Komposisi : Pilokarpin-HCl 2%
Keadaan di mana konstriksi pupil tidak diperbolehkan seperti pada iritis akut, uveitis anterior, dan
beberapa kondisi glaukoma sekunder.
Mekanisme kerja : bekerja langsung untuk mempengaruhi otot pada mata sehingga meningkatkan aliran
dari cairan dalam bola mata. Cara kerja ini bisa menurunkan tekanan dalam bola mata. Selain itu, obat
ini juga bisa mengecilkan ukuran pupil.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan obat ini adalah:
Pusing
Penglihatan buram
Dosis : Cendo Carpine termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan
digunakan berdasarkan resep dokter.
Cara penggunaan: teteskan Cendo Carpine pada mata yang sakit, hingga sebanyak 4 kali sehari.
https://m.klikdokter.com/obat/cendo-carpine
Miokar
Kontra indikasi : hipersensitif terhadap komponen obat, radang iris akut, anterior uveitis dan papillary
block glaukoma penderita pemakai lensa kontak
Mekanisme kerja : bekerja langsung untuk mempengaruhi otot pada mata sehingga meningkatkan aliran
dari cairan dalam bola mata. Cara kerja ini bisa menurunkan tekanan dalam bola mata. Selain itu, obat
ini juga bisa mengecilkan ukuran pupil.
Efek samping : rasa terbakar, gatal, sakit, penglihatan kabur, siliari spasmus, kongesti vascular
konjungtiva, miopi, sensitisasi kelopak mata dan konjungtiva katarak, kerusakan retina dan sakit kepala
Dosis : 2 tetes, topikal pada mata 3 - 4 kali atau menurut petunjuk dokter
Miochol-E
Komposisi : asetilkolin CL 20mg/2ml
Indikasi : Untuk menimbulkan meiosis pada iris setelah pengangkatan lensa pada operasi katarak,
keratoplasti, iridektomi dan op segmen anterior yang lain.
Mekanisme kerja : Asetilkolin menyebabkan kontraksi otot pada bagian mata, sehingga terjadi
pengecilan pupil dan kejang otot mata.
Efek samping : edema kornea, pergabutan kornea dan dekompensasi kornea, bradikardi, hipotensi,
muka merah, sesak nafas dan berkeringat
Indikasi : untuk mengontrol gejala myasthenia gravis (penyakit autoimun yang menghasilkan kelemahan
otot), mencegah distensi dan retensi urin (kesulitan untuk mengeluarkan urin) pasca operasi, perawatan
distensi pasca operasi, pengobatan retensi urin, mengatasi efek obat penghambat neuromuskuler
nondepolarisasi (kelumpuhan otot).
Kontraindikasi : hipersensitif, pasien peka bromida, peritonitis atau penyakit sumbatan mekanik saluran
cerna atau saluran kemih
Mekanisme kerja : Neostigmine bekerja dengan cara memperlambat terjadinya kerusakan asetilkolin
(acetylcholine). Dengan berkurangya kerusakan acetylcholine, gejala kelemahan otot tubuh bisa
mereda. Obat ini juga bisa menggangu kerja agen penghambat neuromuskular, sehingga bisa digunakan
untuk membantu menghilangkan efek obat bius pascaoperasi.
Pengeluaran liur
Pusing
Kejang
Kantuk
Sakit kepala
Kelainan pada sistem saraf sehingga mempengaruhi otot yang berfungsi untuk berbicara
Gangguan penglihatan
Mual
Dosis :
Dosis: 1 mL (0,5 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular; dosis disesuaikan pada respon individu.
Dosis: 0.5 mL (0.25 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular, segera sesudah operasi, ulangi tiap 4-6
jam selama 2-3 hari.
Dosis: 1 mL (0.5 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular, dosis disesuaikan dengan kebutuhan.
Retensi Urin
Dosis: 1 mL (0-5 mg) secara injeksi sub kutan/intra muskular Jika urin tidak keluar dalam1 jam, pasien
harus dikateter. Sesudah pengosongan kandung kemih, lanjutkan dengan injeksi 0.5 mg tiap 3 jam.
Dosis: 0.5-2 mg secara injeksi intra vena lambat, ulangi bila perlu.
Mestinon
Komposisi : Pyridostigmine Br 60 mg
Indikasi Umum
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap bromida. Obstruksi Gl atau sal kemih. Asma bronkial
Mekanisme kerja : Pyridostigmine bromide bekerja dengan menghambat penghancuran asetilkolin oleh
asetilkolinesterase. Mestinon juga memiliki efek kolinomimetik langsung pada otot rangka.
Dosis : PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Miastenia gravis dewasa :
30 - 120 mg/hari. Anak 6 - 12 tahun : 60 mg/hari. < 6 tahun : 30 mg/hari. Dosis sebaiknya ditingkatkan
bertahap sebesar 15 - 30 mg/hari. Ileus paralitik dan retensi urin pasca oprasi dewasa : 60 - 240 mg/hari.
Anak : 15 - 60 mg/hari
Mekanisme kerja : Edrophonium Chloride bekerja dengan cara berlomba dengan asetilkolin untuk
mengikat asetilkolinesterase. Dengan menganggu penghancuran enzim dari asetikolin, Edrophonium
mampu menginisiasi kerja asetilkolin pada otot rangka dan saluran pencernaan. Hal ini juga dapat
merangsang respon kolinergik di mata, penyempitan bronkial, bradikardia, dan peningkatan keringat
dan sekresi saliva.
Diare
Keringat berlebihan
Keram perut
Dosis : Myasthenia Gravis: Dosis yang dianjurkan adalah 0,1 mL hingga 0,2 mL (1 mg hingga 2 mg) Enlon
(edrophonium injection) ® , diberikan secara intravena satu jam setelah asupan obat secara oral sedang
digunakan dalam pengobatan.
https://www.rxlist.com/enlon-drug.htm
Bethanechol
Indikasi : untuk pengobatan urologi, obat ini digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami atoni
(atonis bladder) terutama retensi urin pasca persalinan dan pasca bedah, serta efektif untuk mengatasi
kembung pada ileus pasca bedah dan pada atonia lambung ( gastroparesis).
Kontra indikasi : Hipersensitifitas dan beberapa produk mengandung tartazim dan harus dihindari pada
pasien-pasien yang diketahui
Mekanisme kerja : Betanekol memacu langsung reseptor muskarinik dengan mengikat dan mengaktifkan
reseptor tersebut, sehingga tonus dan motilitas usus meningkat, dan memacu pula otot detrusor
kandung kemih,serta merelaksasi trigonum dan sfingter kemih (melemas) , sehingga urin terpancar
keluar. Obat ini memiliki efek utama terhadap otot polos kandung kemih dan saluran cerna. dimana
masa kerja dari obat ini sekitar satu jam.
Efek Samping : Betanekol ini mempunyai efek samping berhubungan langsung dengan interaksi obat
dengan reseptor muskarinik, menimbulkan stimulasi umum kolinergik, berupa banyak berkeringat,
salivasi, kemerahan , penurunan tekanan darah, mual, diare, dan nyeri abdomen.
Dosis : Bethanechol tersedia dalam bentuk tablet sediaan 5 mg, 10 mg, 25 mg, dan 50 mg. Dosis
bethanechol dapat berbeda-beda untuk tiap pasien, tergantung kondisi serta respons pasien terhadap
pengobatan.
Secara umum, berikut dosis bethanechol untuk mengatasi sulit berkemih pada orang dewasa adalah 10–
50 mg, dikonsumsi 3–4 kali sehari.
https://www.alodokter.com/bethanechol
Karbakol
ADRENERGIK
Pehacain
Indikasi : Pehacain digunakan untuk anestesi lokal atau regional, blok saraf, serta anestesi epidural dan
kaudal.
Kontra indikasi : Hindari penggunaan Pehacain jika pasien mempunyai indikasi berikut ini:
Takikardia.
Hipertensi.
Arteriosklerosis serebral.
Mekanisme kerja : menghambat sinyal penyebab nyeri sehingga mencegah timbulnya rasa sakit untuk
sementara.
Efek samping : Efek samping yang dapat muncul selama penggunaan Pehacain injeksi, yaitu:
Pusing.
Sakit kepala.
Otot berkedut.
Rasa sakit.
Jantung berdebar.
Edema paru.
Hiperglikemia.
Kegelisahan.
Epidural dapat menyebabkan hipotensi, bradikardia, mual dan muntah.
Injeksi intraoral dapat menyebabkan reaksi stres seperti diaforesis, palpitasi, hiperventilasi, pucat
umum, dan pingsan.
Dosis : Dosis tergantung pada faktor-faktor seperti rute, jenis dan luas prosedur bedah, durasi anestesi,
dan kondisi serta usia pasien. Dosis maksimal lidokain diberikan dengan epinefrin: 7 mg/ kg dan tidak
lebih 500 mg
https://m.klikdokter.com/obat/pehacain
Efrala
Indikasi: untuk mengontrol tekanan darah pada hipotensi akut, dan sebagai terapi penunjang pasien
serangan jantung.
Kontra indikasi : Efrala sebaiknya dihindari pada orang yang memiliki indikasi sebagai berikut:
Efek Samping
Cedera iskemik.
Bradikardia.
Kecemasan.
https://m.klikdokter.com/obat/efrala
Cetadop
Indikasi : Cetadop digunakan sebagai salah satu penanganan syok yang diakibatkan oleh kondisi
tertentu, seperti gagal jantung, gagal ginjal, pasca trauma, atau serangan jantung.
Pasien dengan riwayat Pheochromocytoma (tumor yang mensekresi hormon yang dapat terjadi pada
kelenjar adrenal).
Pasien dengan riwayat Ventricular tachyarrhythmias (sebuah kondisi ketika bilik bawah jantung
(ventrikel) berdenyut sangat cepat) atau Fibrilasi ventrikel (irama jantung mengancam jiwa yang
menghasilkan detak jantung cepat dan tak memadai).
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Cetadop, antara lain:
Aritmia atau kondisi yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak stabil atau tidka beraturan.
Sakit kepala.
Vasokonstriksi atau menyempitnya rongga pembuluh darah arteri yang disebabkan terjadinya kontraksi
pada otot-otot dinding pembuluh darah
Iskemia perifer atau menurunnya asupan nutrisi pada anggota tubuh bagian tepi yang disebabkan oleh
menurunnya aliran darah dalam tubuh.
Nyeri perut.
Dosis
Cetadop termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran
Dokter dan dilakukan oleh Tenaga Medis Profesional:
Dosis awal 2-5 mcg/Kg berat badan untuk tiap menit. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 5-
10 mcg / kg berat badan / menit sesuai dengan tekanan darah, curah jantung dan urine pasien.
Pada kasus yang parah, mungkin diperlukan dosis hingga 20-50 mcg / kg berat badan / menit.
https://m.klikdokter.com/obat/cetadop
Dopac
Indikasi : Dopac dapat digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipotensi (tekanan darah rendah),
dan serangan jantung.
Kontra indikasi : Pasien yang mempunyai riwayat gangguan ritme jantung, angina pektoris, perdarahan,
penggumpalan darah, asma, diabetes, penyakit buerger, pheochromocytoma ( tumor di kelenjar
adrenal).
Mekanisme kerja : Dopac bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan pompa jantung dan aliran darah
ke ginjal. Dopac biasa digunakan untuk penanganan syok, seperti gagal jantung, gagal ginjal, pasca
trauma, atau serangan jantung.
Efek samping : Efek samping penggunaan Dopac yang mungkin terjadi adalah:
Sakit kepala
Berkeringat
Fibrasi ventikular (gangguan ritme jantung yang cepat dengan aktivitas listrik yang tidak menentu
sehingga ruang pompa jantung hanya bergetar dan tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan
baik).
Dosis :
Dewasa: dosis awal 2-5 mcg/kgBB dosis dapat ditingkatkan sampai 5-10 mcg/kg berat badan
Pasien yang memiliki keadaan serius: dosis dapat ditingkatkan sampai 20-50 mcg/kg berat badan
https://m.klikdokter.com/obat/dopac
Cardiject
Kontra indikasi :Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan
Cardiject:
Stenosis aorta
Mekanisme kerja : Dobutamin merupakan obat yang bersifat stimulan, bekerja dengan merangsang
reseptor beta 1 pada jantung yang kemudian akan memberikan efek berupa peningkatan output jantung
(volume darah yang dipompa paru-paru), meningkatkan denyut jantung serta meningkatkan tekanan
darah. Dengan demikian, penggunaan Cardiject diharapkan dapat memperbaiki kondisi dekompensasi
jantung.
Efek samping : Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Cardiject:
Aritmia
Dispnea
Demam
Sakit kepala
Mual
Jantung berdebar
Dosis :
Dosis awal Cardiject yang biasa diberikan adalah 0,5-1 mcg/kg/menit yang diberikan melalui infus
intravena, kemudian dilanjutkan dengan dosis 2-20 mcg/kg/menit
Pemberian Cardiject dilakukan dengan cara disuntikkan secara intravena sehingga hanya boleh diberikan
oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat.
https://www.google.com/amp/s/halosehat.com/merk-obat-a-z/merk-obat-c/cardiject/amp
Catapres tablet
Komposisi : Clonidine Hydrochloride 150 mcg; Clonidine Hydrochloride 75 mcg
Indikasi : Catapres dapat menurunkan tekanan darah tinggi, membantu mencegah stroke dan serangan
jantung.
Mekanisme kerja : Catapres bekerja dengan cara merelaksasikan pembuluh darah, sehingga darah dapat
mengalir lebih mudah.
Efek samping : Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Catapres, antara lain:
Konstipasi (sembelit).
Alopesia (kebotakan).
Disfungsi ereksi.
Mulut Kering.
Mudah kelelahan.
Gangguan tidur.
Dosis : Dosis awal: diberikan dosis 50-100 mcg diminum 3 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan pada hari
ke-2 atau ke-3 sesuai respons.
Dosis pemeliharaan: dosis 300-1.200 mcg diberikan setiap hari. Maksimal dosis: 2.400 mcg setiap hari.
https://m.klikdokter.com/obat/catapres
Dopamet
Kontra indikasi : Hipersensitif, sirosis hati atau riwayat penyakit hati, hepatitis akut.
Mekanisme kerja : dengan cara mengendurkan pembuluh darah akibatnya darah dapat mengalir dengan
lancar, jika darah mengalir dengan lancar maka tekanan darah dalam tubuh berangsur akan menurun.
Efek samping : Ruam kulit, mulut kering, sakit kepala, lesu, hidung tersumbat, gangguan saluran cerna,
pusing, peningkatan berat badan, edema, impotensi
Dosis : Diawali 0.5-1 tablet perhari, ditingkatkan secara bertahap dengan 0.5-1 tablet setiap 3 hari
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/dopamet-250-mg-10-tablet
Lasal
Indikasi : Meringankan Asma Bronkhial, Bronkhitis khronik, Emfisema, dan kondisi bronkhospastik lain
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap salbutamol atau obat agonis adrenoreseptor beta-2 lainnya.
Mekanisme kerja : mengaktifkan adenyl cyclase, enzim yang merangsang produksi siklik adenosin yang
menghambat fosforilasi miosin dan menurunkan konsentrasi Ca ionik intraseluler, sehingga
menghasilkan relaksasi otot polos.
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/lasal-sirup-100-ml
DIURETIK
Lasix 40 mg tablet
Komposusi : Furosemide 40 mg
Kontra indikasi : Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi: Hipersensitif terhadap
Furosemide dan Sulfonamide. Anuria atau gagal ginjal. Memiliki penyakit Addison. Mengalami
Hipovolema atau dehidrasi. Keadaan prekomatosa yang berhubungan dengan sirosis hati
Mekanisme kerja : Obat ini bekerja pada glomerulus ginjal dengan menghambat penyerapan kembali zat
natrium oleh sel tubulus ginjal, sehingga terjadi peningkatan pengeluaran air, natrium, klorida, dan
kalium tanpa mempengaruhi tekanan darah normal.
Efek samping : Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-
masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada
tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Haus, hiperurisemia,
hipokalemia, hiponatremia, sakit kepala, mengantuk, kram otot, hipotensi, mulut kering, haus, lemah,
lesu, gelisah, oliguria, gangguan gangguan saluran cerna, hipovolemia, dehidrasi, hiperurisemia,
pustulosis eksantematosa umum akut, ruam obat dengan eosinofilia dan sistemik gejala, sindrom
Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik; peningkatan kadar enzim hati, kolesterol dan trigliserida
serum. Berpotensi fatal: aritmia jatung yang serius.
Dosis : Edema: Dewasa: Dosis Awal: 40 mg per hari, dosis dpat diturunkan menjadi 20 mg perhari. Dalam
beberapa kasus, mungkin diperlukan 80 mg atau lebih per hari dalam dosis terbagi. Lansia: dosis awal:
20 mg per hari, dan dapat ditingkatkan jika diperlukan. Hipertensi: Dewasa: 40-80 mg per hari sebagai
terapi tunggal atau dikombinasikan dengan antihipertensi lain.
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/lasix-40-mg-10-tablet
Lorinide Mite
Indikasi : Lorinid Mite digunakan sebagai obat diuretik (melancarkan pengeluaran urine). Penggunaan
obat tersebut biasanya digunakan pada pasien yang memiliki riwayat penyakit edema/ penggumpalan
cairan pada penyakit gagal jantung, penyakit hati, dan penyakit tekanan darah tinggi akibat keturunan
yang dikeluarkan melalui urine.
Kontra indikasi : Tidak digunakan pada pasien yang memiliki kadar kalium yang tinggi
Mekanisme kerja : bekerja dengan meningkatkan jumlah urine yang akan dibuang untuk mengurangi
kadar garam di dalam darah.
Efek samping ; Efek samping yang mungkin dapat terjadi selama penggunaan obat ini, seperti:
Sakit kepala
https://m.klikdokter.com/obat/lorinid-mite
Aldactone
Komposisi : Spironolactone 25 mg; Spironolactone 100 mg
Indikasi :
Membantu mengatasi edema (pembengkakkan karena penumpukan cairan tubuh pada bagian tertentu)
Gagal jantung kongestif (kondisi di mana jantung tidak memompa darah yang cukup ke organ tubuh dan
jaringan lain)
Penyakit Addison
Mekanisme kerja : Aldactone bekerja dengan memblok zat kimia tertentu didalam tubuh (aldosterone)
yang mengatur jumlah Kalium dan Natrium dalam urin.
Mengantuk
Kram kaki
Ruam
Pruritus (gatal)
Gangguan elektroli
Ketidakteraturan menstruasi
Nyeri payudara.
Dosis :
Oedema
Dewasa: dosis awal: 100 mg setiap hari, dosis dapat disesuaikan dengan respons hingga 400 mg setiap
hari.
Anak: dosis awal: 3 mg/kg berat badan diberikan dalam dosis terbagi, dosis dapat disesuaikan dengan
respons pasien.
Hipertensi
Dewasa, sebagai monoterapi: dosis awal, 50-100 mg setiap hari dalam 1-2 dosis terbagi, dosis dapat
disesuaikan setelah 2 minggu sesuai kebutuhan berdasarkan respons pasien.
Dewasa: Tes panjang: 400 mg setiap hari selama 3-4 minggu. Tes singkat: 400 mg setiap hari selama 4
hari.
Anak: Dosis awal: 3 mg/kg berat badan diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons
pasien.
Lansia: mulai dengan dosis terendah kemudian dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan.
Dosis pemeliharaan jangka panjang tanpa operasi: mulai dari dosis efektif terendah.
Anak: dosis awal: 3 mg/kg BB diberikan dalam dosis terbagi, dapat disesuaikan dengan respons.
Lansia: Mulai dengan dosis terendah kemudian dosis dapat ditingkatkan jika diperlukan.
Dewasa, sebagai terapi tambahan: dosis awalnya: 25 mg sekali sehari hingga maksimal 50 mg setiap
hari. Dosis dapat dikurangi menjadi 25 mg setiap hari jika 25 mg dosis harian tidak ditoleransi.
Anak: Dosis awalnya: 3 mg/kgBB diberikan dalam dosis terbagi, dosis dapat disesuaikan dengan respons.
https://m.klikdokter.com/obat/aldactone
Burinex Tablet 1 mg
Mengurangi cairan berlebih dalam tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan (edema) yang
disebabkan oleh kondisi seperti gagal jantung kongestif, penyakit hati, dan penyakit ginjal serta dapat
mengurangi gejala seperti sesak napas dan pembengkakan di lengan, kaki, dan perut.
Menurunkan tekanan darah tinggi sehingga membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan
masalah ginjal.
Kontra indikasi :
Pasien yang memilki gejala dehidrasi seperti seperti rasa haus, mulut kering dan urin berwarna gelap.
Mekanisme kerja : Bumetanid adalah obat golongan diuretik yang bekerja mengurangi garam dan air
yang berlebih dengan meningkatkan jumlah urin yang dihasilkan tubuh sehingga membantu
menurunkan tekanan darah dan mengurangi pembengkakan.
Efek samping : mulur kering, sakit kepala, merasa bingung atau pusing, kram otot atau lemah, buang air
lebih banyak dari biasanya, merasa haus,
Dosis :
Dewasa:
Retensi cairan (edema) yang disebabkan penyakit jantung, hati, dan ginjal: 0,5-2 mg/hari, jika tidak
tercapai respon yang diinginkan dapat diberikan dosis kedua atau ketiga dengan interval 4-5 jam.
6 bulan ke atas: 0,015-0,01 mg/kgBB/hari atau 2 hari sekali. Dosis tidak melebihi 10 mg/hari.
https://www.google.com/amp/s/toko.sehatq.com/amp/produk/burinex-tablet-1-mg-1-strip-10-tablet
Infusan M20
Indikasi : Digunakan untuk meningkatkan aliran urin pada pasien dengan gagal ginjal akut & untuk
menurunkan TIK.
Kontra indikasi : Anuria, dehidrasi berat; perdarahan intrakranial aktif, kecuali selama tindakan
kraniotomi; edema paru berat, gagal jantung.
Mekanisme kerja : bekerja dengan cara meningkatkan jumlah cairan yang akan dikeluarkan oleh ginjal,
sekaligus menghambat penyerapan cairan kembali oleh ginjal
Efek samping :
Dosis :
Dws Diuretik 50-100 g lar 20%, diberikan secara infus IV dengan kecepatan 30-50 mL/jam. Utk
menurunkan TIK 0.25 g/kg BB diberikan tiap 6-8 jam. Anak Diuretik 0.25-2 g/kg BB atau 60 g/m2 luas
permukaan tubuh, diberikan selama 2-6 jam. Utk menurunkan TIK 0.25 g/kg BB diberikan tiap 6-8 jam.
https://www.farmasi-id.com/infusan-m20/#Apa_Efek_Samping_Infusan_M20
Dyrenium
Indikasi : untuk perawatan Retensi cairan dalam penyakit jantung, Retensi cairan di penyakit hati,
Retensi cairan pada penyakit ginjal, Retensi kalium dan kondisi lainnya.
Diabetes mellitus
Hati
alergik
gangguan ginjal
kehamilan
Mekanisme kerja : Triamterene adalah diuretik hemat-K yang tampaknya bekerja terutama pada tubulus
ginjal bagian distal. Ini meningkatkan ekskresi Na, Mg, Ca, bikarbonat dan menurunkan ekskresi K. Ini
menambah natriuretik tetapi mengurangi efek kaliuretik diuretik lainnya.
Efek samping :
. Beberapa efek samping ini langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek
samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.
Batu ginjal
Ruam kulit
Memar
Kegelisahan
Mulut kering
Hajat
Inkontinensia usus
Sensasi berputar
Sensasi kesemutan
Mual
Kelelahan
Haus meningkat
Diare
Pusing
https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid=ebb177c0-d45d-4443-a85a-
e76bd9931a42&type=display
https://www.pengobatan.org/us-id/dyrenium-capsule/uses-benefits-working/amp#how-to-use
Torasemide
Indikasi : untuk mengatasi penumpukan cairan (edema) akibat gagal jantung atau sirosis. Obat ini juga
digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap sulfonilurea, gagal ginjal disertai anuria, koma hati dan pra-
koma, hipotensi, aritmia jantung.
Mekanisme kerja : Obat ini bekerja dengan menghambat penyerapan kembali dari natrium dan klorida
di ginjal. Dengan begitu, cairan dan natrium bisa lebih banyak dikeluarkan melalui urine.
Efek samping : Efek samping yang dapat timbul sesudah menggunakan torasemide adalah:
Batuk
Sakit tenggorokan
Dosis :
Bentuk tablet
Kondisi: Edema
Dewasa: 5 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 20 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg
per hari.
Dewasa: 5–10 mg, 1 kali sehari diberikan bersama diuretik hemat kalium atau antagonis aldosterone.
Dosis maksimal 40 mg per hari.
Kondisi: Hipertensi
Kondisi: Edema
Dewasa: 10–20 mg per hari. Dosis diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah vena (intravena/IV)
selama lebih dari 2 menit. Dosis maksimal 200 mg per hari.
https://www.alodokter.com/torasemide
Acetazolamide
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi acetazolamide:
Diare
Mual atau muntah
Dosis :
Kondisi: Glaukoma
Kondisi: Epilepsi
Anak-anak usia ≥12 tahun: 8–30 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis
maksimal 750 mg per hari.
Kondisi: Edema
https://www.alodokter.com/acetazolamide