Anda di halaman 1dari 10

JMKSP

JMKSP
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019

(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)


P-ISSN: 2548-7094 E-ISSN 2614-8021
Volume 4, No 2, Juli-Desember 2019

Evaluasi Kebijakan Program Full Day School Pada Sekolah Umum


Risnita dan Nova Asvio

Peran Kepala Sekolah Dalam Mensukseskan Program Literasi


Dewi Kartini dan Yuhana

SMK Berbasis Teknologi di Era Otonomi Daerah (Permasalahan dan Tantangan)


Voenly

Pemanfaatan TIK dalam Menumbuhkan Karakter Religius


Peserta Didik Sekolah Dasar di Gelumbang
Dwi Ammelia Galuh Primasari, Sri Maryani, Suparmanto, dan Diana Juwita

Supervisi Klinis oleh Kepala Sekolah terhadap Kualitas Pembelajaran


Kartini dan Susanti

Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan


terhadap Keinovatifan Pejabat Administrator di Provinsi Jambi
Enadarlita

Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Motivasi Guru


terhadap Prestasi Siswa SD Negeri Sekecamatan Pulau Rimau
Tobing Riyanto dan Masniar

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru


Susilo dan Slamet Sutoyo

Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas untuk Anak Berkebutuhan Khusus


Khoirul Khobir, Muhamad Yusuf, dan Amin Alhusaini

Pengelolaan Supervisi Akademik di Sekolah Dasar Negeri Pulau Rimau


Meili Kurniati dan Haeriyah

Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Green School di SMK Negeri 2 Muara Enim
Muhammad Kristiawan, Nova Maryanti, dan Happy Fitria

Pola Pengasuhan Taruna Berbasis Keteladanan Pada Tarunapoliteknik Pelayaran Sumatera Barat
Budi Riyanto dan Rivolindo

Implementasi Sistem Informasi Manajemen di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Padang
Hendri Budi Utama, Wachidi, dan Manap Somantri

1
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2019 P-ISSN 2548-7094

E-ISSN 2614-8021

JMKSP
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Terbit dua kali dalam setahun pada Januari dan Juli. Berisi tulisan Ilmiah Ilmu Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan yang merupakan ringkasan hasil penelitian.

Pelindung:
Meilia Rosani

Penasihat:
Bukman Lian

Penanggung Jawab:
Houtman

Pimpinan Redaksi:
Happy Fitria

Ketua Penyunting:
Edi Harapan

Penyunting Ahli:
Enco Mulyasa (Universitas Islam Nusantara)
Anakagung Gede Agung (Universitas Pendidikan Ganesha)
Salahuddin Khan (Gomal University, Pakistan)
Inaad Mutlib Sayeer (University of Human Development, Sulaimaniya, Iraq)
Imron Arifin (Universitas Negeri Malang)
Muhammad Kristiawan (Universitas Bengkulu)
Muhamad Fahrur Saifudin (Universitas Ahmad Dahlan)
Yuyun Elisabeth Patras (Universitas Pakuan, Bogor)
Suhono (Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung)

Penyunting Pelaksana:
Syarwani Ahmad
Tobari
Yasir Arafat

Tata Usaha:
M. Subhan Halid
Nur Hidayat

Penerbit
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
Jl. Jend. Ahmad Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang
Telp. (0711) 510043 Fax. (0711) 514782
e-mail: jurnalmpupgripalembang@gmail.com
2
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Daftar Isi

Evaluasi Kebijakan Program Full Day School Pada Sekolah Umum


Risnita dan Nova Asvio................................................................................................................ 121 - 136

Peran Kepala Sekolah Dalam Mensukseskan Program Literasi


Dewi Kartini dan Yuhana............................................................................................................ 137 - 144
SMK Berbasis Teknologi di Era Otonomi Daerah (Permasalahan dan Tantangan)
Voenly……………….................................................................................................................... 145 - 151
Pemanfaatan TIK dalam Menumbuhkan Karakter Religius Peserta Didik Sekolah Dasar
di Gelumbang
Dwi Ammelia Galuh Primasari, Sri Maryani, Suparmanto, dan Diana Juwita..................... 152 - 159
Supervisi Klinis oleh Kepala Sekolah terhadap Kualitas Pembelajaran
Kartini dan Susanti....................................................................................................................... 160 - 168

Pengaruh Kompetensi Manajerial dan Gaya Kepemimpinan terhadap Keinovatifan


Pejabat Administrator di Provinsi Jambi
Enadarlita...................................................................................................................................... 169 - 179

Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Motivasi Guru terhadap Prestasi Siswa
SD Negeri Sekecamatan Pulau Rimau
Tobing Riyanto dan Masniar....................................................................................................... 180 - 187
Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Susilo dan Slamet Sutoyo............................................................................................................. 188 - 193
Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Khoirul Khobir, Muhamad Yusuf, dan Amin Alhusaini.......................................................... 194 - 201
Pengelolaan Supervisi Akademik di Sekolah Dasar Negeri Pulau Rimau
Meili Kurniati dan Haeriyah........................................................................................................ 202 - 209

Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Green School di SMK Negeri 2 Muara Enim
Muhammad Kristiawan, Nova Maryanti, dan Happy Fitria.................................................... 210 - 217

Pola Pengasuhan Taruna Berbasis Keteladanan Pada Tarunapoliteknik Pelayaran Sumatera Barat
Budi Riyanto dan Rivolindo.......................................................................................................... 218 - 224

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Muhammadiyah 1 Padang
Hendri Budi Utama, Wachidi dan Manap Somantri.................................................................. 225 - 228

3
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

POLA PENGASUHAN TARUNA BERBASIS KETELADANAN PADA TARUNA


POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

Budi Riyanto1, dan Rivolindo2


1,2
Politeknik Pelayaran Sumatra Barat
email: budi_riyan_pipsmg@yahoo.com

Abstrak: Politeknik Pelayaran Sumatera Barat sebagai perguruan tinggi vokasi menjadi
penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pelayaran untuk mewujudkan sumber daya
manusia di bidang pelayaran yang unggul, profesional, bernilai tambah dan berkarakter para
peserta didiknya. Proses pendidikan ini, berawal dari masa pendidikan dasar yang wajib dilalui
oleh semua Taruna. Pada masa ini, diharapkan terjadi perubahan sikap, mental, dan kepribadian.
Untuk melihat hal tersebut maka gambaran umum dari proses pengasuhan dan penerapan
pembelajaran berbasis keteladanan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif,
disertai pencarian data penelitian melalui observasi, dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses pengasuhan memberikan pengaruh yang signifikan pada
keberhasilan proses pengasuhan itu sendiri. Pola pengasuhan berbasis keteladanan dengan
mengedepankan sistem pembelajaran telah berjalan pada masa pendidikan dasar Politeknik
Pelayaran Sumatera Barat dirasa sudah optimal.

Kata Kunci: Pola Pengasuhan, Model Pembelajaran Berbasis Keteladanan, Sekolah Vokasi.

Abstract: West Sumatra Shipping Polytechnic as a vocational university becomes the organizer
of Shipping Education and Training to realize the Superior, Professional, Value and Character
of Human Resources in the Shipping Field of its students. This educational process starts from
the basic education period that must be passed by all cadets. At this time, changes in attitude,
mentality and personality are expected. To see this, the general description of the care process
and the application of exemplary based learning. The study was conducted using qualitative
methods accompanied by research data searches through observation and interviews. The
results showed that the care process had a significant influence on the success of the parenting
process itself. Exemplary pattern of parenting by prioritizing the learning system has been
running during the basic education period of the West Sumatra Shipping Polytechnic

Keywords: Parenting System, Exemplary Based Learning Model, Vocational School.

PENDAHULUAN semakin meningkat pada bidang transportasi


Peran angkutan laut dalam laut, pengangkutan barang dan pelayanan jasa
perkembangan perekonomian suatu negara ke- angkutan, tidak cukup hanya menyediakan
pulauan seperti Indonesia sangatlah besar. kapal saja, akan tetapi harus dilengkapi
Angkutan laut sebagai transportasi yang dengan perwira dan anak buah kapal yang
sangat efisien, sebagai motivasi penunjang handal dan professional, serta memiliki mental
kegiatan perdagangan dan pertumbuhan yang kuat. Selain itu, dibutuhkan sumber daya
ekonomi suatu Negara, melalui kegiatan manusia transportasi yang prima, profesional,
ekspor-impor dari dan keluar negeri, serta dan beretika.
mobilisasi penduduknya antar pulau dan antar Dalam upaya mewujudkan sumber
propinsi. Untuk melayani kebutuhan yang daya manusia transportasi dimaksud, selain

218
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

harus dimilikinya kompetensi teknis sesuai Peran ini pula, membawa konsekuensi
dengan bidang tugasnya, perlu pula dimiliki logis yang perlu mendapat perhatian dari
karakter yang tangguh guna dapat berbagai pihak utamanya institusi itu sendiri.
menjalankan perannya di dalam memberikan Salah satu konsekuensinya adalah perlunya
pelayanan transportasi yang handal kepada mendongkrak kinerja para pihak yang
masyarakat. Pembangunan karakter sumber berperan dalam proses pendidikan Taruna
daya manusia transportasi dengan menitik secara optimal, sehingga pada gilirannya,
beratkan pada pembentukan soft skill kontribusi yang diberikan oleh Poltekpel
competency, perlu dilakukan secara terpadu, Sumbar benar-benar sejalan dengan kebutuhan
terstruktur, terencana, berjenjang dengan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
metode yang tepat. Menurut Kristiawan masyarakat.
(2016), mental revolution and character Aspek keteladanan menjadi salah satu
education have an important role to advance dasar yang tepat dalam memberikan pedoman
human civilization. Essentially, the mental pembelajaran dalam dunia pendidikan.
revolution and character education were Taruna/i menemukan bahwa mereka dapat
aimed at making learners’ smart and noble. bertanggung jawab bagi pembelajaran mereka
Metode pendidikan yang perlu sendiri, sebagaimana mereka lakukan bagi
dilakukan adalah melalui metode pengasuhan segi-segi lain kehidupan mereka, mereka
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari mengalami perasaan lega dan gembira.
proses penyelenggaraan pendidikan dan Kemudian mereka akan memasuki kegiatan
pelatihan secara keseluruhan. Kegiatan belajar dengan keterlibatan diri yang
pengasuhan harus dapat mengatasi kendala mendalam, dengan hasil yang seringkali
yangada dalam penyelenggaraan proses mengejutkan bagi mereka sendiri dan para
pendidikan dan pelatihan, serta menciptakan pengajar mereka.
kesegaran lingkungan dan menumbuhkan Widyaningsih, Zamroni & Zuchdi
semangat atau gairah belajar atau berlatih (2014), menyatakan keteladanan untuk
Taruna/i guna mewujudkan SDM transportasi membentuk karakter peserta didik merupakan
yang prima fisiknya, profesional cara bagian dari metode penanaman nilai dan
kerjanya, dan beretika. keterampilan hidup. Menurut Saidi (2013)
Peningkatan kualitas Taruna/i, melalui guru di sekolah dapat menumbuh kembangkan
pengajaran, pelatihan dan pengasuhan yang kepribadian peserta didik secara efektif
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dengan menunjukkan keteladanan.
seperti Politeknik Pelayaran Sumatera Barat Model pengasuhan yang diberikan
(Poltekpel Sumbar) memiliki peran yang kepada Taruna/i dengan mengedepankan
strategis. Hal ini didukung pendapat aspek keteladanan menjadi sangat penting
Kristiawan (2016) bahwa lingkungan sekolah dalam mensukseskan sistem belajar-mengajar
memiliki peran yang kuat dalam membentuk pada sebuah lembaga pendidikan. Keteladanan
karakter peserta didik. Karena remaja masih bersifat multidimensi yang berarti bahwa
berada dalam tahap pertumbuhan dan keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan.
perkembangan, kepribadian mereka masih Keteladanan tidak hanya sekedar memberikan
labil, dan masih dalam proses mencari jati diri contoh dalam melakukan sesuatu, tetapi juga
untuk membentuk karakter permanen. Maka, menyangkut berbagai hal yang dapat
pendidikan pada usia remaja menjadi masa diteladani, termasuk kebiasaan-kebiasaan
penting dalam menentukan karakter mereka yang merupakan contoh keteladanan. Sejalan
setelah dewasa (di masa depan). dengan pendapat Daryati (2014), guru
merupakan model teladan bagi peserta didik.

219
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Syamsu (2012) juga menyatakan bahwa dilaksanakan kepada para Taruna/i di


keberhasilan membangun kepribadian peserta Poltekpel Sumbar.
ddik membutuhkan contoh keteladanan dari Data yang digunakan dalam analisis
guru. bersumber pada data primer yang diperoleh
Poltekpel Sumbar sebagai perguruan melalui teknik wawancara dengan sumber data
tinggi vokasi di bidang pelayaran sesuai dilapangan dan observasi secara langsung
dengan Tridharma Perguruan Tinggi untuk yang dilaksanakan oleh peneliti.Sedangkan
memenuhi standar kompetensi baik nasional data sekunder diperoleh melalui studi
maupun internasional, menghasilkan sumber dokumen yang ada khususnya mengenai
daya manusia yang memiliki kompetensi, berbagai peraturan dilingkungan di Poltekpel
karakter, berwawasan teknologi, modern, dan Sumbar. Melalui analisis data yang dilakukan,
berdaya saing global. Prinsip-prinsip yang penulis mengharapkan dapat memberikan
berkenaan dengan permasalahan yang dialami gambaran nyata mengenai model
Taruna/i selama dalam pengasuhan pada pembelajaran berbasis keteladanan yang dapat
Poltekpel Sumbar yaitu menyangkut pengaruh diterapkan pada sistem pengasuhan Taruna/i
kondisi mental maupun fisik individu terhadap di Poltekpel Sumbar
penyesuaian pengaruh lingkungan, baik di
rumah, kampus dan masyarakat sekitar. HASIL PENELITIAN DAN
Sejak pola pengasuhan Taruna baru PEMBAHASAN
diterapkan, pembinaan disiplin Taruna dan 1. Gambaran umum sistem pengasuhan
ketaatan pada aturan khususnya di bidang bagi Taruna/i di Poltekpel Sumbar
akademik ukurannya jelas, karena hasilnya Politeknik Pelayaran Sumatera Barat
terukur dan bisa diketahui secara transparan. (Poltekpel Sumbar) adalah perguruan tinggi
Yang belum ada sampai sekarang, adalah negeri pada Kementerian Perhubungan di
parameter pembinaan dan ukuran keberhasilan bawah pembinaan Badan Pengembangan
untuk pembinaan sikap mental dan disiplin di Sumber Daya Manusia Perhubungan
kalangan Taruna. Prosess pendidikan dan (BPSDMP), yang berkedudukan di Padang
latihan (diklat) Taruna pelaut khususnya di Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Poltekpel Sumbar perlu terus ditingkatkan. Pembangunan Poltekpel Sumbar dilakukan
Kebutuhan akan tenaga pelaut profesional atas kerjasama antara Badan
sangat tinggi, baik di dunia atau Indonesia. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan permasalahan di atas Perhubungan (BPSDMP) dengan
maka tujuan dari penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan
mendeskripsikan gambaran umum sistem Pemerintah Daerah Kabupaten Padang
pengasuhan bagi Taruna di Poltekpel Sumbar, Pariaman.
dan model pembelajaran berbasis keteladanan Poltekpel Sumatera Barat dibangun di
yang dapat diterapkan pada pengasuhan atas luas seluas 37,175 hektar dengan
Taruna di Poltekpel Sumbar. tujuan menyediakan sarana dan prasarana
diklat pelayaran bagi masyarakarat
METODE PENELITIAN Indonesia, khususnya Sumatera Barat.
Penelitian ini dilakukan dengan Kampus ini dilengkapi dengan berbagai
menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini fasilitas seperti laboratorium, simulator
dilakukan agar dapat memperoleh gambaran nautika dan teknika, gedung kelas, fire
yang seluas-luasnya mengenai proses gorund, asrama, serta water pit. Untuk
pengasuhan berbasis keteladanan, melalui program, Poltekpel Sumatera Barat
penerapan model pembelajaran yang memiliki program Diklat Pembentukan

220
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

(DP-IV) Nautika dan Teknika, Diklat prosedur untuk perencanaan bersama dan
Pembentukan (DP-V) Nautika dan Teknika, partisipatif; (3) melakukan diagnosis
Diklat Keterampilan Keahlian Pelaut kebutuhan-kebutuhan belajar yang spesifik;
(DKP), Basic Safety Training (BST), dan (4) merumuskan tujuan program yang
Advance Fire Fighting (AFF). memenuhi kebutuhan belajar; (5)
Penyelenggaraan pendidikan vokasi di merencanakan pola pengetahuan belajar;
Poltek Pelayaran Sumbar dilaksanakan atas (6) melakukan dan menggunakan
dasar kurikulum masing-masing Program pengalaman belajar dengan metode dan
Studi. Dalam menetapkan kurikulum Poltek teknik yang memadai; dan (7)
Pelayaran Sumbar sebagaimana wajib mengevaluasi hasil belajar dan
memasukkan muatan kurikulum yang wajib mendiagnosis kembali kebutuhan-
dimuat sesuai dengan ketentuan peraturan kebutuhan belajar, sebagai model proses.
perundang-undangan. Berdasarkan pada implikasi andragogi
Poltek Pelayaran Sumbar dalam praktik pembelajaran pada kegiatan
menyelenggarakan pola pengasuhan pelatihan, maka seorang instruktur harus
humanis untuk membentuk karakter peserta dapat mempersiapkan dan mengatur
diklat yang prima, profesional dan beretika, keberlanjutan prosedur pembelajaran yang
dengan membudayakan kultur dan budaya melibatkan peserta didik (warga belajar)
keselamatan, keamanan, kepedulian dalam proses pembelajaran dalam bentuk:
lingkungan dan yang berakhlak mulia. Pola (1) menciptakan kondisi yang konduksif
pengasuhan humanis menciptakan pola untuk pembelajaran; (2) menciptakan
pengasuhan asih, asah, serta suasana mekanisme perencanaan yang memberikan
lingkungan dan suasana akademik yang timbal balik; (3) mendiagnosis kebutuhan
kondusif sesuai dengan Peraturan Menteri untuk pembelajaran; (4) merumuskan
Perhubungan Republik Indonesia Nomor tujuan program pembelajaran yang
PM 100 Tahun 2018 Tentang Status memuaskan kebutuhan; (5) mengkonduksi
Politeknik Pelayaran Sumatera Barat. pengalaman pembelajaran yang sesuai; dan
(6), mengevaluasi tingkat pencapaian hasil
2. Model pembelajaran berbasis pembelajaran dan mendiagnosis kembali
keteladanan yang dapat diterapkan pada kebutuhan belajar.
pengasuhan Taruna/i di Poltekpel Pendidikan Taruna diPoltek Pelayaran
Sumbar Sumbar yang dilakukan dengan
Pengasuhan pada Taruna/i Poltek menerapkan konsep andragogi secara
Pelayaran Sumbar memiliki peranan optimal dimaksudkan untuk meningkatkan
penting dalam membentuk aspek mental mutu lulusan. Dalam penerapan konsep
kepribadian seorang Taruna. Dalam andragogi, peran Pengasuh adalah
andragogi peranan guru, pengajar atau mempersiapkan perangkat atau prosedur
pembimbing yang sering disebut dengan untuk mendorong dan melibatkan secara
fasilitator adalah mempersiapkan aktif seluruh warga belajar (pendekatan
seperangkat atau prosedur untuk partisipasif), dalam proses pelatihan
mendorong dan melibatkan secara aktif melibatkan elemen-elemen yang telah
seluruh warga belajar yang dikenal dengan dipersiapkan. Penerapan konsep andragogi
pendekatan partisipatif, yang meliputi memiliki prinsip bahwa warga belajar
elemen-elemen: (1) menciptakan iklim dan sebagai sosok manusia yang telah memiliki
suasana yang mendukung proses belajar banyak pengalaman, memiliki konsep diri,
mandiri; (2) menciptakan mekanisme dan memilik kesiapan belajar dalam memenuhi

221
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

kebutuhan dan belajar lebih diorientasikan rasa tanggung jawab dari tiap-tiap Taruna/i
pada pemenuhan kebutuhan peserta diklat. untuk berperan secara aktif dalam menjaga
Peserta diklat diberikan kesempatan lingkungan.
seluas-luasnya dalam memilih alternative 2. Memantapkan jiwa kepemimpinan
pemecahan masalah berdasarkan Pendidikan Ketarunaan yang dilakukan
pengalam-an yang di miliki, konsep diri dengan mendasarkan pada pengalaman dan
yang dimiliki peserta dihargai sebagai konsep diri yang dimiliki peserta didik,
modal dasar dalam proses pelatihan, mendorong Taruna/i untuk dapat
peserta dipandang sebagai sosok yang telah mengikuti materi pendidikan dengan penuh
memiliki pengalaman hidup,rasa tanggung rasa tanggung jawab, penuh percaya diri,
jawab, kecakapan hidup, sikap kritis, mampu mengatur dirinya sendiri, dan
kreativitas dan rasa kebersamaan. dapat mengambil keputusan dengan baik.
Penerapan konsep andragogi dalam 3. Kreativitas
pendidikan ketarunaan di Poltek Pelayaran Pada beberapa aktivitas dalam
Sumbar sangat mempengaruhi sikap dan pendidikan ketarunaan mengelola materi
perilaku peserta pelatihan dalam hal : dengan memberikan kesempatan seluas-
1. Meningkatkan rasa tanggung jawab luasnya kepada Taruna/i dalam
Diberikannya keleluasaan kepada menentukan objek permasalahan yang akan
Taruna/i dalam mengembangkan di analisis. Kesempatan yang diberikan
kemampuan dan kreativitas dirinya, baik sekaligus sebagai tantangan kepada
secara individu maupun kelompok, Taruna/i dalam memilih objek
Taruna/i dapat mengikuti seluruh kegiatan permasalahan yang relevan dengan bidang
dalam waktu yang tepat. Hal ini dapat kajian. Dari data yang dikumpulkan di
dilihat dari kehadiran di tempat kegiatan, lapangan menunjukan bahwa pemberian
ketepatan dalam penyelesaian tugas, kesempatan tersebut menghasilkan gagasan
ketepatan dalam memasuki anggota yang sangat variatif.
kelompok, dan sebagainya. Pada awal 4. Menumbuhkan sikap kritis
pendidikan, pelaksanaan pengembangan Berpikir kritis adalah proses mental
rasa tanggung jawab dilaksanakan dengan untuk menganalisis atau mengevaluasi
pengawasan ketat para Pengasuh, sehingga informasi. Informasi didapatkan melalui
pelaksanaan kegiatan dapat sesuai dengan pengamatan, pengalaman, komunikasi, dan
rencana.Taruna/i pada waktu tertentu juga membaca. Dalam kegiatan pendidikan
diberikan kepercayaan untuk menjaga Ketarunaan, ada beberapa pendidik yang
kebersihan lingkungannya dengan penuh telah berusaha mengembangkan
tanggung jawab. pendekatan partisipatif dan pembelajaran
Pengasuh melakukan pengecekan dari berbasis pengalaman. Pendidik berusaha
pelaksanaan setelah semua kegiatan selesai menggali pengalaman, pengetahuan,
dilaksanakan disertai dengan sanksi kepada kemampuan dan keterampilan yang
Taruna/i yang tidak melaksanakan. Melalui dimiliki Taruna dengan memberikan
pola tersebut, Taruna/i menjadi terikat rangsangan melalui pertanyaan, kasus, dan
untuk menjaga kebersihan lingkungan beberapa gambar. Dari stimulus tersebut,
mereka masing-masing, mereka tidak peserta diberikan kesempatan untuk
menginginkan mendapatan sanksi berupa menjawab, memberikan tanggapan, dan
pengurangan nilai sikap perilaku sebagai komentar sesuai dengan pengalaman yang
akibat dari tidak dijaganya kebersihan dimiliki.
lingkungan.Hal ini menumbuhkembangkan

222
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Dalam kegiatan ini, tidak diberlakukan KESIMPULAN


adanya penilaian benar atau salah terhadap Pelaksanaan Pengasuhan memiliki
jawaban atau tanggapan yang dsampaikan peranan penting dalam proses pembentukan
oleh peserta. Pelaksanaan kegiatan tersebut mental, sikap, dan perilaku dari para Taruna/i
berjalan saat apel malam dan apel-apel selama masa pendidikan dasar tersebut. Proses
khusus yang diambil para Pengasuh pengasuhan melalui pembelajaran kepada
masing-masing satuan. Taruna/i telah berjalan pada masa pendidikan
5. Meningkatkan kerjasama dasar ini. Pola pengasuhan dengan
Pendidikan ke-Tarunaan yang didesain memanfaatkan waktu pengasuhan yang ada
dengan iklim pembelajaran yang kondusif, telah diterapkan khususnya pada jam-jam
dapat mendorong Taruna/i untuk diluar jam perkuliahan (Pengajaran dan
berinteraksi sosial antar Taruna Pelatihan). Proses pengasuhan berbasis
dengan baik. Masing-masing Taruna/i keteladanan tersebut menumbuh kembangkan
menyadari bahwa pelatihan ini sangat rasa tanggung jawab para Taruna/i,
dibutuhkan dalam mengembangkan memunculkan jiwa kepemimpinan, daya
kemampuan dan kecakapannya di kreativitas, sikap kritis, dan kerja sama
lingkungan tugasnya masing-masing. diantara para Taruna/i. Keteladanan
Dalam pelaksanaan pendidikan, Taruna dimunculkan dari gaya memimpin para
dikelompok secara acak, sehingga dalam pengasuh khususnya terhadap Taruna/i.
satu kelompok terdapat anggota yang
berasal dari beberapa satuan tugas yang DAFTAR PUSTAKA
berbeda yang berbeda. Masing-masing Daryati, H. (2014). Pengelolaan Pendidikan
saling bekerja sama dan bahu membahu Karakter di SD Al Azhar Syifa Budi
dalam menyelesaikan tugas-tugas Surakarta. Naskah Publikasi, Program
pelatihan, baik untuk tugas perorangan, Pascasarjana Universitas Muhammadi-
kelompok maupun tugas kelas, meskipun yah Surakarta, hlm. 1-12.
Taruna memiliki latar belakang kehidupan Knowles, Malcom. (1977). The Modern
yang berbeda-beda. Untuk mensukseskan Practice of Adult Education,
hal ini, sedari awal para Taruna/i diberikan Andragogy Versis Pedagogy. New
kesempatan berinteraksi dengan sesama York Association Press
rekannya yang berbeda satuan dan berbeda Knowles, M. (1979). The Adult Learner: A
asal pengiriman.Ketika pelaksanaan makan Neglected Species. Houston Texas:
baik makan pagi, siang, maupun malam, Gulf Publishing Company.
Taruna/i diharuskan untuk duduk menyebar Kristiawan, M. (2016). Telaah Revolusi
bercampur dengan rekan-rekannya dalam Mental dan Pendidikan Karakter dalam
satu meja. Mereka dilarang untuk duduk Pembentukkan Sumber Daya Manusia
bersama diantara Taruna/i yang berasal dari Indonesia Yang Pandai dan Berakhlak
satu pengiriman yang sama maupun dari Mulia. Ta'dib, 18(1), 13-25.
satu satuan yang sama.Secara kuantitatif, Mappa, S & Baslemen, A. (1994). Teori
bentuk peningkatan mutu lulusan di Belajar Orang Dewasa. Jakarta:
tunjukan dari unjuk kerja selama kegiatan Dirjend Dikti Depdikbud
pendidikan berlangsung dan setelah Moleong .L. J. (1993). Metodologi Penelitian
kegiatan pendidikan selesai. Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rothwell, J. W. (2002). The Workplace
Learner: How To Align Training

223
JMKSP
Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2019
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Initiatives With Individual Learning


Competencies. New York: United
States of Amerika.
Saidi, A. (2013). “Pendidikan Islam &
Ketauladanan”. Warta Al Azhar, Edisi
261 Januari 2013, hlm. 6-11.
Syamsu, A. K. (2012). “Character Education
and Students Social Behavior”.
Journal of Education and Learning.
Vol.6, No. 4, pp. 223-230.
Widyaningsih, T. S., Zamroni & Zuchdi. D.
(2014). “Internalisasi dan Aktualisasi
Nilai-Nilai Karakter pada Siswa SMP
dalam Perspektif Fenomenologis”.
Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Fondasi dan Aplikasi, Vol. 2, No. 2,
hlm. 181- 195.

224

Anda mungkin juga menyukai