Dzikir berjama’ah setelah shalat lima waktu, bagaimana hukum hal ini? Amalan semacam
ini seringkali kita saksikan di beberapa masjid di daerah kita. Berikut keterangan
bermanfaat dari Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah.
Adapun do’a imam bersama makmum setelah shalat lima waktu secara berjama’ah dengan
mengeraskan suara atau boleh jadi suaranya tidak dikeraskan, maka ini bukanlah ajaran
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diperintahkan dan bukan ajaran yang dirutinkan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah sama sekali melakukan seperti itu.
Sebagian ulama dari kalangan Syafi’iyah dan Hambali memang menganjurkan yang
demikian, namun itu hanya di waktu shalat Shubuh dan Ashar karena setelah itu tidak ada
lagi shalat.
[Al Majmu’atul ‘Aliyyah min Kutub wa Rosail wa Fatawa Syaikhil Islam Ibni Taimiyah, Dar
Ibnil Jauzi, hal. 134-135]
***
Demikian keterangan singkat beliau. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam.
ٌضاللَة
َ ُكلُّ بِ ْد َع ٍة، َوال تَ ْبتَ ِدعُوا فَقَ ْد ُكفِيتُ ْم،اتَّبِعُوا
“Ikutilah (petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen), janganlah membuat bid’ah.
Karena (sunnah) itu sudah cukup bagi kalian. Semua bid’ah adalah sesat.”[1]
www.rumaysho.com
Sumber https://rumaysho.com/1513-hukum-doa-secara-berjamaah-setelah-shalat.html