Tugas Road Map - PSDPL - Abi Ardana - 0320013702
Tugas Road Map - PSDPL - Abi Ardana - 0320013702
NPM : 0320013702
Road Map
PENGELOLAAN RUANG WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN SEIRING DENGAN
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI JAWA BARAT
Evaluasi
3
5
Pemantauan/
Terwujudnya
survei lokasi
pembangunan
wilayah pesisir
yang
berkelanjutan
2
Penyusunan
rencana tata
ruang untuk
pembangunan
wilayah pesisir 1
Kajian Awal
Permasalahan
Pada Wilayah
Pesisir
Permasalahan
Wilayah Pesisir
-Memberikan -Memberikan -Membuat papan -Harus ada izin dari -Diadakan Koperasi
sosialisasi kepada sosialisasi terhadap informasi, Larangan pihak setempat dan mengadakan
masyarakat mengenai para nelayan dan untuk tidak atau surat kegiatan
larangan perusakan di masyarakat membuang sampah
wewenang agar masyarakat yang
daerah tersebut. di sekitar pantai
-Memakai surat izin tidak terjadi dapat memberikan
secara sembarangan
-Membuat papan dalam melakukan kesalahpahaman profit kepada
informasi dan penangkapan ikan -Diberikan masyarakat.
diberikan pasal yang pengarahan dari -Saling menghargai
terkait dengan -Alat penangkapan pihak yang terkait agar tidak ada dari -Mengadakan
larangan dari tindakan harus sesuai dengan salah satu pihak bimbingan
tersebut anjuran alat tangkap -Mengadakan kerja yang dirugikan belajar(sekolah)
yang diperbolehkan bakti di sekitar tanpa dipungut
-Jika melanggar dapat wilayah pesisir.
-Memberikan denda biaya
dikenakan sanksi atau
denda. guna untuk -Membuat
-Saling bekerja
memberikan efek IPAL(Instalasi
jera terhadap pelaku Pembungan Air sama dalam segi
Limbah) pembangunan
Kebijakan pedoman
pelaksanaan kebijakan Kebijakan pembangunan kelautan harus bersifat
pembangunan pesisir “Constraint-based development” dengan pengertian
dan laut bahwa setiap kegiatan pembangunan di wilayah pesisir,
harus memenuhi segenap kriteria pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Apakah Penting..?
Visi
1 2 3 4
Sumberdaya Manusia
Keuangan
Kendala Yang
Kesatuan pendanaan dinilai sangat penting, karena banyak
Dihadapi
proyek yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya pesisir
bersumber dari dana yang berbeda-beda. Setiap daerah harus
menyadari bahwa pembangunan kelautan tidak lagi menjadi
semata-mata tanggung jawab sektor terkait. Penentuan skala
prioritas, bentuk dan jangka waktu penanganan masalah
merupakan satu cara untuk mengefektifkan pendanaan yang
ada.
Partisipasi Masyarakat
Pendekatan pembangunan selama ini yang bersifat masif dan seragam tidak membawa
dampak positif bagi masyarakat, karena umumnya desain pembangunan dibuat berdasarkan
aspirasi kelompok dominan (mainstream) dalam kekuasaan, modal, dan akses terhadap
birokrasi. Sebagai satu kesatuan sosial, Masyarakat khususnya untuk masyarakat adat yang
berada di kawasan pesisir dan laut, seringkali tidak terwakili aspirasinya dalam proses
pembangunan atau mendapatkan keuntungan dari proses itu. Padahal mereka harus diberi
keleluasaan untuk melindungi dirinya dan budayanya serta menolak perubahan yang
berdampak negatif bagi penghidupannya.