Hasil identifikasi risiko berupa Risk Register memuat risiko yang berasal dari
faktor internal antara lain :
1. Budaya perusahaan dan bad governance;
2. Kompleksitas atau kerumitan dalam operasi, struktur organisasi atau produk; 3. Kegagalan dalam produk atau jasa yang menimbulkan tuntutan dan risiko reputasi; 4. Gagal mengantisipasi kebutuhan untuk berubah; 5. Kelemahan dalam pengendalian intern, khususnya yang ditangani manajemen; 6. Hubungan yang buruk dengan penyedia / penyandang dana seperti bank; 7. Masalah kesinambungan usaha (going concern) dan likuiditas; 8. Pengukuran kinerja tidak dilakukan oleh manajemen; 9. Pengukuran kinerja tidak tidak dijadikan sebagai dasar tindakan perbaikan; 10.Penerapan kebijakan akuntansi yang inkonsistensi; 11.Penerapan kebijakan akuntansi secara tidak tepat; 12.Pengawasan oleh manajemen atas operasi sehari-hari lemah; 13.Lemah atau tidak berfungsinya pengendalian ditingkat entitas (SDM, kecurangan,); 14.Lemah atau tidak berfungsinya pengendalian di tingkat aktivitas/transaksi; 15.Pengamanan aset tanah lemah.
Hasil identifikasi risiko berupa Risk Register memuat risiko yang berasal dari faktor eksternal antara lain:
1. Menurunnya permintaan produk atau jasa entitas;
2. Tingkat kerumitan yang besar dalam melaksanakan ketentuan perundang-undangan; 3. Ketidakmampuan dalam memperoleh sumber daya (bahan baku, mesin- mesin, tenaga trampil); 4. Sabotase terhadap produk atau jasa entitas; 5. Keterbatasan untuk memperoleh modal dan kredit. Hasil identifikasi risiko berupa Risk Register memuat risiko kecurangan yang mempertimbangkan antara lain sebagai berikut:
1. Kesengajaan menipu pengguna laporan keuangan;
2. Pencurian aset perusahaan yang menyebabkan salah penyajian yang material dalam pelaporan keuangan eksternal; 3. Tindakan ilegal yang berdampak material atas pelapran keuangan eksternal
Risk register memuat risiko kecurangan yang berasal dari faktor insentif dan tekanan antara lain:
1. Tekanan kepada manajemen untuk menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan dalam kondisi stabil; 2. Insentif dan tekanan yang berlebihan bagi manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga; 3. Tekanan yang disebabkan kondisi keuangan para eksekutif perusahaan (personal financial need); 4. Insentif dan tekanan yang berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok oleh direksi atau manajemen.