EKONOMI MIKRO
TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
N
GGGHGGHDIHFFGBGJJJGGDDINGHJJJHJ
DISUSUN OLEH:
1. LEONISIUS T. JALENG (20120021)
2. KORNELIA NELSI (20120020)
3. IGENASIUS I. DARMAN (20120018)
4. MARTA DIN (20120025)
1
KATA PENGANTAR
syukur kehadPuji irat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpah rahmat-nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam adminitrasi Pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami semogah makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini,kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang.Oleh karena itu kami harap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
DAFTAR ISI................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG........................................................
B.RUMUSAN MASLAH......................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A.TEORI PRODUKSI...........................................................
C.ELASTIS PRODUKSI.......................................................
KESIMPULAN..................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
4. Bagaimana pengertian Teori Biaya
5. Apa Kurva Biaya itu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antaratingkat produksi
yang akan dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang
dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu,
serta memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
B. Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi
pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap
kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor
produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti
mesin dan peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.Berarti dalam jangka panjang setiap faktor
produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan.Dalam jangka panjang perusahaan
dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat
satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh
input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang
biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain
mungkin satu tahun.
5
Jangka waktu produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1 Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun
input tetap tidak dapat disesuaikan, dan
2 Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variablemaupun tetap
yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau
periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi
B.1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa
banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total.
Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal. Apabila
tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi
tidak akan menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila
jumlah tenaga kerja yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan
hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat
ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Q = Quantity (Jumlah barang) f(L) = Labour (Tenaga Kerja)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu.Artinya, faktor produksi yang dapat
berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja.Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.
Jenis-jenis kurva produksi :
1 Kurva Produksi Total
2 Produksi Marginal dan
6
3 Produksi Rata-rata
Macam-macam produksi :
a. Produksi total
VC (Variabel Cost) adalah biaya yang berubah jika terjadi perubahan jumlah output yang
diproduksi.
b. Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja
c. Produksi rata-rata
Produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja
Q = f(L, C)
Q = Quantity f(L) = Labour f(C) = Capital/modal/sarana
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah
faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal.Perusahaan mempunyai dua alternative jika
berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya.Perusahaan dapat meningkatkan produksi
dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor
produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga
7
kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah
harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah
dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang
produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara
efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi
terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama
isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka
menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
Pengertian isoquant dan isoqost dalam teori produksi :
a. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor
produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva isoquant
bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan memberikan
perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin
(seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant tidak berupa garis lurus
vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam
jumlah tak hingga atau nol dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena
itu dalam kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam
jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Ciri-ciri isoquant :
1. Mempunyai kemiringan negatif
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
4. Isoquant cembung ke titik origin.
Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen
dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost
8
membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen.Semakin besar isoqost nya,
maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh.Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin
kecil hasilnya.
Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahansatu
unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain
dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kurva
isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh
kurva indifference sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka
input yang lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
B.2 Produksi Dalam Jangka Panjang
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10
tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi
bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
9
Ket :
AP (Average Product)
MP (Marginal Product)
Kaitan antara rasionalitas daerah produksi dengan elastisitas produksi adalah sebagai berikut :
a. Daerah dengan Elastisitas Produksi > 1 sampai Elastisitas Produksi =1 adalah irrational
region
b. Daerah dengan Elastisitas Produksi = 1 sampai Elastisitas Produksi = 1 adalah daerah rational
region
c. Daerah dengan elastisitas Produksi = 0 sampai Elastisitas Produksi < 0 adalah
daerah irrational region
Perumusan diatas digunakan untuk menetukan daerah rasional maupun irrational dalam
berproduksi terutama bila kita melihat data dalam bentuk tabel. Tanpa membuat kurva,
sebetulnya kita sudah dapat menentukan mana daerah rasional maupun irrational dalam
berproduksi dengan menggunakan rumusan diatas.
Pengertian Teori Biaya
Biaya merupakan pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan
atau peorangan yang bertujuan untuk memperoleh manfaat lebih dari aktivitas yang dilakukan
tersebut (Raharjaputra,2009)
Costs adalah biaya dalam arti pengorbanan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atau individu yang berhubungan langsung dengan output/produk yang dihasilkan
oleh perusahaan /perorangan tersebut.
misalnya : bahan baku dan pembantu, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum
pabrik ,BBM, suplai pabrik, listik pabrik, dan lain-lain). dalalm struktur laporan rugi laba
perusahaan biasanya disebut Harga Pokok Produksi.
Jenis-jenis biaya berdasarkan tujuan pengambilan keputusan :
1. Biaya Relevan (relevan cost)
Biaya yang akan digunakan untuk suatu penggunaan tertentu disebut biaya relevan (relevan
cost). Pada saat penghitungan biaya yang akan digunaakan untuk melengkapi formulir pajak
pendapatan sebuah perusahaan, para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah
yang actual yang digunakan dalam produksi. Dan untuk tujuan- tujuan pembayaran pajak,
pengeluaran rupiah historis adalah biaya relevan.
10
2. Biaya Tidak Relevan (idrrelevant cost)
Biaya tidak relevan merupakan biaya yang tidak berbeda diantara alternative tindakan yang ada.
3. Biaya Peluang (Opportunity cost )
Sumber daya ekonomi mempunyai nilai karena sumber daya tersebut bisa digunakan untuk
memproduksi barang-barang dan jasa untuk konsumsi. Ketika sebuah perusahaan menggunakan
suatu sumber daya untuk memproduksi sebuah produk tertentu perusahaan tersebut juga
menawarkan sumber daya tersebut kepada para pemakai alternatif.Oleh karena itu konsep biaya
peluang menunjukkan kenyataan bahwa semua keputusan didasarkan pada pilihan diantara
tindakan alternatif tebaik dan sumber daya tersebut.
4. Biaya Eksplisit dan Implisit
Biaya penggunaan sumbar daya mencakup biaya eksplisit dan biaya implisit. Upah yang
dibayarkan, pengeluaran untuk listrik,, pembayaran untuk bahan-bahan baku, bunga yang
dibayarkan kepada para pemegang obligasi perusahaan dan sewa bangunan.[5]
5. Biaya Incremental dan Sunk Cost
Adalah biaya yang akan timbul sebagai akibat dari adanya suatu keputusan. Biaya incremental
ini merupakan perubahan biaya total yang disebabkan oleh adanya suatu keputusan yang sedang
dibuat.
6. Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Penggunaan konsep biaya relevan untuk keputusan penentu tingkat output dan harga secara tepat
membutuhkan suatu pemahaman tentang hubungan antara biaya dan output suatu perusahaan
atau dengan kata lain fungsi biayanya tergantung pada fungsi produksi perusahaan dan fungsi
penawaran pasar dari input-output yang digunakan perusahaan tersebut.
11
TC (Total cost) adalah biaya total dari semua produksi TC diperoleh dari FC +
VC. Bentuk kurva TC adalah kurva semakin curam seiring kenaikan jumlah yang diproduksi.
Fixed Cost (FC)
12
Definisinya biaya tetap dimana biaya yang tidak akan berubah berapapun output yang di
produksi. Contoh : Sewa gedung, sewa pabrik. Bentuk kurva FC : horizontal sebab jumlahnya
tidak akan berubah.
Kurva Fixed Cost
13
Marginal Cost (MC)
14
Bisa didevinisikan kenaikan biaya total yang muncul dari unit produksi tambahan
secara matematis MC= ^TC/^Q
Contoh Kasus : Jika produksi 2 gelas biaya total 3,8 produksi 3 gelas biaya total 4,5
MC = 0,70/1 = 0,70
BAB lll
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Teori Produksi terbagi menjadi dua yaitu:
15
eori produksi Jangka Pendek dan Teori Produksi Jangka Panjang. Teori produksi yang
sederhana menggambarkan hubungan antara tingakat produksi suatu komoditas dengan satu
faktor ptoduksi yang variable. Konsep produksi jangka pendek faktor-faktor produksi terbagi
menjadi dua yaitu, fixed input dan variable input. Dalam hubungan tersebut terdapat faktor
ptoduksi tetap yang jumlahnya tidak akan berubah. Untuk meningkatkan jumlah produksi, dalam
jangka pendek perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap.
Faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yanag dianggap tetap seperti mesin ,
bangunan, tanah peralatan ptoduksi dll. sedangkan faktor produksi yang dapat mengalami
perubahan misalkan tenaga kerja.
Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat hubungan antaratingkat produksi yang akan
dicapai dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan
Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi memeliputi biaya
bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lenih besar
dibandingkan dengan jenis biaya lain.
DAFTAR ISI
16
[3]Sugiarto dkk, Ekonomi Mikri sebuah kajian komprehensip, (PT Sun : Jakarta 2005).
sumber : http://rin-kuchiki.blogspot.com/2012/11/teori-produksi-jangka-pendek.html
17