Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA NY.

L DENGAN
PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK + STROKE DI DIRUMAH SAKIT
DOMPET DHUAFA BOGOR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Lapangan Mata Kuliah
Psikososial II Tahun Ajaran 2021/2022

Pembimbing :

Dr. Imam Makhrus, M.Kep


Enjang Setiawan, A.Md.Kep

Disusun oleh :

Dwinka Puspa Wijaya P17320319016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PRODI D-III KEPERAWATAN BOGOR

2021/2022
A. Definisi
Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul
karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya
sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990).
Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa
gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber
aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).
Kecemasan mungkin hadir pada beberapa tingkat dalam kehidupan setiap
individu, tetapi derajat dan frekuensi dengan yang memanifestasikan berbeda
secara luas. Respon masing-masing individu memiliki kecemasan berbeda. Tepi
emosional yang memprovokasi kecemasan untuk merangsang kreativitas atau
kemampuan pemecahan masalah, yang lainnya dapat menjadi bergerak ke tingkat
patologis. Perasaan umumnya dikategorikan menjadi empat tingkat untuk tujuan
pengobatan : ringan, sedang, berat, dan panik. Perawat dapat menemukan klien
cemas di mana saja di rumah sakit atau lingkup masyarakat.
Kecemasan dan gangguannya dapat muncul dalam berbagai tanda dan gejala
fisik dan psikologik seperti gemetar,  rasa goyah, nyeri punggung dan kepala,
ketegangan otot, napas pendek, mudah lelah, sering kaget, hiperaktivitas
autonomik seperti wajah merah dan pucat,  berkeringat, tangan rasa dingin, diare,
mulut kering, sering kencing, rasa takut, sulit konsentrasi, insomnia, libido turun,
rasa mengganjal di tenggorok, rasa mual di perut dan sebagainya. Gejala utama
dari depresi adalah efek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan
berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah
yang nyata sesudah kerja sedikit saja) serta menurunnya aktivitas.
Beberapa gejala lainnya dari depresi adalah konsentrasi dan perhatian
berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang,gagasan tentang rasa bersalah
dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, gagasan atau
perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu, nafsu makan
berkurang.
Keadaan cemas biasanya disertai dan diikuti dengan gejala depresi. Untuk
diagnosis dibutuhkan penentuan kriteria yang tepat antara berat ringannya gejala,
penyebab serta kelangsungan dari gejala apakah sementara atau menetap.
B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
menyebabkan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam
kehidupan tersebut dapat berupa :
a. Peristiwa Traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan
dengan krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau
situasional.
b. Konflik Emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan
baik. Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan
dapat menimbulkan kecemasan pada individu.
c. Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu
berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.
d. Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan yang berdampak terhadap ego.
e. Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman
terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu.
f. Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan
mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang dialami
karena pola mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.
g. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respons
individu dalam berespons terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.
h. Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang
mengandung benzodiazepin, karena benzodiazepine dapat menekan
neurotransmiter gamma amino butyric acid (GABA) yang mengontrol
aktivitas neuron di otak yang bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.
2. Faktor presipitasi
Stresor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Stressor presipitasi
kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas
fisik yang meliputi :
 Sumber Internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun,
regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil).
 Sumber Eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri,
polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya
tempat tinggal.
b. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal :
 Sumber Internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah
dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman
terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri.
 Sumber Eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan
status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.

C. Rentang Respon Kecemasan

Rentang Respon Kecemasan (Stuart & Sundeen, 1990).

1. Tingkat kecemasan sebagai berikut:


a. Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan menghasilkan lahan
persepsinya.
b. Kecemasan Sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang
selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.
c. Kecemasan Berat
Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk
memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir
pada hal lain.
d. Tingkat Panik Dari Kecemasan
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dari orang yang mengalami
panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik
melibatkan disorganisasi kepribadian. Dengan panik, terjadi peningkatan
aktifitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain, persepsi pengarahan.yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang
rasional.
D. Tanda Dan Gejala Kecemasan
1. Respons fisik :
a. Kardiovaskular :
Palpitasi, Jantung Bedebar, Tekanan Darah Meninggi, Denyut Nadi Cepat
b. Pernafasan :
Napas Cepat, Napas Pendek, Tekanan Pada Dada , Napas Dangkal,
Pembengkakan Pada Tenggorokan, Terengah-Engah
c. Neuromuskular :
Refleks Meningkat, Insomnia, Tremor, Gelisah, Wajah Tegang, Kelemahan
Umum, Kaki Goyah, Gerakan Yang Janggal
d. Gastrointestinal :
Anoreksia, Diare/Konstipasi, Mual, Rasa Tidak Nyaman Pd Abdomen
e. Traktur Urinarius :
Sering Berkemih Dan Tidak Dapat Menahan Kencing
f. Kulit :
Wajah Kemerahan, Berkeringat, Gatal, Rasa Panas Pada Kulit
2. Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar, berfokus
pada apa yang menjadi perhatiannya
3. Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman
4. Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan,
ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran
meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan,
distressed, khawatir, prihatin
E. Penatalaksanaan Kecemasan
1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara  :
a. Makan makanan yang berigizi dan seimbang
b. Tidur yang cukup
c. Olahraga yang teratur
d. Tidak merokok dan tidak minum minuman keras
2. Terapi Psikofarmaka
3. Terapi Somatik
4. Psikoterapi
5. Terapi Psikoreligius
F. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi.
a. Teori Psikoanalitik.
b. Teori Interpersonal.
c. Teori Perilaku.
d. Kajian Keluarga.
Menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui
dalam suatu keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan
antara gangguan ansietas dengan depresi.
e. Kajian Biologis.
Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus benzodiazepine.
Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas penghambat dalam
aminobutirik. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
2. Faktor Presipitasi.
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stressor
pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori :
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang  akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktifitas
hidup sehari- hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas,
harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.
3. Perilaku.
Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologi
dan perilaku dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau
mekanisme koping dalam upaya melawan kecemasan.
4. Sumber Koping
Individu dapat mengalami stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber
koping tersebut di lingkungan..
5. Mekanisme Koping.
Ketika mengalami ansietas individu menggunakan berbagai mekanisme koping
untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara
konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis.
G. Diagnosa
Adapun diagnosa yang biasanya muncul pada kecemasan adalah :
1. Penyelesaian Kerusakan.
2. Kecemasan.
3. Pola Napas Tidak Efektif.
4. Koping Individu Tidak Efektif.
5. Diam.
6. Gangguan Pembagian Bidang Energi.
7. Ketakutan.
8. Inkontinensial.
9. Stres.
10. Perubahan Nutrisi.
11. Respon Pasca Trauma.
12. Ketidakberdayaan.
13. Gangguan Harga Diri.
14. Gangguan Pola Tidur.
15. Isolasi Sosial.
16. Perubahan Proses Berfikir.
17. Gangguan Eliminasi Urine.

H. Intervensi
1. Tujuan Umum : Klien akan mengurangi ansietasnya dari tingkat ringan
hingga panik.
2. Tujuan khusus :
Klien mampu untuk :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Melakukan aktifitas sehari-hari.
c. Mengekspresikan dan mengidentifikasi tentang kecemasannya.
d. Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan ansietas.
e. Meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraannya.
f. Klien terlindung dari bahaya.
1. Ansietas Ringan.

Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Ansietas  Tidak nyaman.  Gerakan tidak tenang


ringan adalah  Gelisah.  Perhatikan tanda peningkatan
ansietas  Insomnia ringan ansietas
normal dimana  Perubahan nafsu  Bantu klien menyalurkan energi
motivasi makan ringan secara konstruktif
individu pada  Peka  Gunakan obat bila perlu
keseharian  Dorong pemecahan masalah
 Pengulangan
dalam batas
pertanyaan  Berikan informasi akurat dan
kemampuan
 Perilaku mencari fuktual
untuk
perhatian  Sadari penggunaan mekanisme
melakukan dan
 Peningkatan pertahanan
memecahkan
kewaspadaan  Bantu dalam mengidentifikasi
masalah yang
 Peningkatan keterampilan koping yang berhasil
meningkat.
persepsi  Pertahankan cara yang tenang dan
pemecahan tidak terburu
masalah  Ajarkan latihan dan tehnik
 Mudah marah. relaksasi

2. Ansietas Sedang.

Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Ansietas sedang  Perkembangan dari  Pertahankan sikap tidak


adalah cemas ansietas ringan tergesa-gesa, tenang bila
yang  Perhatian terpilih berurusan dengan klien
mempengaruhi dari lingkungan  Bicara dengan sikap
pengetahuan  Konsentrasi hanya tenang, tegas
baru dengan pada tugas-tugas meyakinkan
penyempitan individu  Gunakan kalimat yang
lapangan  Suara bergetar pendek dan sederhana
persepsi  Ketidaknyamanan  Hindari menjadi cemas,
sehngga jumlah waktu yang marah, dan melawan
individu digunakan  Dengarkan klien
kehilangan  Takipnea  Berikan kontak fisik
pegangan tetapi  Takikardia dengan menyentuh
dapat mengikuti  Perubahan dalam lengan dan tangan klien
pengarahan nada suara  Anjurkan klien
orang lain. menggunakan tehnik
 Gemetaran
 Peningkatan relaksasi
ketegangan otot  Ajak klien untuk
 Menggigit kuku, mengungkapkan
memukul-mukulkan perasaannya
jari,  Bantu klien mengenali
menggoyangkan dan menamai ansietasnya
kaki dan
mengetukkan jari
kaki

3. Ansietas Berat

Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Pada ansietas  Perasaan terancam  Isolasi klien


berat  Ketegangan otot yang berlebihan dalam lingkungan
lapangan  Diaforesis yang aman dan
persepsi  Perubahan pernapasan tenang
menjadi  Biarkan
 Napas panjang
sangat perawatan dan
 Hiperventilasi
menurun. kontak sering
 Dispnea
Individu
cenderung  Pusing sampai konstan
memikirkan  Perubahan gastrointestinalis  Berikan obat-
hal yang  Mual muntah obatan klien
sangat kecil  Rasa terbakar pada ulu hati melakukan hal
saja dan untuk dirinya
 Sendawa
mengabaikan sendiri
 Anoreksia
hal yang lain.  Observasi adanya
 Diare atau konstipasi
Individu tanda-tanda
 Perubahan kardivaskuler
tidak mampu peningkatan
 Takikardia
berfikir agitasi.
 Palpitasi
realistis dan  Jangan
 Rasa tidak nyaman pada
membutuhka mennyentuh klien
prekokardia
n banyak tanpa permisi
pengarahan,  Berkurangnya jarak persepsi secara
 Yakinkan klien
untuk dapat berat
bahwa dia aman
memusatkan  Ketidakmampuan untuk
 Kaji keamanan
pada daerah berkonsentrasi
dalam lingkungan
lain.  Rasa terbakar
sekitarnya
 Kesulitan dan ketidaktepatan
pengungkapan
 Aktivitas yang tidak berguna
 Bermusuhan

4. Panik.

Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Adalah  Hiperaktif / imobilitasi  Tetap bersama


tingkat berat klien ; minta bantuan
dimana  Rasa terisolasi yang  Jika mungkin
individu ekstrim hilangkan beberapa
berada pada  Kehilangan desintegrasi stressor fisik dan
bahaya kepribadian psikologisdari
terhadap diri  Sangat goncang dan otot- lingkungan
sendiri dan  Bicara dengan
orang lain otot tegang tenang, sikap
serta dapat  Ketidakmampuan untuk meyakinkan,
menjadi berkomunikasi dengan menggunakan nada
diam atau kalimat yang lengkap suara yang rendah
menyerang  Distori persepsi dan  Katakan pada klien
dengan cara penilaian yang tidak bahwa anda (staf)
kacau. realistis terhadap tidak akan
lingkungan dan ancaman membahayakan
 Perilaku kacau dalam dirinya sendiri atau
usaha melarikan diri orang lain
 Menyerang  Isolasikan klien pada
daerah yang aman
dan nyaman
 Lanjut dengan
perawatan ansietas
berat
KUESIONER A
DATA DEMOGRAFI

1. Inisial pasien : Ny.S


2. Usia : 51 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Penghasilan keluarga perbulan
(  ) < Rp. 3.557.146,66,- ( ) ≥ Rp. 3.557.146,66,-
6. Status perkawinan ( ) menikah (  ) belum/ tidak menikah ( )
Janda/Duda
7. Lama menderita penyakit ( ) < 6 bulan (  ) ≥ 6 bulan
8. Diagnosa medik : CKD on HD + Stroke
9. Diagnosa keperawatan utama (prioritas) : Ansietas
10. Dirawat di : RS. Dhuafa Ruang Hemodialisa
11. Biaya di RS (  ) BPJS/KIS ( ) Asuransi non pemerintah ( ) Biaya sendiri

Kuesioner B
SELF REPORTING QUESTIONNAIRE (SRQ) 20

● Pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan nyeri tertentu dan


masalah yang mungkin mengganggu Anda selama 30 HARI. 
● Jika pertanyaan pertanyaan berikut Anda rasakan selama lebih dari 30 HARI,
maka Anda menjawab : YA. 
● Jika pertanyaan pertanyaan berikut Tidak Anda rasakan selama lebih dari 30
HARI, maka Anda menjawab : TIDAK. 
● Jangan membahas pertanyaan dengan siapa pun saat menjawab kuesioner. 
● Jika Anda tidak yakin tentang bagaimana menjawab pertanyaan tolong beri
jawaban terbaik yang Anda bisa. 
● Kami ingin meyakinkan bahwa jawabannya Anda akan berikan di sini bersifat
rahasia. 
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sering menderita sakit kepala? 
2 Apakah anda selama 30 hari ini tidak nafsu makan? 
3 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit tidur? 
4 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda mudah takut? 
5 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tegang, cemas atau 
kuatir?
6 Apakah selama 30 hari terakhir ini tangan anda gemetar? 
7 Apakah selama 30 hari terakhir ini pencernaan anda terganggu/buruk? 
8 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit untuk berpikir jernih? 
9 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tidak bahagia? 
10 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda menangis lebih sering 
11 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa sulit untuk menikmati 
kegiatan sehari-hari?
12 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit untuk mengambil 
keputusan?
13 Apakah selama 30 hari terakhir ini pekerjaan sehari-hari anda 
terganggu?
14 Apakah anda selama 30 hari terakhir ini tidak mampu melakukan hal- 
hal yang bermanfaat dalam hidup?
15 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda kehilangan minat pada 
berbagai hal?
16 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tidak berharga? 
17 Apakah selama 30 hari terakhir ini anda mempunyai pikiran untuk 
mengakhiri hidup?
18 Apakah anda Merasa lelah sepanjang waktu? 
19 Apakah selama 30 hari terakhir anda mengalami rasa tidak enak di 
perut?
20 Apakah selama 30 hari terakhir anda mudah lelah? 
Kuesioner C

No Selama 2 minggu terakhir, seberapa Tidak Beberapa Lebih Hampir


sering Anda terganggu oleh pernah hari dari setiap
masalah-masalah berikut? separuh hari
(Gunakan “✔” untuk menandai waktu
jawaban Anda) yang
dimaksu
d

1 Kurang tertarik atau bergairah ✔


dalam melakukan apapun
2 Merasa murung, muram, atau putus ✔
asa
3 Sulit tidur atau mudah terbangun, ✔
atau terlalu banyak tidur
4 Merasa lelah atau kurang bertenaga ✔

5 Kurang nafsu makan atau terlalu ✔


banyak makan
6 Kurang percaya diri atau merasa ✔
bahwa Anda adalah orang yang
gagal atau telah mengecewakan diri
sendiriatau keluarga
7 Sulit berkonsentrasi pada sesuatu, ✔
misalnya membaca koran atau
menonton televisi
8 Bergerak atau berbicara sangat ✔
lambat sehingga orang lain
memperhatikannya. Atau
sebaliknya merasa resah atau
gelisah sehingga Anda lebih sering
bergerak dari biasanya
9 Merasa lebih baik mati atau ingin ✔
melukai diri sendiri dengan cara
apapun

KUESIONER D
Pernyataan dibawah ini menggambarkan perasaan yang dialami bpk/ibu/sdr/sdri.
Pilih salah satu dari 5 pilihan dibawah ini (0-4)
SKOR 0 = tidak cemas, 1 = ringan, 2 = sedang 3 = berat 4 = berat sekali
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan cemas : khawatir, pikiran buruk, takut akan ✔
pikiran sendiri, mudah tersinggung
2 Ketegangan : merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat ✔
dengan tenang, mudah terkejut, mudah menangis,
gemetar , gelisah
3 Ketakutan : pada gelap, orang asing, ditinggal sendiri, ✔
pada binatang besar, keramaian lalu lintas, kerumunan
orang banyak
4 Gangguan tidur : sukar untuk tidur, terbangun malam ✔
hari, tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi-
mimpi, mimpi buruk, mimpi menakutkan
5 Kecerdasan : sulit konsentrasi, daya ingat buruk ✔
6 Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya ✔
kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini hari, perasaan
berubah-ubah sepanjang hari
7 Gejala somatik (otot) : sakit dan nyeri otot, kaku, 
kedutan, suara tidak stabil, gigi gemelutuk
8 Gejala somatik ( sensori) : telinga berdengung, ✔
penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lelah,
perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala pada jantung : nadi cepat , berdebar, - nyeri di ✔
dada, denyut nadi kuat, perasaan lesu/lemas seperti mau
pingsan, detak jantung menghilang (berhenti sekejap)
10 Gejala Pernafasan : Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada, ✔
Perasaan Tercekik, Sering Menarik Napas, Napas
Pendek/Sesak
11 Gejala pada pencernaan : sulit menelan, perut melilit, ✔
gangguan pencernaan,nyeri sebelum dan sesudah makan,
perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung,
mual, muntah, buang air besar lembek, kehilangan berat
badan, sukar buang air besar (konstipasi)
12 Gejala perkemihan dan reproduksi: sering buang air ✔
kecil, tidak dapat menahan air seni, amenorrhoe,
menorrhagia, menjadi dingin (frigid), ejakulasi
praecocks, ereksi hilang, impotensi
13 Gejala Otonom : muka merah, mudah berkeringat, ✔
pusing, sakit kepala, bulu kuduk berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara : gelisah, tidak tenang, jari ✔
gemetar, kening mengerut, muka tegang, tonus otot
meningkat, napas pendek dan cepat, muka merah.
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL

Tanggal pengkajian : Senin, 31 Januari 2022


Waktu Pengkajian : 09.00
Tempat pengkajian : Rumah Sakit Dompet Dhuafa Ruang Hemodialisa
A. Identitas pasien/klien
1. Nama ( identitas) : Ny.S
2. Usia : 51 Tahun
3. Jenis kelamin
( ) Laki-laki ( ✔ ) Perempuan
4. Agama: Islam
5. Suku : Betawi
6. Status pernikahan
( ✔ ) menikah ( ) Belum menikah ( ) Janda/Duda
7. Pendidikan
( ) tamat SD ( ✔ ) Tamat SMA ( ) PT ( ) Tidak sekolah
8. Pekerjaan
( ) PNS/TNI/POLRI ( ) Swasta ( ✔ ) Tidak bekerja/IRT
9. Penghasilan perbulan :
( ✔ ) < Rp. 3.557.146,66,- ( ) ≥ Rp. 3.557.146,66,-
10. Alamat: Pura Bojong Gede blok 16 Tajur Halang
11. Nama penanggung jawab: Tn.Y
12. Status penanggung jawab
( ) Suami/istri (✔ ) Anak ( ) Kakak/Adik ( ) Lain-lain
B. Riwayat Kesehatan
1. Masalah yang dirasakan saat ini
Klien mengatakan sangat cemas juga khawatir terhadap kondisi kesehatannya
sekarang, Klien baru menjalani cuci darah selama kurang lebih 1 bulan, anak klien
mengatakan klien mengalami stoke sejak 3th lalu yang di sebabkan oleh tekanan
darah tinggi, kemudian menyebar dan menyerang ginjalnya sehingga klien harus
melakukan cuci darah rutin. Saat ini klien hanya terbaring di tempat tidur dan
mengeluh nyeri pada kaki juga tangan, klien mengatakan otot – otot dalam
tubuhnya sering terasa nyeri

a. Bila ada nyeri gambarkan tingkat nyeri ( dengan melingkari angka


dibawah ini)

Jelaskan nyeri yang dialami pasien (PQRST)


Klien mengatakan nyeri timbul ketika kaki digerakkan dan ditekan, klien
mengatakan nyeri seperti tertekan, nyeri kaki sering timbul ketika ada usaha
bergerak. Lokasi nyeri pada kaki nya, nyeri menyebar ke daerah lain yang
digerakkan. Skala nyeri 5, klien tampak kesakitan dan menunjukkan
ekspresi seperti pada Universal pain assesment tool skala 5-6. Nyeri
mulai dirasakan ketika tubuh ingin di gerakan, nyeri timbul tiba-tiba ketika
ingin bergerak
b. Pola tidur

( ) Banyak tidur ( ) Kurang tidur (✔ ) Sulit untuk tidur


( ) Sulit utk tetap ( ) Sulit untuk bangun ( ) Sulit untuk tetap
terbangun tidur tidur
Jelaskan pola tidur yang dialami pasien (termaksud kualitas dan kuantitas tidur)
Klien mengatakan sulit tidur karena nyeri otot - otot yang dirasakan. Klien bisa
terjaga sampai tengah malam dan selalu terbangun karena nyeri yang dirasakan
pada kakinya.

c. Nafsu makan
( ) Meningkat () Menurun (✔ ) Biasa saja
Jelaskan nafsu makan yang dialami pasien
Keluarga mengatakan nafsu makan klien normal seperti hari – hari
biasanya
d. Kecemasan
Kecemasan diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-
A) lihat lampiran
0=tidak 1= cemas 2= cemas 3=Cemas 4 = cemas
cemas ringan sedang berat sangat berat

Jelaskan (berdasarkan skala ) = cemas berat


- Klien mengatakan perasaan cemas dan khawatir sering muncul karena
kondisi yang dideritanya. Klien mengatakan menjadi mudah kesal dan
merasa tersinggung selain itu klien sering menangis. Skor berat (3)
- Klien merasa tegang karena nyeri yang dirasakan sering muncul tiba-
tiba. Klien juga tampak gelisah. Skor berat (3)
- Gangguan tidur berat, klien mengatakan sangat sulit untuk tidur,
bahkan terkadang hanya tidur beberapa jam. Skor berat 3
- Klien tampak sulit berkonsentrasi ringan, ketika pengkajian klien
mudah teralihkan. Skor ringan 1
- Klien mengalami gangguan pencernaan yaitu BAK jadi sedikit
- Perasaan depresi: Klien merasa sedih karena sakit dan tidak bisa
beraktifitas seperti biasa. Skor sedang 2.
- Gejala otonom: Klien mengeluh otot – otot di tubuhnya sering sakit , juga
klien mengeluh sakit kepala dan pusing. Skor 1 ringan.
- Tingkah laku pada saat wawancara, menunjukkan muka tegang dan
gelisah. Skor sedang 2
2. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 140/80 MmHg Nadi : 115 x/menit Pernafasan :
20 x /menit Suhu : 36.C
Berat Badan : 62 kg Tinggi badan : 160 cm
Pemeriksaan head to toe (simpulkan)
Pemeriksaan fisik bagian kepala: rambut terdapat uban, mata buram, fungsi
pernapasan: RR = 20 x /menit, tidak ada bantuan otot napas. Pemeriksaan
abdomen terdapat pembengkakan dan nyeri tekan. Pada sistem ekstremitas
bawah mengalami kelemahan otot kiri 4 dan otot ekstremitas atas dan bawah
sebelah kanan 5.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien memiliki riwayat hipertensi

C. Konsep diri
1. Body image
Klien mengatakan merasa malu dan tidak berdaya karena setelah sakit klien
tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, klien merasa orang lain
melihat dirinya dengan perasaan kasihan karena keadaan tubuhnya saat ini.
2. Peran
Klien merasa tidak berdaya dan gagal menjadi seorang istri juga ibu karena
kondisinya saat ini klien tidak dapat memenuhi tugas dan peran nya sebagai
seorang istri juga seorang ibu.
3. Identitas diri
Klien mampu memperkenalkan dirinya, klien puas sebagai perempuan.
4. Ideal diri
Klien memiliki harapan untuk sembuh, klien berharap bisa cepat untuk sembuh
agar tidak membebani keluarganya.

5. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan kondisi nya saat ini, klien merasa tidak
melakukan apa-apa dan tidak berharga
D. Pengkajian Sosial
1. Kondisi rumah
Keluarga mengatakan kondisi bangunan rumah klien permanen, rumah klien
bersih dan rutin dibersihkan, klien tinggal bersama suami dan anak – anaknya.
2. Keluarga
Klien memiliki 2 orang anak dan saat ini ia tinggal dengan suami dan anaknya,
orang terdekatnya adalah suaminya dan anak kedunya. Klien dirawat ditunggu
oleh anaknya sementara suaminya bekerja dan menjadi tulang punggung
keluarga.
3. Keuangan
Suami klien berperan sebagai pencari nafkah dan memiliki usaha dagang, saat
ini biaya rumah sakit ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Klien mengatakan
hidupnya cukup dan tidak berkekurangan.
4. Budaya
Suku keluarga Ny.S yaitu suku Betawi. Keluarga mengatakan tidak ada
kebiasaan/budaya yang mempengaruhi pengobatan.
5. Spiritual
Klien selalu berdoa agar diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. Keluarga
mengatakan terkadang Ny.S tidak menerima penyakitnya dan menjadi emosi
dan mempertenyakan mengapa tuhan memberinya penyakit seperti saat ini.
E. Pemeriksaan status mental
1. Penampilan
a. Postur tubuh: postur tubuh klien tidak simetris, klien tidak dapat duduk
tanpa bantuan
b.Kontak mata: pada saat pengkajian kontak klien kurang, klien sesekali tidak
ingin menjawab dan membiarkan anaknya yang menjawab pertanyaan.
c. Cara Pakaian: Klien berpakaian kurang rapi, namun sesuai dengan waktu
dan tempat
d.Cara berdandan: Klien tidak berdandan, rambut kurang rapi.
e. Respon saat pengkajian: pada saat pengkajian klien baik, namun sering
memberikan pertanyaan kepada anaknya untuk dijawab
f. Kelainan fisik yang menonjol: intoleransi aktifitas (bagian kaki tidak dapat
bergerak)
g.Ekspresi wajah: ekspresi wajah klien terlihat murung dan kerap menghindari
kontak mata.

2. Perilaku
( -) Ramah ( - ) bermusuhan ( - ) kooperatif (  ) tidak komunikatif
( - ) menggoda ( - ) berhati-hati ( - ) perhatian
Jelaskan: Klien tampak tidak komunikatif sesekali karena klien kesulitasn
bicara, klien sering memalingkan wajah membiarkan anaknya menjawab
saat wawancara..
3. Gerakan
(  ) kelemahan psikomotor ( ) gelisah ( - ) gerakan abnormal (
- ) kaku
Jelaska: klien tampak memiliki kelemahan psikomotor dikarenakan stroke
yang dialaminya kambuh. Klien tidak mampu berjalan, duduk tanpa bantuan.
4. Pembicaraan
a. Kecepatan bicara ( - ) cepat (  ) lambat ( -) normal
b. Kejelasan bicara ( - ) cadel (  ) berguman ( - ) putus-putus ( - )
beraksen
c. Volume ( - ) keras (  ) lemah ( ) Normal
d. Kualitas bicara ( - ) ragu-ragu (  ) emosional ( - ) mengulang
topik ( - ) spontan (  ) tidak spontan
e. Banyaknya bicara ( - ) cerewet ( - ) aktif (  ) Diam
Jelaskan: Klien tampak berbicara dengan volume dan intonasi yang
tidak jelas karena klien kesulitan dalam berbicara, cara bicara lambat dan
terkadang emosional ketika di berikan pertanyaan mengenai hal-hal yang
membuatnya sedih atau jika merasa sakit. Kemampuan klien meneruskan
topik tidak spontan, klien cenderung diam dan tidak menjawab pertanyaan
karena kesulitan berbicara klien menjawan hanya dengan mengangguk dan
menggelengkan kepala

5. Alam perasaan
( - ) sangat gembira ( - ) panik ( - ) ketakutan
( - ) gembira berlebihan (  ) khawatir ( - ) tidak tenang
( - ) merasa bahagia meski dalam keadaan stress (  ) gelisah
( - ) Tidak senang ( - ) apatis ( - ) sensitif ( - ) marah
(  ) Sedih
( - ) Depresi
( - ) menjalani tampa perasaan
( - ) Berduka
Jelaskan: Klien mengatakan khawatir akan kondisi kesehatannya, apalagi
saat ini klien sudah tidak muda. Klien masih menyangkal dan belum dapat
menerima penyakit yang dialaminya saat ini.
6. Affect
(  ) terbatas ( - ) datar ( - ) tidak sesuai

( - ) Tumpul ( - ) normal

Jelaskan: affect klien terbatas, klien memberikan respon ketika ditanya


namun tidak dapat berbicara, klien menjawab dengan mengangguk dan
menggelengkan kepala.

7. Isi pikir
(  ) ide bunuh diri ( - ) obsesi ( - ) fobia ( - ) kompulsif ( - )
koheren
( - ) paranoid ( - ) pikiran magic ( - ) Delusi ( - ) ide yang
belebihan

Jelaskan: klien pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh


diri karena penyakitnya

8. Proses pikir
( - ) asosiasi (  ) Koheren ( - ) Logis ( - ) perseverasi ( - )
neologisme
( - ) bloking ( - ) mengikuti arus ( - ) flight of ideaa
Jelaskan: Proses pikir klien normal dan persepsi sesuai

9. Persepsi
( - ) halusinasi ( - ) Ilusi ( - ) depersonalisasi ( - ) dejavu
Jelaskan: Klien tidak memiliki gangguan persepsi halusinasi, ilusi,
depersonalisasi ataupun dejavu.

10. Intelektual
(  ) Rata-rata ( - ) dibawah rata-rata ( - ) diatas rata-rata
Jelaskan: Klien memiliki kecerdasan rata-rata, dapat memahami
percakapan dengan baik.

11. Kognitif
( ) orientasi baik
Disorientasi ( - ) waktu ( - ) tempat ( - ) orang
Konsentrasi ( - ) kurang perhatian ( - ) mudah dialihkan (  ) sering
terganggu
Memori ( - ) memori jangka pendek (  ) memori jangka
menengah
( - ) memori jangka panjang ( - ) memori saat ini
Jelaskan: Klien tidak memiliki gangguan kognitif, namun klien memiliki
gangguan memori jangka menengah ada beberapa hal yang klien lupa
namun ketika di ingat kembali klien ingat

12. Sensori
Tingkat kesadaran : compos mentis
Jelaskan: Tingkat kesadaran klien yaitu compos mentis karena klien masih
mampu memberikan respon dan menjawab pertanyaan dengan jelas, fungsi
penglihatan baik.

13. Insight
( - ) menyadari penyakit (  ) mengingkari penyakit

Jelaskan: Klien mengingkari penyakit, klien masih belum bisa menerima


kondisi nya saat ini, dan terkadang tidak ingin bertemu dengan orang
lain. .

F. Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium


a. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hemoglobin (H2TL) 9.5 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 28 % 35-47
Leukosit 9.9 1000/Ul 36. - 11.6
Trombosit 294 rb/Ul 150 - 446
Eritrosit 3.2 juta/Ul 3.8-5.2
Creatinin 11.4 mg/dl 0.6-1.1

G. Diagnosa medik
a. CKD ON HD + Stroke

H. Pengobatan
Amlodipin 10mg 30 TAB 1x1
Bicnatic TAB 500 mg 90 TAB 3x1
Vit B12 50mcg 21TAB 3x1
Serbuk CACO 3 90gr 3x1
Folat 1 mg 90 TAB 3x1
Bionemi 7 kapsul 1x1
Candesartan 16 mg TAB 15 BLST
ANALISA DATA

No Data Senjang Masalah

1 DS: Ansietas b.d Krisis Situasional

- Klien mengatakan cemas akan apa


yang ia hadapi saat ini

- Klien cemas karena sekarang


usianya sudah tua dan tidak sehat
seperti sebelumnya

- Klien khawatir merepotkan


keluarganya

DO:

- Klien tampak gelisah

- Klien tampak tegang ketika


berpindah posisi

- Kontak mata klilen kurang

2 DS: Ketidakberdayaan b.d Progran


perawatan/pengobatan yang kompleks
- Klien mengatakan tidak mampu
atau jangka panjang
melakukan aktifitas biasanya

- Klien merasa frustrasi dan tertekan


karena hanya bisa berdiam diri

DO:

- Klien nampak bergantung pada


orang lain
3 DS: Nyeri Akut b.d Agen pencedera
fisiologis
- Klien mengatakan merasa nyeri
pada kaki nya

- Pengkajian PQRST:

P: Nyeri timbul ketika kaki


digerakkan dan ditekan,

Q: Nyeri seperti di tekan

R: Lokasi nyeri pada kaki, nyeri


menyebar ke daerah lain
yang digerakkan.

S: Skala nyeri 5, klien tampak


kesakitan dan menunjukkan
ekspresi tegang.

T: Nyeri mulai dirasakan ketika


tubuh bagian kaki mulai tidak bisa
digerakkan, nyeri sering
timbul dan mendadak, nyeri
timbul kadang-kadang sekirar 5
detik.

- Klien mengatakan nyeri sangat


mengganggu istirahat

DO:

- Klien tampak meringis dan tegang

- Klien tampak gelisah saat bergerak

- Klien berfokus pada diri sendiri


dan terkadang tidak fokus dengan hal
lain
- Klien sulit tidur

Tekanan Darah : 140/80 MmHg

Nadi : 115 x/menit


Pernafasan : 20 x /menit

Suhu : 36.C

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

2. Ketidakberdayaan berhubungan dengan progran perawatan/pengobatan yang


kompleks atau jangka panjang

3. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis


INTERVENSI KEPERAWATA N

No Tanggal Dx Keperawatan & data Tujuan Rencana Tindakan


penunjang

1 Senin, (D.0080) Ansietas berhubungan L. 09093 Tingkat Ansietas I.09314 Reduksi Ansietas
31/01/22 dengan Krisis situasional
Tujuan Umum Observasi
Data Senjang
Setelah diberikan tindakan - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
DS: keperawatan 1 x 24 jam
Terapeutik
diharapkan kondisi kmosi dan
- Klien mengatakan cemas akan apa
ansietas dapat menurun - Ciptakan suasana terapeutik untuk
yang ia hadapi saat ini
menumbuhkan kepercayaan
Tujuan Khusus
- Klien cemas karena sekarang
- Tempatkan barang pribadi yang
usianya sudah tua dan tidak sehat - Verbalisasi khawatir akibat
memberikan kenyamanan
seperti sebelumnya kondisi yang dihadapi dapat
menurun 5 Edukasi
- Klien khawatir merepotkan
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
keluarganya - Perilaku gelisah dapat menurun 5 mungkin dialami

DO: - Tekanan darah menurun 5 - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama


pasien, jika perlu
- Klien tampak gelisah - Pucat dapat menurun 5
- Latih teknik relaksasi
- Klien tampak tegang ketika - Pola tidur membaik 5
berpindah posisi
- Konsentrasi membaik 5
- Kontak mata klilen kurang
- Kontak mata membaik 5

2. Senin, (D.0092) Ketidakberdayaan L.09071 Keberdayaan I.09307 Promosi Harapan


31/01/22 berhubungan dengan progran
Tujuan Umum
perawatan/pengobatan yang
Observasi
kompleks atau jangka panjang Setelah dilakukan Tindakan
keperawatan 3 x 24 jam - Identifikasi harapan pasien dan keluarga
Data Senjang:
Ketidakberdayaan dapat teratasi dalam pencapaian hidup
DS: Terapeutik
Tujuan Khusus
- Klien mengatakan tidak mampu - Sadarkan bahwa kondisi yang dialami
Kriteria hasil:
melakukan aktifitas biasanya memiliki nilai penting
1. Verbalisasi mempu - Libatkan pasien secara aktif dalam
- Klien merasa frustrasi dan
melaksanakan aktivitas
tertekan karena hanya bisa berdiam meningkat perawatan
diri 2. Berpartisipasi dalam perawatan Edukasi
meningkat
DO: - Latih menyusun tujuan yang sesuai
3. Ketergantungan pada orang
dengan harapan
- Klien nampak bergantung pada menurun
orang lain - Latih cara mengembangkan spiritual diri

3. Senin, (D.0077) Nyeri akut b.d agen (L.08066) Tingkat Nyeri (I.08238) Managemen Nyeri
31/01/22 pencedera fisiologis Tujuan umum

Setelah dilakukan asuhan Observasi


Data Senjang: keperawatan 2 x 24 jam masalah - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri akut dapat teratasi. frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
DS:
Tujuan Khusus - Identifikasi tanda-tanda vital
- Klien mengatakan merasa nyeri - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
pada kaki nya - Identifikasi faktor yang mempererat dan
- Meringis menurun
- Frekuensi nadi membaik memperingan nyeri
- Pengkajian PQRST:

P: Nyeri timbul ketika kaki Terapeutik


digerakkan dan ditekan, - Kontrol lingkungan yang memperberat
Q: Nyeri seperti di tekan rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
R: Lokasi nyeri pada kaki, nyeri
menyebar ke daerah lain
Kolaborasi
yang digerakkan.
- Pemberian analgetik
S: Skala nyeri 5, klien tampak
kesakitan dan menunjukkan
ekspresi tegang.

T: Nyeri mulai dirasakan ketika


tubuh bagian kaki mulai tidak bisa
digerakkan, nyeri sering
timbul dan mendadak, nyeri
timbul kadang-kadang sekirar 5
detik.

- Klien mengatakan nyeri sangat


mengganggu istirahat

DO:
- Klien tampak meringis dan tegang

- Klien tampak gelisah saat


bergerak

- Klien berfokus pada diri sendiri


dan terkadang tidak fokus dengan
hal lain

- Klien sulit tidur

Tekanan Darah : 140/80 MmHg

Nadi : 115 x/menit


Pernafasan : 20 x /menit

Suhu : 36.C
I. IMPLEMENTASI & EVALUASI

Paraf dan
Diagnosa
Nama
Hari/Tgl Keperawatan Implementasi Evaluasi

Kamis, (D.0080) 1. Mengidentifikasi saat S:


Ansietas tingkat ansietas
3 Februari - Klien mengatakan cemas
berhubungan berubah
yang di rasakannya
2022 Dwinka
dengan krisis 2. Mengidentifikasi
sudah mulai berkurang
08.00- situasional kemampuan
- Klien mengatakan
mengambil keputusan
12.00 senang telah diajarkan
3. Memonitor tanda-
teknik relaksasi 5 jari
tanda ansietas baik
O:
verbal maupun non
- Gelisah berkurang
verbal
4. Mengajarkan teknik - Khawatir berkurang
relaksasi 5 jari
- Klien tampak senang

- Klien tampak mengerti


cara melakukan teknik
relaksasi 5 jari
A:

Masalah ansietas belum


teratasi
P:

Intervensi dilanjutkan

Kamis, (D.0092) S:
1. Mengdentifikasi
Ketidakberdayaa
3 Februari harapan pasien dan - Klien mengatakan ingin
n berhubungan
keluarga dalam cepat sembuh dari
2022
dengan progran
pencapaian hidup penyakitnya dan bisa Dwinka
08.00- perawatan/pengo
melakukan aktivitas lagi
2. Menyadarkan
12.00 batan yang
kompleks atau
bahwa kondisi yang O:
jangka panjang
dialami memiliki
- Klien tampak masih
nilai penting
bergantung dengan orang
3. Melatih cara lain
mengembangkan A:
spiritual diri
Masalah
ketidakberdayaan
belum teratasi
P:

Intervensi dilanjutkan

Kamis, 3 (D.0077) Nyeri 1. Mengdentifikasi S:


Februari akut b.d agen lokasi,
- Klien mengatakan nyeri
2022 pencedera karakteristik,
berkurang Dwinka
08.00- fisiologis durasi, frekuensi,
12.00 kualitas, intensitas - P: Nyeri timbul ketika kaki
nyeri digerakkan dan ditekan,
2. Mengidentifikasi
- Q: Nyeri seperti di tekan
tanda-tanda vital
3. Mengidentifikasi - R: Lokasi nyeri pada kaki,
skala nyeri nyeri menyebar ke daerah
4. Mengidentifikasi lain yang digerakkan.
faktor yang
- S: Skala nyeri 4, klien
mempererat dan
tampak kesakitan dan
memperingan nyeri
menunjukkan ekspresi
5. Mengontrol
tegang.
lingkungan yang
memperberat rasa - T: Nyeri mulai dirasakan
nyeri (suhu ketika tubuh bagian kaki
mulai tidak bisa digerakkan,
ruangan, nyeri sering timbul dan
pencahayaan, mendadak, nyeri
kebisingan) timbul kadang-kadang
sekirar 5 detik.

O:

Klien tampak tegang

- Klien tampak masih gelisah


saat bergerak

- Klien masih sulit tidur

Tekanan Darah : 117/85


MmHg

Nadi : 110 x/menit


Pernafasan : 21 x /menit

Suhu : 36.C

A:

Masalah nyeri akut


teratasi sebagian
P:

Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai