Anda di halaman 1dari 31

Kolinergik

Cendo Carpine 2% Eye Drops 5 ml

Komposisi : Pilokarpin-HCl 2%

Indikasi Umum : Anti glaukoma simplek kronis

Kontra Indikasi : Hindari penggunaan Cendo Carpine pada pasien:

Keadaan di mana konstriksi pupil tidak diperbolehkan seperti pada iritis akut, uveitis anterior, dan
beberapa kondisi glaukoma sekunder.

Sebaiknya dihindari pada penyakit inflamasi akut dari segmen anterior.

Mekanisme kerja : bekerja langsung untuk mempengaruhi otot pada mata sehingga meningkatkan aliran
dari cairan dalam bola mata. Cara kerja ini bisa menurunkan tekanan dalam bola mata. Selain itu, obat
ini juga bisa mengecilkan ukuran pupil.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan obat ini adalah:

Pusing

Nyeri di sekitar alis mata

Penglihatan buram

Terasa gatal atau terbakar saat obat diteteskan di mata


Mata merah

Dosis : Cendo Carpine termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan
digunakan berdasarkan resep dokter.

Cara penggunaan: teteskan Cendo Carpine pada mata yang sakit, hingga sebanyak 4 kali sehari.

https://m.klikdokter.com/obat/cendo-carpine

Miokar

Komposisi : Pilokarpin HCL 10mg/ml

Indikasi : untuk menciutkan pupil, mengendalikan tekanan intraokular

Kontra indikasi : hipersensitif terhadap komponen obat, radang iris akut, anterior uveitis dan papillary
block glaukoma penderita pemakai lensa kontak

Mekanisme kerja : bekerja langsung untuk mempengaruhi otot pada mata sehingga meningkatkan aliran
dari cairan dalam bola mata. Cara kerja ini bisa menurunkan tekanan dalam bola mata. Selain itu, obat
ini juga bisa mengecilkan ukuran pupil.

Efek samping : rasa terbakar, gatal, sakit, penglihatan kabur, siliari spasmus, kongesti vascular
konjungtiva, miopi, sensitisasi kelopak mata dan konjungtiva katarak, kerusakan retina dan sakit kepala

Dosis : 2 tetes, topikal pada mata 3 - 4 kali atau menurut petunjuk dokter

ISO VOL 50 HAL 374

Miochol-E
Komposisi : asetilkolin CL 20mg/2ml

Indikasi : Untuk menimbulkan meiosis pada iris setelah pengangkatan lensa pada operasi katarak,
keratoplasti, iridektomi dan op segmen anterior yang lain.

Kontraindikasi : Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi medis, seperti:

Alergi terhadap acetylcholine

Pembengkakan iris (iritis) akut

Radang bilik mata depan (anterior) akut

Pupil mengecil (miotik)

Mekanisme kerja : Asetilkolin menyebabkan kontraksi otot pada bagian mata, sehingga terjadi
pengecilan pupil dan kejang otot mata.

Efek samping : edema kornea, pergabutan kornea dan dekompensasi kornea, bradikardi, hipotensi,
muka merah, sesak nafas dan berkeringat

Dosis : 0,5-2 ml ke dalam bilik anterior

ISO VOL 50 HAL 374, https://www.guesehat.com/info-obat/asetilkolin


Prostigmin

Komposisi : neostigmin sebagai garam metilsulfat 0,5 gram/amp

Indikasi : untuk mengontrol gejala myasthenia gravis (penyakit autoimun yang menghasilkan kelemahan
otot), mencegah distensi dan retensi urin (kesulitan untuk mengeluarkan urin) pasca operasi, perawatan
distensi pasca operasi, pengobatan retensi urin, mengatasi efek obat penghambat neuromuskuler
nondepolarisasi (kelumpuhan otot).

Kontraindikasi : hipersensitif, pasien peka bromida, peritonitis atau penyakit sumbatan mekanik saluran
cerna atau saluran kemih

Mekanisme kerja : Neostigmine bekerja dengan cara memperlambat terjadinya kerusakan asetilkolin
(acetylcholine). Dengan berkurangya kerusakan acetylcholine, gejala kelemahan otot tubuh bisa
mereda. Obat ini juga bisa menggangu kerja agen penghambat neuromuskular, sehingga bisa digunakan
untuk membantu menghilangkan efek obat bius pascaoperasi.

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

Kontraksi spontan dibawah kulit

Pengeluaran liur

Pusing

Kejang

Kantuk

Sakit kepala
Kelainan pada sistem saraf sehingga mempengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara

Gangguan penglihatan

Gangguan irama jantung

Kehilangan kesadaran sementara

Peningkatan sekresi membran mukosa

Bronkospasme (penyempitan saluran udara)

Mual

Dosis :

Mengendalikan Gejala Miastenia gravis

Dosis: 1 mL (0,5 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular; dosis disesuaikan pada respon individu.

Pencegahan Distensi dan Retensi Urin Pasca Operasi

Dosis: 0.5 mL (0.25 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular, segera sesudah operasi, ulangi tiap 4-6
jam selama 2-3 hari.

Distensi Pasca Operasi

Dosis: 1 mL (0.5 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular, dosis disesuaikan dengan kebutuhan.

Retensi Urin

Dosis: 1 mL (0-5 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular Jika urin tidak keluar dalam1 jam, pasien
harus dikateter. Sesudah pengosongan kandung kemih, lanjutkan dengan injeksi 0.5 mg tiap 3 jam.

Mengatasi Efek Obat Penghambat Neuromuskuler Nondepolarisasi

Dosis: 0.5-2 mg secara injeksi intra vena lambat, ulangi bila perlu.

ISO VOL 50 HAL 394

Mestinon
Komposisi : Pyridostigmine Br 60 mg

Indikasi Umum

Miastenia gravis, Ileus paralitik dan retensi urin pasca operasi.

Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap bromida. Obstruksi Gl atau sal kemih. Asma bronkial

Mekanisme kerja : Pyridostigmine bromide bekerja dengan menghambat penghancuran asetilkolin oleh
asetilkolinesterase. Mestinon juga memiliki efek kolinomimetik langsung pada otot rangka.

Efek Samping : Mual, muntah, hiperselivasi, diare, kram abdomen

Dosis : PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Miastenia gravis dewasa :
30 - 120 mg/hari. Anak 6 - 12 tahun : 60 mg/hari. < 6 tahun : 30 mg/hari. Dosis sebaiknya ditingkatkan
bertahap sebesar 15 - 30 mg/hari. Ileus paralitik dan retensi urin pasca oprasi dewasa : 60 - 240 mg/hari.
Anak : 15 - 60 mg/hari

ISO VOL 50 HAL 394

Enlon Injeksi / Enlon Injectable


Komposisi : Edrophonium Chloride 10mg/ml

Indikasi : untuk perawatan Myasthenia, Myasthenia gravis dan kondisi lainnya.

Kontra indikasi : Hipersensitif; Obstruksi mekanik saluran pencernaan

Mekanisme kerja : Edrophonium Chloride bekerja dengan cara berlomba dengan asetilkolin untuk
mengikat asetilkolinesterase. Dengan menganggu penghancuran enzim dari asetikolin, Edrophonium
mampu menginisiasi kerja asetilkolin pada otot rangka dan saluran pencernaan. Hal ini juga dapat
merangsang respon kolinergik di mata, penyempitan bronkial, bradikardia, dan peningkatan keringat
dan sekresi saliva.

Efek samping : Penglihatan kabur

Diare

Keringat berlebihan

Merasa ingin muntah

Sering buang air kecil

Keram perut

Dosis : Myasthenia Gravis: Dosis yang dianjurkan adalah 0,1 mL hingga 0,2 mL (1 mg hingga 2 mg) Enlon
(edrophonium injection) ® , diberikan secara intravena satu jam setelah asupan obat secara oral sedang
digunakan dalam pengobatan.

https://www.rxlist.com/enlon-drug.htm

Bethanechol
Indikasi : untuk pengobatan urologi, obat ini digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami atoni
(atonis bladder) terutama retensi urin pasca persalinan dan pasca bedah, serta efektif untuk mengatasi
kembung pada ileus pasca bedah dan pada atonia lambung ( gastroparesis).

Kontra indikasi : Hipersensitifitas dan beberapa produk mengandung tartazim dan harus dihindari pada
pasien-pasien yang diketahui

Mekanisme kerja : Betanekol memacu langsung reseptor muskarinik dengan mengikat dan mengaktifkan
reseptor tersebut, sehingga tonus dan motilitas usus meningkat, dan memacu pula otot detrusor
kandung kemih,serta merelaksasi trigonum dan sfingter kemih (melemas) , sehingga urin terpancar
keluar. Obat ini memiliki efek utama terhadap otot polos kandung kemih dan saluran cerna. dimana
masa kerja dari obat ini sekitar satu jam.

Efek Samping : Betanekol ini mempunyai efek samping berhubungan langsung dengan interaksi obat
dengan reseptor muskarinik, menimbulkan stimulasi umum kolinergik, berupa banyak berkeringat,
salivasi, kemerahan , penurunan tekanan darah, mual, diare, dan nyeri abdomen.

Dosis : Bethanechol tersedia dalam bentuk tablet sediaan 5 mg, 10 mg, 25 mg, dan 50 mg. Dosis
bethanechol dapat berbeda-beda untuk tiap pasien, tergantung kondisi serta respons pasien terhadap
pengobatan.

Secara umum, berikut dosis bethanechol untuk mengatasi sulit berkemih pada orang dewasa adalah 10–
50 mg, dikonsumsi 3–4 kali sehari.

https://www.alodokter.com/bethanechol

Karbakol
ADRENERGIK

Pehacain

Komposisi :Lidocaine 20 mg dan Epinephrine 0.0125 mg/mL.

Indikasi : Pehacain digunakan untuk anestesi lokal atau regional, blok saraf, serta anestesi epidural dan
kaudal.

Kontra indikasi : Hindari penggunaan Pehacain jika pasien mempunyai indikasi berikut ini:

Takikardia.

Hipertensi.

Arteriosklerosis serebral.

Penyakit jantung iskemik.

Mekanisme kerja : menghambat sinyal penyebab nyeri sehingga mencegah timbulnya rasa sakit untuk
sementara.

Efek samping : Efek samping yang dapat muncul selama penggunaan Pehacain injeksi, yaitu:

Pusing.

Sakit kepala.

Otot berkedut.

Rasa sakit.

Jantung berdebar.

Edema paru.

Hiperglikemia.

Kegelisahan.
Epidural dapat menyebabkan hipotensi, bradikardia, mual dan muntah.

Injeksi intraoral dapat menyebabkan reaksi stres seperti diaforesis, palpitasi, hiperventilasi, pucat
umum, dan pingsan.

Dosis : Dosis tergantung pada faktor-faktor seperti rute, jenis dan luas prosedur bedah, durasi anestesi,
dan kondisi serta usia pasien. Dosis maksimal lidokain diberikan dengan epinefrin: 7 mg/ kg dan tidak
lebih 500 mg

https://m.klikdokter.com/obat/pehacain

Efrala

Komposisi : Norepinephrine 1 mg/ml.

Indikasi: untuk mengontrol tekanan darah pada hipotensi akut, dan sebagai terapi penunjang pasien
serangan jantung.

Kontra indikasi : Efrala sebaiknya dihindari pada orang yang memiliki indikasi sebagai berikut:

Hipotensi akibat volume darah yang defisit.

Trombosis vaskular mesentrik atau perifer.

Selama tindakan anestesi dengan siklopropana dan halothane.

Mekanisme kerja : menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) sehingga bermanfaat


untuk mempertahankan tekanan darah dan meningkatkannya pada keadaan stres akut.

Efek Samping

Penggunaan Efrala bisa menimbulkan efek samping berikut:

Cedera iskemik.
Bradikardia.

Kecemasan.

Sakit kepala sementara.

Ekstravasasi (merembesnya cairan) pada tempat injeksi.

Dosis : Encerkan 4 ml dalam 1.000 ml larutan yang mengandung dekstrosa 5 persen.

Kecepatan infus: Awalnya 2-3 ml per menit (lewat infus intravena).

Dosis pemeliharaan: 0.5-1 ml per menit.

https://m.klikdokter.com/obat/efrala

Cetadop

Komposisi : Dopamine HCl 40 mg/mL.

Indikasi : Cetadop digunakan sebagai salah satu penanganan syok yang diakibatkan oleh kondisi
tertentu, seperti gagal jantung, gagal ginjal, pasca trauma, atau serangan jantung.

Kontra indikasi : Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

Pasien dengan riwayat Pheochromocytoma (tumor yang mensekresi hormon yang dapat terjadi pada
kelenjar adrenal).

Pasien dengan riwayat Ventricular tachyarrhythmias (sebuah kondisi ketika bilik bawah jantung
(ventrikel) berdenyut sangat cepat) atau Fibrilasi ventrikel (irama jantung mengancam jiwa yang
menghasilkan detak jantung cepat dan tak memadai).

Penggunaan bersamaan dengan siklopropana dan anestesi hidrokarbon terhalogenasi.


Mekanisme kerja : Meningkatkan kekuatan jantung dalam memompa darah serta suplai darah pada
ginjal.

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Cetadop, antara lain:

Mual dan muntah.

Aritmia atau kondisi yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak stabil atau tidka beraturan.

Sakit kepala.

Palpitasi ( jantung debar-debar).

Vasokonstriksi atau menyempitnya rongga pembuluh darah arteri yang disebabkan terjadinya kontraksi
pada otot-otot dinding pembuluh darah

sesak napas (Dispnea).

Hipotensi atau tekanan darah rendah

Bradikardia atau penurunan ritme detak jantung

Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Iskemia perifer atau menurunnya asupan nutrisi pada anggota tubuh bagian tepi yang disebabkan oleh
menurunnya aliran darah dalam tubuh.

Ileus paralitik atau terjadinya semacam kelumpuhan pada gerakan usus.

Nyeri perut.

Dosis

Cetadop termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran
Dokter dan dilakukan oleh Tenaga Medis Profesional:

Anjuran pemakaian Cetadop:

Dosis awal 2-5 mcg/Kg berat badan untuk tiap menit. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 5-
10 mcg / kg berat badan / menit sesuai dengan tekanan darah, curah jantung dan urine pasien.

Pada kasus yang parah, mungkin diperlukan dosis hingga 20-50 mcg / kg berat badan / menit.

https://m.klikdokter.com/obat/cetadop
Dopac

Komposisi : Dopamin 200 mg / 5 mL

Indikasi : Dopac dapat digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipotensi (tekanan darah rendah),
dan serangan jantung.

Kontra indikasi : Pasien yang mempunyai riwayat gangguan ritme jantung, angina pektoris, perdarahan,
penggumpalan darah, asma, diabetes, penyakit buerger, pheochromocytoma ( tumor di kelenjar
adrenal).

Mekanisme kerja : Dopac bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan pompa jantung dan aliran darah
ke ginjal. Dopac biasa digunakan untuk penanganan syok, seperti gagal jantung, gagal ginjal, pasca
trauma, atau serangan jantung.

Efek samping : Efek samping penggunaan Dopac yang mungkin terjadi adalah:

Mengalami tekanan darah tinggi

Takikardia (ritme jantung menjadi cepat)

Sakit kepala

Berkeringat
Fibrasi ventikular (gangguan ritme jantung yang cepat dengan aktivitas listrik yang tidak menentu
sehingga ruang pompa jantung hanya bergetar dan tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan
baik).

Dosis :

Gagal jantung akut

Dewasa: dosis awal 2-5 mcg/kgBB dosis dapat ditingkatkan sampai 5-10 mcg/kg berat badan

Pasien yang memiliki keadaan serius: dosis dapat ditingkatkan sampai 20-50 mcg/kg berat badan

https://m.klikdokter.com/obat/dopac

Cardiject

Komposisi : 25 mg dobutamin dalam setiap mLnya

Indikasi : untuk penggunaan pada dekompensasi jantung

Kontra indikasi :Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan
Cardiject:

Hipersensitif (alergi) terhadap dobutamin

Stenosis aorta
Mekanisme kerja : Dobutamin merupakan obat yang bersifat stimulan, bekerja dengan merangsang
reseptor beta 1 pada jantung yang kemudian akan memberikan efek berupa peningkatan output jantung
(volume darah yang dipompa paru-paru), meningkatkan denyut jantung serta meningkatkan tekanan
darah. Dengan demikian, penggunaan Cardiject diharapkan dapat memperbaiki kondisi dekompensasi
jantung.

Efek samping : Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Cardiject:

Aritmia

Hipertensi / darah tinggi

Dispnea

Demam

Sakit kepala

Mual

Jantung berdebar

Dosis :

Dosis awal Cardiject yang biasa diberikan adalah 0,5-1 mcg/kg/menit yang diberikan melalui infus
intravena, kemudian dilanjutkan dengan dosis 2-20 mcg/kg/menit

Pemberian Cardiject dilakukan dengan cara disuntikkan secara intravena sehingga hanya boleh diberikan
oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat.

https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/merk-obat-a-z/merk-obat-c/cardiject/amp

Catapres tablet
Komposisi : Clonidine Hydrochloride 150 mcg; Clonidine Hydrochloride 75 mcg

Indikasi : Catapres dapat menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mencegah stroke dan serangan
jantung.

kontra indikasi : Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap clonidine HCl.

Pasien yang memiliki riwayat penyakit bradikardia.

Mekanisme kerja : Catapres bekerja dengan cara merelaksasikan pembuluh darah, sehingga darah dapat
mengalir lebih mudah.

Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Catapres, antara lain:

Sakit kepala, pusing.

Mual dan muntah.

Konstipasi (sembelit).

Alopesia (kebotakan).

Disfungsi ereksi.

Mulut Kering.

Mudah kelelahan.
Gangguan tidur.

Bradikardia (jantung berdetak lebih lambat dari kondisi normal).

Dosis : Dosis awal: diberikan dosis 50-100 mcg diminum 3 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan pada hari
ke-2 atau ke-3 sesuai respons.

Dosis pemeliharaan: dosis 300-1.200 mcg diberikan setiap hari. Maksimal dosis: 2.400 mcg setiap hari.

https://m.klikdokter.com/obat/catapres

Dopamet

Komposisi : Methyldopa 250 mg

Indikasi : obat yang di gunakan untuk hipertensi.

Kontra indikasi : Hipersensitif, sirosis hati atau riwayat penyakit hati, hepatitis akut.

Mekanisme kerja : dengan cara mengendurkan pembuluh darah akibatnya darah dapat mengalir dengan
lancar, jika darah mengalir dengan lancar maka tekanan darah dalam tubuh berangsur akan menurun.

Efek samping : Ruam kulit, mulut kering, sakit kepala, lesu, hidung tersumbat, gangguan saluran cerna,
pusing, peningkatan berat badan, edema, impotensi
Dosis : Diawali 0.5-1 tablet perhari, ditingkatkan secara bertahap dengan 0.5-1 tablet setiap 3 hari

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/dopamet-250-mg-10-tablet

Lasal

Komposisi :Tiap 5 ml mengandung : Salbutamol sulfate 2 mg

Indikasi : Meringankan Asma Bronkhial, Bronkhitis khronik, Emfisema, dan kondisi bronkhospastik lain

Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap salbutamol atau obat agonis adrenoreseptor beta-2 lainnya.

Mekanisme kerja : mengaktifkan adenyl cyclase, enzim yang merangsang produksi siklik adenosin yang
menghambat fosforilasi miosin dan menurunkan konsentrasi Ca ionik intraseluler, sehingga
menghasilkan relaksasi otot polos.

Efek samping : Tremor, palpitasi.


Dosis : Dewasa : 2-3 x sehari 1-2 sendok takar 5 mL, Anak 6-12 tahun : 2-3 x sehari 1 sendok takar 5 mL,
Anak < 6 tahun : 2-3 x sehari 0.5-1 sendok takar 5 mL.

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/lasal-sirup-100-ml

DIURETIK

Lasix 40 mg tablet

Komposusi : Furosemide 40 mg

Indikasi : Edema akibat gangguan jantung, hati,dan ginjal, serta hipertensi.

Kontra indikasi : Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi: Hipersensitif terhadap
Furosemide dan Sulfonamide. Anuria atau gagal ginjal. Memiliki penyakit Addison. Mengalami
Hipovolema atau dehidrasi. Keadaan prekomatosa yang berhubungan dengan sirosis hati

Mekanisme kerja : Obat ini bekerja pada glomerulus ginjal dengan menghambat penyerapan kembali zat
natrium oleh sel tubulus ginjal, sehingga terjadi peningkatan pengeluaran air, natrium, klorida, dan
kalium tanpa mempengaruhi tekanan darah normal.

Efek samping : Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-
masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada
tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Haus, hiperurisemia,
hipokalemia, hiponatremia, sakit kepala, mengantuk, kram otot, hipotensi, mulut kering, haus, lemah,
lesu, gelisah, oliguria, gangguan gangguan saluran cerna, hipovolemia, dehidrasi, hiperurisemia,
pustulosis eksantematosa umum akut, ruam obat dengan eosinofilia dan sistemik gejala, sindrom
Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik; peningkatan kadar enzim hati, kolesterol dan trigliserida
serum. Berpotensi fatal: aritmia jatung yang serius.

Dosis : Edema: Dewasa: Dosis Awal: 40 mg per hari, dosis dpat diturunkan menjadi 20 mg perhari. Dalam
beberapa kasus, mungkin diperlukan 80 mg atau lebih per hari dalam dosis terbagi. Lansia: dosis awal:
20 mg per hari, dan dapat ditingkatkan jika diperlukan. Hipertensi: Dewasa: 40-80 mg per hari sebagai
terapi tunggal atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/lasix-40-mg-10-tablet

Lorinide Mite

Komposisi : Amiloride HCl 2.5 mg, Hydrochlorothiazide 25 mg

Indikasi : Lorinid Mite digunakan sebagai obat diuretik (melancarkan pengeluaran urine). Penggunaan
obat tersebut biasanya digunakan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit edema/ penggumpalan
cairan pada penyakit gagal jantung, penyakit hati, dan penyakit tekanan darah tinggi akibat keturunan
yang dikeluarkan melalui urine.

Kontra indikasi : Tidak digunakan pada pasien yang memiliki kadar kalium yang tinggi

Tidak digunakan bagi pasien yang sedang menjalani terapi

Tidak digunakan pada penderita penyakit gagal ginjal akut


Tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat sensitif dengan obat golongan Sulfadiazin

Mekanisme kerja : bekerja dengan meningkatkan jumlah urine yang akan dibuang untuk mengurangi
kadar garam di dalam darah.

Efek samping ; Efek samping yang mungkin dapat terjadi selama penggunaan obat ini, seperti:

Dapat meningkatkan kadar asam urat

Gangguan pada saluran pencernaan

Nafsu makan berkurang

Sakit kepala

Ruam padak ulit

Kram pada otot

Bibir terasa kering

Dosis : Dosis penggunaan: diminum 1 x sehari 1-2 tablet.

Obat dapat dikonsumsi dalam keadaan perut sudah terisi.

https://m.klikdokter.com/obat/lorinid-mite

Aldactone
Komposisi : Spironolactone 25 mg; Spironolactone 100 mg

Indikasi :

Aldactone digunakan untuk:

Membantu mengatasi edema (pembengkakkan karena penumpukan cairan tubuh pada bagian tertentu)

Sirosis hati (peradangan seluruh sel hati) karena penumpukan cairan

Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Hiperaldosteronisme primer (tubuh kehilangan sejumlah besar kalium dan natrium)

Pengelolaan hiperaldosteronisme sebelum operasi

Gagal jantung kongestif (kondisi di mana jantung tidak memompa darah yang cukup ke organ tubuh dan
jaringan lain)

Hipokalemia (kadar kalium dalam darah dibawah normal).

Kontra indikasi : Hindari penggunaan obat ini pada pasien:

Anuria (tidak dapat memproduksi urin)

Hiperkalemia (kadar kalium darah lebih tinggi dari normal)

Penyakit Addison

Insufisiensi ginjal akut atau progresif

Penggunaan bersama dengan eplerenone.

Mekanisme kerja : Aldactone bekerja dengan memblok zat kimia tertentu didalam tubuh (aldosterone)
yang mengatur jumlah Kalium dan Natrium dalam urin.

Efek samping : Efek samping yang mungkin timbul adalah:

Mengantuk

Pusing, sakit kepala

Kram kaki

Gangguan saluran pencernaan (misalnya diare, kram perut)


Kebingungan mental

Ruam

Pruritus (gatal)

Gangguan elektroli

Ketidakteraturan menstruasi

Nyeri payudara.

Dosis :

Oedema

Dewasa: dosis awal: 100 mg setiap hari, dosis dapat disesuaikan dengan respons hingga 400 mg setiap
hari.

Sirosis hati dengan asites dan edema

Dewasa: Tergantung pada rasio Natrium dan kalium dalam urin:

Jika >1: dosis awal: 100 mg setiap hari

Jika < 1: dosis 200-400 per hari.

Anak: dosis awal: 3 mg/kg berat badan diberikan dalam dosis terbagi, dosis dapat disesuaikan dengan
respons pasien.

Lansia: mulai dengan dosis terendah kemudian ditingkatkan jika diperlukan.

Hipertensi

Dewasa, sebagai monoterapi: dosis awal, 50-100 mg setiap hari dalam 1-2 dosis terbagi, dosis dapat
disesuaikan setelah 2 minggu sesuai kebutuhan berdasarkan respons pasien.

Diagnosis hiperaldosteronisme primer

Dewasa: Tes panjang: 400 mg setiap hari selama 3-4 minggu. Tes singkat: 400 mg setiap hari selama 4
hari.

Anak: Dosis awal: 3 mg/kg berat badan diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons
pasien.

Lansia: mulai dengan dosis terendah kemudian dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan.

Manajemen hipaldosteronisme sebelum operasi


Dewasa: 100-400 mg setiap hari.

Dosis pemeliharaan jangka panjang tanpa operasi: mulai dari dosis efektif terendah.

Anak: dosis awal: 3 mg/kg BB diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons.

Lansia: Mulai dengan dosis terendah kemudian dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan.

Gagal jantung kongestif berat

Dewasa, sebagai terapi tambahan: dosis awalnya: 25 mg sekali sehari hingga maksimal 50 mg setiap
hari. Dosis dapat dikurangi menjadi 25 mg setiap hari jika 25 mg dosis harian tidak ditoleransi.

Anak: Dosis awalnya: 3 mg/kgBB diberikan dalam dosis terbagi, dosis dapat disesuaikan dengan respons.

Lansia: mulai dengan dosis terendah kemudian ditingkatkan jika diperlukan.

Hipokalememia yang diinduksi diuretik

Dewasa: 25-100 mg setiap hari

https://m.klikdokter.com/obat/aldactone

Burinex Tablet 1 mg

Komposisi : Bumetanid 1 mg.


Indikasi :

Mengurangi cairan berlebih dalam tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan (edema) yang
disebabkan oleh kondisi seperti gagal jantung kongestif, penyakit hati, dan penyakit ginjal serta dapat
mengurangi gejala seperti sesak napas dan pembengkakan di lengan, kaki, dan perut.

Menurunkan tekanan darah tinggi sehingga membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan
masalah ginjal.

Meningkatkan pengeluaran air seni.

Kontra indikasi :

Pasien yang memiliki gangguan hati.

Pasien yang memilki kadar gula darah tinggi (diabetes).

Pasien yang kesulitan buang air kecil.

Pasien yang memiliki penyakit asam urat.

Pasien yang memilki alergi terhadap bumetanid.

Pasien yang memiliki tekanan darah rendah.

Pasien yang memilki gejala dehidrasi seperti seperti rasa haus, mulut kering dan urin berwarna gelap.

Mekanisme kerja : Bumetanid adalah obat golongan diuretik yang bekerja mengurangi garam dan air
yang berlebih dengan meningkatkan jumlah urin yang dihasilkan tubuh sehingga membantu
menurunkan tekanan darah dan mengurangi pembengkakan.

Efek samping : mulur kering, sakit kepala, merasa bingung atau pusing, kram otot atau lemah, buang air
lebih banyak dari biasanya, merasa haus,

Dosis :

Dewasa:

Retensi cairan (edema) yang disebabkan penyakit jantung, hati, dan ginjal: 0,5-2 mg/hari, jika tidak
tercapai respon yang diinginkan dapat diberikan dosis kedua atau ketiga dengan interval 4-5 jam.

Dosis maksimal: 10 mg.

Hipertensi: 0,5 mg/hari.

Dosis pemeliharan: 1-4 mg/hari.

Dosis maksimal: 5 mg.


Anak-anak:

6 bulan ke bawah: 0,01-0,05 mg/kgBB/hari atau 2 hari sekali.

6 bulan ke atas: 0,015-0,01 mg/kgBB/hari atau 2 hari sekali. Dosis tidak melebihi 10 mg/hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan dengan berat bedan pasien

https://www.google.com/amp/s/toko.sehatq.com/amp/produk/burinex-tablet-1-mg-1-strip-10-tablet

Infusan M20

Komposisi : Per 1000 mL Mannitol 200 g

Indikasi : Digunakan untuk meningkatkan aliran urin pada pasien dengan gagal ginjal akut & untuk
menurunkan TIK.

Kontra indikasi : Anuria, dehidrasi berat; perdarahan intrakranial aktif, kecuali selama tindakan
kraniotomi; edema paru berat, gagal jantung.

Mekanisme kerja : bekerja dengan cara meningkatkan jumlah cairan yang akan dikeluarkan oleh ginjal,
sekaligus menghambat penyerapan cairan kembali oleh ginjal

Efek samping :

Efek samping Infusan M20 yang mungkin terjadi adalah:


Mual, muntah, sakit kepala, pusing, menggigil, demam, takikardi, nyeri dada, hiponatremia, penglihatan
kabur, hipotensi, tromboflebitis, gangguan keseimbangan cairan & elektrolit, reaksi hipersensitivitas.

Dosis :

Dws Diuretik 50-100 g lar 20%, diberikan secara infus IV dengan kecepatan 30-50 mL/jam. Utk
menurunkan TIK 0.25 g/kg BB diberikan tiap 6-8 jam. Anak Diuretik 0.25-2 g/kg BB atau 60 g/m2 luas
permukaan tubuh, diberikan selama 2-6 jam. Utk menurunkan TIK 0.25 g/kg BB diberikan tiap 6-8 jam.

https://www.farmasi-id.com/infusan-m20/#Apa_Efek_Samping_Infusan_M20

Dyrenium

Komposisi : Triamterene 50 atau 100 mg

Indikasi : untuk perawatan Retensi cairan dalam penyakit jantung, Retensi cairan di penyakit hati,
Retensi cairan pada penyakit ginjal, Retensi kalium dan kondisi lainnya.

Kontra indikasi ; Defisiensi asam folat

Diabetes mellitus

Hati

Tingginya kadar kalium dalam darah

alergik

gangguan ginjal

kehamilan

kelebihan asam urat dalam tubuh

Mekanisme kerja : Triamterene adalah diuretik hemat-K yang tampaknya bekerja terutama pada tubulus
ginjal bagian distal. Ini meningkatkan ekskresi Na, Mg, Ca, bikarbonat dan menurunkan ekskresi K. Ini
menambah natriuretik tetapi mengurangi efek kaliuretik diuretik lainnya.
Efek samping :

. Beberapa efek samping ini langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek
samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.

Batu ginjal

Ruam kulit

Memar

Kegelisahan

Mulut kering

Hajat

Inkontinensia usus

Sensasi berputar

Kesulitan dalam buang air kecil

Sensasi kesemutan

Urin berwarna sedikit biru

Mual

Tekanan darah rendah

Peningkatan darah asam urat

Kelelahan

Sering buang air kecil

Haus meningkat

Diare

Perubahan tingkat gula darah

Pusing

Detak jantung tidak teratur

Dosis : Dosis Dewasa


Dosis harus dititrasi dengan kebutuhan masing-masing pasien. Bila digunakan sendiri, dosis awal yang
biasa adalah 100 mg dua kali sehari setelah makan. Ketika dikombinasikan dengan diuretik atau agen
antihipertensi lain, dosis harian total masing-masing agen biasanya harus diturunkan pada awalnya dan
kemudian disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Dosis harian total tidak boleh melebihi 300 mg.

https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid=ebb177c0-d45d-4443-a85a-
e76bd9931a42&type=display

https://www.pengobatan.org/us-id/dyrenium-capsule/uses-benefits-working/amp#how-to-use

Torasemide

Indikasi : untuk mengatasi penumpukan cairan (edema) akibat gagal jantung atau sirosis. Obat ini juga
digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi

Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap sulfonilurea, gagal ginjal disertai anuria, koma hati dan pra-
koma, hipotensi, aritmia jantung.

→ Kehamilan dan menyusui.

Mekanisme kerja : Obat ini bekerja dengan menghambat penyerapan kembali dari natrium dan klorida
di ginjal. Dengan begitu, cairan dan natrium bisa lebih banyak dikeluarkan melalui urine.

Efek samping : Efek samping yang dapat timbul sesudah menggunakan torasemide adalah:

Batuk

Pusing atau sakit kepala

Sakit tenggorokan

Frekuensi buang air kecil meningkat

Konstipasi atau diare

Dosis :

Bentuk tablet

Kondisi: Edema

Dewasa: 5 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 20 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg
per hari.

Kondisi: Edema akibat sirosis

Dewasa: 5–10 mg, 1 kali sehari diberikan bersama diuretik hemat kalium atau antagonis aldosterone.
Dosis maksimal 40 mg per hari.
Kondisi: Hipertensi

Dewasa: 2,5–5 mg, 1 kali sehari.

Bentuk obat: Suntik

Kondisi: Edema

Dewasa: 10–20 mg per hari. Dosis diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah vena (intravena/IV)
selama lebih dari 2 menit. Dosis maksimal 200 mg per hari.

https://www.alodokter.com/torasemide

Acetazolamide

Indikasi :Mengobati glaukoma, edema, epilepsi, dan altitude sickness

Kontra indikasi : Acetazolamide dikontraindikasikan pada kondisi berikut

Gangguan fungsi hepar (sirosis hepatis)

Pasien dengan konsetrasi serum kalium dan natrium yang rendah

Gangguan atau kurangnya adrenalkortikal

Pasien dengan asidosis hiperkloremia

Gangguan fungsi ginjal

Riwayat hipersensitivitas pada komponen acetazolamide

Terapi glaukoma dengan sudut tertutup pada jangka panjang

Mekanisme kerja : Acetazolamide merupakan turunan sulfonamida. Acetazolamide adalah inhibitor


karbonik anhydrase yang baik, mengontrol sekresi cairan yang efektif sehingga digunakan sebagai terapi
diuretik, antiglaukoma, dan antikonvulsan. Acetazolamide akan mencegah enzim yang terdapat pada
ginjal untuk mengekresikan ion hidrogen dan mencegah peningkatan bikarbonat sehingga meningkatkan
volume urin dan urin menjadi alkalosis. Karena penurunan bikarbonat pada serum, tekanan intraokular
menjadi turun oleh karena penurunan produksi aqueous humor

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi acetazolamide:

Diare
Mual atau muntah

Kehilangan nafsu makan

Berat badan berkurang

Frekuensi buang air kecil bertambah

Kebas atau kesemutan di tangan atau kaki

Pusing atau kantuk

Dosis :

Kondisi: Glaukoma

Dewasa: 250-1.000 mg per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.

Kondisi: Epilepsi

Dewasa: 250–1.000 mg per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.

Anak-anak usia ≥12 tahun: 8–30 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis
maksimal 750 mg per hari.

Kondisi: Penyakit ketinggian atau altitude sickness

Dewasa: 500-1.000 mg per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi.

Kondisi: Edema

Dewasa: 230-375 mg, 1 kali sehari.

https://www.alodokter.com/acetazolamide

Anda mungkin juga menyukai