Anda di halaman 1dari 7

STUDY

TRANSAKSI DAN PENCATATAN DALAM JURNAL UMUM


 Admin

8 tahun yang lalu

1. PENGERTIAN

Traksaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi
posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti  faktur atau nota
penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi
diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja
yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang
spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang
disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi
posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem
informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen adalah semua
kejadian yang melibatkan unsur lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak
berpengaruh terhadap posisi keuangan.

Pada perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi
pembelian, perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan  baik terahadap kwantitas maupun
kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase Request)
selanjutnya  Order pembelian (Purchase Order).  Sampai disini belum ada transaksi yang
mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian dua dokumen tersebut tersebut adalah
dokumen akuntansi yang tidak termasuk dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi
hanya sebagai dokumen referensi.

Dalam proses penerimaan  barang/jasa dibuatkan  “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun


nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita Acara Penerimaan”
yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi
dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Surat bukti penerimaan
menunjukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau
biaya. Surat bukti penerimaan ini adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi.

Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti
transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data
yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer menjadi informasi yang
berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara
berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan
membuat jenuh.

 B. MACAM-MACAM BUKTI TRANSAKSI

a. Kwitansi

Kwitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Dengan
demikian, kuitansi dibuat dan ditanda tangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan
kepada pihak yang melakukan pembayaran. Bagi suatu perusahaan, kuitansi yang diterima
dari pihak lain merupakan bukti pembayaran kepada pihak yang bersangkutan, sedangkan
kuitansi yang diserahkan kepada pihak lain merupakan bukti penerimaan uang dari pihak
yang bersangkutan.

b. Cek

Pada dasarnya cek merupakan surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani,
untuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang
namanya disebut dalam cek.

c. Bilyet Giro

Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan,
untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya disebut dalam bilyet giro, pada bank yang sama atau bank yang lain. Dengan
demikian penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan dengan uang tunai kepada bank yang
bersangkutan tetapi menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada
rekeningnya.

d. Faktur

Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan dengan pembayaran secara kredit.
Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan
barang yang dijual. Bagi pihak pembeli, faktur yang diterima merupakan faktur pembelian
sementara bagi pihak penjual disebut faktur penjualan.

e. Nota Kontan

Nota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau penjualan dengan
pembayaran secara tunai. Seperti halnya faktur, lembar pertama (asli) diserahkan kepada
pembeli sementara copynya disimpan dipihak penjual sebagai bukti transaksi penjualan tunai.

 f. Nota kredit atau Debit

Nota kredit (Credit Memorandum) adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang
telah dijual, atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk
pengurangan harga barang, karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal
demikian nota kredit dibuat oleh pihak penjual. Apabila barang yang diterima pembeli
ternyata sebagian rusak atau tidak sesuai dengan pesanan, dapat juga pihak pembeli
menyampaikan sebuah nota kepada penjual yang berisi informasi pengiriman kembali barang
yang rusak atau permintaan pengurangan harga. Nota ini disebut “Nota debit”. Dengan
demikian nota debit dibuat oleh pihak pembeli.

g. Bukti Memo

Bukti memo merupakan bukti transaksi internal, misalnya memo dari pejabat tertentu atau
pimpinan perusahaan kepada bagian akuntansi untuk melakuakan pencatatan. Misalnya bukti
memo untuk mencatat beban gaji yang masih harus dibayar, bukti memo untuk penarikan
cek, bukti memo untuk mencatat penyusutan harta tetap dan sebagainya.

3.2  General Journal (Jurnal Umum)


Bentuk standar  jurnal dua kolom  sering disebut jurnal umum.

Bukti jurnal :

Adalah  bukti  khusus  yang  digunakan  sebagai  bukti  pencatatan  akuntansi yang dibuat
oleh perusahaan, untuk semua transaksi yang terjadi. Tanggal  yang  dicantumkan  dalam 
bukti  jurnal  harus  sama  dengan  tanggal yang  tercantum  dalam  kuitansi,  tanggal  dalam 
kuitansi  itu  sendiri  menunjukkan  saat  terjadinya  transaksi.  Jika  saat  pembuatan  bukti 
jurnal berbeda  dengan  terjadinya  transaksi,  bukti  jurnal  tetap  diberi  tanggal menurut 
tanggal  kuitansi.  Bukti  jurnal  harus  diberi  nomor  urut,  sehingga memudahkan dalam
penyimpanan dan pencariannya di kemudian hari.

Proses  pencatatan  transaksi  ke  dalam  jurnal  disebut  penjurnalan, prosedur yang 
diterapkan untuk jurnal umum adalah sebagai berikut :

a)      Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi.

b)      Tahun  dicantumkan  sekali  saja  pada  baris  paling  atas  dari  kolom “Tanggal”  di     
setiap  halaman  jurnal,  kecuali  bila  dalam  halaman tersebut tahunnya berubah.

c)      Bulan  dicantumkan  sekali  saja  pada  garis  pertama  sesudah  tahun dalam kolom
tanggal disetiap halaman kecuali dalam halaman tersebut bulannya berubah.

d)     Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom tanggal untuk setiap hari, tanpa
memandang  jumlah  transaksi  yang  ada  pada  hari  itu.  Tanggal yang  dicatat  adalah 
tanggal  terjadinya  transaksi,  bukan  tanggal dicatatnya transaksi dalam jurnal.

e)      Nama perkiraan yang didebet dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom
keterangan, nilai uangnya dicatat dalam kolom debet.

f)       Nama  perkiraan  yang  dikredit  dicantumkan  dibawah  agak  ke  kanan dari perkiraan
yang didebet, nilai uangnya dicatat dikolom kredit Penjelasan  singkat  dapat  dicatat 
dibawah  agak  ke  kanan  dari  setiap ayat jurnal.

g)      Kolom  referensi  digunakan0020 untuk mencatat  nomor  kode  perkiraan yang 
bersangkutan  dibuku  besar,  kolom  ini  diisi  pada  waktu pemindahbukuan/posting ke buku
besar.

h)      Nomor bukti  transaksi  yang dijadikan dasar pencatatan dalam  jurnal dicatat dalam
kolom nomor bukti.

Contoh pengisian jurnal umum :

Untuk  memperjelas  ikuti  uraian  berikut  :  Selama  bulan  Oktober  2008  dari  perusahaan 
“Binatu  Baru”  diperoleh  keterangan  seperti  di  bawah ini:

1 Okt 2008  Fadil memulai usaha binatu dengan modal berupa uang tunai sebesar Rp
20.000.000

3 Okt 2008  Membeli  peralatan  binatu  secara  kredit  dari  Toko  Bintang Elect Rp
3.000.000
5 Okt 2008  Membeli peralatan secara tunai sebesar Rp 1.500.000

8 Okt 2008  Membayar  sebagian  utang  pada  Toko  Bintang  Elect  Rp 1.200.000

21 Okt 2008  Menerima  hasil  cucian  Rp  580.000,00  tunai  dan  Rp 400.000,00 merupakan
tagihan kepada Ali

31 Okt 2008  Biaya-biaya untuk bulan Oktober antara lain

–  Beban upah  Rp 80.000

–  Beban sewa  Rp 100.000

–  Beban listrik  Rp  80.000,

31 Okt 2008  Menerima pembayaran dari Ali  Rp 400.000

 Dari data di atas, dibuatlah ayat-ayat jurnal seperti berikut :


Saldo normal tiap-tiap rekening/perkiraan adalah sebagai berikut:

Perkiraan Saldo Normal Menambah Mengurangi

Aktiva Debet Debet Kredit

Hutang Kredit Kredit Debet

Modal Kredit Kredit Debet

Pendapatan Kredit Kredit Debet

Beban Debet Debet Kredit

Contoh 1 :

Catatlah transaksi di bawah ini dalam jurnal umum:

– 1 Maret Ramli memulai perusahaannya dengan menginvestasikan sebagai modal pertama


Rp. 7.500.000

–  5 Maret Dibayar sewa atas ruangan usaha sebesar Rp. 750.000

– 8 Maret Dibeli tunai dari Toko Sinar Perlengkapan kantor seharga Rp. 150.000 dan
peralatan kantor seharga Rp. 650.000

– 10 Maret Dibeli dengan kredit tambahan peralatan kantor dari Toko Mulia Jakarta seharga
Rp. 900.000

– 14 Maret Ramli mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar
Rp. 350.000

– 17 Maret dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 275.000

– 19 Maret telah diselasaikan pekerjaan atas langganan dengan biaya penyelesaian sebesar
Rp. 750.000 jumlah tersebut dafakturkan untul ditagih.

– 21 Maret Dibayar beban serba-serbi usaha sebesar Rp. 150.000

– 23 Maret Diterima pendapatan usaha sebesar Rp. 300.000

– 25 Maret Dibayar angsuaran hutang sebesar Rp. 300.000 kepada Toko Mulia Jakarta

– 28 Maret Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan yang telah selesai
tanggal 19 maret yang lalu sebesar Rp. 400.000

– 30 Maret Dibayar beban serba-serbi usaha sebesar Rp. 125.000

Penyelesaian :

Tanggal Keterangan / Perkiraan reff Debit Kredit

1/3 Kas 7.500.000 7.500.000


Modal Ramli

Beban Sewa
5/3 750.000 750.000
Kas

Perlengkapan kantor
150.000
8/3 peralatan kantor 800.000
650.000
Kas

peralatan kantor
10/3 900.000 900.000
Hutang

Prive Ramli
14/3 350.000 350.000
Kas

Beban Gaji
17/3 275.000 275.000
Kas

Piutang
19/3 750.000 750.000
Pendapatan usaha

Beban serba-serbi
21/3 150.000 150.000
Kas

Kas
23/3 300.000 300.000
Pendapatan usaha

Hutang
25/3 300.000 300.000
Kas

Kas
28/3 400.000 400.000
Piutang

Beban serba-serbi
30/3 125.000 125.000
Kas

12.600.000 12.600.000
Share this:
Terkait

 Persamaan Dasar Akuntansi

 2 Oktober 2012

 dalam "AKUNTANSI"

 PENGERTIAN, TUJUAN DAN PIHAK YANG MENGGUNAKAN AKUNTANSI

 7 September 2012

 dalam "AKUNTANSI"

 POSTING KE PERKIRAAN DALAM BUKU BESAR DAN NERACA SALDO

 15 Oktober 2012

 dalam "AKUNTANSI"

Kategori: AKUNTANSI

Tag: akuntansi, Jurnal Umumu

Berikan Komentar

STUDY
Kembali ke atas

Anda mungkin juga menyukai