Npm : 1213052051
Makul : Konseling Sebaya (Perbaikan)
8. Hubungan B-C
Konselor mengungkapkan bahwa konsekuensi emosi yang klien alami adalah Dia
merasa tertekan dan terancam akibat pikiran irasionalnya sehingga ia merasa
cemas untuk mengatakan kata “Tidak” jika ia diajak pergi bermain bersama
teman-teman“ dengan kata lain ia takut dan cemas ketika menolak ajakan teman-
temannya.
untuk menolak karena ia takut dijauhi oleh teman-temannya bukan karena ajakan
dari teman-temannya untuk mengajaknya bermain / keluar malam. Contoh
percakapan:
Konselor: “Apa yang membuat mu tidak berani menolak ajakan teman-teman
mu?”
3. Apa yang dirasakan, dibagian tubuh anda? dan dibagian tubuh mana?
Pada saat saya melakukan proses konseling saya merasa sedikit gerogi. Hal ini
dirasakan pada bagian kaki yang gemetar.
b. Teknik Emotif
Self Modeling, klien diminta agar “berjanji” atau mengadakan “komitmen”
dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tersebut.
8. Apa yang anda bayangkan tentang apa yang diinginkan oranglain dari anda?
Dengan kedatangan klien kepada saya, tentu saja klien berharap ingin masalahnya
dapat terentaskan dengan baik dan klien berharap pada saya agar saya dapat
mendengarkan segala keluh kesahnya permasalahan yang sedang dia alami dan
sedang ia ceritakan dan berharap saya dapat memberikan respon yang baik dan
tepat.
9. Apakah anda dapat bayangkan dari orang lain apasaja bagian itu?
Apabila konselor melakukan sesi konseling berjalan dengan baik dan konseling
berhasil, dengan kata lain klien telah dapat menyelesaikan permasalahannya dan
klien merasa tenang atas terentasnya permasalahannya, dengan begitu klien akan
menganggap vonselor adalah orang yang tepat untuk membantu mengentaskan
permasalahan dan klien dapat menyadari kredibilitas kinerja konselor dalam
mengentaskan suatu permasalahan.
10. Apa yang kamu lakukan, yang kamu senangi, dan yang terasa sulit selama
konseling?
Hal yang saya senangi ketika sesi konseling adalah ketika klien telah dapat
berfikir rasional dan kesulitannya adalah klien ketika diawal konseling hingga
pertengahan klien selalu menyalahkan temannya atas penurunan prestasinya.