Anda di halaman 1dari 1

HUKUM DZIKIR, DO’A DAN TAKBIR

BERJAMAAH

- Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu


'Anhu ketika melihat sekelompok orang
berdzikir (bertakbir, bertahlil, bertasbih)
berjamaah, maka beliau pun
mengingkarinya seraya berkata:
Hitunglah kejelekan-kejelekan kalian,
aku menjamin kebaikan-kebaikan kalian
(yang sesuai sunnah Rasulullah ‫ )ﷺ‬tidak
akan sia-sia. Sungguh celaka kalian, alangkah cepatnya kalian binasa. Para sahabat Nabi ‫ﷺ‬
masih hidup di tengah kalian, pakaian beliau masih belum usang dan bejana beliau masih belum
rusak. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya kalian telah menganggap diri
kalian lebih mendapat petunjuk daripada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬atau kalian sengaja membuka
pintu kesesatan! Mereka menjawab: Wahai Abu Abdirrahman (Abdullah bin Mas'ud
Radhiyallahu 'anhu), tidaklah kami menginginkan (dari berdzikir jamaah ini) melainkan
kebaikan. Beliau berkata: Betapa banyak orang yang menghendaki kebaikan namun tidak
mendapatkannya! (karena tidak mengikuti ajaran Nabi ‫)ﷺ‬. (HSR. Ad-Darimi di dalam Sunannya
no. 210)

- Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu pernah ditanya: Apa hukum takbir berjamaah ketika
hari raya Idul Fitri dan Idul Adha setelah shalat lima waktu?
Beliau menjawab: Disyariatkan untuk mereka bertakbir di shaf/barisan (setelah shalat) dan di
jalan. Akan tetapi bukan dengan cara berjamaah, karena itu bid'ah yang tidak ada tuntunannya
(dari Nabi ‫ ﷺ‬dan para sahabat radhiyallahu 'anhum). [1]

- Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili hafizhahullahu berkata: Wahai saudaraku, engkau telah


mendengar dariku dan dari para masyayikh (ulama Ahlussunnah wal jamaah) bahwa dzikir
(takbir) berjamaah tidak disyariatkan. Dan mungkin engkau mendengar dari sebagian orang
yang menisbatkan diri kepada ilmu bahwa hal itu disyariatkan dan mereka mencela ucapan
kami. Sungguh terbalik keadaan sekarang ini, yang menyeru kepada Sunnah dikatakan
keras/ekstrim, sedangkan yang mempromosikan bid'ah dikatakan lemah lembut, mudah dalam
beragama. Inilah pemutarbalikan fakta. [2]

------------------------

[1] Diterjemahkan dari Web Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu. (https://bit.ly/3kCR3xF)

[2] Diterjemahkan dari Telegram Channel Fawaid Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili pada tanggal 20
Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai