Anda di halaman 1dari 4

SISTEM SATU KOMPONEN

Untuk sistem satu komponen, aturan fasanya adalah

f =3−p

Jika p=1 , maka f =2 , jika p=2, f =1 dan jika p=3 , f =0. f maksimumnya adalah 2. Jadi
untuk sistem 1 komponen paling bnayak ada dua variabel intensif untuk menyatakan keadaan
sistem.

Kita dapat menggambarkan setiap keadaan dari sistem satu komponen dengan satu titik pada
diagram dua dimensi P terhadap T. Diagram seperti ini merupakan salah satu contoh dari
diagram fasa. Pada diagram fasa tergambar sifat-sifat zat seperti titik didih, titik leleh, titik
tripel. Garis-garis pada diagram fasa membagi fasa-fasa tersebut kedalam daerah padat, cair,
dan gas. Jika suatu titik menggambarkan keadaan sistem ada di daerah padat, zat tersebut
dalam keadaan cair. Jika titik tersebut terletak pada garis misalnya s−l (padat-cair), maka zat
tersebut ada dalam kesetimbangan antara keadaan cair dan padatnya. Garis l−g (cair-gas)
mempunyai batas atas tertentu pada suhu dan tekanan kritis, karena diatas suhu dan tekana
tersebut tidak mungkin untuk membedakan antara cairan dan gas.

1. Diagram Fasa Air

Untuk menggambarkan garis-garis kesetimbangan pada diagram fasa digunakan persamaan


Clapeyron dan Clausius-Clapeyron. Garis kesetimbangan padat-cair dapat digambarkan
dengan menggunakan persamaan (6.18) :

dP ∆ H
=
dT T ∆ V

Dalam hal ini ∆ H =H cair - H padat = ∆ H fus dan ∆ V =V cair - V padat = ∆ V fus. Perubahan dari padat
ke cair selalu disertai dengan penyerapan kalor, ∆ H fus > 0. Nilai ∆ V fus dapat positif atau
negatif tergantung pada kerapatan padatan dan cairannya. Jika kerapatan padatannya lebih
kecil daripada cairannya maka ∆ V fus < 0.

Untuk kebanyakan zat ∆ V fus > 0. Kecuali untuk air ∆ V fus < 0. Kalau kita gambarkan P
sebagai fungsi T maka kemiringannya sesuai dengan persamaan (6.18). untuk air karena ∆ H
fus > 0 dan ∆ V fus < 0, maka kemiringannya berharga negatif, dengan demikian garisnya
mirimng ke arah kiri. Besar-kecilnya kemiringan ini ditentukan oleh besar-kecilnya harga
∆ H fus dan ∆ V fus.
Garis kesetimbangan cair-gas dan padat-gas secara kualitatif dapat diperoleh dengan
menerapkan Persamaan (6.23) :

dP ∆ S ∆H
= =
dT ∆V T (V gas −V cound )

Untuk perubahan dari cair menjadi gas maupun padat menjadi menjadi gas kita peroleh ∆ H
vap dan ∆ H sub yang selalu positif untuk semua zat. Dan ∆ V untuk perubahan-perubahan
tersebut juga berharga positif, karena V gas > V padat juga V gas > V cair. Akibatnya jika kita alurkan
P terhadap T akan diperoleh kemiringan yang positif. Ijang Rohman, Sri Mulyani,. 1982.
Kimia Fisika I (JICA). Common Textbook: Universitas Pendidikan Indonesia.

Untuk sistem satu komponen, aturan fasanya adalah

f =3−p

Karena fasa tidak mungkin = 0, maka derajad kebebasan masimum adalah 2 artinya sistem 1
komponen paling banyak memiliki 2 variabel intensif untuk menyatakan keadaan sistem
yaitu P (tekanan) dan T (suhu). Diagram fasa adalah diagram yang menggambarkan keadaan
sistem (komponen dan fasa) yang dinyatakan dalam 2 dimensi. Dalam diagram ini tergambar
sifat- sifat zat seperti titik didih, titik leleh, titik tripel. Sebagai contoh adalah diagram fasa 1
komponen adalah diagram fasa air.
Endang Widjajanti LFX. 2008. Jurnal Kesetimbangan Fasa. Universitas Negeri
Yogyakarta.

Garis padat-cair menggambarkan keadaan dari semua titik (T,P) untuk kesetimbangan padat-
cair. Semua titik disebelah kiri garis ini ada dibawah titik bekunya, dan yang stabil pada
keadaan ini adalah padatannya. Semua titik agak kekanan dari garis ini ada di atas titik
bekunya, karena itu titik-titik yang ada di daerah tersebut berada pada keadaan cair dan titik
disebelah kanan dari garis cair-gas dan garis padat-gas akan berada dalam keadaan gas.

Perpotongan garis padat-cair dan cair-gas dan padat-gas bertemu di satu titik pada tekanan
dan suhu tertentu yang fasa padat, cairan dan gas-nya ada bersama-sama dalam keadaan
kesetimbangan disebut titik tripel. Pada keadaan ini harus dipenuhi kriteria.

μpadat (T,P) = μcair (T,P) dan μcair (T,P) = μgas (T,P)

Titik tripel untuk air ada pada 273,16 K dan 611 Pa.

2. Diagram fasa CO2

Diagram fasa CO2 diperlihatkan pada gambar di bawah :

Berbeda dengan H2O untuk CO2 titik lelehnya naik dengan naiknya tekanan. Hal ini dapat
dilihat dari kemiringan garis kesetimbangan padat-cair yang berharga positif. Penyebabnya
adalah karena V cair > V padat.
Titik tripel CO2 ada pada tekanan 5,11 atm. Oleh karena itu pada 1 atm padatan CO 2 akan
menyublim menjadi uapnya jika dipanaskan. Hal ini menyebabkan padatan CO2 disebut
sebagai “es kering” karena dengan pemanasan, padatannya tidak nberubah menjadi cair
melainkan langsung menjadi uapnya.

Sama halnya seperti pada air, garis cair-uap pada diagram P – T berhenti di titik kritis P –T
tertentu. Di atas titik kritis, cairan dan uapnya tak dapat dibedakan.

Anda mungkin juga menyukai