Mata Kuliah:
Akuntansi Manajemen
Dosen Pengampu:
Imam Abrori, S.E., M.M
Disusun oleh:
Rafi Maajid Fadhlurrahman (220124058)
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga penyusunan makalah dengan judul “Variable Costing” pada mata
kuliah Akuntansi Manajemen dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah ini dibuat
dengan maksud untuk memenuhi tugas pada mata Manajemen Pemasaran 1 di Program Studi
Manajemen ITB Widya Gama Lumajang.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan kesempatan diberikan
oleh berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Ketua ITB Widya Gama Lumajang, Ketua Prodi
Manajemen ITB Widya Gama Lumajang, Dosen Wali Kelas 3MA3 ITB Widya Gama
Lumajang, Dosen Manajemen Pemasaran 1 ITB Widya Gama Lumajang dan semua pihak
yang telah membantu kelancaran dan terselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penyusun
berharap saran maupun kritik demi penyempurnaan makalah ini. Walaupun masih jauh dari
sempurna penyusun berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca Aamiin
Yarobbal Alaamiin.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................5
6.1. Pengertian Variable Costing........................................................................................5
6.2. Perbedaan Full Costing Dan Variable Costing............................................................8
6.3. Penyusunan Laporan keuangan Metode Variable Costing........................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................................13
A. KRSIMPULAN.........................................................................................................13
B. SARAN.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Variable costing suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik variabel. Di pendekatan ini biaya-biaya yang diperhitungkan sebagai
harga pokok adalah biaya produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
Biaya-biaya produksi tetap dikelompokkan sebagai biaya periodik bersama-
sama dengan biaya tetap non produksi. Pendekatan Variable costing di kenal sebagai
Contribution approach merupakan suatu format laporan laba rugi yang
mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya dimana biaya-biaya dipisahkan
menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-
fungsi produksi, administrasi dan penjualan. Dalam pendekatan ini biaya-biaya
berubah sejalan dengan perubahan output yang diperlakukan sebagai elemen harga
pokok produk. Laporan laba rugi yang dihasilkan dari pendekatan ini banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal oleh karena itu tidak harus
disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
B. Rumusan Masalah
1) Mendefinisi variable costing.
2) Perbedaan antara variable costing dan full costing.
3) Penyusunan laporan keuangan metode variable costing.
C. Tujuan
1) Mengetahui Mendefinisi variable costing.
2) Mengetahui Perbedaan antara variable costing dan full costing.
3) Mengetahui Penyusunan laporan keuangan metode variable costing.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
6.1. PENGERTIAN VARIABLE COSTING
Variable costing yaitu harga pokok produksi variabel yang merupakan salah
satu cara penentuan harga pokok produksi yang dapat membebankan setiap elemen
biaya produksi seperti biaya overhead, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja.
Menurut Mulyadi (2012:18) metode Variabel Costing bahwa sebagai
berikut:
“Variable Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi,
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrikvariabel.”
Dengan cara menentukan harga pokok produk ciri ini akan menentukan syarat apa
saja yang termasuk ke dalam metode variable costing yaitu sebagai berikut :
• Biaya komisi
Dalam suatu perusahaan, biaya komisi bisa merupakan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk membayar marketing/pemasaran yang dilakukan oleh
manajemen. Pada umumnya, besaran biaya komisi dihitung berdasarkan harga beli
barang dan jasa yang berhasil dijual.
5
Variable cost adalah biaya perusahaan yang berubah sebanding dengan
hasil produksi. Variable cost naik atau turun tergantung pada volume produksi
perusahaan; mereka naik seiring dengan peningkatan dan penurunan produksi
seiring dengan penurunan produksi. Contoh variable cost termasuk biaya bahan
baku dan pengemasan. Variable cost dapat dibandingkan dengan fixed cost.
Total biaya yang dikeluarkan oleh bisnis apapun terdiri dari fixed cost dan
variable cost. variable cost tergantung pada hasil produksi. Biaya produksi variabel
adalah jumlah konstan per unit yang diproduksi. Ketika volume produksi dan
output meningkat, variable cost juga akan meningkat. Sebaliknya, ketika lebih
sedikit produk yang diproduksi, variable cost yang terkait dengan produksi akan
menurun.
Biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang besarnya tergantung
pada tingkat produksi. Biaya variabel sifatnya berubah-ubah (bervariasi) sesuai
kondisi perusahaan. Definisi tersebut dikutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi.
Merujuk buku Akuntansi Biaya, biaya variabel akan berubah secara proporsional
terhadap volume dalam satu rentang relevan. Semakin besar volume kegiatan,
semakin besar pula jumlah total biaya variabel. Contoh variable cost adalah biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
6
variabel costing bertujuan sebagai berikut:
Untuk pihak internal, variabel costing digunakan untuk tujuan-tujuan:
1. Perencanaan laba
a. Penentuan harga jual produk
b. Pengambilan keputusan oleh manajemen
c. Pengendalian biaya
2. Untuk pihak eksternal
Meskipun tujuan utamanya untuk pihak internal, konsep variabel costing dapat
pula digunakan oleh pihak eksternal untuk tujuan:
a. Penentuan harga pokok persediaan
b. Penentuan laba
b. Pengendalian biaya
Variable costing menyediakan informasi yang lebih baik untuk
mengendalikan period cost dibandingkan informasi yang dihasilkan oleh
full costing. Dalam full costing biaya overhead pabrik tetap
diperhitungkan dalam tarif biaya overhead pabrik dan dibebankan
7
perhatian terhadap period costs (biaya overhead pabrik tetap) tertentu
yang dapat dikendalikan. Di dalam variable costing, period cost yang
terdiri biaya yang berperilaku tetap dikumpulkan dan disajikan secara
terpisah dalam laporan rugi-laba sebagai pengurang terhadap laba
kontribusi. Biaya
c. Pengambilan keputusan
Variable costing menyajikan data yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan jangka pendek. Dalam pembuatan keputusan jangka
pendek yang menyangkut mengenai perubahan volume kegiatan, period
costs tidak relevan karena tidak berubah dengan adanya perubahan
volume kegiatan. Variable costing khususnya bermanfaat untuk penentuan
harga jual jangka pendek. Ditinjau dari sudut penentuan harga, perbedaan
pokok antara full costing dan variable costing adalah terletak pada konsep
penutupan biaya (concept of cost recovery). Menurut metode full costing,
harga jual harus dapat menutup total biaya, termasuk biaya tetap
didalamnya. Di dalam metode variable costing, apabila harga jual tersebut
telah menghasilkan laba kontribusi guna menutup biaya tetap adalah lebih
baik daripada harga jual yang tidak menghasilkan laba kontribusi sama
sekali.
8
1) Pemisahan biaya menjadi biaya variabel dan tetap sulit dilakukan karena suatu
biaya sangat jarang benar-benar 2.variabel atau benar-benar tetap.
2) Metode ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip akuntansi.
3) Naik-turun laba dikaitkan dengan perubahan dalam penjualan
4) Karena biaya overhead pabrik dalam persediaan dan harga pokok persediaan tidak
diperhitungkan, maka mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah. Hal ini akan
mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk keperluan analisa keuangan.
5) Discretionary fixed cost dan committed fixed cost sebenarnya sulit digunakan pada
metode ini
6) Dapat menyebabkan naik dan turun laba. Hal ini terjadi dikarenakan adanya
perubahan volume penjualan produk.
7) Apabila perusahaan Anda merupakan perusahaan musiman metode ini tidak cocok
untuk digunakan..
9
pabrik. Perbedaannya untuk metode full costing menggunakan beban
overhead pabrik tetap dan variable sedangkan variable costing hanya
mengikut sertakan beban overhead variable saja. Beban overhead
pabrik sendiri merupakan biaya produksi yang tidak termasuk dalam
bahan baku dan beban tenaga kerja langsung.
10
6.3.2. Laporan keuangan metode variabel costing
Untuk menyusun laporan keuangan dalam metode variabel costing
diperlukan terlebih dahulu untuk mencari harga pokok produksi (HPP). Yaitu
dengan cara berikut :
Biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
pabrik variable yang dijumlahkan maka hasilnya merupakan HPP.
PT. X
Laporan laba rugi
Periode X
Penjualan Rp xxxxx
Biaya variabel :
Harga pokok produksi Rpxxxxx
Beban adm & penjualan Rp xxxxx
Total biaya variabel (Rp xxxxx)
Margin kontribusi Rp xxxxx
Biaya tetap :
Overhead pabrik tetap Rp xxxxx
Beban adm & penjualan Rp xxxxx
Total biaya tetap Rp xxxxx
Laba Netto Rp xxxxx
Contoh soal
PT. XYZ periode 31 Januari 2020 memproduksi dan menjual alat tenun
dari bahan kayu. Adapun data operasional sbb :
Harga jual per unit = Rp 500.000
Biaya produksi :
- Biaya variabel per unit :
Bahan langsung Rp 110.000
Tenaga kerja langsung Rp 60.000
Overhead pabrik variabel Rp 30.000
- Biaya tetap per tahun Rp 12.000.000
11
- Unit yang terjual 80 unit
Biaya pemasaran tetap selama satu tahun Rp 7.000.000
Biaya pemasaran variabel per unit Rp 50.000 x 80 unit = Rp 4.000.000
Jawab :
Harga pokok produksi (HPP) variabel costing :
= bahan baku langsung + tenaga kerja langsung + overhead pabrik variabel
= Rp 110.000 + Rp 60.000 + Rp 30.000 = Rp 200.000
PT. XYZ
Laporan laba rugi
Periode 31 Januari 2020
12
BAB III
PENUTUP
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan dari variable costing atau penentuan harga pokok adalah untuk
memenuhi kepada pihak manajemen dalam mendapatkan informasi yang memiliki
orientasi dalam pengambilan keputusan jangka pendek. Juga terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam metode variable costing.
Perbedaan dari full costing dan variable costing diantaranya yaitu :
Perhitungan Harga Pokok Produksi Yang berbeda
Pelaporannya Pada Laporan Laba Rugi
Perlakuan Biaya Periode
Dalam menyusun laporan keuangan metode diperlukan untuk mengetahui HPP
terlebih dahulu.
B. SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14