan diputar kembali
dan didengar berkalikali untuk dianalisis.
Observasi juga berarti peneliti berada bersama partisipan. Jadi peneliti bukan
hanya sekedar numpang lewat. Berada bersama akan membantu peneliti memperoleh
banyak informasi yang tersembunyi dan mungkin tidak terungkap selama wawancara.
Peneliti yang datang ke tempat penelitian harus menghindari diri dari sikap
angkuh yang menunjukan bahwa dia tahu segala-galanya. Sikap seperti ini akan
merugikan peneliti sendiri, karena partisipan akan cenderung menghindar dan tidak
akan menginformasikan hal-hal yang sangat penting. Peneliti harus rnenunjukan diri
sebagai orang yang mau belajar bersama partisipan dan ingin mengetahui apa yang
mereka pikirkan, rasakan dan alami. Untuk itu, maka peneliti harus membuat dirinya
sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh masyarakatatau Iingkungan tempat
penelitiannya. Peneliti yang baik harus melapor dan mendapatkan izin dari pimpinan
komunitas setempat dan membuat diri dikenal, karena dengan mengungkapkan
identitasnya dia akan lebih leluasa mencari apa yang dibutuhkannya. Hal penting yang
harus diperhatikan bila berada di lapangan yaitu harus berlaku seperti biasa dan
membiasakan diri dengan keadaan setempat. Peneliti harus berlaku dan bertindak
sealamiah mungkin. Peneliti harus memperhatikan cara berpakaian yang dianggap
wajar dansopan di tempat itu. Peneliti harus benar-benar menyadari hal-hal yang
menyinggung perasaan masyarakat setempat atau yang tidak biasa bagi mereka. Perlu
juga membuat catatan untuk hal-hal yang dianggap sangat sensitif dan rahasia oleh
masyarakat setempat. Catatan harian, yang berisi informasi rahasia dan sangat penting,
jangan ditinggalkan disembarangan tempat, sehingga dibaca oleh orang lain.
Catatan pribadi jangan menjadi akses untuk umum, karena isinya dapat
dimengerti salah oleh mereka. Dalam catatan usahakan menggunakan nama palsu,
sehingga kalau dibaca oleh orang lain akan sulit mengidentifikasi subjek yang
dimaksud. Cari tempat sendiri untuk membuat catatan pribadi atau untuk mencatat hal-
hal yang perlu, tetapi jangan bertingkah seperti detektif. Gunakan perasaan secara
positif.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari observasi. Peneliti hanya dapat
mengerti suatu gejala, peristiwa, fakta, masalah atau realita bila berada langsung dan
mengalami langsung di tempat aslinya. Tanpa pengalaman langsung, peneliti akan
kehilangan rasa alami dan makna aslinya, sehingga akan mengajukan pertanyaan yang
salah. Dengan mengalami langsung peneliti akan menangkap konteks dimana orang
berinteraksi. Peneliti akan mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan komprehensif.
Bisa terjadi bahwa konsep awal peneliti akan berubah atau bahkan salah sesudah
mengalami dan terlibat langsung dengan partisipan di tempat alamiahnya. Peneliti yang
terlibat secara langsung akan mampu menangkap nuansa baru dari pengalaman rutin
partisipan. Terkadang mereka merasa bahwa hal itu biasa dan rutin, tetapi bagi peneliti
gejala tersebut luar biasa dan penuh arti.
Dengan observasi peneliti akan menangkap hal yang mungkin tidak
diungkapkan oleh partisipan dalam wawancara atau yang tidak mau diungkapkan oleh
partisipan. Biasanya ha1 yang sensitif tidak akan diungkapkan kepada orang asing yang
baru datang, tetapi dapat ditangkap bila si peneliti berada di tempat dengan
menggunakan perasaan dan kepekaannya. Dengan observasi si peneliti akan
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat personal yang terkadang sulit
diungkapkan dengan kata-kata. Pengetahuan itu menjadi dasar untuk refleksi dan
introspeksi. Pengetahuan ini lebih dari data yang tertulis, karena dialami langsung.
Maksud utama observasi adalah menggambarkan keadaan yang diobservasi.
Kualitas penelitian ditentukan oleh seberapa jauh dan mendalam peneliti mengerti
tentang situasi dan konteks dan menggambarkannya sealamiah mungkin. Adapun jenis-
jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi partisipan
Observasi partisipan adalah observasi dimana orang yang melakukan
pengamatan berperan serta ikut ambil bagian dalam kehidupan orang yang
diobservasi.
2. Observasi non Partisipan
Observasi dikatakan non partisipan apabilaobserver tidak ikut ambil bagian
kehidupan observee.
3. Observasi sistematik (Structured observation)
Observasi sistematik, apabila pengamat menggunakan pedoman sebagai
instrument pengamatan.
4. Observasi non sistematik
Observasi yang dilakukan oleh pengamat degan tidak menggunakan instrument
pengamatan.
5. Observasi eksperimental
Pengamatan dilakukan dengan cara observe dimasukkan ke dalam suatu kondisi
atau situasi tertentu.
B. Dokumentasi
Menurut Burhan Bungin (2007:121), metode dokumenter adalah salah satu
metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk
menelusuri data histories. Sedangkan Sugiyono (2007:329) menyatakan bahwa
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Metode atau studi dokumen, meski pada mulanya jarang diperhatikan dalam
metodologi penelitian kualitatif, pada masa kini menjadi salah satu bagian yang penting
dan tak terpisahkan dalam metodologi penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan oleh
adanya kesadaran dan pemahaman baru yang berkembang pada para peneliti, bahwa
banyak sekali data yang tersimpan dalam bentuk dokumen dan artefak, sehingga
penggalian sumber data lewat studi dokumen menjadi pelengkap bagi proses penelitian
kualitatif. Bahkan Guba seperti dikutip oleh Bungin (2007) menyatakan bahwa tingkat
kredibilitas suatu hasil penelitian kualitatif sedikit banyaknya ditentukan pula oleh
penggunaan dan pemanfaatan dokumen yang ada.
Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai studi dokumen dalam penelitian
kualitatif, maka perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu mengenai konsepsi atau
pengertian dari istilah dokumen itu sendiri. Kata dokumen berasal dari bahasa latin
yaitu docere, yang berarti mengajar. Pengertian dari kata dokumen ini menurut Louis
Gottschalk (1986; 38) seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu:
pertama, berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada
kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-petilasan
arkeologis. Kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti
surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih lanjut, Gottschalk
menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertiannya yang lebih luas
berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu
yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
G.J. Renier, sejarawan terkemuka dari University College London, (1997; 104)
menjelaskan istilah dokumen dalam tiga pengertian, pertama dalam arti luas, yaitu yang
meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan; kedua dalam arti
sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja; ketiga dalam arti spesifik, yaitu
hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat negara, seperti surat perjanjian,
undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.
Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2007; 216-217) menjelaskan istilah
dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record adalah setiap pernyataan
tertulis yang disusun oleh seseorang/lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah setiap bahan tertulis
ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik. Sedangkan menurut Robert C. Bogdan seperti yang dikutip Sugiyono
(2005; 82) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk
tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang.
1. Macam-Macam Bahan dan Jenis Dokumen
Menurut Burhan Bungin (2008; 122) bahan dokumen itu berbeda secara
gradual dengan literatur, dimana literatur merupakan bahan-bahan yang
diterbitkan sedangkan dokumenter adalah informasi yang disimpan atau
didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Mengenai bahan-bahan
dokumen tersebut, Sartono Kartodirdjo (dikutip oleh Bungin, 2008; 122)
menyebutkan berbagai bahan seperti: otobiografi, surat pribadi, catatan harian,
momorial, kliping, dokumen pemerintah dan swasta, cerita roman / rakyat, foto,
tape, mikrofilm, disc, compact disk, data di server/flashdisk, data yang
tersimpan di web site, dan lainnya.
Dari bahan-bahan dokumenter di atas, para ahli mengklasifikasikan
dokumen ke dalam beberapa jenis diantaranya :
1) Menurut Bungin (2008; 123), dibedakan atas dokumen pribadi dan
dokumen resmiDokumen pribadi adalah catatan seseorang secara
tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Berupa
buku harian, surat pribadi, & otobiografi. Dokumen Resmi terbagi dua,
yaitu intern: memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk
kalangan sendiri, laporan rapat, keputusan pimpinan, konvensi.
Kedua ekstern: majalah, buletin, berita yang disiarkan ke mass media,
pemberitahuan.(termasuk dalam klasifikasi di atas, pendapat lexy
Moleong dan Nasution)
2) Menurut Sugiyono (2005; 82), dibedakan atas berbentuk tulisan,
gambar, dan karya. Bentuk tulisan, seperti: catatan harian, life histories,
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan, dan lainnya. Bentuk gambar,
seperti: foto, gambar hidup, sketsa, dan lainnya. Bentuk karya, seperti;
karya seni berupa gambar, patung, film, dan lainnya.
3) Menurut E. Kosim (1988; 33) jika diasumsikan dokumen itu merupakan
sumber data tertulis, maka terbagi dalam dua kategori yaitu sumber
resmi dan tak resmi. Sumber resmi merupakan dokumen yang
dibuat/dikeluarkan oleh lembaga/perorangan atas nama lembaga. Ada
dua bentuk yaitu sumber resmi formal dan sumber resmi informal.
Sementara sumber tidak resmi merupakan dokumen yang
dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga. Sumber tidak
resmi terdiri dari dua bentuk yaitu sumber tak resmi formal dan sumber
tak resmi informal.
2. Persiapan Lapangan
1) Hal-hal yang perlu disiapkan
• Organisasi survei
• Tahapan secara rinci beserta jadwalnya
• Petugas ; syarat, pemilihan dan beban tugas
• Materi survei dan pengolahan
2) Hal-hal yang perlu dikaji
Materi yg diperlukan utk mendapatkan informasi :
• Cara mendapatkan informasi dan petugas
• Penyediaan daftar isian (kaitannya dengan unit sampel dan unit
analisis)
• Buku pedoman
Materi yg berkaitan dengan petugas
• Daftar sampel
• Rekrutmen petugas dan alokasinya
• Syarat dan beban petugas
• Pelatihan petugas
Mekanisme pengelolaan dokumen
• Penyiapan materi survei
• Penyiapan materi survei utk lapangan
• Pengiriman hasil survei
Penentuan periode survei dan waktu yg diperlukan
• Waktu utk mendapatkan data di lapangan (periode survei)
• Waktu yg diperlukan untuk perjalanan ke responden
• Waktu yg diperlukan untuk wawancara
Mekanisme pengawasan dan pemeriksaan
• Kelancaran pelaksanaan lapangan ( penerangan, pendekatan ke
responden)
• Kualitas hasil pengumpulan data
• Nonresponse, revisit dan cara mengatasinya
3. Pelaksanaan Lapangan
Prosedur pelaksanaan lapangan penting untuk membuat jadwal untuk setiap
kegiatan dengan memperhatikan :
• Sesuai dengan prosedur dan kriteria yg telah ditentukan
• Mematuhi daftar sampel
• Mematuhi jadwal waktu
• Menjaga akurasi
• Mengatasi nonresponse
• Meneliti kelengkapan isian dan dokumen
• Penyampaian hasil survey
4. Pengolahan
Beberapa hal yang penting diperhatikan pada saat melakukan pengolahan:
• Menetapkan prosedur, mekanisme dan petugas pengolahan
• Membuat panduan pengolahan
• Pengecekan pra komputer (ketelitian data / validasi) pemberian kode
sesuai buku panduan
• Perekaman data ke media computer
• Pengecekan pasca komputer (komputerisasi/manual)
• Tabulasi dan pengecekan kewajaran hasil pengolahannya (penentuan
faktor pengali dan penimbang)
Pada tahap ini perlu dikaji secara khusus kewajaran hasil pengolahannya
dan kemungkinan implikasinya.
D. Tugas Menulis
Penelitian menjadi tahap terakhir dalam proses menuju kelulusan bagi
para mahasiswa tingkat akhir. Sebelum itu, peneliti harus mengajukan proposal
penelitian terlebih dahulu ke pihak berwenang, dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
Tujuannya untuk menampilkan rumusan permasalahan dan poin-poin penting
yang akan menjadi fokus penelitian. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa proposal
penelitian merupakan pedoman berisi informasi kegiatan disertai langkah-langkah
sistematis yang akan diikuti seorang peneliti dalam melakukan suatu penelitian.
Proposal penelitian berbentuk dokumen singkat yang mengandung informasi
rencana peneliti saat hendak melakukan penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi dan
sejenisnya. Ada dua jenis metode penelitian yang bisa diterapkan oleh peneliti, yakni
metode kualitatif dan kuantitatif.Perbedaan antara keduanya terletak pada cara
penyelesaiannya. Metode kuantitatif menyelesaikan masalah menggunakan
perhitungan angka atau data. Sementara metode kualitatif menyelesaikan masalah
dengan cara mendeskripsikannya.
Mengutip djkn.kemenkeu.go.id, metode kualitatif fokus pada pengamatan yang
mendalam. Metode ini akan menghasilkan kajian atas sebuah fenomena.Secara umum,
struktur penulisan proposal penelitian berisi:
1. Nama atau Judul Proposal
2. Pendahuluan
3. Latar Belakang
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
6. Landasan Teori
7. Metode Penelitian
8. Rincian kegiatan
9. Analisis Data
10. Lampiran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan
tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi
atau yang diteliti.
Daftar Pustaka
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (ed.). 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3S
https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-proposal-penelitian-kualitatif-bagi-
mahasiswa-tingkat-akhir-1uYdimoVs7m
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Metodologi_survei