Anda di halaman 1dari 9

LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021

P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Ketapang (Terminalia


catappa L.) Pada Hamster Syrian Jantan Hiperglikemia Dan
Hiperkolesterolemia Dengan Parameter Pengukuran Kolesterol
Total Dan LDL

Maharadingga a, 1*, Ani Pahriyani a, 2, Desilva Arista a, 3


aFakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR Hamka, Jakarta
maharadingga@uhamka.ac.id*
*korespondensi penulis
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Diterima : Daun ketapang mengandung beberapa senyawa aktif seperti flavonoid,
14-06-2021 saponin, tanin, alkaloid, fenol dan triterpen. Senyawa flavonoid adalah
Disetujui : salah satu senyawa polifenol yang memiliki efek antihiperkolesterolemia.
12-07-2021 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70%
daun ketapang (Terminalia catappa L.) dalam menurunkan kadar
Kata kunci: kolesterol total dan LDL darah pada hamster syrian jantan
Daun ketapang; hiperkolesterolemia dan hiperglikemia. Hewan uji dibagi 6 kelompok
Hiperglikemia; perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor hamster, yaitu
Hiperkolesterolemia; kontrol normal, kontrol positif (atorvastatin), kontrol negatif, Kontrol
Kolesterol total; Uji (KU) I, II, dan III. Pemberian ekstrak dan atorvastatin selama 14 hari
LDL. setelah induksi pakan tinggi lemak dan aloksan. Hasil uji ANOVA satu
arah menunjukkan adanya perbedaan setelah perlakuan. Selanjutnya
dilakukan uji Tukey yang menunjukkan KU III (Dosis 120 mg/Kg BB)
memiliki persentase terbesar dalam penurunan kadar kolesterol total dan
LDL, namun tidak sebanding dengan kontrol positif. Kesimpulan, ekstrak
etanol 70% daun ketapang aktif dalam menurunkan kolesterol total dan
LDL namun tidak lebih baik dari atorvastatin
Key word: ABSTRACT
Ketapang leaf;
Hyperglycemia; Ketapang leaves contain amount of active compounds such flavonoids,
Hypercholesterolemia saponins, tannins, alkaloids, phenols and triterpenes. Flavonoids are
Total cholesterol; polyphenolic compounds that have an anti-hypercholesterolemia effect.
LDL. This study aimed to find the activities of 70% ketapang leaf (Terminalia
catappa L.) ethanolic extract in reducing level of LDL and total
cholesterol in male Syrian hypercholesterolemia and hyperglycemia
hamsters. Animals was devided into 6 treatment groups, each group
consisted of 4 hamsters, namely normal control, positive control
(atorvastatin), negative control, Test Control (TC) I, II, and III.
Treatment was done by giving extracts and atorvastatin for 14 days after
induction of high-fat and alloxan feed. The results of the one-way
ANOVA test showed differences after treatment. Then the Tukey test
has performed which showed that TC III (Dose of 120 mg/Kg BB) had
the largest percentage in decreasing total cholesterol and LDL levels, but
not comparable with positive controls. In conclusion, 70% ketapang leaf
ethanolic extracts was active in reducing total cholesterol and LDL level
but were not higher than atorvastatin.
This is an open access article under the CC–BY-SA license.

80
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277

Pendahuluan Wahyuni, 2017), dan sebagai antidiabetes


Diabetes Mellitus (DM) adalah sekumpulan (Istiqomah, 2016).
dari gangguan metabolik yang ditandai oleh Berdasarkan hal di atas, maka penelitian
hiperglikemi dan abnormalitas metabolisme dari tentang daun ketapang ini perlu dikembangkan,
karbohidrat, lemak dan protein. Semua hal di atas salah satunya sebagai antihiperkolesterolemia
merupakan hasil dari kerusakan sekresi insulin pada hamster dengan patologi hiperglikemia dan
baik mutlak atau relatif, dan berkurangnya hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan
sensitivitas jaringan terhadap insulin dan ekstrak daun ketapang dengan pelarut etanol
keduanya (Priyanto, 2009). 70%. Adanya kandungan senyawa dalam daun
Pada penderita DM memiliki kecenderungan ketapang yang banyak maka dilakukan penyarian
mengidap hiperkolesterolemia. dengan metode maserasi. Penelitian ini bertujuan
Hiperkolesterolemia adalah peningkatan kadar untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70%
kolesterol di dalam darah, kondisi ini terjadi pada daun ketapang (Terminalia catappa L.) dalam
saat konsentrasi kolesterol total serum melebihi menurunkan kadar kolesterol total dan LDL
batas normal (Guyton and Hall, 2008). darah pada hamster syrian jantan
Penelitian oleh Uttra (2011) menunjukkan hiperkolesterolemia dan hiperglikemia.
sebanyak 72% pasien DM mengalami kelainan
profil lipid, yaitu peningkatan kadar trigliserida Metode
dan kolesterol total darah. Alat dan Bahan
Pengobatan dengan memanfaatkan bahan Alat yang digunakan adalah kandang hamster
alam dapat menjadi langkah alternatif dan beserta tempat makanan dan minuman, blender,
penunjang untuk pengobatan dan pemeliharaan timbangan hewan, timbangan analitik (Ohaus),
kesehatan pada pasien penderita ayakan no. 40, vacuum rotary evaporator (Eyela),
hiperkolesterolemia dan hiperglikemia, salah pipa kapiler, microtube, alat suntik, centrifuge
satunya daun ketapang (Terminalia catappa L.) (Eppendorf), vortex (Gemmy), mikropipet
yang telah terbukti secara empiris (Suhono, (Eppendorf), spektrofotometer klinikal dan
2010). peralatan lainnya.
Ketapang diketahui memiliki banyak Bahan yang digunakan adalah Daun
manfaat untuk kesehatan. Daun ketapang telah ketapang (Terminalia catappa L.) yang diperoleh
lama digunakan oleh masyarakat Asia untuk dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan
mengobati dermatitis dan hepatitis (Kinoshita et Aromatik (BALITTRO) Bogor dan
al., 2006). Ekstrak daun ketapang menunjukkan dideterminasi di Herbarium Bogoriense, Pusat
efek antiinflamasi, antioksidan dan juga berperan Penelitian Biologi-LIPI Cibinong. Bahan kimia
sebagai hepatoprotektor. Beberapa tahun terakhir diantaranya adalah etanol 70%, aquadest,
ketapang pun banyak diteliti khasiat medisnya, metanol, pereaksi Mayer, pereaksi Dragendorff,
terutama perannya sebagai antikanker dan pereaksi Liebermann-Burchard, asam asetat
efeknya untuk pencegahan diabetes (Divya and anhidrat, eter, HCl, logam Mg, NaCl, Na-CMC,
Vijaya, 2014). H2SO4, reagen kit kolesterol dan LDL, ketamin.
Pada penelitian Waluyo dan Wahyuni Bahan pembanding yang digunakan adalah
(2017) menyatakan bahwa ekstrak etanol daun Atorvastatin. Bahan penginduksi
ketapang dengan dosis 2 mg/ 20 g BB pada hiperkolesterolemia berupa pakan tinggi lemak,
mencit yang diinduksi lemak babi secara oral dan penginduksi hiperglikemia yaitu aloksan.
sebanyak 1% dari berat mencit dapat Hewan uji yang digunakan adalah Hamster
menurunkan kadar kolesterol darah dengan Syrian jantan (Mesocricetus auratus) umur 3–4
persentase penurunan 42,37%. Penelitian lainnya bulan dengan bobot badan ±50–100g sebanyak
menyatakan bahwa ekstrak etanol daun ketapang 24 ekor, yang dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu
mampu menurunkan kadar glukosa darah pada kontrol negatif, kontrol positif, kontrol normal,
mencit dengan dosis 50 mg/kg BB (Istiqomah, kelompok dosis 1, 2 dan 3.
2016).
Daun ketapang mengandung flavonoid, Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Etanol 70%
saponin, terpenoid dan tanin. Senyawa flavonoid Daun Ketapang
adalah salah satu senyawa polifenol yang memiliki Pembuatan simplisia daun ketapang
efek antihiperkolesterolemia (Waluyo dan dilakukan dengan mengumpulkan daun ketapang,
lalu disortasi basah untuk memisahkan kotoran-

81
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari Perhitungan Dosis
bahan simplisia dan dicuci bersih untuk Dosis ekstrak daun ketapang yang diberikan
menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang selama 14 hari yang dapat menurunkan kadar
melekat pada bahan simplisia. Selanjutnya kolesterol darah terbesar pada mencit adalah pada
dirajang untuk mempermudah proses dosis 2 mg/20g BB (Waluyo dan Wahyuni,
pengeringan, pengepakan dan penggilingan. 2017), maka dosis harus dikonversikan menjadi
Kemudian dikeringkan dengan tujuan untuk dosis hamster. Diketahui faktor KM mencit
mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, adalah 3, dan faktor KM hamster adalah 5
sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih (Reagan-Shaw et al., 2007).
lama. Setelah itu dilakukan sortasi kering untuk Dosis akan dikonversikan dengan rumus
memisahkan benda-benda asing yang masih sebagai berikut : Dosis mencit = 2 mg/20g BB x
tertinggal pada simplisia kering. Kemudian 1000 =100 mg/Kg BB
diayak dengan pengayak no. 40 lalu ditimbang Dosis hamster = Dosis mencit×(KM
(Depkes 1985). Pembuatan ekstrak daun mencit)/(KM hamster)
ketapang dilakukan dengan cara maserasi. Serbuk ......................................(2)
kering simplisia dimasukkan ke dalam maserator, = 100 mg/Kg BB × 3/5 = 60 mg/Kg BB
ditambahkan pelarut etanol 70% dan direndam Pada penelitian ini menggunakan tiga variasi
selama 6 jam sambil sekali-sekali diaduk agar dan dosis yaitu :
didiamkan selama 18 jam. Maserat dipisahkan KU I (Dosis I); 1/2×60mg/Kg BB = 30mg/Kg
dengan cara filtrasi, proses penyarian diulangi BB
sebanyak tiga kali dengan jenis dan jumlah pelarut KU II (Dosis II); 1×60mg/Kg BB = 60mg/Kg
yang sama. Maserat yang diperoleh dipekatkan BB
dengan vacuum rotary evaporator hingga KU III (Dosis III); 2×60mg/Kg BB =
diperoleh ekstrak kental (Depkes 2008). 120mg/Kg BB.

Pemeriksaan Karakteristik Ekstrak Dosis Pembanding


Pemeriksaan karakteristik ekstrak meliputi Dosis lazim atorvastatin 10-80 mg/hari
pemeriksaan organoleptik yang meliputi warna, (Tallbert et al., 2014). Dosis yang digunakan 10
bentuk, bau dan rasa terhadap ekstrak, penetapan mg pada manusia dewasa dengan berat badan 60
kadar air, penetapan kadar abu dan perhitungan kg menjadi 0,167 mg/Kg BB sehingga dosis
% rendemen ekstrak. untuk hamster harus dikonversikan terlebih
dahulu. Berdasarkan rumus Food and Drug
Penapisan Fitokimia Administration (FDA) dengan diketahui faktor
Penapisan fitokimia ekstrak daun ketapang KM manusia dewasa adalah 37 dan faktor KM
dilakukan untuk mengetahui dan hamster adalah 5 (Reagan-Shaw et al., 2007).
mengidentifikasi kandungan kimia yang terdapat Dosis hamster (mg/Kg BB) = Dosis manusia
pada ekstrak etanol 70% daun ketapang. (mg/Kg BB) x (KM Manusia)/(KM
hamster)....(3)
Persiapan Hewan Uji
Rancangan penelitian berupa Rancangan Acak Dosis Aloksan
Lengkap (RAL) menggunakan rumus Federer Sediaan aloksan dibuat dengan cara
(1963), yaitu : melarutkan 900mg aloksan dalam larutan NaCl
(t-1) (n-1) ≥ 15 ..................................................(1) 0,9% sampai 50ml, aduk hingga homogen.
Maka hewan uji yang digunakan dalam penelitian Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dosis
ini adalah 24 ekor yang dibagi menjadi 6 150 mg/Kg BB pada tikus mampu menaikkan
kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 kadar gula darah (Szukudelski 2001). Pada hari
ekor. ke-3 pemberian aloksan ± 12 jam setelah
penyuntikan glukosa darah hamster diukur
Aklimatisasi Hewan Uji untuk melihat hasil induksi. Dosis harus
Hewan uji diaklimatisasi terlebih dahulu di dikonversikan menjadi dosis hamster. Diketahui
dalam kandang selama kurang lebih tujuh hari faktor KM tikus adalah 6, dan faktor KM
dengan tujuan hewan uji mampu beradaptasi hamster adalah 5 (Reagan-Shaw et al., 2007).
dengan lingkungan yang baru (Dachriyanus,
2007). Dosis aloksan hamster = Dosis aloksan tikus ×
( KM tikus)/( KM hamster) ............................(4)

82
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
CMC 0,5% hingga tanda batas lalu dikocok
Dosis Ketamin sampai terdispersi homogen.
Dosis ketamin untuk anjing 10-15 mg/kg
BB (Pirade 2015). Konsentrasi ketamin yang Pembuatan Pakan Tinggi Lemak
digunakan 50 mg/ml. Dosis untuk hamster harus Pakan tinggi lemak dibuat dengan komposisi
dikonversikan terlebih dahulu berdasarkan rumus pakan standar 50%, minyak 10% dan kuning
Food and Drug Administration (FDA), dengan telur puyuh 40%. Pakan dibuat dengan cara
diketahui nilai faktor KM anjing adalah 20, dan pakan standar digerus hingga halus kemudian
faktor KM hamster adalah 5 (Reagan-Shaw et al., dicampurkan dengan kuning telur dan minyak,
2007). diaduk sampai homogen kemudian dibentuk
Dosis hamster = Dosis anjing × (Faktor KM menjadi pellet (Trimizi, 2014). Pakan untuk satu
anjing)/(Faktor KM Hamster)........................(5) ekor hamster dalam satu hari yaitu 11 g.
Perhitungan pakan tinggi lemak untuk 5
Pembuatan Larutan Na-CMC 0,5% kelompok hamster atau 20 ekor hamster, yaitu:
Kadar Na-CMC yang dianjurkan untuk membuat 20 hamster × 11 g per hamster = 220 g
larutan oral yaitu 0,1-1% (Rowe et al., 2009). Kuning telur puyuh = 40% × 220 g = 88 g
Pada penelitian ini digunakan Na-CMC dengan Minyak = 10% × 220 g = 22 g
konsentrasi 0,5%. Sebanyak 500 mg Na-CMC Pakan standar = 50% × 220 g = 110 g
ditaburkan dalam lumpang yang berisi 50 ml
aquadest panas, diaduk kuat-kuat dalam lumpang Pengelompokkan dan Perlakuan Hewan Uji
sampai terbentuk massa suspensi yang homogen, Penelitian dilakukan secara eksperimental
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), hewan
ml dan dicukupkan volumenya sampai tanda uji dikelompokan menjadi 6 kelompok dengan
batas. masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor
hamster. Pengelompokan hewan uji dilakukan
Pembuatan Sediaan Ekstrak Etanol 70% Daun dengan memberi nama setiap kelompoknya dan
Ketapang penyesuaian pakan yang diberikan. Kontrol
Ekstrak etanol 70% daun ketapang masing- normal diberi pakan standar dan Na-CMC 0,5%,
masing dibuat sediaan suspensi dengan kontrol positif diberi pakan tinggi lemak, aloksan
menambahkan larutan Na-CMC 0,5% hingga monohidrat secara ip, dan sediaan pembanding
volume 100 ml. Volume Absorbsi Oral (VAO) (Atorvastatin), kontrol negatif diberi pakan
yang diberikan pada hamster dari larutan tersebut tinggi lemak, aloksan monohidrat secara
dihitung dengan rumus (Purwantini,2015): intraperitonial (ip), dan Na-CMC 0,5%, kontrol
VAO (ml) = (Dosis (mg/(Kg ))×BB (Kg))/(C uji I (KU I) diberi pakan tinggi lemak, aloksan
(mg/ml))............................................................... (6) monohidrat secara ip, dan ekstrak etanol 70%
daun ketapang dosis I (30 mg/Kg BB), kontrol
Pembuatan Suspensi Atorvastatin uji II (KU II) diberi pakan tinggi lemak, aloksan
Pembuatan suspensi atorvastatin dilakukan monohidrat secara ip, dan ekstrak etanol 70%
dengan cara menghaluskan tablet atorvastatin dan daun ketapang dosis II (60 mg/Kg BB), kontrol
disuspensikan dengan Na-CMC 0,5%. Dosis uji III (KU III) diberi pakan tinggi lemak, aloksan
atorvastatin yang digunakan adalah 1,24 mg/kg monohidrat secara ip, dan ekstrak etanol 70%
BB atau 0,124 mg/100g BB hamster, per satu daun ketapang dosis III (120 mg/Kg BB).
tablet atorvastatin generik mengandung 10 mg
atorvastatin. Volume suspensi yang dibuat per Metode Pengambilan Darah
hari = 10 ml. Bobot satu tablet atorvastatin Sebelum dilalukan pengambilan darah,
304,3 mg, maka perhitungan bobot atorvastatin hamster dibius dengan ketamin hingga tidak
yang akan ditimbang berupa serbuk untuk sadarkan diri, lalu ditusuk bagian sudut mata
disuspensi yaitu : Bobot atorvastatin yang hamster dengan pipa kapiler, kemudian diputar
ditimbang = (Dosis hamster dalam 10 pipa kapiler hingga darah mengalir. Darah
ml)/(Dosis atorvastatin) × Bobot tablet = (1,24 ditampung pada microtube, kemudian darah
mg)/(10 mg) × 304,3 mg = 37,73 mg. Sehingga diambil 2 ml lalu disentrifugasi pada putaran
konsentrasi yang akan dibuat adalah 0,124 6000 rpm selama 5 menit agar diperoleh serum,
mg/ml. Jadi satu tablet atorvastatin digerus, lalu simpan darah dalam lemari es. Sampel siap
diambil 37,73 mg dan dimasukkan ke dalam labu dianalisis (Vogel, 2008).
ukur 10 ml, kemudian disuspensikan dengan Na-

83
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
Metode Pengukuran Kadar Kolesterol Total 70% sebagai pelarut. Alasan digunakan etanol
Pengukuran kolesterol total dilakukan dengan 70% sebagai pelarut karena lebih selektif
mengambil serum sebanyak 10 μL, kemudian terhadap senyawa yang akan ditarik, kapang dan
dicampur reagen enzim (pereaksi kolesterol kit) bakteri tidak mudah tumbuh dan dapat menguap
sebanyak 1000 μL, lalu dicampur dengan dengan suhu rendah yang akan memudahkan saat
menggunakan alat vortex dan diinkubasi selama pemekatan. Selain itu dalam etanol 70% terdapat
10 menit pada suhu 20-25OC atau 5 menit pada 30% air yang diharapkan berguna untuk
suhu 37OC, kemudian dibaca dengan fotometer pembasahan pada simplisia sehingga zat penyari
klinikal (Human, 2014). mudah masuk ke dalam dinding sel simplisia.
Maserasi dilakukan secara berulang dengan
Metode Pengukuran Kadar LDL menggunakan cairan penyari yang baru untuk
Pengukuran kadar LDL dilakukan dengan menghindari jenuhnya cairan penyari sehingga
mengambil serum 100 μL, dimasukkan ke dalam proses penyarian lebih sempurna, selain itu
microtube, ditambah 1000 μL reagen pengendap senyawa aktif pada simplisia diduga masih ada,
LDL, kemudian dicampur dengan menggunakan sehingga dilakukan remaserasi dengan tujuan
alat vortex, selanjutnya larutan diinkubasi selama setelah melewati proses remaserasi senyawa aktif
5 menit dengan temperatur 37OC, kemudian sudah tidak ada.
disentrifugasi selama 15 menit dan didiamkan Maserat yang diperoleh selanjutnya
selama 1 jam. Setelah itu diambil supernatan dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary
sebanyak 100 μL dimasukkan ke dalam evaporator dengan suhu 500C. Pemekatan
microtube, kemudian dicampur dengan 1000 μL dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan
reagen enzim (kit) kolesterol. Campuran ekstrak dari cairan penyarinya, sehingga
divortex, lalu diinkubasi selama 5 menit pada didapatkan konsentrasi yang lebih besar. Prinsip
suhu 37OC. Kadar LDL kolesterol diukur dengan dari vacuum rotary evaporator adalah pemisahan
fotometer klinikal (Human, 2014). ekstrak dari cairan penyari dengan pemanasan
dan penurunan tekanan dengan memutarkan labu
Analisis Data saat pemanasan. Hasilnya didapatkan ekstrak
Analisis data dilakukan dengan kental yang masih mengandung air, kemudian
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar
Bila data normal dan homogen, analisis air di waterbath dengan suhu 50oC. Hasil ekstrak
dilanjutkan dengan menggunakan metode analisis kental daun ketapang yang diperoleh sebanyak
varians satu arah (one way ANOVA) dengan 152,32 g dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Ekstraksi Ekstrak Etanol 70%
taraf signifikansi 95% (α < 0,05) untuk
Daun Ketapang
mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok perlakuan. Bila hasil No. Jenis Bobot (g)
1. Daun Ketapang Segar 6000
uji analisis tersebut terdapat perbedaan yang
2. Serbuk Daun Ketapang 750
signifikan, analisis dilanjutkan dengan uji Tukey
3. Ekstrak Etanol 70% 152,32
untuk mengetahui adanya perbedaan antar
Kental
kelompok (Priyatno, 2010).
Untuk mengetahui kualitas dari ekstrak daun
Hasil dan Pembahasan ketapang, maka dilakukan pemeriksaan
Determinasi tanaman menunjukkan bahwa karakteristik ekstrak. Dari pemeriksaan
tanaman yang digunakan adalah ketapang organoleptis, didapatkan ekstrak dengan bentuk
(Terminalia catappa L.) yang berasal dari cairan kental, bau khas, rasa khas dan berwarna
keluarga Combretaceae. Hasil determinasi dari cokelat. Hasil pemeriksaan organoleptis dapat
“Laboratorium Mamalogi” Bidang Zoologi, dilihat pada Tabel 2.
Pusat Penelitian Biologi-LIPI Cibinong
menyatakan bahwa hewan yang digunakan adalah Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis Ekstrak Etanol
hamster syrian (Mesocricetus auratus). 70% Daun Ketapang
Proses ekstraksi daun ketapang Uji Organoleptis
menggunakan metode maserasi. Keuntungan No. Jenis
Bentuk Bau Rasa Warna
metode ini ialah kerusakan atau degradasi
Agak Hijau
metabolit dapat diminimalisir karena proses 1. Serbuk
kasar
Khas Pahit
tua
perendamannya pada suhu kamar (Hanani,
2. Ekstrak Kental Khas Khas Coklat
2015). Metode maserasi ini menggunakan etanol

84
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
senyawa terpenoid ditandai dengan terbentuknya
Penetapan kadar air bertujuan untuk warna merah. Senyawa flavonoid berperan
mengetahui besarnya kandungan air di dalam terhadap penurunan kadar kolesterol total dan
bahan uji dan juga untuk menghindari percepatan LDL. Flavonoid menyebabkan penghambahatan
pertumbuhan mikroba dalam ekstrak, juga untuk sintesis kolesterol, sintesis esterifikasi kolesterol,
menjaga kualitas ekstrak. Hasil kadar air yang dan menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase
didapat yaitu sebesar 6,75%. Kadar abu (Metwally et al., 2009). Mekanisme saponin
merupakan indikator terhadap cemaran bahan dalam mengurangi kolesterol dalam tubuh
anorganik. Hasil kadar abu yang didapat yaitu dengan menghambat reabsorbsi dan
5,06%. Rendemen dihitung untuk mengetahui meningkatkan ekskresi (Egbung et al., 2009).
persentase zat yang didapat setelah dilakukan Mekanisme tanin sebagai antihiperkolesterolemia
proses ekstraksi. Hasil rendemen yang diperoleh adalah dengan cara menghambat adipogenesis
dari ekstrak sebesar 20,30% yang dapat dilihat dan menghambat absorbsi lemak di intestinal
pada Tabel 3. (Kumari, 2012).
Pemeriksaan kadar kolesterol total dan LDL
Tabel 3. Hasil Rendemen, Kadar Air dan Kadar darah hamster dilakukan sebanyak dua kali.
Abu Ekstrak Etanol 70% Daun Ketapang Pertama pada hari ke-36, yaitu setelah pemberian
No. Parameter Hasil (%) pakan tinggi kolesterol selama 28 hari dan setelah
1. Rendemen 20,30 induksi aloksan yang dilakukan pada hari ke-32.
2. Kadar Air 6,75 Pemeriksaan pertama ini dilakukan untuk
3. Kadar Abu Total 5,06 mengetahui kadar kolesterol total dan LDL darah
sudah dalam kondisi hiperkolesterolemia dan
Penapisan fitokimia ekstrak dilakukan untuk hiperglikemia. Pemeriksaan kedua dilakukan
mengetahui atau mengidentifikasi kandungan pada hari ke-51, yaitu setelah pemberian ekstrak
kimia yang terdapat pada ekstrak etanol 70% etanol 70% daun ketapang selama 14 hari.
daun ketapang. Berikut data yang diperoleh: Pemeriksaan kedua ini dilakukan untuk
mengetahui besar penurunan kadar kolesterol
Tabel 4. Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol total dan LDL darah setelah pemberian ekstrak
70% Daun Ketapang etanol 70% daun ketapang.
No. Pengujian Hasil Pemilihan hamster syrian jantan
1. Alkaloid + (Mesocricetus auratus) yang berumur 3-4 bulan
2. Flavonoid + dimaksudkan hamster dengan umur tersebut
sudah bisa dikatakan sebagai hamster dewasa,
3. Saponin +
sehingga diharapkan memiliki kesamaan dengan
4. Fenol +
manusia dimana penyakit kolesterol lebih
5. Tanin + dominan terdapat pada manusia dewasa. Jenis
6. Triterpenoid + kelamin jantan dipilih karena hamster jantan
7. Steroid -
lebih dominan tidak dipengaruhi oleh perubahan
Keterangan : (+) menyatakan positif hormon, sehingga diharapkan dapat memberikan
mengandung senyawa yang diidentifikasi dan (-) hasil penelitian yang stabil.
menyatakan negatif mengandung senyawa yang Setelah hamster dinyatakan
diidentifikasi. hiperkolesterolemia dan hiperglikemia,
Pemeriksaan kandungan kimia dilakukan selanjutnya dilakukan pengecekan kadar awal
untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang kolesterol total dan LDL. Kemudian hamster
terdapat di dalam ekstrak etanol 70% daun diberikan perlakuan sesuai dengan kelompok uji
ketapang. Hasil uji penapisan fitokimia selama 14 hari (hari ke-37 sampai hari ke-50).
menunjukkan adanya senyawa alkaloid yang Setelah pemberian ekstrak dilakukan pemeriksaan
ditandai terbentuknya endapan putih pada kadar kolesterol total dan LDL akhir. Pada
pereaksi mayer dan terbentuknya endapan penelitian ini terdapat 6 kelompok perlakuan uji,
berwarna merah pada pereaksi dragendorff, diantaranya kontrol normal, kontrol positif,
senyawa flavonoid ditandai dengan terbentuknya kontrol negatif, Kontrol Uji I (KU I), Kontrol
warna merah hingga merah lembayung, senyawa Uji II (KU II), dan Kontrol Uji III (KU III).
saponin ditandai dengan terbentuknya busa, Kontrol normal hanya diberikan pakan standar
senyawa fenol ditandai dengan terbentuknya yang bertujuan untuk mengetahui kadar normal
warna biru hingga kehitaman, senyawa tanin kolesterol dan LDL pada hamster. Pada kontrol
ditandai dengan terbentuknya endapan putih, dan

85
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
positif diberikan obat pembanding yaitu yang ditusukkan pada sudut mata hamster sampai
atorvastatin. Penggunaan atorvastatin diharapkan darah mengalir, kemudain darah ditampung ke
dapat memberikan penurunan signifikan yang dalam microtube. Darah tersebut selanjutnya
digunakan sebagai pembanding zat uji. Kontrol disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan
negatif, kelompok ini berguna untuk mengetahui 6000 rpm untuk memperoleh serum darah.
faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan Kemudian serum yang diperoleh digunakan
penurunan kolesterol total dan LDL darah pada untuk mengukur kadar kolesterol total dan LDL
hamster. Kontrol Uji I, II, dan III merupakan darah menggunakan fotometer klinikal.
kelompok uji yang diberikan bahan uji dengan Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total dan
masing-masing kelompok mendapatkan dosis LDL kemudian dihitung persentase
yang berbeda. Semua kelompok perlakuan, penurunannya untuk diuji statistik menggunakan
kecuali kelompok normal diberi pakan tinggi ANOVA satu arah. Data yang diperoleh
lemak selama 28 hari. Pakan tinggi lemak sebelumnya diuji normalitas dan homogenitas
diberikan supaya hewan uji mengalami keadaan untuk mengetahui data sudah terdistribusi
hiperkolesterolemia, sedangkan induksi aloksan merata. Hasil statistik analisis varians (ANOVA)
akan memberi efek kerusakan pada sel-sel β satu arah menunjukkan semua dosis ekstrak
pankreas. Kerusakan sel β pankreas ini dapat etanol 70% daun ketapang memiliki aktivitas
mengakibatkan sekresi insulin menurun, sehingga menurunkan kadar kolesterol total dan LDL
dapat mengakibatkan keadaan hiperglikemia darah (p=0,000(<0,05)). Selanjutnya dilakukan
pada hewan uji (Szukudelski, 2001). uji Tukey untuk mengetahui adanya perbedaan
Persentase penurunan kadar kolesterol total bermakna antar kelompok perlakuan. Uji Tukey
dapat dilihat pada Gambar 1 bahwa persen rata- menunjukkan perbedaan bermakna antara
rata penurunan terbesar pada kelompok kontrol kontrol positif dengan kontrol negatif dan
positif yaitu sebesar 68,74%. Dibandingkan kontrol uji I, II, dan III.
dengan KU I, II, III, dan kontrol negatif secara Persentase penurunan kadar LDL dapat
berturut-turut yaitu 31,07%, 43,09%, 59,02% dilihat pada Gambar 2 bahwa rata-rata persen
dan -6,88%. penurunan terbesar kadar LDL yaitu pada
80
kelompok kontrol positif yaitu sebesar 70,34%.
68,74% Dibandingkan dengan KU I, KU II, KU III dan
70
59,02 kontrol negatif secara berturut-turut yaitu
% Penurunan Kolesterol

60
33,07%, 40,82%, 58,94% dan -11,16%.
50 43,09%
40 31,07% 80 70,34%
30 70
58,94%
20 60
% Penurunan LDL

-6,88%
10 50 40,82%
0 40 33,07%
Positif Negatif KU I KU II KU III
30
Kelompok Perlakuan 20 -11,16%
10
Gambar 1. Persentase penurunan kadar
0
kolesterol total.
Positif Negatif KU I KU II KU III
Kelompok Perlakuan
Tahap selanjutnya dilakukan pengambilan Gambar 2. Rata-rata Persentase Penurunan
darah akhir pada hari ke-51 untuk melihat Kadar LDL.
penurunan kadar kolesterol total dan LDL
setelah diberikan perlakuan uji. Sebelum Dalam hal ini menunjukkan kelompok
pengambilan darah semua hamster dipuasakan ekstrak etanol 70% daun ketapang (KU I, KU II,
terlebih dahulu selama ±12 jam dengan tujuan dan KU III) mempunyai aktivitas yang dapat
agar kadar kolesterol total dan LDL yang didapat menurunkan kadar kolesterol total, akan tetapi
tidak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi tidak lebih baik jika dibandingkan dengan
hamster. Pengambilan darah dilakukan pada kontrol positif atorvastatin yang mampu
bagian sinus orbital, hal tersebut dikarenakan menurunkan kadar kolesterol total sebesar
jumlah darah yang didapat lebih banyak. Hamster 68,74%. Persentase penurunan kadar kolesterol
dibius dengan ketamin hingga tidak sadarkan diri, total KU I sebesar 31,07%, KU II sebesar
pengambilan darah menggunakan pipa kapiler

86
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
43,09%, dan KU III sebesar 59,02%. Dapat Daftar Pustaka
dilihat bahwa KU III memiliki aktivitas lebih Dachriyanus, Delpa OK, Rika O, Olivia E,
besar dibandingkan dengan KU I dan KU II, Suhatri, M. Husni M. (2007). Uji Efek
namun tidak sebanding dengan kontrol positif A-Mangostin terhadap Kadar Kolesterol
atorvastatin. Pada hasil penurunan LDL, hasil uji Total, Trigliserida, Kolesterol HDL,
Tukey menunjukkan perbedaan bermakna antara dan Kolesterol LDL Darah Mencit
kontrol positif, negatif, dan KU III, namun tidak Putih Jantan serta Penentuan Lethal
ada perbedaan bermakna antara KU I dan KU II. Dosis 50 (Ld 50). Jurnal Sains dan
Dalam hal ini menunjukkan kelompok ekstrak Teknologi Farmasi. 12 (2) : 65
etanol 70% daun ketapang (KU I, KU II, dan KU Departemen Kesehatan RI. (1985). Cara
III) mempunyai aktivitas yang dapat menurunkan Pembuatan Simplisia. Depkes RI.
kadar LDL, akan tetapi tidak lebih baik jika Jakarta. Hlm. 7-15.
dibandingkan dengan kontrol positif atorvastatin Departemen Kesehatan RI. (2008). Farmakope
yang mampu menurunkan kadar LDL sebesar Herbal Indonesia. Direktorat Jendral
70,34%. Persentase penurunan kadar LDL KU I Pengawasan Obat dan Makanan.
sebesar 33,07%, KU II sebesar 40,82%, dan KU Jakarta. Hlm. XXV, 169.
III sebesar 58,94%. Dapat dilihat bahwa Divya N, Vijaya Anand A. phytochemical
pemberian KU III memiliki aktivitas lebih besar investigation and in vitro anti-diabetic
dibandingkan dengan KU I dan KU II, namun activity of Terminalia catappa leaves. Int
tidak sebanding dengan kontrol positif J Phyto Pharm. 2014;4:132–4.
atorvastatin. Dwisari F, Harlia, Andi HA. (2016). Isolasi dan
Data dianalisa menggunakan analisis varians Karakterisasi Senyawa Terpenoid
(ANOVA) satu arah untuk mengetahui adanya Ekstrak Metanol Akar Pohon Kayu
pengaruh atau perbedaan bermakna pada Buta-buta (Excoecaria agallocha L.).
persentase penurunan kolesterol total dan LDL JKK. Universitas Tanjungpura. 5 (3) :
setelah perlakuan. Hasil analisa menunjukkan 26.
p=0,000(<0,05). Hasil tersebut menunjukkan Egbung GE, Essien EU, Itam EH, Onouha AR.
adanya aktivitas ekstrak etanol 70% daun (2010). The Effect Saponin
ketapang terhadap penurunan kadar kolesterol Consumption on Cholesterol
total dan LDL. Selanjutnya dilakukan uji Tukey Metabolism in Wistar Albino Rats.
untuk mengetahui adanya perbedaan bermakna Research Journal of Agriculture and
antar kelompok perlakuan. Hasil uji Tukey Biological Sciences. 6 (6) : 1071-1073.
menunjukkan adanya perbedaan bermakna di Federer, W. (1963). Experimental Design
setiap kelompok dalam menurunkan kadar Theory and Application. Oxford:
kolesterol total sedangkan pada pemeriksaan Oxford and Lbh Publish Hinco.
LDL menunjukkan adanya perbedaan bermakna Guyton AC, Hall JE. (2008). Buku Ajar Fisiologi
di setiap kelompok, kecuali pada KU I dan KU Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta.
II. Hlm. 324-375.
Simpulan dan Saran Hanani E. (2015). Analisis Fitokimia. Buku
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 10, 11,
disimpulkan bahwa semua dosis ekstrak etanol 13, 75, 87, 114, 152, 236.
70% daun ketapang (Terminalia catappa L.) Istiqomah S. (2016). Pengaruh Ekstrak Daun
memiliki aktivitas menurunkan kolesterol total Ketapang (Terminalia catappa L.)
dan LDL. Pada KU III (Dosis 120 mg/Kg BB) Terhadap Berat Badan dan Kadar
dinyatakan mampu menurunkan kadar kolesterol Glukosa Darah Puasa Mencit (Mus
total dan LDL yang tertinggi dengan persentase musculus) Diabetik. Skripsi. Fakultas
penurunan masing-masing sebesar 59,02% dan Sains dan Teknologi Universitas
58,94% namun masih belum sebanding dengan Airlangga. Surabaya.
kontrol positif (atorvastatin) yang mampu Katzung BG. (2012). Farmakologi Dasar dan
menurunkan kadar kolesterol total dan LDL Klinik Vol.2. Edisi 12. EGC. Jakarta.
dengan persentase penurunan masing-masing Kinoshita, Inoue Y, Nakama S, Ichiba T, Aniya
68,74% dan 70,34%. Y. Antioxidant and hepatoprotective
actions of medicinal herb, Terminalia
catappa L. from Okinawa Island and its

87
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 2 No 2, Juli 2021
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
tannin corilagin. Phytomedicine Waluyo Joko, Dwi Wahyuni. (2017). The Effect
Journal.. 2006;14(11):755–62. 12. of Ketapang Leaf Extracts (Terminalia
Kumari M, Jain S. (2012). Tannins: An catappa L.) on The Cholesterol Levels
Antinutrient With Positive Effect to of Male Mice (Mus musculus L.)
Manage Diabetes. Research Journal of Hypercholesterolemia. International
Recent Sciences. 1 (2) : 70-73. Journal of Advanced Engineering
Metwally MAA, El-Gellal AM, El-Sawaisi SM. Research and Science. 4 (7) : 45-48.
(2009). Effects of Silymarin on Lipid
Metabolism In Rats. World Applied
Sciences Journal 6 (12) : 1634-1637.
Pirade PF. (2015). Perbandingan Pengaruh
Anestesi Ketamin-Xylazin dan Ketamin-
Zoletil Terhadap Fisiologi Kucing
Lokal (Felis domestica). Skripsi.
Program Studi Kedokteran Hewan.
Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Purwantini NM. (2015). Uji Aktifitas
Antihiperkolesterol Ekstrak Etanol
70% Tempe Kacang Hijau pada
Hamster Kolesterolemia Berdasarkan
Kadar LDL dan Kolesterol Total.
Skripsi. Fakultas Farmasi dan Sains
Universitas Muhammadiyah
Prof.DR.Hamka. Jakarta. Hlm. 14-15.
Priyanto. (2009). Farmakoterapi dan Teknologi
Medis. Leskonfi. Depok. Hlm. 165.
Priyatno D. (2010). Paham Analisa Statistik
Data dengan SPSS. MediaKom.
Yogyakarta. Hlm. 71-76.
Reagan-Shaw S, Nihal M, Ahmad N. (2007).
Dose Translation from Animal to
Human Studies Revisited. The FASEB
Journal. 22: 660.
Rowe CR, Sheskey PJ, Quinn ME. (2009).
Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth Edition.
Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Association. USA. Hlm.
119.
Suhono B. (2010). Ensiklopedia Flora Jilid V.
PT.Kharisma Ilmu. Bogor. Hlm. 152
Szukudelski T. (2001). The Mechanism of
Alloxan and Streptozotocin Action in B
Cells of the Rat Pancreas. Journal of
Physiological Research. Vol. 50. Hlm.
538.
Uttra KM, Bikha RD, Syed ZAS, Tarachand D,
Thanwar D, Samar R. Lipid Profile of
Patients With Diabetes Mellitus (A
Multidisciplinary Study). World
Applied Sciences Journal. 12 (9).
Vogel HG. (2008). Drug Discovery and
Evaluation Pharmacological. Springer.
USA. Hlm. 1674.

88

Anda mungkin juga menyukai