A. UMUM
A.1.UMUM
- Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Angaran dari tuntutan atas Hak paten, lisensi serta
hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan oleh
Penyedia Jasa untuk dan selama pelaksanaan Pekerjaan.
- Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa, semua barang
dan bahan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah baru, belum
dipergunakan.
- Standar satuan yang dipergunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan standar
satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakka.
A.2.RUANG LINGKUP
A.3.PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang kontrak Item pekerjaannya termasuk/dimasukan
dalam pekerjaan persiapan ini yang perlu dilaksanakan baik sebelum, selama berlangsungnya
kontrak dan setelah berakhirnya pekerjaan detail disajikan berikut ini.
A.3.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
paket pekerjaan. Penyedia Jasa harus sudah bisa memperhitungkan semua biaya yang
diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Mata pembayaran yang diterapkan
dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi adalah Lumpsum.
A.3.2. Pembuatan Jalan Sementara dan Pemeliharaan Jalan Desa
Penyedia Jasa diperbolehkan membuat jalan kerja ke dan melalui daerah yang
menggunakan jalan-jalan setempat yang sudah ada yang berhubungan dengan Jalan Raya
yang berdekatan dengan daerah proyek dimana segala resiko yang mungkin akan timbul
karena adanya jalan kerja tersebut termasuk pembuatan dan pemeliharaannya sudah
merupakan resiko bagi Penyedia Jasa untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaannya
selama pelaksanaan kontrak dan tidak ada mata pembayaran dan pembayaran tambahan
karena pembuatan dan pemeliharaan jalan kerja sudah menjadi bagian dari kebutuhan
Penyedia Jasa dan sudah harus diperhitungkan dalam harga satuan kontrak pekerjaan yang
dikontrakkan. Bila Jalan kerja yang dipakai Penyedia Jasa merupakan jalan-jalan yang
sudah ada terlebih dahulu harus mendapat izin penggunaan dari aparat/pemilik jalan
tersebut. Penyedia Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum
yang berhubungan dengan penggunaan jalan dan arah angkutan umum. Penyedia Jasa
harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada dan memperkuat jembatan beton bila
ada sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan, sejauh yang dibutuhkan untuk
pekerjaannya dan harus direncana sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu lalulintas
dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan
Pemerintah setempat dan Badan Swasta bila diperlukan. Penyedia Jasa dapat
menggunakan tanah yang ada atas bebannya sendiri dan biaya yang mungkin akan timbul
akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga penawaran dalam Harga Kontrak
pekerjaan yang dikontrakkan. Penggunaan tanah tersebut sepengetahuan pemberi Tugas,
dalam hal ini Penyedia Jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh
sebelumnya, sehingga rencana kompensasi tanah jika ada dapat dilakukan dan segala
resikonya sudah diperhitungkan oleh Penyedia Jasa.
Ttidak ada mata pembayaran dan pembayaran tambahan berkenaan dengan kebutuhan
jalan kerja tersebut dimana Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap segala
resiko yang mungkin akan timbul termasuk pemeliharaan jalan kerja atau bangunan yang
digunakan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan.
A.3.3. Base Camp
Yang dimaksud Base Camp adalah suatu lokasi atau sejenisnya yang diadakan oleh
Penyedia Jasa untuk keperluannya sendiri guna menjamin keamanan peralatan dan
material lainnya serta akan memperlancar pekerjaannya. Base Camp tersebut boleh
dilengkapi dengan fasilitas penerangan yang cukup dan air bersih dan tidak mengganggu
lingkungan disekitarnya jika berada dilokasi perkampungan atau dekat perkampungan
penduduk. Lokasi/tanah dan bangunan untuk keperluan ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa dengan mengajukan permohonan jauh sebelumnya kepada
Direksi untuk menentukan lokasi yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam
perijinannya kepada pihak perorangan, aparat atau Pemerintah Daerah setempat. Penyedia
Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan (base camp) secara
umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. kegiatan
tersebut tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi,
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari
pengadaan base camp dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh
Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
A.3.9.2. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari Normalisasi Standar Indonesia dari edisi/revisi terakhir
atau standar internasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari
standar nasional yang disyaratkan.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
dicakup oleh Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau
diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan tersebut,
dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh Penyedia Jasa, maka Penyedia Jasa harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan, sekurang-
kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak
terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Standar satuan ukuran yang dipergunakan pada dasarnya MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak
dapat dielakkan dan dapat dipertanggung jawabkan.
A.3.9.3. Bahan dan Perlengkapan Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa
a. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang tercantum dalam kontrak,
semua bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari pekerjaan harus
baru dan sesuai dengan standar yang diberikan dalam spesifikasi atau standar
dalam Spesifikasi Umum. Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan
penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan suatu standar seperti
tersebut diatas, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.
b. Perlengkapan konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi
yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila
Direksi memandang belum sesuai dengan kontrak, maka Penyedia Jasa harus
segera memenuhi kekurangannya, dalam penyediaan semua perlengkapan
dan peralatan harus lengkap dengan spare partnya yang cukup dan
memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan lancar dab baik.
c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan
tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat digunakan bahan pengganti
dengan mendapat ijin tertulis dari Direksi. Harga satuan dalam volume
pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya pertambahan harga antara
bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti.
d. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan
Perlengkapan dan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau
lebih tepat ditentukan Direksi.
- Tempat produksi dan pembuatan
- Tempat pengapalan
- Lapangan / Lokasi Proyek.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada Pengguna Jasa sesuai yang dimintanya
untuk tujuan pemeriksaan, tetapi tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia
Jasa untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan Spesifikasi.
e. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set spesifikasi yang
lengkap, brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapat
persetujuan, dan harus disediakan sesuai dengan kontrak dalam waktu 30
(tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari
spesifikasi, brosur dan data bagaimanapun juga tidak meringankan Penyedia
Jasa dari tanggung jawabnya dalam hubungannya dengan kontrak.
Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas merupakan
beban Penyedia Jasa karena tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran
khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam
harga penawaran yang dikontrakkan.
A.3.9.5. Pekerjaan Sementara
a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara
dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan,
pertama-tama diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai
dengan prosedur dalam Spesifikasi Umum. Apabila Penyedia Jasa
bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah
lapangan/kerja seperti ditunjukkan pada gambar kerja, semua biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan termasuk pembebasan tanah,
sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa dan semua biaya
yang mungkin timbul sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar
volume pekerjaan yang dikontrakkan. Keterlambatan tidak akan
meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi
ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan
waktu bila terjadi keterlambatan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan
peraturan yang diberlakukan.
b. Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar kerja yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pengguna Jasa dan bebas dari biaya
pembebasan tanah. Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan
sementara pada tanah seperti pada gambar kerja atau seperti petunjuk
Direksi. Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak
buahnya pada tanah yang sudah diijinkan/disediakan, termasuk arah jalan
masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan
tanaman/pemilikan lahan dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan
supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pemberi Tugas tanah
harus dikembalikan ke keadaan setidaknya seperti semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pemberi Tugas untuk
semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik
milik Pemberi Tugas atau orang lain. Penyedia Jasa mengganti kerugian
terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut akibat
kelalaian Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.
c. Pengalihan Sementara
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu sistim pengairan yang ada
baik permanen atau semi permanen selama pelaksanaan pekerjaan. Direksi
akan meminta Penyedia Jasa untuk mengerjakan pekerjaan pengalihan aliran
sementara pada saluran irigasi yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan
saluran serta bangunan yang berhubungan. Penyedia Jasa supaya
menyerahkan rencana pengalihan sementara untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Setelah rencana itu disetujui/diubah atas petunjuk Direksi
pelaksanaan pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai dengan rencana
yang telah disetujui.
Biaya untuk pembuatan rencana pengalihan sementara hanya untuk
pekerjaan Bendung dan supaya dicantumkan dalam volume pekerjaan sesuai
dengan kemajuan pekerjaan dan perintah Direksi yang akan dimasukkan
kedalam butir/ mata pembayaran pekerjaan Dewatering adalah Lump Sump
(Ls) seperti yang telah termasuk dalam kontrak pekerjaan atau jika
ditentukan lain oleh Direksi.
Sedangkan pengalihan sementara atau kistdam-kistdam pada pekerjaan
jaringan/ saluran irigasi dan pembuang tidak ada mata pembayaran dan atau
pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
A.3.9.6. Kantor Penyedia Jasa, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh, Dsb.
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara mengerjakan dan memindahkan
bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan dan menjadi tanggung
jawab sepenuhnya oleh Penyedia Jasa untuk mengembalikan lokasi bangunan-
bangunan sementara setidaknya seperti semula sehingga tidak menimbulkan
permasalahan lingkungan dan kenyamanan. Penyedia Jasa supaya menyerahkan
rancangan tempat kerja dan bangunan sementara secara umum kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan
tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi.
Perkampungan staf Penyedia Jasa dan pemondokan buruh harus dilengkapi
dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang, penerangan jalan,
air bersih, MCK, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak,
pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang
ditentukan dalam kontrak. Penyedia Jasa supaya juga melengkapi keperluan air
bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia Jasa, perkampungan
stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya di daerah kerja.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat
dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh
Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
A.3.9.8. Keamanan
Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa, harus bertanggung jawab terhadap segi
keamanan dan menyerahkan tertib peraturan dan organisasi untuk mendapatkan
persetujuan Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan dalam hal ini semua biaya
sudah termasuk dalam harga Kontrak.
bersangkutan maupun Direksi. Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan
sesuai dengan program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan
yang berlaku di Indonesia.
A.3.9.9. Penanganan Bahan-Bahan Mudah Terbakar
Penyedia Jasa hendaknya membuat peraturan untuk mengangkut dan
menyimpan/ mengendalikan bahan-bahan mudah terbakar seaman mungkin
untuk melindungi masyarakat sesuai dengan hukum dan peraturan keamanan
yang berlaku. Penyedia Jasa harus memiliki semua Surat Keterangan yang
diperlukan, koordinasi dengan pejabat yang berwewenang, membayar semua
biaya yang diperlukan untuk pemindahan/penyimpanan bahan-bahan mudah
terbakar dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Penyedia Jasa supaya menyediakan dan memasang rambu tanda bahaya yang
cukup dan memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya yang
mungkin timbul sehubungan dengan bahan-bahan mudah terbakar.
Tempat gudang bahan-bahan mudah terbakar harus disetujui oleh Direksi.
Gasolin diatas tanah dan tangki gas minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkan
pada batas perkampungan atau lebih dekat 100 m dari bangunan yang ada di
lapangan.
A.3.9.10. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan dan melindungi api yang terjadi
pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan/
peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua
bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan
bangunan gedung lainnya. Penyedia Jasa akan memelihara peralatan dan
perlengkapan pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai
pekerjaan diterima oleh Pemberi Tugas.
Penyedia Jasa akan berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang terjadi
di lapangan kerja, dalam hal ini Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang
mutlak diperlukan dan tenaga buruh yang dipekerjakan di lapangan termasuk
peralatan dan tenaga Sub-Penyedia Jasa.
A.3.9.11. Hari Kerja dan Jam Kerja
a. Hari kerja adalah hari kalender, Bulan adalah bulan kalender
b. Dayworks adalah berbagai input pekerjaan yang pembayarannya tergantung
kepada waktu untuk kegiatan Penyedia Jasa yang inputnya tergantung pada
peralatan dan tenaga kerja, sebagai tambahan terhadap pembayaran yang
terkait pada material dan bahan.
c. Hari-hari libur
Dalam pengaturan orang-orang yang dipekerjakannya, Penyedia Jasa harus
menghormati perayaan resmi, hari-hari libur dan upacara keagamaan atau
lainnya sesuai dengan penetapan hari libur nasional oleh Menteri Agama dan
yang ditentukan oleh Pemerintah setempat. Penyedia Jasa harus membuat
pengaturan khusus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan bila terjadi keadaan
yang mendesak, sehingga rencana kerja mengharuskan pekerjaan
berlangsung terus selama perayaan atau hari libur tersebut.
d. Pekerjaan malam hari atau hari Minggu
Pekerjaan permanen tidak diperbolehkan dilakukan pada malam hari, pada
hari Minggu, atau hari libur resmi tanpa ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan,
kecuali:
i) Pekerjaan itu tidak dapat dihindari
ii) Mutlak perlu demi keamanan jiwa atau harta benda atau demi keamanan
pekerjaan
iii) Apabila ada ketentuan-ketentuan yang sebaliknya, tercantum dalam
Kontrak, atau
iv) Sebagaimana yang selanjutnya ditetapkan disini.
Dalam hal demikian, Penyedia Jasa harus dengan segera memberitahu
Direksi Pekerjaan, dengan ketentuan bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk
pekerjaan yang menurut kebiasaan dilakukan secara bergilir atau dengan
penggiliran ganda.
B.1. UMUM
B.1.1. Pembersihan
Selama pelaksanaan pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan untuk bendung, tanggul,
saluran dan bangunan dari semua tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar,
mengisi lubang-lubangnya dengan tanah dipadatkan kemudian membuang dari tempat
pekerjaan semula bahan-bahan hasil pembersihan lapangan. Untuk semua pohon dan
semak-semak yang tidak harus dibersihkan/ tidak harus ditebang dan tetap berada
ditempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapih dan apabila keadaan
mengijinkan harus dibakar sampai habis. Penumpukan untuk pembakaran harus
dikerjakan dengan cara dan pada tempat-tempat tertentu agar tidak menimbulkan resiko
terhadap bahaya kebakaran. Semua pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga
bahan yang dibakar akan menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus mengambil
langkah-langkah pencegahan secara khusus untuk mencegah penyebaran api dan harus
mempunyai peralatan sesuai untuk digunakan dalam pencegahan dan pemadaman.
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan pohon dan semak belukar, dimana
lokasi tersebut akan dipakai untuk alur sungai baru sesuai perintah Direksi pekerjaan.
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan perintisan dan pembersihan adalah harga
satuan meter persegi (m2) dari total volume lokasi pekerjaan yang dikerjakan atau kecuali
ditentukan lain oleh Direksi. Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price
dalam meter persegi (m2) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
B.1.2. Galian
B.1.2.1 Umum
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian
lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan
atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan
kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap
tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah
tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan
tanah dimulai.
B.1.2.2 Galian Tanah Biasa
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Bila ada
galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau. Tidak ada galian yang langsung/ ditutupi dengan tanah/beton tanpa
diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi
tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena
kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan, maka penyedia
jasa melapor kepada direksi pekerjaan untuk menindak lanjuti pekerjaan tersebut
atas keputusan bersama. Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa
akan dibuat dalam meter kubik dimana tanah galian dari permukaan tanah
sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam
gambar. Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk
item dalam BOQ.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/ bisa dipakai
untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya
akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau
kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan,
seperti yang dijelaskan pada pasal B.1.6. Penyedia Jasa harus menguasai medan
kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk timbunan
ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang memerlukan
timbunan.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan biaya
longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila
dianggap perlu oleh Direksi. Pengaturan, pembuangan tanah yang tak terpakai
ataupun yang berlebihan kecuali ditetapkan lain dalam bagian yang terpisah
dalam daftar volume dan biaya pekerjaan misalnya item pemompaan atau
pembuatan dan pemeliharaan penampungan air yang dilaksanakan dengan baik
selama pelaksanaan pekerjaan. Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya
relatif kecil dan berada didaerah persawahan, agar diperhitungkan terhadap
tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain berupa galian secara manual.
Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter kubik (m3)
berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan.
Uraian
Bangunan di atas tanah biasa
Kemiringan Galian 1 V : 0.5 H
C. PASANGAN BATU
D.1. BAHAN-BAHAN
D.1.1 Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama
dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-
lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber
yang disetujui Direksi.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter
kubik (m3) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pasangan batu kali berdasar
kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
D.1.2 Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus dibuat dari semen
portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 : 3 atau seperti ditentukan dalam gambar
untuk tiap jenis pekerjaan. (Selanjutnya dipakai singkatan PC untuk semen portland, Ps
untuk pasir, Kr untuk kerikil, dalam kode perbandingan suatu adukan).
Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pasal C.2.3 Pasir haruslah
mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan
adukan yang baik. Semen haruslah Portland semen seperti yang dimaksud pada pasal
C.2.1 dari spesifikasi ini. Air harus diberikan dalam jumlah cukup/ sesuai untuk
menghasilkan adukan yang baik.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah
dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Direksi. Apabila mesin yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih
dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan
tangan, bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk dua kali secara
kering dan akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata.
Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak
dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir hari kerja.
Pekerjaan adukan tidak ada mata pembayaran tersendiri karena sudah menjadi satu
kesatuan dengan pekerjaan pasangan batu kali yang dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
D.1.3 Penyimpanan Dari Bahan-Bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan ditempat yang terlindung yang bisa
mempengaruhi sifat-sifat mekanik dan sifat fisik material. Dan juga harus dilindungi
dengan atap atau penutup lain yang tahan air.
D.2.3. Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama).
Pekerjaan siar tenggelam (masuk kedalaman ± 1 cm dari permukaan batu).
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter
persegi (m2) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pasangan batu kali berdasar
kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
D.2.4. Pipa Peresapan (Suling-Suling)
Tembok-tembok penahan, melebihi dari 1.50 m pasangan miring dan tembok-tembok
kepala harus dilengkapi dengan suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter
50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m 2 luas permukaan. Setiap ujung
pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Suling-suling dipasang
bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan 0.20 m keluar sisi belakang pasangan batu
guna pasangan saringan sebelum diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga
dibuat bersama dengan pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang
pada ujung pipa menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah
sekeliling pipa setebal 15 cm. Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk
membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam set
yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pekerjaan PVC Weephole berdasar
kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
D.2.5. Sambungan Gerak Sederhana
Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan sambungan gerak
sederhana pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk menahan air.
Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat satu penyambungan
dengan bangunan lama dan bangunan baru serta bangunan lama akan mempunyai nilai
penurunan (settlement) yang berbeda.
Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasang susunan batuan yang terdiri
dari batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter) dibelakang pasangan batu pada bagian
sambungan setinggi sambungan tadi. Saringan ini harus terdiri dari batu dan krikil terpilih
dan baik. Untuk menahan longsornya saringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk setebal
3 cm atau geotextile mebrane.
Sambungan gerak sederhana tidak ada mata pembayaran tersendiri karena sudah menjadi
satu kesatuan dengan pekerjaan pasangan batu berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
D.2.6. Contoh Pekerjaan
Untuk pekerjaan pasangan batu yang besar seperti pekerjaan lining yang panjang, Penyedia
Jasa harus membangun contoh tampang tembok, sehingga mutu dan wujudnya disetujui
oleh Direksi. Semua pekerjaan berikutnya harus sederajat dengan atau lebih baik dari
contoh yang disetujui.
D.2.7. Perlindungan Dan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan
dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, Penyedia Jasa harus
memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan deras atau hujan yang cukup
lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong
yang belum mantap.
Digunakan untuk konstruksi saluran, lining, bangunan bagi/sadap dan bengunan lain yang
menggunakan pasangan. Pekerjaan ini harus dikerjakan sesuai dengan penjelasan pada Gambar
Kerja. Pasangan Siklop dan Batu Belah komposisi perbandingan campuran 60% Beton Cor 1Pc : 2
Ps : 3 Krl dan 40 % batu belah. Kerilik yang digunakan adalah kerikil saring yang memenuhi
persyarata data tabel C. 2 (1) dan batu belah dengan ukuran batu minimum 15 ~ 30 cm.
Pencampuran dan penakaran harus sesuai dengan penjelalan pada pasal C.3 dan persyaratan
pelaksanaan sesuai dengan penjelasan pada pasal D.2.
D. PINTU AIR
Penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran bagian-bagian yang akan
disambung tidak melampaui 0,15 kali ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm untuk
material yang tebalnya lebih besar 12 mm
a) Pelat Baja.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan SNI 03-6861-2-
2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja
Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur maupun kerangka ambang
baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka agar tahan terhadap cuaca harus dicat
dengan “coaltar epoxy resin”, Pengecatan Komponen tersebut harus memenuhi
persyaratan sesuai SNI 06 – 6452 – 2000, Metode Pengujian cat bitumensebagai lapis
pelindung
a) Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang
dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu
untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
b) Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat batang
Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi, Tumpuan/bantalan,
maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-6861-2-
2002 Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja;
c) Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air pada beton.
Permukaan rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan
terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap
panjang 3 (tiga) meter
.
E.3. PERSYARATAN KERJA
e) Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada pintu dengan baut, mur dan
cincin baja. Seal harus disambung pada ujungnya dengan cara divulkanisir agar
menerus. Tegangan tarik pada sambungan harus lebih besar dari 50% (lima puluh
persen) pada bagian tanpa sambungan. Seal harus dibentuk sedemikian sehingga
dapat menahan air dengan baik.
a) Kerangka Ambang
Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari puntir dan bengkokan agar
tidak terjadi bocoran dibawah pintu. Kerangka ambang harus direncanakan agar
dapat meneruskan gaya – gaya yang terjadi pada beton atau pasangan batu kali
tanpa terjadi pelenturan.
b) Kerangka Sponing
Kerangka sponing harus mampu meneruskan tekanan air pada beton. Permukaan
rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum permukaan terhadap
permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3 (tiga)
meter. Permukaan harus dikerjakan dengan mesin dan diperkeras untuk memberikan
perlindungan terhadap keausan.
c) Kerangka Atas
Balok atas harus diletakkan diatas rangka samping dan harus mendukung
pengangkat roda gigi. Balok atas harus mampu menahan beban pengangkat.
E.3.3 Stang
a) Umum
Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara manual dan tenaga
listrik, dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan, menurunkan
dan memegang pintu. Stang harus terdiri dari peralatan mekanis/listrik, yaitu :
tumpuan, mur penggerak, roda gigi, handelpemutar dan komponen lain yang
memerlukan pengoperasian secara efisien. Stang harus direncanakan agar mampu
menahan beban yang terjadi.
Jika konstruksi stang yang perinciannya tidak diterangkan disini, maka harus dibuat
oleh Penyedia Jasa dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
b) Peralatan Mekanis, meliputi :
(1) Tumpuan/bantalan
Tumpuan harus berupa tipe bola, silinder atau datar
(2) Roda gigi reduksi
Semua roda gigi, kecuali roda gigi reduksi yang terbuat dari brons pospor
tuang, harus dibuat dari baja tuang atau baja tempa. Roda gigi dan bantalan
harus cukup kaku terhadap gerakan. Roda gigi harus mempunyai “rumah”
yang dapat dilepaskan untuk memudahkan pelumasan.
(3) Kloping
Kloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk penyesuaian dan pelekatan
secara tetap pada tongkat sesudah penyesuaian kedudukan pintu dilapangan.
(4) Ulir Pengangkatan
Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau bahan lain yang
disetujui dan dikerjakan dengan mesin. Ulir pengangkat yang dapat
dihubungkan dengan roda gigi pinggir harus terdiri dari penopang roda gigi
dan bantalan pemandu sebagai penguat.
(5) Tongkat Penghubung
Tongkat penghubung dibuat dari batang baja.
(6) Handel Operasi Manual
Setiap sebatang harus dilengkapi dengan handel operasi manual yang dapat
mengangkat beban penuh sebagaimana direncanakan. Gaya untuk memutar
alat harus lebih kecil
dari 15 (lima belas) kilogram.
E.4.1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan pintu pada dasarnya tergantung pada beban dan tegangan rencana,
yang meliputi :
1) Beban rencana
a) Pintu
Pintu harus direncaakan dengan kondisi beban sebagai berikut :
- Beban air
Beban air pada pintu harus seperti yang ditunjukkan pada gambar.
- Beban – beban lain
- Reaksi yang diakibatkan oleh berat sendiri. Semua beban yang akan
terjadi pada saat awal, menaikkan atau menurunkan pintu.
b) Rangka Pintu
Beban – beban pada rangka pintu terdiri dari beban pada tumpuan, beban karet
sekat dan semua beban lain yang diakibatkan pengoperasian pintu dan
perangkat. Rangka pintu harus mampu meneruskan beban dari karet sekat pintu
ke beton atau pasangan batu kali pada bangunan.
c) Alat Pengangkat
Alat pengangkat harus direncanakan untuk menaikkan, menurunkan dan
memegang pintu pada setiap posisi di antara keadaan pintu tertutup dan pintu
terbuka penuh. Ketinggian pengangkatan harus seperti pada gambar. Kapasitas
rata – rata pengangkat, tongkat ulir harus mampu menaikkan atau menurunkan
pintu pada kombinasi yang paling membahayakan.
2) Tegangan Rencana
a) Batang Baja
Tegangan yang diijinkan pada beban normal pada batang baja haruslah sebagai
berikut :
c) Tegangan Beton
Tegangan beton yang diijinkan pada tumpuan tidak lebih dari 50 kg/cm2 dan
tegangan geser yang diijinkan tidak lebih dari 5,5 kg/cm2, tegangan desak yang
diijinkan pada pasangan batu kali tidak lebih dari 15 kg/cm2
2) Stang
Setiap stang harus dirakit dibengkel secara lengkap dan diperiksa kehalusan
permukaannya. Semua bagian harus diperiksa untuk menjamin bahwa semua
kelonggaran dan toleransi telah dipenuhi dan tidak ada kesalahan yang terjadi pada
setiap gerakan peralatannya.
Semua bantalan harus diperiksa dengan teliti, semua pelumas dengan gomok dan oli
yang diperlukan harus diuji. Setiap cacat atau ketidak tepatan operasi yang
ditemukan harus diperbaiki dan pengujian diulang kembali.
1) Rangka Pintu
a) Rangka pintu harus dirakit dan di pasang pada tempatnya seperti gambar yang
telah disetujui pada posisi yang sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Letak
baut atau perlengkapan lain harus dipasang pada rangka pintu dengan posisi
yang tepat.
b) Ikatan antara rangka pintu dan penopang harus kuat sehingga pada saat beton
dicor tidak akan merubah posisi rangka pintu. Jika diperlukan untuk menjamin
posisi yang tepat dapat dilengkapi dengan penjepit tambahan.
c) Pemasangan seal karet harus hati–hati agar terletak pada permukaan yang tepat
sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Pengecoran tidak diperkenankan bila
belum dirakit dengan lengkap dan teliti. Sewaktu pengecoran beton harus
diperiksa agar ukuran dan bentuknya sesuai gambar dan dalam batas toleransi.
Jika terjadi kesalahan harus segera diperbaiki.
2) Pintu
Pintu harus dirakit dan dipasang sesuai gambar detail yang disetujui. Pintu–pintu
harus dirakit dan dipasang sesuai dengan toleransi yang diizinkan.
3) Pengangkat
a) Sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, sponing, alur dan lubang oli harus
dibersihkan dan dilumasi dengan oli dan gomok yang akan disetujui. Sesudah
dirakit, setiap sistim pelumasan harus diperiksa. Setiap pengangkat, lengkap
dengan perlengkapannya, harus dipasang sesui dengan gambar yang disetujui.
Pengangkatan harus diletakkan dan distel sehingga sesuai dengan alat
pengangkat pintu.
b) Sesudah pemasangan pengangkat dan sebelum dihubungkan dengan pintu,
pengangkat harus dioperasikan dan diperiksa, sesudah selesai pemeriksaan
tersebut, mur penggerak dihubungkan dengan pintu dan stang, kemudian ditest
dan distel sehingga dapat dioperasikan dengan tepat. Setiap kerusakan atau
ketidak tepatan operasi yang ditemukan selama pengujian harus diperbaiki dan
prosedur pengujian diulang kembali.
4) Pengecatan
a) Setiap ketebalan pengecatan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan;
b) Permukaan yang sudah siap harus dicat dasar sesuai dengan petunjuk pengecatan
dari pabrik;
c) Permukaan harus dibersihkan sesaat sebelum pengecatan;
d) Pengecatan lapis awal dan lapis akhir harus sesuai dengan cara dan peralatan
yang disarankan dari pabrik;
e) Cat yang dipakai harus mempunyai masa pemakaian tidak kurang dari 1 (satu)
tahun dalam keadaan segala cuaca di lokasi pekerjaan;
f) Penyedia jasa harus menyediakan cat yang cukup untuk pengecatan di lapangan
dan pengecatan perbaikan di bengkel;
g) Semua pengecatan, harus dilakukan secara rata dan halus pada permukaan. Cat
harus diaduk seluruhnya, ditapis dan dijaga kekentalannya agar seragam selama
dipergunakan;
h) Tidak diperkenankan melakukan pengecatan pada permukaan logam yang
suhunya kurang dari 10o Celcius;
i) Permukaan yang akan dilapisi cat harus bebas dari kelembaban selama
pengecatan;
j) Pengecatan dilakukan dengan kuas atau semprot;
k) Pengecatan lapis pertama, dilakukan langsung sesudah penyiapan permukaan.
Tiap lapis harus dibiarkan kering dan mengeras lebih dahulu seluruhnya
sebelum dilakukan pengecatan berikutnya;
l) Cat yang diproduksi oleh pabrik yang mempunyai nama baik dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan;
m) Pengecatan dengan tar-epoxy dan atau epoxy resin harus dilaksanakan pada
bagian–bagian dibawah ini :
(1) Permukaan–permukaan yang tampak dari rangka pintu kecuali yang ada
diatas permukaan tanah.
(2) Semua daun pintu
(3) Pengecatan komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai SNI
06–6452–2000, Metode Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis pelindung
(4) Semua logam besi yang permukaannya tidak dihaluskan, kecuali yang
disebutkan diatas harus dicat dengan 1 (satu) lapis cat dasar dan 4 (empat)
lapis cat “chlorinated rubber” atau yang sekualitas. Tebal total lapisan
tersebut termasuk cat dasar harus 0,15 – 0,20 milimeter. Semua peralatan
harus dicat sesuai dengan standar pabrik.
(5) Semua permukaan logam dengan finishing termasuk sekrup yang tampak
selama pengangkutan atau selama menunggu pemasangan harus
dibersihkan dan dilapisi dengan cat yang mudah larut dalam bensin agar
tidak berkarat.
5) Pengelasan
a) Semua pekerjaan las yang diperlukan pada pembuatan dan pemasangan pintu
dan perlengkapan dikerjakan dengan tenaga dengan cara las lindung busur
metal atau las busur otomatis;
b) Tes tembus warna harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa, jika diperlukan oleh
standar spesifikasi ini atau kriteria perencanaan ini;
c) Alat ukur yang sesuai harus terpasang untuk pembacaan arus dan tegangan
listrik selama pengelasan berlangsung;
d) Semua bagian yang di las yang merupakan pekerjaan akhir dengan mesin harus
di las dahulu sebelum dimesin, kecuali tercantum ketentuan lain;
e) Semua pengelasan harus tidak terputus dan kedap air. Ukuran minimum batang
las 4,5 mm;
f) Semua cacat pengelasan harus dibersihkan sampai dasar logam yang baik dan
daerah tersebut perlu dites dengan “Ultrasonik” untuk menyakinkan bahwa
cacat telah benar terhapus sebelum dilakukan perbaikan las;
g) Semua pekerjaan pengelasan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
Spesifikasi pekerjaan pengelasan BS 5135 – 1984, Proces of Arc welding
carbonand Carbon Manganise steels.
6) Pekerjaan Alat Angkat
a) Stang pintu (alat pengangkat pintu)yang berupa tipe mur penggerak yang
dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka
pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
b) Bahan stang pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, tongkat batang
penghubung, handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi, tumpuan/bantalan,
maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-
6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja);
c) Kerangka alur (sponing) harus mampu meneruskan tekanan air pada beton.
Permukaan rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan maksimum
permukaan terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter
pada setiap panjang 3 (tiga) meter;
d) Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari puntir dan bengkokan
agar tidak terjadi bocoran dibawah pintu. Kerangka ambang harus direncanakan
agar dapat meneruskan gaya–gaya yang terjadi pada beton atau pasangan batu
kali tanpa terjadi pelenturan
Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis
pekerjaan pintu harus memuat :
E.5.1. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran atas pintu yang disediakan dan dipasang pada bangunan
harus diukur berdasarkan biaya penyediaan dan biaya pemasangan.
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan pintu dibuat berdasarkan harga satuan per
unit seperti yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya, mencakup biaya–biaya
pengadaan material, pengangkutan, penurunan, pemotongan, finishing pengecatan semua
bahan, upah pekerja, peralatan yang diperlukan dan penyediaan semua perangkat keras
yang diperlukan termasuk besi beton dan lain – lain.
,
F.1. UMUM
Modifikasi bangunan lama meliputi pekerjaan rehabilitasi, upgrading, atau perbaikan pada
pekerjaa lama.
Kecuali ditentukan lain, pekerjaan modifikasi bangunan yang ada harus dikerjakan sesuai dengan
Bagian A sampai Bagian E.
Dengan persetujuan Direksi, Penyedia Jasa harus memanfaatkan sebaik-baiknya masa penutupan
saluran untuk menyelesaikan dengan cepat pekerjaan dan memperkecil perlunya pekerjaan
sementara.
F.3 PERBAIKAN PEKERJAAN PASANGAN BATU
Bila diperintahkan, permukaan dari pasangan lama harus disiar kembali. Pada sambungan antara
batu harus digaruk dengan kedalaman paling tidak 2 cm dan disiar kembali dengan adukan 1 PC :
2 pasir.
F.4 PEMBONGKARAN
Apabila bagian dari bangunan pasangan batu atau beton lama akan dibongkar, Penyedia Jasa
harus melaksanakan pekerjaan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak memberi pengaruh buruk
kepada keadaan bangunan yang tertinggal. Tiap kerusakan, atau terjadi lubang atau pecah pada
bagian bangunan yang masih tinggal sebagai akibat dari pembongkaran tersebut, harus diperbaiki
dan dikembalikan ke kondisi semula atas persetujuan Direksi. Hasil bongkaran harus dibuang
dengan persetujuan Direksi dan permukaan tanah atau tampang lintang saluran harus diselesaikan
dan dirapikan sampai memuaskan Direksi.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah init price dalam meter kubik
(m3) yang akan dimasukan dalam mata pembayaran pekerjaan Timbunan berdasarkan kemajuan
pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
F.8 PEMERIKSAAN BANGUNAN LAMA
Setiap bangunan lama yang akan dipugar atau diperbaiki harus dibersihkan guna pemeriksaan
Direksi. Endapan harus dibuang sampai lantai yang ada atau dasar asli atau sampai menurut
perintah Direksi. Semua tumbuhan, segala lumut yang tumbuh harus dibuang. Semua pasir,
tanam-tanaman, dan kotoran harus dibuang dari tempat sekitar bangunan sehingga cukup siap
untuk diperiksa.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah init price dalam meter kubik
(m3) yang akan dimasukan dalam mata pembayaran pekerjaan Endapan berdasarkan kemajuan
pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
F.9 PEMBERSIHAN SALURAN
Semua saluran harus dibersihkan dari batu-batu yang lepas, tanaman yang tumbuh di bawah muka
air dan kotoran. Terlepas dari pekerjaan pokok, perbaikan tebing tanggul dan dasar saluran juga
harus dirapikan dan ditimbun pada bagian yang berlubang agar saluran teratur dalam bentuk rapi.
F.10 BANGUNAN BESI LAMA
Semua bagian besi yang masih dipakai harus dibersihkan dari endapan guna pemeriksaan oleh
Direksi. Bila diperintahkan tes kekuatan/muatan harus dilaksakan pada bangunan itu. Setelah
pemeriksaan, bangunan harus diperbaiki atau diganti seperti yang diperintahkan dan harus dicat
menurut E2.
F. MASA PEMELIHARAAN
Mata pembayaran dalam pekerjaan ini Lump Sum masuk dipekerjaan persiapan.
H.2 FOTO-FOTO
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh ahli yang
berpengalaman. Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/ pencatatan tentang
pelaksanaan yaitu pada awal, pertengahan dan akhir suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang
diperintahkan Direksi. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan
harus dari titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin
maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk mudah mengenali
lokasi. Foto negatif/soft copy dan cetakannya tidak boleh diubah dan ditambah apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/ denah yang menunjukan
lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk
disetujui. Tiap foto berukuran 3R (120 mm x 90 mm) dan diberi catatan sebagai berikut :
- Nama Daerah Irigasi
- Detail Kontrak
- Nama Bangunan atau Lokasi Saluran
- Tanggal Pengambilan
- Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan foto-
foto yang bersangkutan dengan metode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka
foto-foto harus diserahkan pada Direksi dalam album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara
beraturan menurut lokasi masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50%,
dan 100% dan ditempel pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda
bersama 1 (satu) ganda album negatifnya/soft copynya. Tiap album dan juga berisi negatif/soft
copy harus diberi keterangan atau tanda sama untuk memudahkan mengindentifikasi negatif/soft
copy dan cetakannya. Semua album menjadi milik Pengguna Jasa dan tanpa ijinnya tidak boleh
diberikan/dipinjamkan kepada siapapun.
Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi satu kesatuan dengan
harga penawaran yang dikontrakkan dan segala resiko yang mungkin akan timbul akibat dari
kegiatan ini akan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
H.3 GAMBAR KERJA
Direksi mungkin memerlukan gambar kerja untuk memberikan penjelasan bagian dari pekerjaan
pokok, termasuk semua pekerjaan sementara yang perlu. Penyedia Jasa harus menyediakan
gambar kerja berdasarkan desain, gambar standar, permukaan tanah asli, ketinggian akhir yang
diperintahkan dan lain-lain dari Direksi.
- Nama Bangunan atau Lokasi Saluran
- Tanggal Pengambilan
- Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan foto-
foto yang bersangkutan dengan metode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka
foto-foto harus diserahkan pada Direksi dalam album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara
beraturan menurut lokasi masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50%,
dan 100% dan ditempel pada satu halaman. Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda
bersama 1 (satu) ganda album negatifnya/softcopynya. Tiap album dan juga berisi
negatif/softcopy harus diberi keterangan atau tanda sama untuk memudahkan mengindentiufikasi
negatif/softcopy dan cetakannya. Semua album menjadi milik Pengguna Jasa dan tanpa ijinnya
tidak boleh diberikan/dipinjamkan kepada siapapun.
Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi satu kesatuan dengan
harga penawaran yang dikontrakkan dan segala resiko yang mungkin akan timbul akibat dari
kegiatan ini akan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
H. PERLENGKAPAN OPERASIONAL
I.1 UMUM
Perlengkapan yang disyaratkan pada pasal-pasal G.1 sampai G.4 harus disediakan oleh Penyedia
Jasa sesuai dengan yang tertera dalam daftar banyaknya pekerjaan, untuk tiap jenis baik
ditunjukkan dalam detail atau tidak dalam gambar yang satuan pembayarannya sudah meliputi
untuk masing-masing butir pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pekerjaan atau seperti
ditunjukkan dalam daftar kuantitas pekerjaan yang dikontrakkan. Ukuran bahan dan warna yang
harus dipakai dan penjelasan secara umum dinyatakan dalam Album Standar Perencanaan Irigasi
yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan, Desember 1986 seperti diterangkan
dibawah. Detail lain yang sesuai akan ditunjukkan dalam gambar kontrak. Penyedia Jasa tidak
boleh menggunakan bentuk konstruksi atau detail tanpa pemberitahuan secara tertulis terlebih
dahulu.
Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi satu kesatuan dengan
harga penawaran yang dikontrakkan dan segala resiko yang mungkin akan timbul akibat dari
kegiatan ini akan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
I.2 BENCH MARK
Tiap patok bench mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia Jasa untuk memenuhi pasal
B.IV.5 harus dibuat dari beton bertulang klas K-175, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai
dengan gambar dari album Standar Perencanaan Irigasi, atau menurut petunjuk lain dalam
gambar. Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat nama dari batu
marmer ukuran 0.12 x 0.12 m pada satu sisi.
Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati diurug kembali
sampai tinggal 0.20 m diatas permukaan tanah. Penempatan patok-patok BM dilaksanakan
Penyedia Jasa sesuai dengan petunjuk Direksi.
Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi satu kesatuan dengan
harga penawaran yang dikontrakkan dan segala resiko yang mungkin akan timbul akibat dari
kegiatan ini akan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
I.3 TANDA DUGA MUKA AIR SALURAN
Suatu tanda duga muka air harus dipasang pada sisi hulu dari semua bangunan pengambilan dan
bangunan pembagi dalam saluran dan terbuat dari ubin dengan ukuran 0.20 x 0.20 m dipasang
dengan adukan 1 PC : 3 Ps seperti ditunjukkan pada gambar. Garis tanda muka air dan huruf
dinyatakan dengan membuat alur.
Tidak ada mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi satu kesatuan dengan
pekerjaan utamanya yakni pekerjaan pasangan batu kali.