panduan ini, harapan kami semoga bermanfaat dan menjadi acuan bagi semua pihak yang
terkait dan dapat mendukung kegiatan - kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan di RSI
SitiRahmah Padang.
Panduan ini perlu penyempumaan oleh sebab itu segala saran kritikan akan dijadikan
Direktur
2
DAFTARISI
BABI PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. PENGERTIAN 5
BAB II RUANG LINGKUP 6
BAB III KEBIJAKAN 7
BAB IV TATA LAKSANA 8
BAB V DOKUMENTASI 14
3
BAB I
PENDAHULN
A. LATAR BELAKANG
4
B. PENGERTIAN
5
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan monitoring dan evaluasi mutu praktek profesional digunakan sebagai pedoman staf
keperawatan dalam tatalaksana pasien di RSI Siti Rahmah Padang.
6
BAB III
KEBIJAKAN
1. Rumah sakit menerapkan penilaian kinerja untuk evaluasi mutu praktik profesional
berkelanjutan, etik, dan disiplin staf keperawatan/ Kebidanan.
2. Kepala unit bertanggung jawab melaksanakan pengukuran evaluasi staf maupun
proses pelayanannya.
3. Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi mutu praktik profesional
berkelanjutan, etik, dan disiplin staf medis untuk peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
4. Data dan informasi hasil pelayanan klinis dari stafklinis di review secara objektif dan
berdasar atas bukti, jika ada dilakukan benchmarking dengan pihak ekstemal rumah
sakit.
5. Data dan informasi berasal dari proses monitoring dikaji sekurang-kurangnya setiap
12 bulan oleh kepala unit layanan, ketua kelompok staf keperawatan, subkomite
mutu, Kabid keperawatan. Hasil, simpulan, dan tindakan yang dilakukan
didokumentasikan di dalam file kredensial staf keperawatan atau dokumen lain yang
relevan.
6. Bila ada temuan yang berdampak pada pemberian kewenangan staf klinis, ada proses
untuk tindak lanjut terhadap temuan dan tindakan tersebut didokumentasi dalam file
staf keperawatan dan disampaikan ke tempat staf keperawatan memberikan
pelayanan.
7
BAB IV
TATA LAKSANA
B. Hal yang perlu ditetapkan dalam Evaluasi Praktik Professional (OPPE) dan Evaluasi
Praktik Professional Terfokus (FPPE), yakni :
1) Alat ukur yang dipakai
2) Siapa yang melakukan review
3) Indikator/Trigger/Isu
4) Proses penilaiannya
5) Hasil digunakan untuk kredensialing
6) Penerapan FPPE/OPPE untuk seluruh kewenangan klinis.
9
D. Monitoring dan evaluasi berkelanjutan dari staf Keperawatan RSI Siti Rahmah
memuat 3 (tiga) area umum, yaitu prilaku, pengembangan profesional, dan kinerja
klinis.
1. Perilaku
9
2. Pengembangan Profesional
a. Anggota staf keperawatan/kebidanan berkembang dengan menerapkan
teknologi baru dan pengetahuan klinis baru. Setiap anggota staf
keperawatan/kebidanan dari segala tingkatan akan merefleksikan
perkembangan dan perbaikan pelayanan kesehatan dan praktik profesional
sebagai berikut:
b. Asuhan pasien, penyediaan asuhan penuh kasih, tepat dan efektif dalam
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan asuhan di
akhir hidup. Alat ukumya adalah layanan preventif dan laporan dari pasien
serta keluarga.
c. Pengetahuan medic klinik termasuk pengetahuan biomedik, klinis,
epidemiologi, ilmu pengetahuan sosial budaya, dan pendidikan kepada
pasien. Alat ukumya adalah penerapan panduan praktik klinis (clinical
practice guidelines) termasuk revisi pedoman hasil pertemuan profesional dan
publikasi.
d. Praktik belajar berdasar bukti (practice bases learning) dan pengembangan
penggunaan bukti ilrniah dan metode pemeriksaan, evaluasi, serta
perbaikan asuhan pasien berkelanjutan berdasar atas evaluasi dan belajar
terus menerus (contoh alat ukur survei klinis, memperoleh kewenangan
berdasar atas studi dan keterampilan klinis baru, dan partisipasi penuh pada
pertemuan ilmiah).
e. Kepandaian berkomunikasi antarpersonal termasuk menjaga dan
meningkatkan pertukaran informasi dengan pasien, keluarga pasien, dan
anggota tim layanan kesehatan yang lain (contoh, partisipasi aktif di ronde
ilmiah, konsultasi tim, dan kepemimpinan tim).
f. Profesionalisme, janji mengembangkan profesionalitas terus menerus, praktik
etik, pengertian terhadap perbedaan, serta perilaku bertanggung jawab
terhadap pasien, profesi, dan masyarakat (contoh, alat ukur: pendapat
pimpinan di staf medis terkait isu klinis dan isu profesi, aktif membantu
diskusi panel tentang etik, ketepatan waktu pelayanan di rawat jalan
maupun rawat inap, dan partisipasi di masyarakat).
g. Mengelola sumber daya, memahami pentingnya sumber daya dan
berpartisipasi melaksanakan asuhan yang efisien, serta menghindari
penyalah gunaan pemeriksaan untuk diagnostik dan terapi yang tidak ada
manfaatnya bagi pasien serta meningkatkan biaya pelayanan kesehatan
(contoh alat ukur: berpartisipasi dalam kendali mutu dan biaya, kepedulian
terhadap biaya yang ditanggung pasien, serta berpatisipasi dalam proses seleksi
pengadaan).
h. Sebagai bagian dari proses penilaian, proses monitoring dan
evaluasi berkelanjutan, serta harus mengetahui kinerja anggota staf medis
yang relevan dengan potensi pengembangan kemampuan profesional staf
medis.
3. Kinerja klinis
Proses monitoring dan evaluasi berkelanjutan staf medis harus dapat memberi
indikasi sebagai bagian dari proses peninjauan bahwa kinerja anggota staf medis
terkait upaya mendukung budaya aman keselamatan. Penilaian atas
informasi bersifat umum berlaku bagi semua anggota staf medis dan juga
11
tentang informasi spesifik terkait kewenangan anggota staf medis dalam
memberikan pelayanannya.
a. Sumber Data Rumah Sakit
Rumah sakit mengumpulkan berbagai data untuk keperluan manajemen,
misalnya membuat laporan ke pimpinan rumah sakit tentang alokasi sumber
daya atau sistem pembiayaan rumah sakit. Agar bermanfaat bagi evaluasi
berkelanjutan seorang staf medis maka sumber data rumah sakit:
1) Harus dikumpulkan sedemikian rupa agar teridentifikasi staf medis yang
berperan.
2) Harus terkait dengan praktik klinis seorang anggota staf medis,
3) Dapat menjadi rujukan (benchmark) di dalam KSMI Unit layanan atau di
11
2. Form ini di buat sesuai kebutuhan KSM terkait dengan penilaian sebagai
berikut:
a. Perawatan Pasien( patient care)
b. Pengetahuan Medisl Klinik (Medical/ Clinical Knowledge)
c. Pembelajaran dan Perbaikan Berbasis Praktik (Practice base learning
improvement)
d. Ketrampilan Interpersonal dan Komunikasi (Interpersonal and Skill
Communication)
e. Praktek Berbasis Sistem (System Base Practice)
f. Profesionalisme
g. Kepatuhan menggunakan antibiotik
3. Setelah selesai dinilai Karu diserahkan ke Instalasi terkait, selanjutnya dinilai
oleh Komite Keperawatan sub Mutu Profesi.
4. Hasil dari Komite Keperawatan dilaporkan ke Kabid Keperawatan
G. Jangka waktu FPPE tidak ditentukan. Rumah sakit dapat memilih periode waktu
untuk setiap FPPE. Proses FPPE harus :
1) Secara jelas didefinisikan dan didokumentasikan dengan kriteria tertentu
dan rencana pemantauan,
2) Jangka waktu tetap
3) Memiliki langkah-Iangkah yang telah ditentukan atau kondisi untuk kinerja yang
dapat diterima.
14
BAB V DOKUMENTASI
KSM ..
TAHUN20 .
NamaPerawat/Bidan: ..•................•.........•...................•..............•.....••.••..•.••.••............
15
2. Kepatuhan DPJP terhadap PPK 1100%
Mengetahui : KepaiaKSM .
KepaiaInstaiasi .
15