4.1 Hasil
Literatur yang digunakan berupa artikel penelitian yang berjumlah 8 artikel. 8 artikel yang
digunakan berdasarkan kesesuaian artikel dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan yakni
berbahasa Inggris, merupakan artikel penelitian asli dengan metode penelitian randomized
controlled trial atau randomized controlled pilot trial atau quasi experiment, ketersediaan full
text, fokus artikel yaitu penggunaan intervensi terapi musik untuk mengurangi ansietas pada ibu
hamil dan artikel penelitian telah terindeks scopus, selanjutnya diuji kembali kelayakan artikel
dengan menggunakan instrumen critical appraisal checklist dari Joanna Briggs Institute.
Artikel yang ditelaah membahas mengenai intervensi terapi musik yang dapat
dilakukan pada ibu hamil untuk mengurangi ansietas pada ibu hamil akibat perubahan-perubahan
yang dialaminya baik secara psikologis atau fisiologis. Intervensi yang ditemukan dalam artikel
ditelaah untuk kemudian dilihat terapi musik yang bagaimana yang paling efektif dilakukan
untuk ibu hamil berdasarkan jenis musik, durasi dan keefektifitasan untuk kemudian disajikan
Penelitian
Prenatal Chineze A Pilot 222 Wanita hamil Kelompok Uji State Trait
sangat
mereka menyenangkan,
menyelesaikan tidak
kalinya. depan.
Anxiety Gonzalez, Randomized yang datang untuk musik di wanita dari grup
and Foetal Mullor, T. T. dari populasi umum dengan : jauh lebih rendah
c) Volume
65-70 dB di
tingkat
lingkungan
(tanpa
headphone).
d) Musik
Mendengarkan
musik di
ruangan yang
sunyi, tidak
berisik,
remang-
remang dan
sunyi untuk
menghindari
gangguan dari
rangsangan
eksternal.
duduk dalam
posisi Semi-
Fowler yang
nyaman dan
tanpa tidur.
stress and LauriHaikala, secara acak dalam tiga hari dibandingkan pada
sama lama.
Stres fisiologis
peserta dinilai
menggunakan
pengukuran
HRV. Para
peserta juga
menilai mereka
stres dan
kecemasan
yang
dirasakan.
Stres fisiologis
peserta dinilai
dengan
menggunakan
12 pengukuran
HRV.
Prenatal González, Randomized yang datang untuk musik di musik selama NST
musik santai
dan musik
instrumental
(RIM), gitar,
biola, suling
dan piano.
c) Volume
65-70 dB di
tingkat
lingkungan
(tanpa
headphone).
d) Musik
Mendengarkan
musik di
ruangan yang
sunyi, tidak
berisik,
remang-
remang dan
sunyi untuk
menghindari
gangguan dari
rangsangan
eksternal.
duduk dalam
posisi Semi-
Fowler yang
nyaman dan
tanpa tidur.
prenatal. hanya
Kesehatan menunjukkan
Depression memberikan
Relief Lingjiang Li, Controlled direkrut dari satu eksperimen respon fisiologis
Anxiety in MD, Haili Trial rumah sakit tersier mendapat meningkat secara
RN Variabel
termasuk
kecemasan
(State-Trait
Anxiety
Inventory), dan
respons
fisiologis
(tanda-tanda
fisik, detak
jantung janin).
Statistik
deskriptif, uji t,
uji χ2,
Tes jumlah
peringkat
Wilcoxon, dan
analisis
korelasi
Pearson
digunakan
untuk
menganalisis
data.
kontrol signifikan
perawatan kelompok
Bentuk menurunkan
Inventaris <0,05).
Kecemasan Kesimpulan:
Newcastle menggunakan
menggunakan
statistik
deskriptif, uji-t
Mann Whitney
U jika sesuai.
Ukuran hasil
utama: Ukuran
hasil adalah
skor skala
kecemasan.
Pada judul artikel Prenatal listening to songs composed for pregnancy and symptoms
of anxiety and depression: a pilot study, jenis musik yang dipakai adalah lagu-lagu dari
komposer Jennie Muskett yang menulis lagu-lagu ini khusus untuk digunakan selama masa
kehamilan dan metodenya adalah duduk diam dan tidak terganggu untuk mendengarkan lagu
yang telah direkam sebelumnya selama 20 menit. Kemudian pada artikel yang berjudul State-
Trait Anxiety Levels During Pregnancy and Foetal Parameters Following Intervention
With Music Therapy, jenis musik yang digunakan adalah “Musical Journey through
Pregnancy” by Gabriel F. Federico, relaxing and instrumental music (RIM), guitar, violin, flute
and piano, high frequency and high sounds. CD "Perjalanan Musikal melalui Kehamilan" oleh
Gabriel F. Federico, santai dan musik instrumental (RIM), gitar, biola, suling dan piano,
frekuensi tinggi dengan volume 65-70 dB tanpa headphone dengan metode waktu mendengarkan
musik 40 menit per sesi (dengan tujuh lagu di CD). Mendengarkan musik untuk 14 orang sesi,
tiga kali seminggu dan pada waktu yang sama dalam sehari dan mendengarkan musik di ruangan
yang sunyi, tidak berisik, remang-remang dan sunyi untuk menghindari gangguan dari
rangsangan eksternal, duduk dalam posisi Semi-Fowler yang nyaman dan tanpa tidur. Pada
artikel dengan judul Effects of live music therapy on heart rate variability and self-reported
stress and anxiety among hospitalized pregnant women: A randomized controlled trial,
musik yang digunakan adalah dua instrumen kecapi yang berbeda: pentatonik bersenar tujuh
Kecapi anak-anak Auris dari Swedia (http://auris-musical-instruments.com/lyres) dan a Tao-lyre
suara kecapi ini adalah 5–68 dB. Dalam terapi sesi intensitas suara disesuaikan secara individual
untuk setiap pasien untuk tingkat yang nyaman, dan disimpan antara 10 dan 35 dB dengan
metode memainkan dua instrumen kecapi dan senandung di samping tempat tidur pasien selama
30 menit setiap hari. Pertama, kecapi pentatonik ditempatkan dan dimainkan di perut pasien yang
berbaring telentang dengan nyaman. Para pasien juga didorong untuk melakukannya
bersenandung dan setelah paruh pertama sesi terapi mereka ditawari kesempatan untuk
memainkan kecapi itu sendiri. Setelah itu, terapis musik memainkan kecapi Tao yang diposisikan
di kaki peserta. Setelah itu, pasien berbalik untuk berbaring miring, dan Tao-lyre ada bermain di
punggungnya. Artikel yang berjudul The effect of music on pain and anxiety of women in
labor during their first pregnancy: A study from Turkey menggunakan jenis musik rehavi
atau musik acemasiran Turki dengan menggunakan metode mendengarkan musik dalam mode
Acemasiran selama 3 jam (20 menit mendengarkan, 10 menit istirahat) dengan earphone (dilatasi
4 cm). 30 menit setelah mereka mulai mendengarkan musik dan dengan interval 1 jam 30 menit
setelah menyelesaikan sesi musik. Artikel yang berjudul Effects of Prenatal Simulation on
Gabriel F. Federico, relaxing and instrumental music (RIM), guitar, violin, flute and piano, high
frequency and high sounds. CD "Perjalanan Musikal melalui Kehamilan" oleh Gabriel F.
Federico, santai dan musik instrumental (RIM), gitar, biola, suling dan piano dengan volume 65-
70 dB tanpa headphone dan metodenya mendengarkan musik 40 menit per sesi (dengan tujuh
lagu di CD); mendengarkan musik selama 14 sesi, tiga kali seminggu pada waktu yang sama,
mendengarkan musik di ruangan yang tenang dan remang-remang, tanpa suara, untuk
menghindari gangguan dari rangsangan eksternal; posisikan tubuh dengan nyaman dan tidak
tidur. Kemudian, untuk artikel yang berjudul Effects of music therapy on psychological health
of women during pregnancy menggunakan lagu pengantar tidur (mis. Brahms ' lagu pengantar
tidur, Twinkle-Twinkle Little Star, lagu Gradle), klasik musik (misalnya Beethoven: untuk Elise,
Debussy: Preludes I Livre VIII, La fille aux cheveux de lin dan Kreisler: Liebesfreud), alam
suara (misalnya Hari Lain, Pribumi Ramah dan Tropis Misteri) atau musik kristal yang
menampilkan anak-anak Tionghoa sajak dan lagu (misalnya Little Honey-Bee, Doll Country,
Melati). Tempo musik dipilih untuk meniru denyut jantung manusia (60–80 denyut / menit).
Peserta dalam kelompok eksperimen diberi rekaman CD dan diminta untuk mendengarkan
setidaknya satu disk (30 menit) sehari selama dua minggu kapan saja sepanjang hari.Artikel yang
Controlled Trial menggunakan musik yang menyenangkan dibuat oleh Bandari, seorang musisi
kontemporer. Potongan-potongan musik rakyat Tiongkok yang dipilih dalam penelitian ini
termasuk modern dan karya instrumental kontemporer seperti itu sebagai "Dua Mata Air yang
Memantulkan Bulan", “Gema Nyanyian Burung”, dan “Itu Malam Masih Muda”. musik dengan
ritme lambat (detak bervariasi dari 60 hingga 72 / menit yang diukur dengan metronom), rendah
atau sedang nada, dan melodi yang harmonis. Pilihan musik dari tiga jenis tersedia, antara lain
musik klasik, musik menyenangkan dan Musik rakyat Tiongkok. Pilihan musik klasik termasuk
Haydn, Mozart, dan Beethoven dari kebangkitan Eropa periode hingga akhir abad ke-19.
Metodenya terdapat tiga sesi terapi musik individu, satu sesi selama 3 hari berturut-turut
diberikan 2 jam setelah makan siang selama 30 menit, dimulai pada hari ketiga rawat inap,
mengosongkan kandung kemih mereka dan pilih musik favorit mereka dari berbagai CD
disediakan oleh peneliti. Artikel berjudul Effect of Turkish classical music on prenatal
anxiety and satisfaction: A randomized controlled trial in pregnant women with pre-
eclampsia menggunakan musik klasik Turki Mode "Nihavend" dan "Buselik" dari musik Turki
disarankan oleh Grup Penelitian dan Promosi Musik Turki (TUMATA) yang memiliki sifat
santai digunakan dengan mengambil pandangan ahli dengan metode Peserta dalam kelompok
belajar mendengarkan mode musik mereka dipilih dari antara mode Nihavend dan Buselik secara
teratur 30 menit sehari selama tujuh hari melalui pemutar MP3 dan headphone sambil berbaring.
Bebas untuk mengatur volume musik , kandung kemih kosong, latihan pernapasan jika hilang
4.2 Pembahasan
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah mulai dari konsepsi sampai bayi
lahir, periode kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) sampai persalinan
(Prawirohardjo, 2008). Kehamilan merupakan fase dimulainya kehidupan berdua dimana ibu
hamil mempunyai tugas penting untuk memelihara janinnya sampai cukup bulan dan
menghadapi proses persalinan (Manuaba, 2007). Selama periode kehamilan, banyak perubahan
yang dialami oleh ibu hamil seperti perubahan fisik, psikologis, gambaran diri, dan perubahan
gaya hidup. Perubahan-perubahan tersebut terjadi selama masa kehamilan sehingga dapat
menyebabkan stres bagi wanita hamil (Chang, Chen, & Huang, 2008, Lobel et al., 2008).
Teckenberg, 2015). Banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan, dari dalam maupun luar yang
dapat menimbulkan masalah, terutama bagi yang pertama kali hamil. Apabila ibu hamil merasa
cemas, depresi atau stres saat hamil, ini tidak hanya berimbas kepada ibu hamil, tetapi juga dapat
menyebabkan masalah bagi calon anaknya risiko kecemasan dan depresi, masalah perilaku
seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan gangguan perilaku, serta
perkembangan kognitif yang kurang optimal (Chineze Nwebube, 2017.) Upaya pemeliharaan
kesehatan kehamilan tidak semata- mata ditujukan pada aspek fisik saja, tapi aspek psikososial
Upaya yang paling baik dilakukan adalah dengan intervensi non farmakologis,
intervensi non farmakologis telah dikembangkan secara khusus untuk perawatan wanita hamil,
karena perawatan farmakologis dapat menimbulkan risiko yang serius baik ibu maupun janin
(Pia Teckenberg, 2014). Terapi musik merupakan intervensi alami non invasif yang dapat
diterapkan secara sederhana tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi, harga terjangkau
dan tidak menimbulkan efek samping (Pratiwi 2014). Terapi musik adalah suatu terapi kesehatan
menggunakan musik dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi
fisik, emosi, kognitif, dan sosial bagi individu dari berbagai kalangan usia (Suhartini, 2008).
Efek menguntungkan dari relaksasi yaitu pengurangan kecemasan dan stress. Musik dikenal luas
untuk meningkatkan kesejahteraan, mengurangi stres, dan mengalihkan perhatian pasien dari
gejala yang tidak menyenangkan dengan mengerahkan efek fisiologis langsung melalui sistem
saraf otonom (Kemper & Danhauer, 2005). Mendengarkan musik dapat memproduksi zat
endorphins (substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa
sakit/nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri disaraf pusat, musik juga bekerja
pada sistem limbik yang akan dihantarkan kepada sistem saraf yang mengatur kontraksi otot-otot
tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot (Marzuki, 2017). Musik dapat mempengaruhi
denyut jantung, denyut nadi dan tekanan darah. Denyut jantung menanggapi variabel-variabel
musik seperti frekuensi, tempo, dan volume dan cenderung menjadi lebih cepat atau menjadi
lebih lambat bersamaan dengan ritme suatu bunyi musik. Sebaliknya, bunyi musik yang lambat,
akan membuat detak jantung semakin lambat. Detak jantung yang lebih lambat dapat
menciptakan tingkat stres dan ketegangan fisik yang lebih rendah, menenangkan pikiran dan
membantu tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri (Campbell, 2001). Musik juga dapat
mempengaruhi pernapasan karena pernapasan bersifat ritmis. Laju pernapasan yang lebih dalam
dan lebih lambat sangat baik dalam menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang
lebih dalam, dan metabolisme yang lebih baik. Pernapasan yang dangkal dan cepat dapat
membawa pada cara berpikir yang superfisial, dan terpecah-pecah, perilaku impulsif, dan
musik atau dengan mendengarkan musik yang bunyinya lebih panjang dan lebih lambat, orang
Menurut Rawaty (2013), beberapa jenis musik yaitu musik jazz, musik tradisional,
musik klasik dan musik dari alam, tetapi musik klasik seringkali menjadi acuan untuk terapi
musik, karena musik klasik memiliki kecenderungan untuk menenangkan tubuh. Pengaruh musik
klasik dalam kehidupan untuk menciptakan daya konsentrasi, memori, dan persepsi ruang
(Sumartini, 2018). Rata-rata intervensi musik bertujuan untuk mencapai relaksasi harus memiliki
kecepatan yang teratur (kurang dari 80 denyut per menit), tidak memiliki nada yang ekstrim atau
dinamis, dan memberikan suara melodi yang halus dan mengalir, dengan kualitas nada, termasuk
alat musik gesek, seruling, piano atau secara khusus musik yang disintesis. Musik yang
digunakan dalam kebanyakan penelitian memiliki ritme yang lambat (ketukan bervariasi dari 60
hingga 75 ketukan per menit, diukur dengan metronom), sebuah tempo meniru detak jantung
manusia dengan kecepatan 60-75 detak per menit, rendah hingga sedang nada, dan melodi
harmonis yang halus dan mengalir, dengan kualitas nada, termasuk alat musik gesek atau musik
yang disintesis secara khusus. Kontrol volume penting untuk memicu keadaan relaksasi.
Beberapa penulis merekomendasikan volume 60-70 dB (Robb et al., 1995). (J. Garcıa
Gonzalez,2015). Menurut literatur yang tersedia, mendorong relaksasi dengan eksposur musik
yang rendah harus memakan waktu antara 20 dan 40 menit, untuk setiap wanita mendengarkan
musik secara teratur selama dua minggu (Liu et al., 2016; Chang et al., 2008; Chan et al., 2005).
Menurut Qittun (2008) waktu yang ideal untuk mendengarkan musik selama kurang lebih 30
menit hingga satu jam tiap hari, namun jika tidak memiliki waktu yang cukup, 10 menit juga bisa
menjadi efektif, karena selama waktu 10 menit musik telah membantu pikiran seseorang
Manfaat yang dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh
lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan
pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang
sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan alami
berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran. (Marzuki,
2017). Musik bersifat terapeutik artinya dapat menyembuhkan. Salah satu alasannya karena musik
menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian ditangkap melalui organ pendengaran dan diolah
di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang selanjutnya mereorganisasi interpretasi
bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh
manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Dengan metabolisme yang lebih baik,
tubuh akan mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik, dan dengan sistem kekebalan
yang lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit. Sebagian
besar perubahan fisiologis tersebut terjadi akibat aktivitas dua sistem neuroendokrin yang
dikendalikan oleh hipotalamus yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal. (Musbikin, 2009
dalam Maria 2017). Terapi musik merupakan salah satu teknik distraksi yang efektif yang dapat
menurunkan nyeri fisiologi, stress dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari
nyeri. Disamping itu musik juga berfungsi sebagai pengontrol dan merupakan teknik untuk
menimbulkan kenyamanan lingkungan saat wanita melahirkan di ruang bersalin. Adapun musik
untuk penyembuhan tidak perlu merupakan musik favorit, namun musik itu harus jernih dan
menyenangkan. Musik instrumental (klasik) lebih disukai ibu dalam persalinan dibandingkan
dengan jenis musik lain dan menjadi pilihan bagi wanita (Djohan, 2006 dalam Maria, 2017). Musik
klasik dapat membantu seseorang menjadi lebih rileks, mengurangi stress, menimbulkan rasa aman
dan sejahtera, melepaskan rasa sedih, membuat jadi gembira, dan membantu serta melepaskan rasa
sakit (Analia & Moekroni, 2016 dalam Asmara 2017). Terapi musik merupakan teknik yang efektif
untuk mengalihkan perhatian seseorang terhadap cemas berlebih. Musik dapat membantu seseorang
menjadi lebih rileks, mengurangi stress, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa
sedih, membuat jadi gembira, dan membantu serta melepaskan rasa sakit (Moekroni, 2016).