“KOPI”
DOSEN PEMBIMBING
Ir. Zulkfli, MS
DISUSUN
OLEH
NPM : (194110132)
KELAS : AGROTEKNOLOGI 5 B
FAKULTAS PERTANIAN
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kitaingat.Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
Makalah yang berjudul “Budidaya tanaman Kopi dengan aspek ekonomi dan budidaya ”
Meskipun saya berharap isi dari makalah saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar tugas makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2. Tujuan........................................................................................................................5
II. PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1. Sejarah Perkembangan Kopi di Dunia....................................................................6
2.2. Sejarah Perkembangan Tanaman Kopi di Indonesia............................................7
2.3. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kopi..............................................................8
2.4. Aspek Ekonomi Dan Budidaya..............................................................................10
2.5. Syarat Tumbuh........................................................................................................12
III. PENUTUP....................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
I. PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja aspek ekonomi dan aspek budidaya tanaman kopi
Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kopi
Untuk mengetahui Teknik budidiya tanaman kopi
II. PEMBAHASAN
Kopi sebagai salah satu komoditi non migas, memiliki pasaran yang cukup mantap di
pasaran dunia, sebab dari berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka minum kopi, karena
kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Badan yang lemah dan rasa kantuk dapat
hilang, setelah minum kopi panas. Apalagi orang yang sudah menjadi pecandu kopi, bila tidak
minum kopi rasanya akan capai dan konsentrasi dalam berpikir terasa berkurang.
Tanaman kopi adalah suatu jenis tanaman tropis, yang dapat tumbuh dimana saja,
terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau
daerah-daerah yang tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan tanaman. Daerah-daerah di
bumi ini yang tidak cocok untuk ditanami tanaman kopi, yaitu pada garis Lintang Utara Lautan
Pasifik, daerah tropis di gurun Sahara, dan garis Lintang Selatan seluruh Lautan Pasifik serta
Australia disebelah Utara dimana tanahnya sangat tandus.
Pada mulanya orang minum kopi bukanlah kopi bubuk yang berasal dari biji, melainkan
dari cairan daun kopi yang masih segar atau ada pula yang menggunakan kulit buah yang disedu
dengan air panas. Sudah barang tentu rasanya tidak seenak kopi bubuk, namun dapat juga
menyegarkan badan, sehingga penggemarnyapun belum begitu meluas. Setelah ditemukan cara
memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu menggunakan biji kopi yang masak kemudian
dikeringkan dan dijadikan bubuk sebagai bahan minuman, akhirnya penggemarnya cepat meluas.
Negara pemakai kopi pertama-tama adalah Arabia (pertengahan abad XV) dan kemudian
menyebar luas di negara Timur Tengah, seperti Kairo pada tahun 1510 dan Konstantinopel
(Turki) lebih kurang pada tahun 1550. Selanjutnya pada tahun 1616 kopi ini mulai masuk Eropa,
yakni di Venesia. Sedangkan di Inggris pemakaian kopi baru pada tahun 1650.
Sampai sekarang kita ketahui bahwa kopi dan teh merupakan dunia yang sangat penting di
dunia Barat. Walaupun asal kopi itu dari negara Afrika, tetapi sedikit sekali penduduk asli yang
minum kopi. Di Ethiopia, kopi itu diminum dengan makanan lemak, selain bijinya daunnya pun
dapat disedu dengan air panas.
Nama-nama jenis tanaman kopi sulit ditentukan, karena spesies ditentukan oleh beberapa
pengarang buku dari 25 sampai 100 lebih. Wellman (1961) menyusun daftar sebanyak 64
spesies, tetapi ada yang dianggap hanya sebagai varietas saja. Maka jenis spesies yang tepat
kurang lebih ada 60. Kebanyakan spesies itu terdapat di Afrika Tropis, yaitu sebanyak 33 Spp,
14 Spp di Madagaskar, 3 Spp di Mauritius dan Reunion, 10 Spp di Asia Tenggara.
Ditinjau dari segi ekonomis, Spp yang terpenting ialah (Coffea arabica = kopi Arabika)
yang menghasilkan 90% dari kopi dunia pada waktu belum ada Robusta (J.E. Purseglove);
Coffea canephora 9% dan Coffea liberica kurang dari 1%.
1) Kopi Bungalensis heyne et Wild; terdapat secara liar di Benggala, Birma, Sumatera, dan
adapula yang terdapat di India
2) Kopi Congensis, Froehn. Berasal dari Congo, kopi ini mirip dengan kopi Arabika yang
disilang dengan Coffea canephora menjadi hibrida Congesta di Jawa. Mungkin satu
bentuk dari Coffea canephora.
3) Kopi Eugenioides, S. Moore. Berasal dari Congo, Uganda, dan Tanzania, sedikit mirip
dengan Coffea arabica. Kopi ini banyak pula ditanam, tetapi kandungan Coffein rendah.
4) Kopi Exselsa, A. Chev. Berasal dari Afrika Barat, bisa tumbuh sampai tinggi, daun
besar, buah juga besar tapi tetapi biji kecil. Tanaman ini baik di Afrika Barat maupun
Filipina, sedangkan di Jawa tidak banyak ditanam. Kopi ini banyak digolongkan Coffea
liberica, tetapi buah dan biji jauh lebih kecil.
5) Kopi Recemosa, Lour. Berasal dari Mozambik dan kopi ini banyak ditanam di daerah
setempat. Tanaman berbentuk perdu bercabang banyak, buah kecil berwarna merah.
6) Kopi Stenophylla G. Don. Berasal dari Afrika Barat dan banyak ditanam di sana, pohon
kecil, bila buah masak berwarna biru hitam, biji lebih kecil daripada Arabika dan rasanya
kurang enak.
7)
8) Kopi Zangeubarise Lour. Berasal dari Zanzibar, di daerah asal tersebut kopi banyak
ditanam. Buah dan biji mirip dengan kopi Arabika.
Tanaman kopi bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari benua
Afrika. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam
taraf percobaan.
Di Jawa, tanaman kopi ini mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena
tanaman tersebut dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi Indonesia didatangkan dari
Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah kopi Arabika.
Percobaan penanaman ini pada mulanya berada disekitar Jakarta. Setelah percobaan
penanaman di daerah ini ternyata berhasil baik, kemudian biji-biji itu dibagi-bagikan kepada para
Bupati di Jawa Barat untuk ditanam di daerah masing-masing; ternyata hasilnya pun baik.
Hasil-hasil tersebut harus diserahkan kepada V.O.C dengan harga yang sangat rendah,
dengan penyerahan secara paksa. Maka tanaman yang semula hanya sebagai tanaman percobaan,
akhirnya menjadi tanaman yang dipaksanakan kepada petani.
Setelah diketahui bahwa tanaman kopi itu hasilnya terus meningkat, maka perluasan
tanaman terus ditingkatkan, terutama di pulau Jawa. Selanjutnya tanaman itu lebih dipaksakan
lagi dengan adanya "Culturstelsel".
Mulai saat itu banyak pengusaha yang memperluas usahanya dalam lapangan
perkebunan, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tanah-tanah usaha swasta.
Selanjutnya tanaman perkebunan itu lebih besar lagi setelah dikeluarkan Undang-undang Agraria
tahun 1870. Perusahaan perkebunan itu bisa memperluas isahanya pada tanah milik negara
dengan jangka yang sangat panjang.Mula-mula pertanaman kopi perkebunan ini banyak terdapat
di
Tanaman kopi merupakan tanaman yang memiliki nama latin Coffea canephora Pierre
untuk jenis kopi robusta, dan Coffea Arabica L. untuk jenis kopi Arabica. Berikut akan
dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi dari tanaman kopi itu sendiri:
1. Akar
Tanaman kopi memiliki akar tunggang, dimana akar tunggangnya ini tumbuh dari
akar lembaga yang mana terus menerus tumbuh hingga akhirnya menjadi akar pokok yang
bercabang banyak lalu kemudia menjadi akar yang ukurannya lebih kecil lagi. Pada akar
tunggang, biasanya akan terdapat akar-akar kecil yang tumbuh ke samping, yang mana sering
disebut akar lebar. Dari akar lebar inilah, bulu-bulu atau rambut-rambut akar dan tudung akar
akan muncul.
Rambut-rambut akar memiliki fungsi untuk memperluas area penyerapan air serta
nutrisi yang terdapat di dalam tanah, yang pastinya berguna untuk tanaman kopi.
Sedangkan untuk tudung akar sendiri memiliki fungsi untuk melindungi akar ketika
sedang melakukan penyerapan unsur hara dari dalam tanah. Akar tunggang pada tanaman
kopi ini juga berfungsi sebagai penyokong tanaman agar dapat berdiri kokoh.
2. Batang
Batang tanaman kopi tegak lurus dan bercabang, ketinggiannya bisa mencapai 12
meter. Memiliki batang yang lebih besar di bagian bawahnya dan semakin mengecil di
bagian ujung. Morfologi batangnya beruas-ruas dimana tumbuh kuncup-kuncup pada bagian
batang dan cabangnya.
3. Daun
Pada tanaman kopi, daunnya berbentuk jorong dan tumbuh di bagian batang, cabang
serta ranting tanaman dimana tersusun secara berdampingan pada bagian ketiak.Tanaman
kopi sendiri memiliki daun berwarna hijau, memiliki bentuk daun runcing pada bagian
ujungnya, sedangkan pada bagian pangkalnya memiliki tepi yang tidak pernah bertemu, hal
disebabkan terpisah oleh pangkal ujung tangkai daun yang bentuknya tumpul. Tanaman kopi
sendiri memiliki tulang daun yang menyirip dimana tulang daun ini terbentang dari pangkal
hingga ujung daunnya.Pada bagian tepi daun tanaman kopi memiliki bentuk berombak, dan
daunnya memiliki permukaan yang licin serta mengkilat. Namun ciri morfologi dari daun
kopi bisa beragam tergantu dari jenis varietas kopinya
4. Bunga
Tanaman kopi bisa disebut dengan planta multiflora karena kemampuannya dalam
menghasilkan bunga yang banyak. Bunga tanaman kopi sendiri letaknya berada pada ketiak
daun dimana bunganya membentuk suatu rangkaian yang bergerombol. Rangkaian inilah
yang biasa disebut dengan bunga majemuk.
Bunga tanaman kopi juga termasuk bunga sempurna karena memiliki alat kelamin
jantan yaitu benang sari dan alat kelamin betina yaitu putik, dan termasuk golongan berumah
satu karena bunga jantan dan bunga betinanya terdapat pada satu batang tumbuh.
5. Buah
Buah kopi sendiri memiliki warna yang berubah-ubah, dari mulai hijau muda lalu
menjadi hijau tua kemudian kuning, dan ketika matang akan berubah menjadi merah atau
merah tua. Daging buah kopi sendiri ketika sudah matang akan mengandung glukosa yang
rasanya manis
6. Biji
Tanaman kopi sendiri termasuk tanaman berbiji tertutup. Terdiri dari 2 lapisan,
lapisan pertama yaitu kulit luar dengan tekstur keras seperti kayu, dan yang kedua kulit
dalam berupa selaput tipis yang biasa disebut kulit ari.
Jika variabel hasil budidaya tanaman kopi ditingkatkan, maka kondisi sosial ekonomi
masyarakat akan mengalami peningkatan. Semakin tinggi hasil budidaya tanaman kopi yang
dimiliki responden cenderung akan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Hasil
analisis deskriptif variabel hasil budidaya tanaman kopi menunjukkan bahwa jumlah produksi,
penetapan harga dan tingkat penjualan yang tinggi akan meningkatkan pendapatan petani kopi
sehingga pendapatan dari hasil budidaya tanaman kopi dapat mencukupi kebutuhan para petani
kopi mulai dari kebutuhan sehari-hari sampai bisa membiayai pendidikan anaknya sampai ke
jenjang yang lebih tinggi. Bahkan dari pendapatan hasil budidaya tanaman kopi itu pun para
petani kopi mampu membeli alat elektronik dan alat transportasi yang dapat memudahkan para
petani kopi untuk mendapatkan informasi atau berkomunikasi.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam atau budidaya kopi robusta
dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya
lakukan penggemburan tanah lahan dengan cara dicangkul atau dibajak.
Untuk mengurangi intensitas cahaya langsung ke tanaman pada fase kritis 1-2
tahun, menjaga kelembaban serta dapat menjadi bahan pupuk organik maka perlu
dilakukan penanaman tanaman atau pohon pelindung berupa pohon lamtoro.
Pohon lamtoro ditanam 2-3 bulan sebelum bibit kopi robusta di tanam pada lahan
denga pola tanam berpagar ganda atau membentuk persegi empat.
Jika pohon pelindung telah ditanam, selanjutnya 1-2 minggu sebelum tanam
buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm dan beri jarak antar lubang
sekitar 2,5×2,5 meter.
Jika semuanya sudah siap, selanjutnya lakukan penanaman bibit kopi robusta.
buka polybag bibit dengann hati-hatim selanjutnya letakkan bibit pada lubang yang telah
disiapkan lalu timbun kembali dan padatkan.
Penyulaman
Sebelum tanaman kopiberumur seminggu setelah tanam, lakukan penyulaman
pada tanaman kopi yang tumbuh tidak normal atau mati dan ganti dengan
tanaman kopi yang baru
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada di
lahan. Penyiangan tersebut dapat dilakukan secara manual menggunakan koret
atau yang lainnya atau bisa juga secara kimiawi dengan menggunakan herbisida.
Pembubunan
Pembubunan adalah menaikan tanah tepat disekitar tanaman kopi dengan tujuan
untuk menggemburkan tanah. Kegiatan pembubunan ini dilakukan bersamaan
dengan penyiangan.
Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur sekitar 2 bulan setelah
tanam dengan menggunakan pupuk Urea, SP-36 dan KCl, dosis yang diberikan
pada tanaman kopi diberikan berdasarkan umur tanaman kopi. Pemberian pupuk
ini dilakukan dengan cara ditabur atau dibenamkan dengan membuat larikan.
Pemangkasan Pohon Pelindung
Lakukan pemangkasan pada pohon pelindung apabila pohon pelindung sudah
rimbun.
Pemangkasan Tanaman Kopi
Pemangkasan ini dilakukan setalah tanaman kopi memiliki sistem percabangan
yang kuat dan telah berumur sekitar 4-5 tahun dengan ketinggian sekitar 1,8 cm –
250 cm. Tujuan pemangkasan ini yaitu untuk merangsang pertumbuhan cabang
buah baru, pembentukan bunga dan membuang cabang yang tidak produktif atau
cabang yang terserang hama penyakit. Ada 3 pemangkasan yaitu pemangkasan
bentuk, pemangkasan produksi, dan pemangkasan peremajaan.
Pemanenan Kopi Robusta
Kopi Robusta dapat dipanen setelah berumur sekitar 3-4 tahun tergantung varietas
jenisnya. Siklus pemanenan kopi robusta dapat dilakukan setalah 8-9 bulan setelah
pembungaan. Dalam setahun dapat dilakukan pemanenan sebanyak 2 kali secara bertahap
dengan istilah musim buah selang yaitu pada bulan februari hingga maret dan musim buah
besar pada bulan april hingga september. Buah kopi yang dipanen yaitu buah yang sudah
sudah masak berwarna merah
1) Iklim
Kopi yang berkualitas akan diperoleh bila tumbuh pada iklim yang sesuai. Kopi Arabika
utamanya tumbuh di atas ketinggian 1000 mdpl, jenis Robusta dapat tumbuh pada
ketinggian 300-900 mdpl, sedangkan jenis Liberika banyak ditanam di tanah gambut atau
dekat dengan permukaan laut.
2) Kualitas Tanah
Kualitas tanah yang baik akan memberikan mutu yang baik pada biji yang
dihasilkan oleh tanaman kopi, mengingat kandungan di dalam tanah diserap sebagai
makanan oleh tanaman kopi untuk menghasilkan biji kopi berkualitas.
Utamanya, kandungan tanah akan berpengaruh secara langsung terhadap rasa yang
dihasilkan oleh kopi.
3) Kesesuain Lahan
Kesesuian lahan yang tepat akan memberikan hasil yang berkualitas pula. Kesesuaian
ini ditentukan berdasarkan tipe penggunaan lahan yang dilakukan dalam bertanam kopi.
Adapun kesesuaian lahan terdiri dari 3 kategori tempat tumbuh yaitu sebagai berikut.
Sangat sesuai : tanaman kopi ditanam di lahan yang sangat sesuai sehingga
penerapan pengelolaan lahan yang dibutuhkan tidak akan berpengaruh nyata
terhadap produktivitas lahan yang dikelola.
Sesuai :tanaman kopi ditanam di lahan yang sesuai sehingga penerapan
pengelolaan lahan yang dibutuhkan akan berpengaruh nyata terhadap
produktivitas lahan yang dikelola sehingga memerlukan masukan untuk
meningkatkan keuntungan.
Tidak Sesuai : tanaman kopi ditanam pada lahan marginal bahkan tidak sesuai
sehingga lebih baik untuk tidak melanjutkan pengembangan lahan serta
melakukan penilaian atas keuntungan yang diperoleh.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup mempunyai nilai ekonomis yang
relative tinggi di pasaran dunia, di samping itu tanaman kopi ini adalah salah satu komoditas
unggulan yang dikembangkan di Jawa Barat. Namun disamping itu dalam budidaya tanaman
kopi terdapat kendala dalam hama penyakit yang dapat menyerang diantaranya hama bubuk
buah kopi, hama penggerek cabang, kutu dompolan, nematoda akar, penyakit karat daun,
penyakit jamur upas, penyakit akar hitam, penyakit bercak coklat dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Statistik Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008. Dinas perkebunan
Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
Anonim, 2012. Laporan Serangan OPT Penting Tanaman Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.
Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.
Barnett, H.L. and H.B. Barry B., 1972. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Third Edition.
Burgess Publishing Company. Minneapolis Minnesota.