Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Informasi ” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
A...Latar Belakang............................................................................................................4
C...Tujuan Masalah..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
A... Kesimpulan.........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.
Masyarakat informasi, kata Kennichi Kohyama, ditandai dengan munculnya
revolusi informasi dan fenomena informasi lainnya. Sistem informasi dalam Islam
menjadi suatu yang menarik untuk dikaji, dalam kajian keislaman hal ini merupakan
sesuatu yang baru, karena terdapatnya persentuhan antara ilmu-ilmu Islam dengan
ilmu-ilmu sosial, yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap hubungan antar
komponen dalam Islam sendiri.
Dalam kaitannya dengan Islam, istilah sistem Informasi mungkin akan lebih
mengarah kepada pembicaraan pers Islam. Pers Islam dalam pertumbuhan dan
perkembangannya dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu pers Islam yang
menampilkan Islam sebagai rubrik, dan pers Islam yang menonjolkan Islam sebagai
nafas, semangat, dan komitmen. Pers Islam yang menampilkan Islam sebagai rubrik,
biasanya dimaksudkan sebagai sarana dakwah. Karena pers Islam yang seperti ini
biasanya diterbitkan oleh lembaga-lembaga Islam, seperti ormas, yayasan, dan
lembaga pendidikan Islam. Sedangkan pers Islam yang menampilkan Islam sebagai
nafas, semangat, dan komitmen dikelola oleh orang-orang yang memiliki
kepedulian dan komitmen terhadap kepentingan Islam.1
A. Rumusan Masalah
1
Faiz muhammad. 2017. http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sistem-informasi-
dalam-islam.html diakses pada tanggal 6 juni 2017
B. Tujuan Makalah
2
Faiz muhammad. 2017. http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sistem-informasi-
dalam-islam.html diakses pada tanggal 6 juni 2017
Dalam perspektif Islam ada tiga sumber informasi yang selalu digunakan
atau dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya Pertama, Wahyu (al Qur’an dan al-
Hadits) atau lazim disebut sebagai Foundamental of Information. Inilah salah satu
karakter khusus tentang kajian informasi dalam Islam; Kedua, Manusia. Manusia
sebagai sumber informasi terbagai pada dua aspek. Aspek pertama adalah ide atau
gagasan. Ide dan gagasan dari manusia dapat diolah menjadi informasi. Aspek
kedua adalah pendapat atau opini juga dapat di olah menjadi informasi, yang
menghasilkan scientific information; Ketiga, peristiwa atau realitas yang
mensejarah. Peristiwa adalah kejadian yang telah diceritakan atau diberitakan dalam
kehidupan sosial, dan hal tersebut dapat diolah atau diproduksi menjadi informasi.
Ketiga sumber tersebut tersusun dalam satu sistem yang saling terkait dalam
membentuk dan menghasilkan suatu informasi.
Sedangkan kompononen dalam sistem informasi Islam adalah, Islam dan
Informasi, Umat Islam (sebagai pengguna, dan pengelola Informasi), Media Massa
(sebagai alat/media), Produksi Informasi (sebagai hasil), dan Lembaga penyebaran
informasi – Lembaga keagamaan, pustaka, tokoh masyarakat dan keluarga –
(sebagai sarana) dan Tujuan. Komponen atau unsur-unsur tersebut senantiasa
bergerak, kontinyu dan selalu dinamis dalam menciptakan suatu kondisi nyata
sesuai dengan yang diharapkan.
Perkembangan selanjutnya yang turut mempengaruhi sistem informasi di
atas adalah salah satu unsurnya yang sangat urgen yakni pers itu sendiri. Di mana
pers sebagai lembaga kemasyarakatan – subsistem dari sistem kemasyarakatan –
akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. – subsistem lainnya – Oleh
karena itu, dalam perjalanan sejarah Islam peranan pers Islam sangat menentukan
terhadap proses pencapaian tujuan yang diharapkan. 3
3
Faiz, muhammad, 2017. Makalah Sistem Informasi Dalam Islam,
http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-sistem-informasi-dalam-islam.html,
Diakses pada tanggal 6 juni 2017
B. Sistem Informasi
4
Fikri, muhammad hamzah, 2021. Pengertian Sistem Informasi dan Contoh Komponen Sisfo.
https://zonapengertian.com/pengertian-sistem-informasi/, Diakses pada tanggal 10 januari 2021
Rada. 2021. Pengertian Sistem Informasi. https://dosenpintar.com/pengertian-sistem-informasi/. Diakses
pada tanggal 12 desember 2021
c. Menurut O’Brien
C. Kualitas Informasi
Dengan kata lain, untuk mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas
atau tidak, kita dapat mengujinya dengan empat dimensi tersebut, yaitu : relevansi
informasi, akurasi informasi, ketepatan waktu dan kelengkapan informasi.
5
Zakiyudin, ais. 2020. Kualitas dan Nilai Informasi https:// aiszaki.com/ 2020/08/20/ kualitas-dan-nilai-
informasi/, Diakses pada tanggal 20 Agustus 2020
2. Akurasi. Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya.
Dengan demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa
informasi tersebut. Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama
informasi tersebut, maka ini akan berbahaya karena tidak ada yang
bertanggung jawab sehubungan dengan akibat yang ditimbulkan oleh adanya
informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolok ukur
ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.
3. Ketepatan waktu. informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan
sebelum situasi yang genting atau hilangnya peluang yang ada. Informasi
yang datang setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai.
Ketepatan waktu juga amat penting artinya bagi datangnya informasi yang
dibutuhkan oleh keadaan tertentu. Semakin up to date suatu informasi yang
ada, maka akan semakin berguna informasi tersebut. Sebaliknya, semakin
kadaluarsa suatu informasi, maka akan semakin tidak ada artinya.
4. Kelengkapan. Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Pengguna
hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi
dikatakan lengkap apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan
mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.
D. Nilai Informasi
6
Millanaviza. 2016. Nilai Informasi. https://millanaviza.wordpress.com/2016/08/24/nilai-informasi/ Diakses
pada tanggal 24 agustus 2016
Pengertian nilai informasi menurut Priyanto (2013:1), bisa diartikan sebagai
data dengan arti atau makna atau informasi yang memiliki arti penting dan manfaat
yang relatif untuk membuat suatu keputusan untuk melakukan tindakan selanjutnya.
Bagian terpenting dalam nilai informasi adalah saat seseorang menerima informasi,
dia dapat membuat keputusan dari informasi yang diterima. Apabila dia tidak
membuat kep0utusan, maka informasi tersebut tidak relevan untuk melakukan
tidakan selanjutnya.
Menurut Jogiyanto (2005:31), nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi secara
nyata memiliki karakteristik khusus terhadap tingkat ukuran, kebutuhan, dinamika,
kemanfaatan dan keterpakaian informasi itu sendiri. Tetapi nilai tersebut tidak dapat
diukur secara nyata.
Informasi akan memiliki nilai yang tinggi apabila ia memiliki manfaat bagi
penggunanya, sebaliknya apabila informasi tidak memiliki manfaat, ia tidak
mempunyai nilai.
Setiap informasi akan memiliki arti penting yang berbeda tergantung siapa
yang memerlukan informasi tersebut. Sebagai contoh, angka pertumbuhan ekonomi
suatu Negara tentu akan dibutuhkan oleh para pelaku bisnis, pemimpin perusahaan,
pengamat ekonomi dan lain-lain yang membutuhkan informasi mengenai angka
pertumbuhan ekonomi tersebut. Akan tetapi, informasi tersebut tidak akan ada
artinya bagi tukang mie ayam, tukang ojek atau tukang warteg misalnya. 7
7
Millanaviza. 2016. Nilai Informasi. https://millanaviza.wordpress.com/2016/08/24/nilai-informasi/ Diakses
pada tanggal 24 agustus 2016
E. Siklus Informasi
8
Maryadi. 2013. Siklus Informasi. https://m4ryadi.wordpress.com/2013/05/15/siklus-informasi/ diakses pada
tanggal 15 mei 2013.
F. Arus informasi
9
Kamalia mega saidatul. 2016. Apa Itu Arus Informasi?, https://www. kompasiana .com /megakamalia/ apa-
itu-arus informasi_ 57118cbdaf7e6 1600559e611 dikases pada tanggal 16 april 2016.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fikri, muhammad hamzah, 2021. Pengertian Sistem Informasi dan Contoh Komponen
Sisfo. https://zonapengertian.com/pengertian-sistem-informasi/, Diakses pada tanggal
10 januari 2021
Zakiyudin, ais. 2020. Kualitas dan Nilai Informasi https:// aiszaki.com/ 2020/08/20/
kualitas-dan-nilai-informasi/, Diakses pada tanggal 20 Agustus 2020
Kamalia mega saidatul. 2016. Apa Itu Arus Informasi?, https://www. kompasiana .com
/megakamalia/ apa-itu-arus informasi_ 57118cbdaf7e6 1600559e611 dikases pada
tanggal 16 april 2016.