Anda di halaman 1dari 16

BAHASA INDONESIA DENGAN BERBAGAI RAGAMNYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Sayda Noor Hijrina 2010812120001

Fatmawarni 2010812120004

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan hamdalah, serta puji dan syukur kepada Allah

SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah “BAHASA

INDONESIA DENGAN BERBAGAI RAGAMNYA” ini dapat penulis

selesaikan tepat waktu melalui beberapa sumber buku dan kajian pustaka dari

media internet. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta

memberikan manfaaat bagi pembaca.

Di kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu memberikan semangat, saran, masukan dan motivasi dalam

pembuatan tugas makalah ini. Terima kasih juga kepada dosen pengampu mata

kuliah Bahasa Indonesia yaitu Ibu Novia Winda M.Pd atas pembelajaran dikelas

sehingga membantu referensi makalah ini.

Demikian makalah ini dibuat, mohon maaf apabila terdapat kesalahan

dalam penulisan ataupun ketidaksesuaian materi. Penulis menerima kritik dan

saran dari pembaca agar dilain kesempatan bisa membuat makalah lebih baik lagi.

Banjarbaru, 11 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….…….…

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..…..

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………………….….

1.2. Rumusan Masalah …………………………...……………….….

1.3. Tujuan ……………………………….……………………….….

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Penting atau tidaknya Bahasa Indonesia …………………………

2.2. Ragam Lisan dan Ragam Tulis …………………………………..

2.3. Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku …………………...……….

2.4. Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan ………………..…….

2.5. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional ………………………...….

2.6. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar ……………………….….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………....….…. 10

3.2 Saran ………………………………………………….….….…. 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….….….…. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa negara sebagaimana tercantum dalam

Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945, oleh karena itu setiap warga negara

Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Di era

globalisasi saat ini, Kesalahan umum dalam menggunakan bahasa Indonesia di

masyarakat dianggap wajar. Hal ini dikarenakan banyaknya pengaruh globaisasi

yang masuk ke dalam negeri sehingga bahasa Indonesia mengikuti perkembangan

zaman. Misalnya menyerap bahasa asing yang kemudian digunakan dalam bahasa

Indonesia. Namun kesalahan umum dapat kita perbaiki dengan berusaha

meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia sesuai dengan pedoman yang

berlaku. Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mempelajari

untuk mencapai kemampuan berbahasa yang lebih baik.

Bahasa Indonesia tumbuh di lingkungan masyarakat dengan berbagai

macam jenisnya. Secara umum terbagi menjadi ragam lisan dan ragam tulis.

Ragam bahasa itu sendiri dikatakan sebagai bentuk bahasa dengan variasi

berdasarkan topik yang dibicarakan. Keanekaragaman bahasa memiliki jumlah

yang tidak terbatas karena bahasa merupakan media komunikasi yang tidak dapat

dipisahkan dari latar belakang budaya penuturnya yang tentunya berbeda-beda.

Perbedaan akan terlihat bila semua bahasa daerah di Indoensia digunakan,

ragamnya akan tergantung pada konteks atau apa yang dikatakan dan kemudian

untuk apa percakapan itu.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ragam bahasa?

2. Bahasa Indonesia penting atau tidak?

3. Apa saja ragam bahasa dan jenisnya?

4. Bagaimana berbahasa Indonesia dengan baik dan benar?

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah dalam tugas kelompok Bahasa Indonesia ini memiliki tujuan

yaitu untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia serta mengetahui jenis-

jenis ragamnya. Selain itu untuk mempelajari bahwa bahasa Indonesia memang

penting dan sudah seharusnya kita mempelajarinya dan menggunakannya dengan

baik dan benar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penting atau Tidaknya Bahasa Indonesia

Sebuah bahasa dianggap penting atau tidak dapat dilihat melalui tiga

kategori yaitu berdasarkan banyaknya jumlah penuturnya, berdasarkan luas daerah

penyebarannya, serta berdasarkan penggunaan bahasa dalam masyarakat luas.

A. Dari Sudut Pandang Jumlah Penutur

Dalam negara republik Indonesia terdapat dua bahasa yang digunakan oleh

penduduknya yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Indonesia

memiliki dianggap sebagai bahasa kedua dari warga negara Indonesia, karena

ketika seseorang pertama kali lahir dia akan menggunakan bahasa Ibu atau bahasa

daerah. Namun tidak menutup kemungkinan apabila Ibu dari seorang anak selalu

menggunakan bahasa Indonesia maka tentu saja bahasa Indonesia menjadi bahasa

utama. Inti dari pandangan jumlah penutur ini yaitu membuktikan bahwa penutur

bahasa Indonesia merupakan seluruh warga negara Indonesia, ataupun orang-

orang asing lainnya. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia

memiliki kedudukan yang amat penting.

B. Dari Sudut Pandang Penyebaran Bahasa

Bahasa Indonesia tersebarnya merupakan di seluruh kawasan Indonesia dari

Sabang sampai Merauke. Selain itu bahasa Indonesia juga berkembang di luar

negara Indonesia, bahkan beberapa kampus luar negeri juga membuka program

studi bahasa Indonesia. Sehingga hal ini menyebabkan keberadaannya di dunia

internasional terdeteksi. Saat ini bahasa Indonesia tidak hanya digunakan oleh

warga negara Indonesia, namun warga negara asing juga mulai mempelajarinya.

3
C. Dari Sudut Pandang Penggunaan Bahasa di Masyarakat Luas

Dari sudut pandang ini kita dapat mengetahui betapa pentingnya Bahasa Indonesia

karena kita jadi mengetahui tentang kebudayaan daerah di Indonesia. Misalnya

tentang sastra-sastra yang berkembang dalam bahasa daerah, ketika di

terjemahkan dalam bahasa Indonesia maka seluruh rakyat Indonesia pasti akan

memahaminya. Sehingga hal ini menjadi memudahkan komunikasi dan juga

transformasi ilmu dan penyampaian informasi ke pihak lainnya.

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional, selain itu

bahasa Indonesia berfungsi sebagai simbol kebanggan, identitas nasional, alat

penghubung kebudayaan nusantara. Keberadaan bahasa Indonesia merupakan

salah satu pemersatu bangsa yang karena keberadaannya tidak menimbulkan

perpecahan kebudayaan. Bahasa Indonesia pada dasarnya lahir bersama jiwa-jiwa

pahlawan pejuang kemerdekaan sehingga sudah sepatutnya kita bangga ketika

mengucapkannya.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, mengingat latar

belakang negara Indonesia dengan keragaman budaya maka sudah seharusnya

bahasa pemersatu diperlukan agar terhindarkan dari perpecahan di masyarakat.

Meskipun di lingkungan sehari-hari lebih menggunakan bahasa daerah namun

bahasa Indonesia tetaplah penting. Tidak menutup kemungkinan dimasa depan

banyak kebudayaan bertemu, saling sapa dalam bahasa Indonesia, dan tentu saja

hal itu menuntun kita untuk mempelajarinya demi tercapainya komunikasi dua

arah.

4
Dalam dunia internasional, bahasa Indonesia merupakan sebuah

kebanggaan. Ketika presiden berkunjung ke negara lain, menuturkan bahasa

Indonesia sebagai bahasa kebanggaan, tidak ada keraguan sedikitpun.

4
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bahasa

Indonesia penting. Dengan adanya bahasa Indonesia, seluruh kebudayaan bisa

bersatu tanpa menggunakan satupun bahasa daerah yang diunggulkan. Semua

adalah Indonesia, dan semuanya wajib menggunakan bahasa Indonesia.

2.2 Ragam Lisan dan Ragam Tulis

Keragaman dalam berbahasa terbagi menjadi dua sarana yaitu lisan dan

tulisan. Ragam lisan adalah ragam bahasa di mana penyampaiannya melalui

pengucapan sedangkan ragam tulis merupakan ragam bahasa yang

penyampaiannya menggunakan huruf (tulis).

Ragam lisan merupakan keanekaragaman bahasa yang diperoleh

dari alat ucap sebagai unsur utama. Unsur ragam lisan terdiri dari tata

Bahasa, kosakata, dan pengucapan yang memanfaatkan notasi dan intonasi

suara, mimik, dan gerak tubuh untuk menyampaikannya.

Ciri-ciri dalam penggunaan ragam lisan, meliputi:

a) Tidak bisa dilakukan individu karena memerlukan orang kedua untuk

menyampaikan bahasa.

b) Unsur penulisan tidak perlu diperhatikan kelengkapannya.

c) Terikat oleh ruang dan waktu.

d) Memiliki pengaruh dari intonasi suara.

Contoh ragam lisan:

1. Alif lagi baca koran.

2. Abil mau beli buku.

3. Verril tinggal di daerah Pakuwon.

4. Tata bilang kita harus pergi.

5
Ragam tulis merupakan keanekaragaman Bahasa yang ditulis

mengguankan unsur tulisan yaitu huruf. Jenis ragam tulis yaitu berupa tata

cara penulisan ejaan disamping penggunaan tata Bahasa dan kosakata.

Unsur lainnya yaitu adanya kelengkapan susunan kalimat, pemilihan kata

yang tepat, dan pemilihan tanda baca yang benar.

Ciri-ciri dalam penggunaan ragam tulis, meliputi:

a) Tidak memerlukan orang kedua untuk membuat percakapan.

b) Unsur penulisan harus diperhatikan seperti huruf kapital, tanda baca, serta

unsur subjek, predikat, dan objek harus ada.

c) Tidak terikat oleh ruang dan waktu serta cenderung berlangsung lambat.

d) Tidak memerlukan gerakan tubuh, intonasi atau mimik wajah.

Contoh ragam tulis:

1. Alif sedang membaca surat kabar.

2. Abil ingin membeli buku.

3. Verril bertempat tinggal di daerah Pakuwon.

4. Tata mengatakan bahwa kita harus pergi.

2.3 Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku

Ragam baku merupakan keanekaragaman Bahasa yang berdasarkan pedoman

bahasa indonesia yaitu ejaan, lafal, bentuk kata, struktur kalimat dan pemilihan

Bahasa.

Ciri-cirinya antara lain :

1. Tidak mengandung unsur bahas daerah.

2. Tidak mengandung Bahasa asing.

3. Bukan dari percakapan sehari-hari.

6
4. Menggunakan imbuhan eksplisit.

5. Menggunakan konteks kalimat yangs sesuai.

6. Bahasa tertata, tidak rancu, dan tidak terkontaminasi.

Ragam Bahasa baku berfungsi sebagai :

1. Sebagai pemersatu yaitu menghubungkan semua penutur semua dialek

Bahasa yaitu dengan menggunakan Bahasa Indonesia

2. Sebagai ciri khas yaitu membedakan Bahasa Indonesia dengan Bahasa yang

lain di masyarakat internasional

3. Fungsi kewibawaan yaitu peningkatan derajat seseorang yang dikagumi lewat

Bahasa baku

4. Sebagai kerangka acuan atau pedoman yang dimana penggunaannya berlaku

diseluruh Indonesia tanpa memperhatikan golongan.

Ragam tidak baku merupakan keanekaragaman bahasa yang tidak berdasarkan

kaidah pedoman Bahasa indonesa yang ditentukan. Jenis bahasa ini dapat

ditemukan dalam percakapan sehari-hari.

2.4 Ragam Baku Tulis (non verbal) dan Ragam Baku Lisan (verbal)

Ragam baku tulis merupakan penggunaan bahasa yang diperlukan

kelengkapan struktur baik secara tertulis maupun secara visual sebagai pendukung

komunikasi yang dilakukan.

Ragam baku lisan diapresiasikan melalui media lisan yaitu melalui media

mulut dimana dapat dipakai dalam situasi resmi atau formal sekaligus nonformal

untuk menyampaikan pesan atau tujuan.

7
2.5 Ragam Sosial dan Ragam Fungsional

Ragam soial yaitu keanekaragaman bahasa berdasarkan status sosial

dimasyarakat. Keanekaragaman bisa berupa dialek secara regional, sosial,

temporal, dan idiolek.

Adanya perbedaan dalam penggunaan Bahasa dikarenakan adanya

perbedaan wilayah. Setiap wilayah memiliki ciri dan pelafalan yang berbeda-beda

sehingga ketika menggunakan bahasa Indonesia akan menggunakan logatnya

masing-masing

Ragam fungsional yaitu keanekaragaman dalam bahasa di lingkungan

kerja atau professional. Penggunaan ragam fungsional digunakan oleh kelompok

penutur yang berpendidikan tinggi dan pada umumnya dikombinasikan dengan

bahasa asing. Ragam fungsional lainnya untuk penutur yang tidak berpendidikan

akan pelafalan huruf berdasarkan dialeknya masing-masing, misalnya “fitnah”

diganti menjadi “pitnah”.

2.6 Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Ragam Bahasa Indonesia yang baik dan benar meruapakan

keanekaragaman bahasa yang berdasarkan pedoman kaidah bahasa indonesia

dalam penyampaiannya kepada lawan bicara. 5 ciri mengguanakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar dalam derajat formal :

1. Dalam beku frozen

Yaitu penggunaan pada situasi hikmat seperti kitab suci, putusan pengadilan,

dan upacara pernikahan.

2. Ragam resmi formal

8
Komunikasi yag digunakan dalam ragam resmi seperti pidato dan jurnal

ilmiah.

8
3. Ragam Konsultatif

Merupakan bahasa yang digunakan pada proses transaksi, informasi, seperti

dalam sekolah atau pasar.

4. Ragam santai

Digunakan dalam keadaan tidak resmi oleh orang yang saling kena atau yang

belum tentu akrab.

5. Ragam akrab

Digunakan oleh orang yang sudah memiliki hubungan akrab.

Bahasa Indonesia yang benar yaitu pengguanan berdasarkan kaidah bahasa

kaku baik secara lisan maupun tulisan, ciri-cirinya yaitu :

1. Penggunaan pedoman tata bahasa normative dengan menerapakan pola

kalimat baku.

Contoh : Film itu sedang kami tonton. Bukan film itu kami sedang tonton

2. Penggunaan dan pemilihan kata-kata baku

Contoh : Ganteng sekali bukan ganteng banget

3. Pengguanan ejaan resmi dalam ragam tulisan yang harus disesuaikan

berdasarkan pedoman umum ejaan bahsa Indonesia(PUEBI)

4. Penggunaan pelafalan baku dalam ragam lisan berdasarkan ciri-ciri lafal

dialek daerah setempat

Contoh: Pagar bukan pager

5. Penggunaan kalimat yang efektif yaitu dengan mengatakan tanpa bertele-tele

kepada pendengar yang dimaksud.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan pemakaian.

Perbedaan dalam menggunakan merupakan sebuah variasi berbahasa. Konteks

ragam bahasa meliputi lisan dan tulisan serta baku dan tidak baku. Oleh karena itu

ragam bahasa yang digunakan oleh sebagian besar warga masyarakat baik secara

resmi atau tidak resmi tetaplah harus berdasarkan rujukan norma bahasa dalam

menggunakannya dengan bertutur kata yang sopan.

3.2 Saran

Kami berharap semoga makalah ini mampu menjadi salah satu referensi

untuk memahami kaidah-kaidah dalam berbahasa Indonesia. Karena bahasa

Indonesia itu penting, maka sudah seharusnya kita bersama-sama untuk

memperbaiki bahasa kita demi penggunaan yang baik dan benar. Mari kita

membudayakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Bahasa.

Arifin, E.Z dan S.A. Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan

Tinggi. Akademika Pressindo. Jakarta.

Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik. Jakarta: Pustaka

Jaya.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa

Indah.

Maimun, Muhammad. 2017. “Ragam Bahasa”,

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_3SN003

0253.pdf, diakses pada 15 Februari 2022 pukul 18:58.

Wiyanto, Asul. 2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit

Publisher.

11

Anda mungkin juga menyukai