Dosen Pengampu:
1. Dr. Farida Ariyani, M.Pd
2. Yinda Dwi Gustira, M.Pd
Disusun Oleh :
Abdul Salam Munzir 2113046081
Ferdy Febrinandy Misbah 2113046051
Putri Anyelir 2113046067
Putri Helvi Melita Ananda 2113046065
Yanti Sriwulandari 2113046073
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan nikmat-
Nya serta selalu memberikan keselamatan kepada kita semua. Sholawat serta salam
marilah senantiasa kita lantunkan kepada Rasulullah Muhammad Saw, yang telah
membimbing kita dan memberikan petunjuk bagi umatnya agar senantiasa beribadah
kepada Allah Swt. Kami merasa bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah MORFOLOGI. Kami ucapkan terimakasih
kepada ibu Dr. FARIDA ARIYANI, M.Pd dan ibu YINDA DWI GUSTIRA, M.Pd
yang senantiasa memberikan arahan dan ilmunya kepada kami semua. Kami berharap
agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta ilmu
pengetahuan pembaca mengenai ANALISIS SATUAN-SATUAN GRAMATIK
DALAM BAHASA LAMPUNG. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata sekiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi teman-
teman untuk dapat mempelajari serta memahami tentang materi yang telah kami buat.
Sekian terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Satuan-satuan Gramatik Dalam Bahasa Lampung………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Satuan gramatikal adalah unsur-unsur pembentuk bahasa yang memiliki arti baik
secara gramatika maupun leksikal. Apa yang dimaksud dengan arti gramatikal adalah
arti yang akan berubah sesuai konteks (imbuhan, partikel, dsb). Sedangkan arti leksikal
adalah arti yang tetap sesuai dengan pengertian yang telah ditentukan (berdasarkan
kamus).
Morfem
Morfem adalah unsur terkecil dari bahasa yang secara individual mengandung
pengertian dalam ujaran suatu bahasa (Hockett, dalam Dhanawaty, dkk, 2017,
hlm. 48). Lalu seperti apa wujud dari morfem? Dapat berupa partikel seperti: -
lah, -kan, -ku, -kah atau afiks (imbuhan) seperti: me-, pen-, ber-, -an, ke- -an,
dsb.
Realisasi dalam bahasa lampung :
Morfem=nge, an, se-an, ke-an.
Contoh= ngeguwai (nge) kanikan (an) setunggaan (an) kelioman (ke-an)
Kata
Kata adalah satuan gramatikal bebas yang paling kecil (Bloomfield, dalam
Dhnawaty, dkk, 2017, hlm. 56). Kata dapat berdiri sendiri dan dapat membentuk
suatu makna bebas. Kata merupakan dua macam satuan, yakni satuan fonologik
(bunyi) dan satuan gramatik.
Realisasi dalam bahasa lampung :
Lamban, Pedom, Lapah
Frasa
Frasa adalah gabungan kata yang setidaknya terdiri dari dua kata dan bersifat
nonpredikatif atau tidak ada predikat di dalamnya.
Realisasi dalam bahasa lampung :
Mak Tungga, Haga Mengan
Klausa
Sementara itu, klausa adalah gabungan kata yang setidaknya terdiri dari dua kata
dan telah memiliki subjek dan predikat. Sekilas klausa juga tampak sama seperti
kalimat, namun berbeda. Klausa tidak memiliki intonasi akhir seperti: tanya,
perintah, maupun berita (keterangan).
Realisasi dalam bahasa lampung :
Kemamani lagi dikebun
Satuan gramatik bebas atau satuan bebas adalah satuan gramatik yang dapat
berdiri sendiri dalam tuturan biasa.
Contoh dalam bahasa lampung :
kughsi, mija, lamban, sepida
Satuan gramatik terikat atau satuan terikat adalah satuan gramatik yang tidak
dapat berdiri sendiri.
Contoh dalam bahasa lampung :
nge, ke-an, se-an
kekanikan, sepidaan
Satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara gramatik
tidak memiliki sifat bebas, namun satuan ini tidak dapat dimasukkan ke dalam
golongan afiks maupun klitik, karena satuan-satuan ini mempunyai sifat
tersendiri, yaitu dapat dijadikan bentuk dasar. Karena itu satuan-satuan ini
merupakan golongan tersendiri, yang disebut pokok kata.
Contoh dalam bahasa lampung :
1. Anjak pasagh
2. Anjak mid pasagh
Satuan anjak klihatanya terikat pada satuan pasagh,tetapi dengan adanya frasa
anjak mid pasagh , anjak secara gramatik dapat dipisahkan dengan pasagh.
Satuan yng mempunyai struktur fonologik dan arti atau makna yang sama
merupakan morfem.
Hirarki Bahasa
Dicari kemungkinan adanya satuan yang satu tingkat lebih kecil dari pada satuan yang
diselidiki.
Berkelijungan
Satuan yang satu tingkat lebih kecil ialah kelijungan, jadi terdiri dar ber-dan
kelijungan. Selanjutnya satuan yang satu tingkat lebih kecil, yaitu lijungan,
terdiri dari an-dan lijung.
Contoh: kata Kanik'an, jika dari satuan Kanik'an dan satuan -an tidak mungkin,
karna makna kanik adalah makan.sedangkan Kanik'an adalah makanan.Jadi
Kanik'an terdiri dari ka-an dan kanik.
Bentuk asal adalah satuan yang paling kecil yang menjadi asal sesuatu kata
kompleks
Contoh dalam bahasa lampung :
Kekanian-kanik
Keghabaian-ghabai
Kesakian-sakik
Kebetongan-betong
Kepandaian - pandai
Keilingan - iling
Keughikan - ughik
Kebalakan - balak
Kelunikan – lunik
Bentuk dasar adalah satuan, baik tunggal maupun kompleks, yang menjadi dasar
bentukan bagi satuan yang lebih besar.
Contoh dalam bahasa lampung :
Kekanian-kanik'an
Keghabaian-ghabaian
Kesaki'an-sakik'an
Kebetongan-betongan
Kehawosan-hawosan
Kepettoghan-pettohan
Kelunikan – lunikan
Keughikan - ughikan
Kebalakan – balakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksikal maupun arti gramatik
disebut satuan gramatik. Satuan gramatik itu dapat berupa kalimat, klausa, frasa, kata,
morfem. Satuan gramatik berupa morfem, misalnya ber-, ke, ke-an, -wan, maha-, jalan,
akan, rumah, datang, sedang, baca, baru, mungkin berupa kata misalnya rumah,
membawa, diketahui, lempar lembing, mereka, dari, mungkin juga berupa frasa,
misalnya akan datang, kerumah teman, akan minum, sudah sehat, sehat sekali.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna dan
perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun serta bersifat relevan demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi bacaan yang memberi
manfaat, pemahaman, dan pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA