Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

BAHASA INDONESIA

TENTANG
“Asal Usul Nama Desa Betung Kuning “

Disusun Oleh:

SESKIA KHOIRUNISAK

KELAS X MIPA 2

GURU PEMBIMBING:
DRA. YULIA ERLISDA

SEKOLAH MENENGAH ATAS


(SMA) NEGERI 1 KERINCI
TAHUN AJARAN 2019/2020
SEJARAH DESA BETUNG KUNING HIYANG
KECAMTAN SITINJAU LAUT-KABUPATEN KERINCI

ASAL-USUL PENDUDUK
Tambo Hamparan Tuo Tanah Hiyang meriwayatkan bahwa penduduk (Anak
Jantan-Anak Batino) Dusun Betung Kuning Hiyang berasal dari keturunan nenek
bernama Indar Bersusu Tunggal (Anak Indar Jati-Indi Jelatah dari Negeri Pariyangan
Padang Panjang) yang bermukim di Koto Jelatang Tinggi Tanah Hiyang (Sekarang
menjadi Desa Hiyang Tinggi).

Indar Bersusu Tunggal menikah dengan Puti Semayah penduduk asli


panghuni Gunung Jelatang Hiyang melahirkan tiga orang anak perempuan :

1. Puti Dayang Indah


2. Puti Dayang Rawani
3. Puti Dayang Ramayah

Adapun Puti Dayang Indah bersuamikan Indar Bertelawang Lidah (Adik Indar
Bersusu Tunggal) melahirkan lima orang anak, yaitu :

1. Dari Indah
2. Dari Setu
3. Indi Cincin
4. Mipin
5. Masjamain

Berdasarkan silsilah Tambo Nenek Hiyang tersebut diatas meriwayatkan


bahwa Anak Jantan-Anak Batino yang menjadi asal penduduk Dusun Betung Kuning
Hiyang adalah keturunan Nenek bernama Indi Cincin berasimilasi dengan anak
cucu Puti Dayang Indah Lainnya.

Indi Cincin (anak Puti Dayang Indah) memiliki dua orang anak perempuan,
yaitu :

1. Jaburiah (Nenek orang Ambai Hiyang).


2. Jabureno (Nenek orang Betung Kuning Hiyang).

Seiring perkembangan penduduk dan sosial budaya banyak orang luar


menjalin hubungan pernikahan dengan penduduk asli Dusun Betung Kuning Hiyang
Sehingga mereka ditetapkan statusnya menjadi Anak Jantan-Anak Batino Nenek
Empat Betung Kuning Hiyang oleh Lembaga Kerapatan Adat Desa.
TERBENTUKNYA DUSUN BETUNG KUNING HIYANG
Silsilah Tambo Alam Kerinci meriwayatkan bahwa salah satu pemukiman
penduduk tertua dialam Luhak Alam Kerinci adalah Koto Jelatang Tinggi Tanah
Hiyang dipelataran Taman Tujuh Gunung Jelatang (Hiyang Tinggi) .

Pemukiman penduduk Koto Jelatang Tinggi Tanah Hiyang terdiri atas empat
hunian masyarakat yang disebut Lari (Lahik):

1. Larik Koto Tinggi.


2. Larik Koto Maho.
3. Larik Koto Tame/Anye.
4. Larik Koto Kemuti/Panjang.

Masyarakat semakn berkembangnya penduduk yang bermukim di larik-larik


Koto Jelatang Tinggi maka terjadilah perpindahan tempat pemukiman ketanah pilih
di sekitarnya ulayat Tanah Hiyang.

Adapun penduduk yang bermukim di larik Koto Maho berpindah ke sebelah


hilir (Selatan) Koto Jelatang Tinggi sebagai tempat pemukimannya yang baru cikal-
bakal terbentuknya Dusun Betung Kuning Hiyang.

Di lokasi pemukiman yang baru inilah nenek Bernama Jabureno (Anak Indi
Cincin) bersama Suaminya Datuk Rajo Pelito melantakkan Tembilang, melaraikkan
bateo, merambahkan hutan dan mencencangkan tanah untuk tempat pemukiman
dan kehidupan penduduk yang pindah dari Larik Koto Maho-Koto Jelatang Tinggi
Tanah Hiyang.

Konon ceritanya fitempat pemukiman desa tersebut terdapat rumpun bambu


sejenis Betung berwarna Kuning maka oleh Datuk Rajo Pelito dan masyarakat
membentuk pemukiman ini diberi nama DUSUN BETUNG KUNING HIYANG.

Perpindahan penduduk sebagaimana tersebut diatas hingga terbentuknya


Dusun Betung Kuning Hiyang diperkirakan terjadi sekitar Abad ke 16-17 m, hal ini
diperhitungkan rentang waktu dibangunnya Rumah Ibadah (Masjid) dipemukiman
baru ini Pada Tahun 1777 M.

Sejalan dengan terbentuknya dusun maka dibentuklah Lembaga Kerapatan


Adat Nenek Empat Betung Kuning Hiyang dan ditunjuk pemangku adat yang
dipimpin oleh Maharajo Pati (Rajo Depati) mebawahi Empat Depati, Empat Nenek
Mamak beserta Pegawai Berempat (Pegawai Syarak).

PERUBAHAN STATUS DUSUNMENJADI DESA


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979
menetapkan perubahan status Dusun dinaikkan menjadi Desa serta Kemendapoan
dilebarkan maka semenjak itulah nama Dusun Betung Kuning Hiyang berubah
menjadi Desa Betung Kuning Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci Provinsi
Jambi.

Pada Tahun 1981 percepatan pembangunan dan pelayanan masyarakat


Desa Betung Kuning dimekarkan sehingga dalam ulayat adat Nenek Empat Betung
Kuning Hiyang menjadi dua desa administriktip, yaitu:

1. Desa Betung Kuning.


2. Desa Muara air Dua.

Pada Tahun 2011 Desa Muara Air Dua dihapus setelah keberadaannya
berjalan selama ± 30 Tahun dan semua asset serta cakupan wilayahnya
dikembalikan ke Desa Betung Kuning (Status Dsa Induk) dikarenakan penduduknya
tetap tetap bermukiman dan berdomsili di Desa Betung Kuning.

Setelah dihaus dan/atau digabungkannya Desa Muara Air Dua ke dalam


Desa Betung Kuning maka cakupan wilayah administratip Desa Betung Kuning
dikembangkan menjadi lima Dusun, yaitu:

1. Dusun Air Jernih.


2. Dusun Telaga Beremas.
3. Dusun Batu Hampar.
4. Dusun Koto Maho.
5. Dusun Koto Pelito.

Demikianlah sejarah sekilas singkat Desa Betung Kuning ini saya buat, sekian
dan Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai