Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pendekatan kelas (PTK)

menggunakan pendekatan kontekstual. PTK merupakan jenis penelitian

yang berada antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian

Tindakan Kelas merupakan media untuk peningkatan kemampuan

profesional guru dan untuk peningkatan keberhasilan belajar siswa.

Dalam PTK, guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan mengajarnya

dan kemudian melakukan perbaikan atas dasar hasil evaluasi tersebut.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah Siswa kelas XI IPS 3

yang terpilih sebagai sampel dan guru fisika SMA Negeri 6 Kerinci

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian Bertempat Di SMA Negeri 6 Kerinci, yang

beralamat Tanjung Tanah Kecamatan Danau Kerinci. Penelitian

dilakukan pada semester genap kelas XI IPS 3.

3.4 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan Variabel bebas dan Variabel

Terikat, dimana:

- Variabel bebas adalah Hasil belajar fisika peserta didik.

- Variabel terikat adalah Model Pembelajaran kontekstual.


3.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya Menurut Sugiyono ( dalam Prisgunanto, 2015:105).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri 6 Kerinci.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut Menurut Sugiyono (dalam Mawey,

Tumbel, Ogi, 2018:1202).

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah Kelas XI IPS 3

SMA Negeri 6 Kerinci.

3.6 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

“One Group pretestposttest”. Dengan pola sebagai berikut:

O1 X O2

Dengan:

X : Perlakuan yang diberikan.

O1 :Tes hasil belajar fisika siswa sebelum diajar menggunakan model

pembelajaran Kontekstual.
O2 :Tes hasil belajar fisika siswa setelah diajar menggunakan model

Pembelajaran Kontekstual (Nurhidayah, Yani, Nurlina,

2016:167).

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

angket atau kuisioner, dan soal tes yang dibuat oleh peneliti.

Penggunaan instrumen penelitian ini yaitu untuk mencari informasi

mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes hasil belajar fisika untuk mengetahui perbedaan antara hasil

belajarfisika siswa sebelumdansetelah diajar menggunakan

pembelajaran Kontekstual dengan menggunakan instrumen yang

sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan

realibilitasnya.

1. Validitas

Tes hasil belajar fisika dibuat sendiri oleh peneliti dalam

bentuk pilihan ganda dengan lima alternatif pilihan jawaban,

dimana salah satu dari lima pilihan jawaban tersebut merupakan

kunci jawaban, sedangkan pilihan jawaban yang lain merupakan


jawaban yang salah atau pengecoh yang terdiri dari 40 item soal

dalam aspek kognitif dengan indikator meliputi C1, C2, C3 dan

C4 yang selanjutnya diujicobakan untuk melihat validitas dan

reliabilitasnya. Pemberian skor pada ujicoba instrumen adalah

skor satu untuk tiap jawaban yang benar dan nol untuk jawaban

yang salah.

Uji coba instrumen ”tes hasil belajar fisika” dilaksanakan

dengan jumlah responden yang berjumlah 26 orang. Dari 40 item

tes hasil belajar fisika yang diujicobakan, dengan taraf

signifikansi α= 0,05 diperoleh 25 item yang dinyatakan

memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian dengan

mengetahui validitas dan reliabilitasnya dapat dilihat pada

lampiran. Pengujian validitas item tes untuk menentukan item-

item tes yang valid menggunakan persamaan sebagai berikut:

γ pbi =
St √
M p −M t p
q

Dengan:

γ pbi = Kowfisien korelasi biseral.

Mp = Rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item

yang dicari validitasnya.

Mt = Rerata skor total.


St = Standar deviasi dari skot total.

p = Proporsi peserta didik menjawab benar.

q = proporsi peserta didik yang menjawab salah item ke-i,

(q=1-p).

Dengan kriteria , jika   0,367 maka item dinyatakan

valid dan jika   0,367 maka item dinyatakan dropp, perhitungan

dapat dilihat pada lampiran.

2. Reliabilitas

Jumlah item yang valid selanjutnya dilakukan perhitungan

reliabilitas tes dengan menggunakan rumus Kuder Richardson –

20 (KR-20) sebagai berikut.

r 1= [ ][
n
n−1
s2 −Σpq
s2 ]
Dengan:

r1 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1-p )


Σpq = jumlah perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar

varians)(Nurhidayah, Yani, Nurlina, 2016:169)

3.9 Teknik Analisis Data

Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, dan analisis inferensial

(analisis uji N-gain).

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk hasil

belajar adalah penyajian data berupa skor rata-rata, standar

deviasi, frekuensi komulatif, skor maksimal, dan skor minimal.

a) Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus sebagai

berikut:

Σ f i xi
x=
Σf

Dengan :

fi = Frekuensi

xi = Nilai

i = Rata-rata
b) Untuk menghitung rentang nilai digunakan rumus sebagai

berikut:

R=X max −X min

Dengan:

R = rentang

X max= data tertinggi

X min = data terendah

3.10 Teknik Analisis Uji N-Gain

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran

dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (N-Gain) sebagai berikut:

S posttest −S pretest
g=
Smaksimum −S pretest

Dengan:

g = Gain

S posttest = Skor tes terakhir

S pretest = Skor tes awal

Smaksimum = Skor maksimum yang mungkin dicapai.


Kriteria tingkat N Gain menurut sanjaya (dalam Nurhidayah,

yani, nurlina, 2016:169) yang pada tabel berikut:

Tabel. Kategori tingkat N-Gain

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Uji N-Gain Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar fisika

siswa berada pada kategori rendah, sedang dan tinggi maka dianalisis

dengan analisis N-Gain Ternormalisasi. Hasil belajar fisika yang terjadi

sebelum dan setelah pembelajaran dihitung dengan rumus gain

ternormalisasi (N-Gain) (Nurhidayah, yani, nurlina, 2016:169).

Anda mungkin juga menyukai