Anda di halaman 1dari 29

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Pengkajian : selasa,29/september 2021

IDENTITAS KLIEN

Inisial Klien : Tn.F


Umur : 22 tahun
Agama : Islam
No. MR :-
TanggalPengkajian : 29 september 2021
Informan : Klien
Alamat Lengkap : Kab. Lima puluh kota,Batusangkar

I. ALASAN MASUK
Klien mengatakan bahwa klien merasakan ada suara suara yang mengganggu dan
meminta klien untuk marah-marah ke orang lain,klien suka ngomong kasar,bahkan
pernah menampar ayah sendiri,sering melihat bayangan dan sering keluar rumah.

FAKTOR PREDISPOSISI
a. Gangguan Jiwa Dimasa Lalu
pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu,sejah 3 tahun yang lalu
b. PengobatanSebelumnya
Sebelumnya klien dibawa keluarga ke RSJ Hb Sanin padang 3 tahun yang lalu dan
dirawat selama sebulan. Saat ini klien dirawat di RSJ Hb sanin padang.

c. Trauma
 Aniaya Fisik
Klien mengatakan pernah diaaniaya fisik oleh abang sepupunya sendiri.

 Aniaya Seksual
Klien mengatakan tidak ada riwayat seksual
 Penolakan
Klien mengatakan tidak ada riwayat penolakan

 Kekerasan dalam Keluarga


Klien mengatakan ada riwayat kekerasan dalam keluarga
 Tindakan Kriminal
Keluarga mengatakan tidak pernah terlibat tindakan kriminal , baik sebagai
pelaku, korban, maupun saksi.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

d. Anggota Keluarga yang Mengalami gangguan Jiwa


Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita atau mengalami
keluhan yang sama dengan klien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
e. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Klien pernah mengalami tindakan kekerasan yang pernah dilakukakn oleh abang
sepupunya sendiri,klien mengatakan dirinya terluka saat dilakukan tindakan tersebut
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
II. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
: N : 82x/i
: S : 36,5oC
: RR : 20x/i
Ukuran : TB : 152cm BB : 52 kg
Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik/sakit pada tubuhnya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
III.PSIKOSOSIAL
Genogram

KETERANGAN

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Klien

Klien menrupakan anak pertama dari 2 orang bersaudara,dari kecil dirawat oleh ibunya
dan tinggal dengan orang tua ,pasien serumah bersama ibunya & ayahnya,komuikasi yang
dilakukan verbal dan pengambilan keputusan adalah ayah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

a. KonsepDiri
 Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya. Klien mengatakan
menyenangi dirinya karena klien merasa ganteng, ramah dan mudah untuk
bersosialisasi dengan yang lain.
 Identitas Diri
 Klien mengatakan bahwa ia seorang laki laki dan menyukai dirinya sebagai laki
laki. Klien memiliki identitas diri yang tepat. Klien merupakan anak pertama dari
2 bersaudara.
 Peran Diri
pasien mengatakan masi ada support dari keluarganya.
 Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa ia normal dan tidak mengalami gangguan jiwa.

 Harga Diri
Klien merasa dirinya adalah laki laki yang ceria dan periang, dan suka
bersosialisasi.
Masalah eperawatan: Tidak ada

b. Hubungan Sosial
 Orang yang Terdekat
Klien mengatakan orang yang paling berarti di hidupnya adalah dirinya dan
keluarganya.
 Peranserta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia sering berbaur dengan masyarakat disekitar
rumahnya.
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain/tingkat keterlibatan klien
Klien mengatakan memiliki hubungan yang baik-baik saja dengan orang di
lingkungan rumahnya, tidak ada batasan dari keluarga untuk berhubungan dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

c. Spiritual
 Nila idan Keyakinan
Klien beragama islam akan tetapi klien melaksanakan sholat ketika ingin saja
namun klien selalu yakin bahwa Allah SWT itu ada.
 Kegiatan Ibadah
klien mengatakan klien tidak begitu rajin beribadah dan kadang sholatnya bolong-
bolong
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

IV. STATUS MENTAL


a. Penampilan
Klien terlihat kurang rapi, berpakaian dengan baik, dan kurang menjaga kebersihan
diri.
Masalah Keperawatan : deficit perawatan diri
b. Pembicaraan
Klien ketika berbicara cukup jelas dengan nada lembut/lambat. Klien mau memulai
pembicaraan. Dan saat orang lain mengajaknya berbicara, klien mampu merespon
dengan baik.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
c. Aktivitas Motorik
Klien tampak tenang, mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri seperti
mandi, keramas, memotong kuku, berdandan, makan dan BAB.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan kesal dan marah-marah ketika pendapat dia tidak didengar.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
e. Afek
Keluarga mengatakan klien tampak labil dan emosinya cepat berubah-berubah.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

f. Interaksi Selama Wawancara


Klien kooperatif. Klien bisa diajak berinteraksi dan pasien focus saat diajak
berkomunikasi. namun saat berbicara terkadang mengalihkan pandangan ke orang
lain. Klien selalu mempertahankan pendapatnya dan menurutnya apa yang
disampaikannya itu benar.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
g. Persepsi
Di rumah, klien mengatakan terkadang mendengar suara bisikan untuk melakukan
sesuatu seperti berjalan – jalan dan marah- marah.
: Halusinasi pendengaran
h. Proses Pikir
Proses pemikiran klien saat berinterksi berbicara berbelit-belit namun sampai pada
tujuannya. Klien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan sebagaimana
seharusnya.
MasalahKeperawatan : Gangguan Proses Pikir
i. Isi Pikir
Klien tidak mengalami gangguan dalam isi pikir
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
j. Tingkat Kesadaran
Saat dilakukan pengkajian, klien tampak sadar dan mengerti dengan pertanyaan yang
diajukan, klien dapat menjawab pertanyaan. Klien tau namanya, umur, dan tanggal
lahirnya.Saat ditanya tentang waktu, klien tau mengenai hari dan bulan saat ini.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
k. Memori
Klien tidak memiliki gangguan dalampengingatannya dan juga keluarga klien
mengatakan bahwa klien mengingat apa apa saja yang telah di ajarkan atau di
bicarakan. Klienmasih ingat siapa namaayah dan ibunya serta orang yang pernah klien
kenali.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Klien kurang mampu fokus atau berkonsentrasi saat bertanya dapat dijawab. Klien
dapat menghitung seperti tambah, kurang, kali, dan bagi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
m. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian. Klien mampu membuat
keputusan yang sederhana secara mandiri, seperti disuruh memilih mencuci tangan
dulu atau makan dulu, klien mengatakan bahwa seharusnya cuci tangan lebih dahulu
baru makan, agar tidak terkena penyakit karena kuman di tangan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
n. Daya Tilik Diri
Klien mengetahui dirinya sakit dan juga rutin meminum obat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
V. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Klien mampu makan tanpa bantuan. Klien mengatakan bahwa ia makan 3 kali sehari
dengan variasi makanan. Klien mengatakan tidak ada pantangan ketika makan. Klien
bisa mandiri dalam menyiapkan dan membersihkan alat-alat makan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. BAB / BAK
Klien mengatakan mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri dengan
meggunakan toilet sebagai tempat toileting dan mampu membersihkan toilet setelah
menggunakannya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Mandi
Klien mampu mandi sendiri. Klien mengatakan mandi 1 kali sehari, yaitu pagi dan
sore. Klien mencuci rambutnya 1 kali dalam 3 hari serta klien menggosok gigi 1 kali
sehari.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
d. Berpakaian / Berhias
Klien tampak kurang rapi dalam berpakaian. Klien memakai pakaian yang sesuai
dengan benar.klien jarang mengganti pakaian
Masalah Keperawatan Defisit Perawatan Diri
e. Istirahatdan Tidur
Klien mengatakan tidur 7-8 jam sehari, tidak ada gangguan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
f. Penggunaan Obat
Klien rutin minnum obat dan control sekali sebulan ke RSJ dan mendapatkan obat
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
g. Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga mengatakan jika sakit seperti demam klien mengontrol kesehatan ke
puskesmas atau rumah sakit yang dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
h. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien bekerja dengan kakaknya membantu mengebala sapid an membatu
mengerjakan pekerjaan rumah kakak iparnya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
i. Kegiatan / Aktivitas di Luar Rumah
Klien mengatakan senang berada di lingkungan diluar lingkungan rumah. Biasanya
klien pergi berbelanja ke warung untuk kebutuhan sehari-hari. Biasanya klien ke
warung untuk memberli cemilan cemilan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

VI. MEKANISME KOPING


a. Koping Adaptif
Klien terkadang merespon pembicaraan lawan bicara dengan baik, klien mau diajak
berbicara.
b. Koping Maladaptif
Klien mengatakan jika klien mempunyai masalah klien hanya diam dan tidak
bercerita dengan keluarganya
Masalah Keperawatan : Tidak ada maslaah keperawatan

VII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tinggal dengan keluarganya . Klien merasa senang tinggal bersama
keluarga dan hidup di lingkungan tempat tinggalnya. Klien mengatakan mendapatkan
dukungan dari keluarganya dan orang-orang disekitarnya.
b. Masalah dengan lingkungan
Keluarga mengatakan tidak ada yang mencemooh ataupun membully klien
dikarenakan keadaannya ini.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien tamat SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya yaitu
kuliah di karenakan keadaannya ini.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien bekerja membantu kakak iparnya
e. Masalah dengan perumahan
Klien tinggal bersama keluarga dan tidak memiliki masalah dengan perumahan.
f. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan dirinya berasal dari keluarga yang kurang mampu.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan.
Keluarga mengatakan jarak pelayanan kesehatan tidak jauh dari rumah.

VIII. PENGETAHUAN
Klien mengatakan dirinya ada merasakan sakit dank lien mengatakan pernah berobat ke
rumah sakit dan mengkonsumsi obat-obatan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

IX. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Halusinasi Pendengaran dan resiko perilaku kekerasan
Terapik Medik :Klien mengkonsumsi obat obatan saat ini

X. ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS : Halusinasi
 Klien mengatakan kadang mendengar suara
bisikan untuk melakukan sesuatu seperti berjalan
dan marah marah
 Keluarga mengatakan klien berteriak-teriak
ketika medengar-mendengar suara-suara yang
aneh
 Keluarga klien mengatakan bahwa klien kadang
ketawa dan berbicara sendiri.
DO :
 Kontak mata saat interaksi kadang hilang
 Klien berbicara berbelit-belit namun sampai pada
tujuannya
 Klien kadang nampak bicara sendiri tanpa suara
 Klien men dapat terapik Medik :
a) Risperidon 2x2 mg (untuk memperbaiki
keseimbangan otak)
b) Haloperidol 2x3/4 ( untuk mengatasi gejala
skizofrenia)
c) Lorazepam 1x1 ( untuk mengatasi gangguan
kecemasan)
d) Fluoxetine Hcl 1x1/2 ( untuk mengatasi
depresi,serangan panic, gangguan obsesi
kompulsif)
DS : Resiko Perilaku Kekerasan
 Keluraga mengatakan kadang kadang klien suka
marah-marah ketika mendengar suara-suara yang
menyruhnya untuk marah-marah
 Klien mengatakan sering mendengar suara-surara
yang meminta klien untuk marah-marah dan
berteriak-teriak
 Keluarga mengatakan klien tampak labil dan
emosinya cepat berubah-berubah.
 Keluarga klien mengatakan ketika klien marah
akan merusak barang barang yang ada di
dekatnya
DO :
 Klien tampak cukup kooperatif, namun saat
berbicara terkadang mengalihkan pandangan ke
orang lain
 Klien nampak kadang berbicara dengan nada
yang sedikit keras

XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a. Resiko Perilaku Kekerasan
b. Halusinasi
c. Harga diri rendah
d. Isolasi sosial
e. Regimen terapeutik tidak efektif
f. Ketidakefektifan koping individu
g. Gangguan Proses Pikir
XII. POHON MASALAH

Dampak Resiko perilaku kekerasan

Core Problem Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

Causa Isolasi Sosial

Harga Diri rendah

Ketidakefektifan Koping Individu

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Isolasai Sosial
4. Harga diri rendah
5. Ketidakefektifan Koping Individu
Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan KH Intervensi Rasional


1 Halusinasi Tujuan yang akan Setelah pertemuan klien 1. Identifikasi halusinasi: isi, Mengidentifikasi fase halusinasi
dicapai: mampu: frekuensi, waktu terjadi, membantu perawat dalam
1. Klien dapat 1. Mengenal masalah situasi pencetus, perasaan, memgidentifikasi pemberian strategi
membina hubungan 2. Mengontrol halusinasi pelaksanaan yang akan diberikan
respon
saling percaya dengan menghardik
2. Klien dapat halusinasi. 2. Jelaskan cara mengontrol
mengenal halusinasi: hardik, obat,
halusinasinya bercakap-cakap, melakukan
3. Klien dapat kegiatan
mengontrol 3. Latih cara mengontrol
halusinasinya halusinasi dg menghardik
dengan menghardik
4. Masukan pada jadwal
4. Klien dapat
mengontrol kegiatan untuk latihan
halusinasinya menghardik
dengan mengetahui
6 benar obat dan Setelah pertemuan klien 1. Evaluasi kegiatan Minum obat dengan teratur dapat
manfaatnya mampu: menghardik. Beri pujian mengurangi gejala dari halusinasi
5. Klien dapat 1. Menyebutkan kegiatan 2. Latih cara mengontrol klien dan juga dengan mengetahui 6
mengontrol yang sudah dilakukan benar dan manfaat dari minum obat
halusinasi dengan obat
halusinasi dengan 2. Mengontrol halusinasi membantu klien untuk termotivasi
dengan mengetahui 6 (jelaskan 6 benar: jenis, dalam mengkonsumsi obatnya.
bercakap-cakap
1. Klien dapat benar obat dan guna, dosis, frekuensi, cara,
mengontrol manfaatnya serta kontinuitas minum obat)
halusinasinya dengan minum obat secara Masukkan pada jadwal
mengerjakan teratur. kegiatan untuk latihan
kegiatan sesuai menghardik dan minum obat
jadwal. Setelah pertemuan klien 1. Evaluasi kegiatan latihan Bercakap-cakap dengan orang lain
mampu: menghardik & obat. Beri dapat mengurangi adanya gejala
1. Menyebutkan kegiatan pujian halusinasi pada klien.
yang sudah dilakukan 2. Latih cara mengontrol
2. Mengontrol halusinasi halusinasi dg bercakap-
dengan bercakap-cakap
cakap saat terjadi halusinasi
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat
dan bercakap-cakap

Setelah pertemuan klien 1. Evaluasi kegiatan latihan Melakukan kegiatan harian


mampu: menghardik & obat & terjadwal dapat mengurangi gejala
1. Menyebutkan kegiatan bercakap-cakap. Beri pujian halusinasi karena klien sudah
yang sudah dilakukan memiliki pengalih dari penyebab
2. Latih cara mengontrol
2. Mengontrol halusinasi halusinasinya
dengan melakukan halusinasi dg melakukan
kegiatan terjadwal kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan
harian

No Diagnosa Tujuan KH Intervensi Rasional


2 RESIKO Pasien mampu : Setelah …..pertemuan pasien: SP 1 p (tgl :…pertemuan: ....)  Langkah awal untuk interaksi
PERILAK Pasien dapat  Dapat menyebutkan 1. Bina hubungan saling percaya selanjutnya dengan harapan pasien
U 2. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, dengan tindakan : percaya dan terbuka dalam
KEKERA penyebab perilaku jenis perilaku kekerasan yang  Mengucap salam terapeutik mengungkapkan permasalahanny
SAN kekerasan, tanda- biasa dilakukan dan akibat  Berjabat tangan adengan rasa aman.
tanda perilaku perilaku kekerasan  Menjelaskan tujuan  Memberikan pemahaman ttg
kekerasan, jenis  Dapat menyebutkan cara interaksi perilaku kekerasan pada pasien
perilaku kekerasan mencegah dan mengontrol  Membuat kontrak topik, sehingga memungkinkan pasien
yang pernah perilaku kekerasan dan dapat waktu, dan tempat setiap untuk menghindari penyebab rasa
dilakukannya, akibat mencegah perilaku kekerasan kali bertemu marah
dari perilaku secara fisik  Menilai pengetahuan pasien ttg
kekerasan yang 2. Identifikasi efek perilaku agresif terhadap diri
dilakukannya.  Penyebab marah, tanda dan sendiri dan orang lain
3. Pasien dapat gejala yang dirasakan  Memberi gambaran pada pasien
menyebutkan cara  Perilaku kekerasan yang cara menyalurkan marah secara
mencegah/mengontro dilakukan dan akibatnya konstruktif dengan nafas dalam
l perilaku  Serta cara mengontrol mampu mengurangi ketegangan tot
kekerasannya secara fisik yaitu Tarik saat marah sehingga dapat
4. Pasien dapat nafas dalam atau pukul menurun kan energi emosi dan
mencegah/mengontro bantal pukul bantal dapat menyaluran
l perilakuke 3. Masukkan kedalam jadwal energi secara positif tanpa
kerasannya secara pasien mencederai diri sendiri dan orang
fisik, verbal, spiritual lain
dan dengan terapi  Membantu menetapkan kegiatan
psikofarmatika. yang memungkinkan terselesaikan
dengan baik dan dapat dilakukan
secara teratur
Setelah …..pertemuan pasien: SP 2 p (tgl :…pertemuan: ....)
 Mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan yang lalu  Menilai kemajuan perkembangan
kegiatan yang (SP 1) beri pujian pasien
sudahdilakukan 2. Latih dan ajarkan pasien  Melatih pasien minum obat teratur
 Mampu memperagakan cara minum obat secara teratus memberi pemahaman pentingnya
mengontrol perilaku dengan prinsip 6 benar (jenis, minum obat dan memotivasi rasa
kekerasan secara patuh guna, dosis, frekuensi, cara pasien untuk mandiri dan
minum obat dan kontinuitas minum obat). menyadari kebutuhannya akan
Jelaskan manfaat/keuntungan pengobatan yang optimal
minum obat dan kerugian  Membantu menetapkan kegiatan
tidak minum obat yang memungkinkan terselesaikan
3. Susun jadwal minum obat dengan baik dan dapat dilakukan
secara teratur dan masukan secara teratur
dalam jadwal harian pasien

Setelah …..pertemuan pasien: SP 3 p (tgl :…pertemuan: ....)  Menilai kemajuan perkembangan


 Mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan yang lalu pasien
kegiatan yang sudah (SP 1& 2) beri pujian  Dengan mengungkapkan marah
dilakukan 2. Latihan mengungkapkan rasa secara verbal, pasien mampu
 Mampu memperagakan cara marah secara verbal : mengungkapkan marah secara
mengontrol perilaku  Menolak dengan baik asertif sehingga orang lain lebih
kekerasan secara verbal  Meminta dengan baik memahami keinginan/maksud
 Mengungkapkan perasaan pasien maupun perasaan emosi
dengan baik sedang dialaminya
3. Susun jadwal Latihan  Membantu menetapkan kegiatan
mengungkapkan marah yang memungkinkan terselesaikan
secara verbal dan masukan dengan baik dan dapat dilakukan
dalam jadwal harian pasien secarat eratur
Setelah …..pertemuan pasien: SP 4 p (tgl :…pertemuan: ....)  Menilai kemajuan perkembangan
 Mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan yang lalu pasien
kegiatan yang sudah (SP 1, 2 & 3) beri pujian  Mengontrol PK dg cara spiritual dg
dilakukan 2. Latih mengontrol PK dengan berdo’a, berdzikir, wudhu dan
 Mampu memperagakan cara cara spiritual (shalat, berdoa, shalat dapat menurunkan
mengontrol perilaku dzikir dan wudhu) ketegangan fisik dan psikologis
kekerasan secara spiritual  Membantu menetapkan kegiatan
3. Susun jadwal Latihan shalat/ yang memungkinkan terselesaikan
berdo’a dan masukan dalam dengan baik dan dapat dilakukan
jadwal harian pasien secara teratur
CATATAN PERKEMBANGAN TN.F

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi Nama dan


Tanggal Keperawatan TTD

Selasa / 3 Gangguan Persepsi SP 1 Halusinasi S: Metri Yenti


Agustus Sensori : Halusinasi 1. Membina hubungan saling percaya - Klien mengatakan paham setelah
2021 Pendengaran dengan klien dilakukan kegiatan menghardik tadi
2. Melakukan pengkajian dan - Klien mengatakan sudah tau cara
membantu klien menyadari masalah menghardik
halusinasinya - Klien mengatakan terkadang masih
3. Melatih klien mengontrol mendengar suara bisikan-bisikan
halusinasinya : menghardik O:
4. Membantu memasukan ke dalam - Klien masih tampak senyum-senyum
jawal harian sendiri, tatapan mata tidak fokus tetapi
sudah lebih berkurang setelah latihan
cara menghardik
- Klien tampak sudah paham dan bisa
memperagakannya cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik
A:
SP I latihan mengontrol halusinasi
dengan menghardik sudah mandiri
P:
- Optimalkan latihan menghardik sesuai
jadwal
- Lanjutkan latihan SP II : Minum obat
pada Rabu / 4 Agustus 2021

Resiko Perilaku Metri Yenti


Kekerasan SP 1 RPK
1. Mengidentifikasi perilaku kekerasan S:
2. Melatih klien mengontrol perilaku - Klien mengatakan sudah paham cara
kekerasan dengan latihan fisik : melakukan nafas dalam dan pukul
tarik nafas dalam dan pukul bantal bantal atau kasur
atau kasur - Klien mengatakan merasa lega setelah
3. Membantu memasukan ke dalam melakukan tarik nafas dalam dan
jadwal harian pukul bantal atau kasur
- Klien mengatakan merasa marah
ketika tidak dapat rokok
O:
- Suara saat berbicara masih cukup
tinggi, emosi cukup labil
- Klien tampak sudah paham dan bisa
memperagakan tarik napas dalam dan
pukul bantal atau kasur
A:
SP I latihan mengontrol resiko
perilaku kekerasan tarik nafas dalam
dan pukul bantal atau kasur sudah
mandiri
P:
- Optimalkan latihan nafas dalam dan
pukul bantal atau kasur sesuai jadwal
Lanjut latihan SP II : Minum
obat,rabu/ 4 Agustus 2021

Rabu/ 4
Agustus Gangguan Persepsi SP 2 Halusinasi S: Metri Yenti
2021 Sensori : Halusinasi 1. Melakukan pengkajian, - Klien mengatakan sudah paham cara
evaluasi dan validasi kegiatan minum obat
sebelumnya - Klien mengatakan terkadang masih
2. Melatih klien mengontrol mendengar suara bisikan-bisikan saat
halusinasinya : minum obat marah/kesal
dengan 6 benar O:
3. Membantu memasukan ke - Klien masih tampak senyum-senyum
dalam jawal harian sendiri, namun tatapan mata cukup
fokus
- Klien tampak sudah paham dan bisa
memperagakannya cara mengontrol
halusinasi dengan minum obat
A:
Latihan SP II mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat sudah
mandiri
P:
- Optimalkan latihan minum obat sesuai
jadwal
- Lanjut latihan SP III : Bercakap-cakap
pada Kamis / 5 Agustus 2021

Resiko Perilaku
SP 2 RPK
Kekerasan Metri Yenti
1. Mengevaluasi / validasi kegiatan S:
sebelumnya - Klien mengatakan sudah paham cara

2. Melatih klien mengontrol perilaku minum obat


kekerasan dengan cara minum obat - Klien mengatakan masih merasa
dengan 6 benar emosi ketika tidak dapat uang untuk
3. Membantu memasukan ke dalam membeli rokok.
jadwal harian O:
- Suara saat berbicara cukup tinggi,
emosi labil, gelisah sudah lebih
terkontrol.
- Klien tampak sudah paham dan bisa
memperagakan cara mengontrol resiko
perilaku kekerasan dengan minum
obat
A:
Latihan SP II mengontrol resiko
perilaku kekerasan dengan cara
minum obat sudah mandiri
P:
- Optimalkan latihan minum obat sesuai
jadwal
- Lanjut latihan SP III : secara verbal
mengungkapkan, menolak, dan
meminta dengan benar pada kamis/ 5
Agustus 2021

Kamis/ 5 S:
Agustus Gangguan Persepsi SP 3 Halusinasi - Klien mengatakan sudah paham Metri Yenti
2021 Sensori : Halusinasi 1. Melakukan pengkajian, evaluasi dan dengan latihan bercakap-cakap yang
validasi kegiatan sebelumnya diajarkan
2. Melatih klien mengontrol - Klien mengatakan masih mendengar
halusinasinya : bercakap-cakap suara bisikan-bisikan di waktu tertentu
3. Membantu memasukan ke dalam O:
jawal harian - Klien tampak tidak gelisah, terkadang
tidak nyambung saat bicara, mata
tidak fokus terkadang saat sendiri
tetapi sudah lebih terkontrol.
- Klien tampak mampu menyampaikan
halusinasinya dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
A:
- Latihan SP III mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap sudah mandiri
P:
- Optimalkan latihan bercakap-cakap
sesuai jadwal
-
Lanjut latihan SP IV : melatih
kegiatan terjadwal melipat baju,
Jumat/ 6 Agustus 2021

Resiko Perilaku
Kekerasan SP 3 RPK Metri Yenti
S:
- Klien mengatakan sudah paham 3 cara
1. Mengevaluasi kegiatan latihan
yaitu mengungkapkan, meminta,
fisik1,2 & obat dan memberikan
menolak dengan benar)
pujian - Klien mengatakan kadang-kadang
2. Melatih cara mengontrol PK secara merasa emosi bila lupa minum obat.
verbal (3 cara, yaitu: O:
mengungkapkan, meminta, menolak - Suara saat berbicara sudah tidak tinggi
dengan benar) lagi, emosi labil, gelisah sudah lebih
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan terkontrol.
untuk latihan fisik, minum obat dan - Klien tampak sudah paham dan bisa
verbal memperagakan 3 cara yaitu
mengungkapkan, meminta, menolak
dengan benar)
A:

- Latihan SP III mengontrol resiko


perilaku kekerasan dengan 3 cara
yaitu: mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar) sudah
mandiri
P:
- Optimalkan latihan 3 cara yaitu:
mengungkapkan, meminta, menolak
dengan benar) sesuai jadwal
- Lanjut latihan SP IV : cara mengontrol
spiritual pada Jumat / 6 Agustus 2021

Jumat/ 6
Agustus Gangguan Persepsi SP 4 Halusinasi S: Metri Yenti
2021 Sensori : Halusinasi 1. Mengevaluasi kegiatan latihan - Klien mengatakan sudah paham
Pendengaran menghardik & obat & bercakap- dengan kegiatan harian melipat
Waham cakap. Beri pujian baju/jemuran yang diajarkan
2. Melatih cara mengontrol halusinasi - Klen mengatakan terkadang masih
dg melakukan kegiatan harian yaitu mendengar suara bisikan-bisikan di
melipat baju/jemuran waktu tertentu
3. Membantu memasukkan pada O:
jadwal kegiatan untuk latihan - Klien nampak tenang, terkadang tidak
menghardik, minum obat, bercakap- nyambung saat bicara, mata tidak
cakap dan kegiatan harian fokus sudah lebih berkurang dan
jarang terjadi.
- Klien tampak paham dengan SP yang
diajarkan
A:
Latihan SP IV mengontrol halusinasi
dengan kegiatan harian melipat
baju/jemuran
P:
- Optimalkan latihan melipat
baju/jemuran sesuai jadwal
- Intervensi dihentikan, kontrak klien
Resiko Perilaku sudah berakhir Metri Yenti
Kekerasan SP 4 P:
1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik S:
1,2 & obat & verbal dan - Klien mengatakan sudah paham cara
memberikan pujian menyiram tanaman.
2. Menggali pengetahuan klien tentang - Klien mengatakan sudah mulai merasa
ibadah yang bisa dikerjakan oleh bisa melakukan kegiatan dengan baik.
klien. O:
3. Melatih cara mengontrol spiritual - Klien tampak sudah paham dan bisa
dengan 2 kegiatan yaitu sholat dan memperagakan cara menyiram
berdoa. tanaman.
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan - Klien tampak mulai percaya diri..
untuk latihan fisik, minum obat,
verbal dan spiritual A:
Latihan SP IV mengontrol harga diri
rendah dengan cara menyiram
tanaman sudah mandiri
P:
- Optimalkan latihan menyiram
tanaman.
- Intervensi dihentikan, kontrak klien
sudah berakhir
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 2003. Pemberdayaan Klien dan Keluarga Dalam Perawatan Klien Skizofrenia

Dengan Perilaku Kekerasan di RSJP Bogor. Disertasi. Jakarta.

Keliat & Sinaga. 1991. Asuhan Keperawatan Pada Klien Marah. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih. 2004. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto.

Stuart, G.W & Laraia, M.T. 2005. Principles and Practise of Psychiatric Nursing (7 Th

Edition). St Louis: Mosby.

Stuart, G.W. 2012. Principles and Practise of Psychiatric Nursing (8 Th Edition). St Louis:

Mosby.
Triantoro, S & Saputra. 2009. Mnajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai