Anda di halaman 1dari 35

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK UNTUK

MENGURANGI ANSIETAS PADA IBU HAMIL :

STUDI LITERATUR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Keperawatan pada

Fakultas Keparawatan Universitas Padjadjaran

ISTIKOMAH

220110170139

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2021
EFFECTIVENESS OF GIVING MUSIC THERAPY TO

REDUCE ANXIETY IN PREGNANT WOMEN:

A LITERATURE REVIEW

MINI THESIS

A Research Submitted in Fulfillment of the Requirements for the Degree of

Bachelor at Faculty of Nursing Padjadjaran University

ISTIKOMAH

220110170139

PADJADJARAN UNIVERSITY

FACULTY OF NURSING

BANDUNG

2021

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah Subhanawu wa ta’ala karena berkat ridho dan karunia-Nya,
yang senantiasa memberikan kekuatan, ketabaan, kemudahan pada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“Efektifitas Pemberian Terapi Musik Untuk Mengurangi Ansietas Pada
Ibu Hamil : Studi Literatur”. Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk
memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan
perbaikan dan refleksi diri demi peningkatan ilmu pengetahuan bagi penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak
yang telah membantu dan terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

Jatinangor, Desember 2020

Penulis

iv
ABSTRAK

Kecemasan pada ibu hamil banyak terjadi karena perubahan-


perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis ketika masa kehamilan dan
apabila tidak ditangani dengan baik maka akan berbahaya untuk ibu hamil dan
janin dalam kandungan, maka perlu dicari terapi yang paling efisien dan mudah
dilakukan. Terapi non farmakologis merupakan terapi yang paling
direkomendasikan karena tidak menimbulkan efek samping. Terapi musiklah
yang memungkinkan untuk dilakukan karena efisien dan mudah dilakukan,
tetapi penelitian sebelumnya mengenai terapi musik hanya dilakukan satu jenis
musik pada tiap-tiap penelitan dan belum adanya sumber yang cukup
komprehensif. Oleh karena itu, studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran literature terapi musik yang paling efektif terhadap penurunan
kecemasan pada ibu hamil.
Studi ini merupakan literature review dengan pendekatan systematic
review. Pencarian dilakukan menggunakan beberapa database seperti Science
Direct, PubMed, dan EBSCOhost. Kata kunci yang digunakan dalam bahasa
inggris yaitu Music Therapy OR Music Intervention OR Musical Therapy AND
Reduce Anxiety OR Lower Anxiety AND Pregnant Women OR Pregnancy OR
Expectant Mother. Setelah melakukan penyortiran sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi, dan dilakukan penilaian menggunakan instrumen The Joanna Briggs
Institute Critical Appraisal Tools.
Kata Kunci : Ibu Hamil, Terapi Musik, Menurunkan Kecemasan

v
ABSTRACT

A lot of anxiety in pregnant women occurs because of changes both


physiologically and psychologically during pregnancy and if not handled
properly it will be dangerous for pregnant women and the fetus in the womb,
it is necessary to find the most efficient and easy to do therapy. Non
pharmacological therapy is the most recommended therapy because it does not
cause side effects. Music therapy is what makes it possible to do it because it
is efficient and easy to do, but previous research on music therapy has only
done one type of music in each research and there is no sufficient
comprehensive source. Therefore, this literature study was conducted to
determine the literature overview of music therapy which is most effective in
reducing anxiety in pregnant women.
This study is a literature review with a systematic review approach. The
search was carried out using several databases such as Science Direct, PubMed,
and EBSCOhost. Keywords used in English are Music Therapy OR Music
Intervention OR Musical Therapy AND Reduce Anxiety OR Lower Anxiety
AND Pregnant Women OR Pregnancy OR Expectant Mother. After sorting
according to the inclusion and exclusion criteria, an assessment was carried out
using the Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Tools instrument.
Keywords: Pregnant Women, Music Therapy, Reducing Anxiety

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv


ABSTRAK...............................................................................................................v
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................7
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................7
1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................................7
1.5 Kerangka Pemikiran ........................................................................................8
BAB II .....................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................9
2.1 Kecemasan pada Ibu Hamil .............................................................................9
2.2 Berbagai Macam Terapi non Farmakologi pada Ibu Hamil pada Ibu Hamil
Untuk Mengurangi Ansietas ................................................................................ 10
2.3 Konsep Systematic Literature Review ....................................................... 16
2.4 Konsep PICO ............................................................................................ 18
BAB III .................................................................................................................. 20
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 20
3.1 Metode Literatur Review ...............................................................................20
3.2 Tahapan Systematic Review ..........................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 27

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan waktu transisi bagi seorang ibu, yakni

suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada

dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Alza,

2018). Kehamilan merupakan sumber stress khususnya bagi ibu muda dan

merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, psikologis, dan

adaptasi dari wanita yang pernah mengalaminya (Maimunah, 2011).

Sehingga kehamilan akan memberikan perubahan fisik, psikis dan

menjadikan stressor bagi ibu hamil.

Perubahan fisik dan psikologis saling terkait dan saling

mempengaruhi pada ibu hamil. Selama periode kehamilan, banyak

perubahan diri yang dialami baik itu perubahan secara fisik maupun

perubahan secara psikologis yang dapat menimbulkan ketidak nyamanan

terutama pada saat kehamilan memasuki trimester III seperti dispnea,

insomnia, epulsi, sering buang air kecil, tekanan, ketidaknyamanan pada

perineum, nyeri punggung, konstipasi, mudah lelah, kontraksi Braxton

hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki dan perubahan mood serta

peningkatan kecemasan (Maki, 2018). Perubahan-perubahan tersebutlah

yang menjadikan sumber kecemasan apabila ibu hamil tidak bisa

beradaptasi dengan baik ditambah dengan beberapa faktor yang

1
mempengaruhi sehingga banyak yang mengalami kecemasan saat terjadi

kehamilan.

Kecemasan selama kehamilan banyak dialami oleh ibu hamil

karena kurangnya pengetahuan dan dukungan dari keluarga, masyarakat,

maupun lingkungan serta adanya penyakit yang dialami ibu menyebabkan

kecemasan terhadap dirinya maupun bayinya. Menurut penelitian,

berdasarkan hasil data WHO, terdapat 352 orang dari 2,321 ibu hamil

primigravida yang mengeluh rasa takut 36%, cemas 42%, tidak percaya diri

22% pada saat kehamilan. Di Indonesia terdapat 373.000.000 ibu hamil

pada tahun 2016, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi

persalinan sebanyak 107.000.000 orang (28,7%). Seluruh populasi di Pulau

Jawa terdapat 679.765 ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam

menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%) (Depkes RI, 2017).

Kecemasan menghadapi persalinan dirasakan seluruh ibu hamil

khususnya primigravida atau hamil pertama kali, dari penelitian yang

dilakukan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecemasan menjelang persalinan, dari penelitian yang dilakukan pada 64

responden diperoleh 10.9% mengalami kecemasan ringan, 70,3%

kecemasan sedang, dan 18,8% kecemasan berat (Ardianti, 2020). Penyebab

timbulnya kecemasan terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa

faktor pengambilan keputusan, usia ibu hamil, kemampuan Ibu, kesiapan

keluarga, kesehatan Ibu dan pengalaman (Maimunah 2011).

2
Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan

serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik

pada ibu maupun janin. Kecemasan juga dapat berdampak pada beratnya

nyeri saat persalinan, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah,

sehingga beresiko pada persalinan memanjang yang menyebabkan

komplikasi fatal yang dapat menjadi kematian ibu (Wulan, 2020). Jika hal

ini dibiarkan terjadi, maka angka morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil

akan semakin meningkat sehingga dibutuhkan peran perawat untuk

mengurangi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Peran tenaga kesehatan sangat penting dalam memberdayakan

masyarakat guna menurunkan tingkat kematian bayi dan ibu hamil

(Iswarawanti, 2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Handayani,

2015) peran petugas kesehatan sangat penting sebagai motivator,

komunikator, fasilitator dan konselor untuk mempertahankan dan

meningkatkan kesehatan ibu hamil. Peran perawat sebagai pemberi asuhan

pada ibu hamil sangatlah penting, terlebih lagi perawatlah yang

memberikan intervensi-intervensi atau penatalaksanaan yang pada ibu

hamil yang mengalami kecemasan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil,

selain itu perawat juga diharapkan dapat memberikan intervensi atau

penatalaksanaan yang paling efektif dan diterapkan sesuai dengan standar

asuhan keperawatan pada ibu hamil.

Penatalaksanaan kecemasan pada ibu hamil dapat dilakukan

dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi yaitu

3
dengan menggunakan obat-obatan seperti anestesi atau analgesik, namun

ada beberapa obat analgesic yang memiliki efek tidak baik untuk janin

sehingga lebih direkomendasikan menggunakan terapi non farmakologi

agar tidak membahayakan janin (Siallagan, 2018). Sedangkan terapi non

farmakologi meliputi terapi aromaterapi, relaksasi benson, terapi murrotal,

relaksasi napas dalam, guided imagery dan terapi musik (Moekroni, 2016).

Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa aromaterapi dapat

menurunkan tingkat stress dan kecemasan dengan menstimulasi produksi

hormon endorphin dan menurunkan hormon kortisol penyebab stress dan

kecemasan (Mirbastegan, 2016). Relaksasi nafas dalam juga merupakan

suatu teknik merilekskan ketegangan otot yang dapat membuat ibu hamil

merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak psikologis dan stress pada

ibu hamil (Teti, 2015). Terapi non farmakologis lain yang banyak

dilakukan adalah menggunakan terapi musik, karena terapi musik

merupakan terapi non farmakologi yang efektif, familiar dan tidak

menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi ibu hamil maupun janin.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Analia dan

Moekroni (2016) menunjukan hasil bahwa distraksi dengan mendengarkan

musik merupakan teknik yang efektif untuk mengalihkan perhatian

seseorang terhadap cemas berlebih. Teknik distraksi dengan mendengarkan

musik juga merupakan teknik yang efektif untuk mengalihkan perhatian

seseorang terhadap cemas yang berlebih. Selain itu, penelitian yang

dilakukan oleh Wahyuni (2013) menunjukan hasil bahwa terapi musik

4
efektif menurunkan tingkat kecemasan menghadapi persalinan ibu hamil

trimester ketiga. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Asmara

(2017) menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi musik klasik pada hari

kedelapan kecemasan ibu hamil berada pada kecemasan ringan sebanyak

85% dan kecemasan sedang sebanyak 3 responden 15% yang berarti

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengukuran kecemasan

setelah diberikan terapi musik klasik. Oleh karena itu, pemberian terapi

musik merupakan intervensi non farmakologis yang efektif dapat

mengurangi kecemasan pada ibu hamil. Dari penelitian-penelitian yang

dilakukan sebelumnya, penelitian hanya menguji keefektifitasan satu jenis

terapi musik, penelitian tersebut masih terbatas dalam memberikan

informasi, sehingga perlu dianalisis terapi yang paling efektif. Oleh karena

itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana terapi

musik yang paling efektif untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil

secara literature.

5
1.2 Rumusan Masalah

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya,

penelitian hanya menguji keefektifitasan satu jenis terapi musik, penelitian

tersebut masih terbatas dalam memberikan informasi, sehingga perlu

dianalisis terapi yang paling efektif. Berdasarkan latar belakang diatas

maka peneliti ingin mengetahui ”Bagaimana gambaran literatur terapi

musik yang paling efektif terhadap penurunan kecemasan pada ibu

hamil?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran literature terapi musik yang paling efektif

terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil, yaitu meliputi jenis-jenis

terapi musik yang digunakan, metode yang digunakan, durasi atau lamanya

waktu pemberian terapi dan keefektifitasn terapi musik untuk kemudian

didapatkan bagaimana terapi musik yang paling efektif dilakukan terhadap

penurunan kecemasan pada ibu hamil.

6
1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai terapi musik

yang paling efektif dilakukan untuk menurunkan kecemasan dan dapat

dijadikan salah satu bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan masukan dan digunakan sebagai referensi dalam

kegiatan perkuliahan khususnya dalam mata kuliah maternitas .

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu hamil serta mampu

memberikan intervensi pemberian terapi yang efektif untuk mengurangi

kecemasan pada ibu hamil.

7
1.5 Kerangka Pemikiran

Faktor-faktor yang
Dampak perubahan mempengaruhi kecemasan :
fisiologis dan Banyak ibu hamil
1. Usia
psikologis yang yang mengalami
2. Keadaan fisik
dirasakan oleh ibu ansietas.
3. Sosial budaya
hamil. 4. Tingkat pendidikan
5. Tingkat pengetahuan

Penggunaan terapi
non farmakologis
musik untuk Terapi non Terapi
mengurangi ansietas farmakologis farmakologis
pada ibu hamil.

(Maki F, P., 2018), (Ardianti, E., 2020), dan (Siallagan, D., 2018)

: yang diteliti

: yang tidak diteliti

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecemasan pada Ibu Hamil

Kecemasan pada ibu hamil dapat timbul khususnya pada saat

memasuki trimester III atau baru pertama kali mengalami kehamilan

(Anggreny, 2012). Kecemasan atau disebut dengan anxiety adalah keadaan

emosional yang tidak menyenangkan, berupa respon-respon psikofisiologis

yang timbul sebagai antisipasi bahaya yang tidak nyata atau khayalan,

tampaknya disebabkan oleh konflik intrapsikis yang tidak disadari secara

langsung (Simon, 2018). Faktor yang mempengaruhi terjadinya kecemasan

pada ibu hamil yaitu usia, komplikasi pada kehamilan sebelumnya, riwayat

keguguran, riwayat persalinan prematur, kehamilan yang tidak diharapkan,

frekuensi terjadinya keguguran, perokok dan penggunaan obat-obatan,

kekhawatiran terhadap kesehatan janin, kualitas hubungan perkawinan, dan

hubungan dengan mertua dan pekerjaan (Rubertsson, 2014). Dampak

kecemasan pada ibu hamil dapat meningkatkan nyeri saat persalinan, otot-otot

menjadi tegang dan ibu cepat lelah, sehingga beresiko pada persalinan

memanjang. Komplikasi fatal yang dapat terjadi dari hal tersebut adalah

kematian ibu (Handayani, 2015).

Dari penelitian yang dilakukan Handayani (2014) mengenai faktor-

faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan menjelang persalinan, dari

penelitian yang dilakukan pada 64 responden diperoleh 10.9% mengalami

9
kecemasan ringan, 70,3% kecemasan sedang, dan 18,8% kecemasan berat

(Dorsinta, 2018). Kecemasan yang dirasakan pada umunya berkisar pada takut

perdarahan, takut bayinya lahir dengan cacat, takut sakit saat melahirkan, takut

bila dijahit, takut terjadi komplikasi bahkan takut kelak tidak bisa merawat dan

membesarkan anak dengan baik (Analia, 2016). Kecemasan lain yang dialami

ibu hamil antara lain jenis kelamin bayi yang belum pasti, normal atau tidak

normal bayi yang akan dilahirkan, nyeri yang akan dirasakan,dan sebagainya

(Handayani, 2014). Pada trimester ketiga , kecemasan menjelang persalinan ibu

primigravida akan muncul. Pada usia kandungan tujuh bulan keatas ini, tingkat

kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya

kelahiran bayi pertamanya (Maimunah, 2011). Disamping itu, trimester ini

merupakan masa beresiko tinggi terjadinya kelahiran bayi prematur sehingga

menyebakan tingginya kecemasan pada ibu hamil sehingga perlu dilakukan

penatalaksanaan intervensi-intervensi untuk mengurangi kecemasan yang

dialami oleh ibu hamil.

2.2 Berbagai Macam Terapi non Farmakologi pada Ibu Hamil pada Ibu

Hamil Untuk Mengurangi Ansietas

Berbagai macam dampak yang disebabkan oleh perubahan

psikologis dan fisiologis pada ibu hamil bisa sangat mempengaruhi kesehatan

ibu hamil dan juga janin, untuk menangani hal tersebut banyak yang

10
menggunakan terapi non farmakologis karena lebih aman dan tidak

menyebabkan berbagai macam efek samping (Moekroni, 2016).

2.1.1 Aromaterapi

Aromaterapi merupakan suatu pengobatan

komplementer yang dapat mengurangi stress dan menimbulkan

perasaan ketenangan dengan merangsang system penciuman

melalui penggunaan minyak essensial (Namazi, 2014).

Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa

aromatherapi dapat menurunkan tingkat stress dan kecemasan

dengan menstimulasi produksi hormon endorphin dan

menurunkan hormon kortisol penyebab stress dan kecemasan.

(Mirbastegan, 2016). Penelitian lain menyebutkan bahwa

pemberian aromatherapi pada ibu postpartum dapat meurunkan

kadar hormon kortisol, karena aromatherapi merupakan terapi

yang merangsang indera penciuman atau inhaler (Agustina,

2016). Tetapi penggunaan aromaterapi biasanya dilakukan

untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil.

2.1.2 Relaksasi benson.

Relaksasi benson merupakan pengembangan

metode respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor

keyakinan pasien sehingga dapat menciptakan suatu

lingkungan internal yang dapat membantu pasien mencapai

kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi

11
(Purwasih, 2017). Relaksasi Benson bekerja menginduksi

sekresi katekolamin yang menyebabkan ketegangan otot

berkurang, pengaturan fisiologis tekanan darah, keteraturan

pernafasan dan denyut nadi (Purwasih, 2017). Penelitian

mengenai relaksasi Benson telah dilakukan oleh Safitri (2018)

dengan hasil penelitian relaksasi Benson efektif untuk

menurunkan tingkat stres pada ibu yang akan dilakukan

tindakan sectio secarea. Relaksasi benson banyak dilakukan

pada peneiltian-penelitian terdahulu untuk menurunkan

tekanan darah pada ibu hamil.

2.1.3 Murrotal Al Qur’an

Terapi murottal Al Quran merupakan stimulan

menggunakan ayat suci Al Quran yang didominasi gelombang

delta daerah sentral dan frontal dapat memberikan rasa tenang

dan nyaman bagi ibu hamil (Hakim, 2012). Penelitian yang

dilakukan oleh Abdurrochman (2007), terapi mendengarkan

bacaan Al qur’an mempunyai pengaruh pada otak, mrangsang

pengeluaran neuropeptide yang memberikan umpan balik

berupa kenikmatan atau kenyamanan. Terapi murotal sebagai

alternatif terapi, efektif untuk mengurangi kecemasan, dimana

sebagian besar responden mengalami penurunan kecemasan

setelah mendengarkan ayat-ayat al Qur’an (Wahyuni, 2013).

12
Terapi murrotal merupakan terapi yang sudah masuk ke dalam

aktivitas sehari-hari.

2.1.4 Relaksasi napas dalam

Relaksasi nafas dalam merupakan suatu teknik

merilekskan ketegangan otot yang dapat membuat ibu hamil

merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak psikologis dan

stress pada ibu hamil (Teti, 2015). Teknik relaksasi ini

mengajarkan bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas

lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana

menghembuskan nafas dalam secara perlahan (Teti, 2015). Hal

sini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan

Sudaryani (2017) menunjukan bahwa setelah dilakukan

penerapan teknik napas dalam ibu hamil merasa nyaman dan

rileks. Hal itu didukung oleh penelitian Ayumi (2014) yang

menunjukan bahwa ada pengaruh relaksasi napas dalam

terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di

Puskesmas Kendit Situbondo. Penggunaan terapi relaksasi

napas dalam ini biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri

saat persalinan.

2.1.5 Guided Imagery

Guided Imagery atau teknik imajinasi terbimbing

adalah pengembangan fungsi mental yang mengekspresikan

13
diri secara dinamik melalui proses psikofisiologikal melibatkan

seluruh indra dan membawa perubahan terhadap perilaku,

persepsi, atau respon fisiologik dengan bimbingan seseorang

atau melalui media (Nurgiwati, 2015). Guided imagery

dilakukan dengan cara membayangkan waktu, kejadian yang

menyenangkan atau tempat favorit menggunakan semua

indranya, pemandangan, suara, bau, perasaan, menghasilkan

respon emosional yang positif sebagai distraksi yang

menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dari suatu

ketidaknyamanan ataupun rasa sakit (Rossman, 2017). Hasil

penelitian Purnama, (2015) menunjukkan bahwa guided

imagery dapat menurunkan tingkat kecemasan menjelang

persalinan pada ibu hamil pada ketiga partisipan. Hal ini dapat

terjadi dikarenakan guided imagery mengajarkan untuk fokus

pada imajinasi positif yang dapat menimbulkan keadaan yang

rileks. Terapi ini membutuhkan dukungan dari petugas

kesehatan, sehingga tidak semua ibu hamil dapat

mengaplikasikan terapi ini.

2.1.6 Terapi musik

Terapi musik merupakan salah satu teknik distraksi

yang efektif yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress dan

kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri

(Moekroni, 2016). Hasil dari penelitian terdahulu

14
mengungkapkan beberapa fakta menarik bahwa terapi musik

efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan, persepsi rasa

sakit dan lamanya persalinan pada ibu primipara selama kala

satu persalinan (Rustiana, 2016). Hal ini telah didukung oleh

beberapa penelitian lain bahwa kelompok ibu yang menerima

terapi musik, signifikan berkurangnya sensasi nyeri dan

kecemasan, dan musik adalah tambahan penting dalam

manajemen rasa sakit dan stress selama kehamilan, persalinan

dan proses kelahiran (Hosseini, 2013). Hasil penelitian ini juga

didukung oleh penelitian Analia dan Mekroni (2016)

menyatakan bahwa terapi musik klasik efektif untuk

menurunkan kecemasan pada ibu hamil menjelang persalinan

dan pada penelitian Ratnawati (2014) menyatakan bahwa terapi

musik klasik dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil

primigravida trimester III. Kegiatan terapi musik dapat

membantu ibu-ibu hamil agar tetap dapat mempertahankan

keseimbangan antara kesehatan jasmani, pikiran, dan emosi

(Asmara, 2017). Terapi musik merupakan intervensi alami non

invasif yang dapat diterapkan secara sederhana tidak selalu

membutuhkan kehadiran ahli terapi, harga terjangkau dan tidak

menimbulkan efek samping (Geraldina, 2017). Terapi musik

merupakan terapi yang sangat mudah dan sangat mungkin

untuk dilakukan. Namun banyaknya penelitian-penelitian

15
sebelumnya yang menguji keefektifitasan hanya menggunakan

satu jenis terapi musik dan membuat penelitian tersebut masih

terbatas dalam memberikan informasi, sehingga belum adanya

sumber yang cukup komprehensif membuat perlu di analisis

terapi musik yang paling efektif untuk mengurangi ansietas

pada ibu hamil.

2.3 Konsep Systematic Literature Review

2.3.1 Definisi Systematic Literature Review

Systematic Literature Review merupakan istilah

yang digunakan untuk merujuk pada metodologi penelitian atau

riset tertentu dan pengembangan yang dilakukan untuk

mengumpulkan serta mengevaluasi penelitian yang terkait pada

fokus topik tertentu (Triandini, 2019).

2.3.2 Tujuan Systematic Literature Review

Tujuan sistematic review antara lain menjawab

pertanyaan secara spesifik, relevan dan terfokus. Systematic

review juga menjari hasil riset, menurunkan bias dari review,

mensintesis hasil, mengidentifikasi gabdari riset (Hariyati,

2010).

2.3.3 Jenis-Jenis Sytematic Literature Review

Jenis-jenis systematic literatur review menurut

16
Hariyati (2010) :

a. Rapid Evidence Assesment Review (REA)

Merupakan metode pencarian dan evaluasi

literature secara cepat tetapi tahapan dan comprehensive

darireview masih sangat terbatas.

b. User Involvement

Metode pencarian dan evaluasi literatur yang

digunakan sebagai persyaratan dalam studi awal riset

c. Mixed methods

Metode pencarian dan evaluasi literature dengan

metode blended yaitu menggunakan kriteria dilaksanakan

baik pada riset dengan desain kualitatif muapun kuantitatif.

2.3.4 Tahapan Systematic Review

Pelaksanaan Systematic Review mempunyai

tahapan menurut Hariyati (2010) :

a. Mendefinisikan tujuan dari review dan menetapkan tipe dari

evidence yang akan membantu menjawab tujuan review.

b. Pencarian Literatur.

Pencarian literatur telah ditetapkan strateginya, apakah

hanya literatur yang sudah terpublikasi ataukah termasuk

laporan riset yang tidak terpublikasi. Penggunaan jenis bahasa

(English dan non English), dan juga jenis literatur juga menjadi

kriteria systematik review. Jenis literatur sudah ditetapkan

17
sebelumnya yaitu apakah hanya berupa jurnal ataukah termasuk

conference prociding, opini ataupun laporan projek. Cara

penelusuran secara elektronik, search engines, data bases dan

websites ataukah pencarian secara manual juga ditetapkan

sebelum pelaksanaan sistematik review.

c. Penilaian study.

Penetapan kriteria inklusi termasuk jenis

methodology apakah hanya yang kuantitatif ataukah

termasuk riset kualitatif.

d. Mengkombinasikan Hasil.

Hasil review setelah dilaksanakan harus

dikelompokkan untuk mendapatkan makna. Penemuan

agregration/pengelompokan ini sering disebut evidence

sinstesis.

e. Menetapkan hasil, penemuan dari pengelompokan yang telah

dilaksanakan perlu didiskusikan untuk menyimpulan

konteks/ hasil review.

2.4 Konsep PICO

(Wahono, 2015) menjelaskan bahwa PICO :

1) Population (P) : Target group dari investigasi,

2) Intervention (I) : Aspek detail dari investigasi, atau isu yang

menarik bagi peneliti,

18
3) Comparison (C) : Aspek dari investigasi dimana

Intervention (I) akan dibandingkan,

4) Outcomes (O) : Efek dan hasil dari Intervention

19
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Literatur Review

Metode penelitian ini menggunakan metode studi literatur

dengan pendekatan systematic review. Pendekatan menggunakan

Systematic Review dilakukan dengan menggunakan metode Preferred

Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses atau biasa

disebut PRISMA. Pemilihan artikel untuk dilakukan pengkajian

menggunakan panduan Preferred Reporting Items for Systematic

Reviews and Meta-analyses atau biasa disebut PRISMA, yang meliputi:

(1) mendefinisikan topik dan kriteria, (2) menentukan sumber

informasi, (3) memilih literature yang relevan, (4) mengumpulkan

artikel dan (5) menganalisis artikel (PRISMA, 2015). Alur pemilihan

artikel sesuai dengan langkah-langkah PRISMA, dijelaskan dalam

Diagram 1. Prosedure dari systematic Review ini terdiri dari beberapa

langkah menurut Hariyati (2010) yaitu 1) Mendefinisikan Tujuan 2)

Pencarian Literatur, 3) Penilaian Study 4) Mengkombinasikan Hasil 5)

Menetapkan Hasil.

20
3.2 Tahapan Systematic Review

3.2.1 Mendefinisikan Tujuan

Dalam systematic review, tahap pertama yang dilakukan adalah

menderfinisikan tujuan dan menggali fenomena yang ada yang terjadi dalam

waktu sekarang. Banyaknya kejadian ibu hamil yang mengalami ansietas

ketika terjadi kehamilan yang disebabkan karena perubahan-perubahan baik

secara fisiologis maupun psikologis dan apabila tidak ditangani dengan baik

maka akan berbahaya untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan, maka

perlu dicari terapi yang paling efisien dan mudah dilakukan. Terapi

musiklah yang memungkinkan untuk dilakukan karena efisien dan mudah

dilakukan, banyak penelitian terdahulu mengenai terapi musik hanya

dilakukan pada satu jenis musik di tiap-tiap penelitan dan belum adanya

sumber yang cukup komprehensif. Dalam skripsi ini dijelaskan latar

belakang pada pendahuluan dengan penetapan tujuan yaitu untuk

mengetahui gambaran literature terapi musik yang paling efektif terhadap

penurunan kecemasan pada ibu hamil, yaitu meliputi jenis-jenis terapi

musik yang digunakan, metode yang digunakan, durasi atau lamanya waktu

pemberian terapi dan keefektifitasn terapi musik untuk kemudian

didapatkan bagaimana terapi musik yang paling efektif dilakukan terhadap

penurunan kecemasan pada ibu hamil. Dalam penelitian ini peneliti

mengkaji permasalahan melalui artikel, data dan teori yang berasal dari

laporan hasil penelitian terdahulu.

21
3.2.2 Pencarian Literatur

Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan,

dibutuhkan literatur yang sesuai dengan topik bahasan (Munn, 2018).

Maka literatur yang dicari dan digunakan dalam studi literatur ini adalah

artikel yang membahas mengenai terapi music untuk mengurangi

ansietas pada ibu hamil. Tahapan pencarian literatur atau artikel dengan

topik terapi musik untuk mengurangi ansietas pada ibu hamil dilakukan

menggunakan tiga sumber electronic data base dalam mencari artikel

yaitu Science Direct, PubMed, dan EBSCOhost. Ketiga sumber

electronic data base tersebut dipilih karena kemudahan akses untuk

mendapatkan arttikel yang lengkap. Berdasarkan tema yang diambil

yaitu terapi musik untuk mengurangi ansietas pada ibu hamil maka

peneliti melakukan pencarian data jurnal dengan kata kunci Bahasa

Inggris.

Tabel 3.1 Kata Kunci Pencarian Artikel

P (Population) Pregnant Women OR

Pregnancy OR Expectant

I (Intervensi or Music Therapy OR Music

Interest) Intervention OR Musical

Therapy

C (Comparison) -

O (Outcome) Reduce Anxiety OR Lower

22
Anxiety

3.2.3 Penilaian Study

Literatur yang diakses dalam proses penelitian ini di-

screening berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Inklusi dan Eklusi

Kriteria Inklusi Eklusi

Jenis Artikel Artikel Full text, Artikel tidak dapat di

dapat di akses, akses, Systematic

Journal Academic, review

randomized

controlled trial atau

randomized

controlled pilot trial

atau quasi experiment

Bahasa Bahasa Inggris Bukan Bahasa Inggris

Fokus Artikel Terapi musik untuk Bukan terapi musik

mengurangi ansietas untuk mengurangi

pada ibu hamil. ansietas pada ibu

hamil.

Populasi dan Sampel Ibu hamil Post Partum

23
Artikel yang dihasilkan dari penyortiran diidentifikasi kembali

kesesuaiannya berdasarkan jumlah sampel, jenis artikel, isi artikel dengan

kriteria yang sudah ditetapkan dan dinilai kelayakannya menggunakan

instrumen. Peneliti memilih menggunakan Joanna Briggs Institute (JBI)

critical appraisal tools, hal ini karena terdapat berbagai macam instrumen

yang dapat digunakan serta dapat disesuaikan dengan berbagai macam

metode penelitian. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui apakah

artikel terebut terpercaya atau tidak (Peterson et al. 2017). Setelah proses

screening dilakukan maka hasil ekstraksi data ini dapat diketahui beberapa

data yang memenuhi syarat untuk selanjutnya di analisa lebih jauh.

3.2.4 Mengkombinasikan Hasil

Dalam systematic review ini ekstraksi data dilakukan

dengan melihat secara keseluruhan artikel publikasi yang telah di

pilih kemudian ditelaah dan digali informasi dari artikel yang sudah

di screening untuk disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca.

Temuan-temuan penting dari artikel tersebut dituliskan dalam

bentuk table yang berisi : judul dan penulis, tempat penelitian,

populasi, sampel, metode penelitian, intervensi dan hasil seperti

yang ditunjukan pada Tabel berikut.

24
Tabel 3.3 Penyajian Data

Judul dan Tempat Populasi, Metode Intervensi Hasil

Penulis Penelitian Sampel Penelitian

3.2.5 Menetapkan Hasil

Naratif merupakan metode yang digunakan dalam

mensintesis penelitian ini, metode ini mengelompokan data yang telah

diekstraksi. Dalam tahap ini dilakukan pengelompokan data penting

kemudian dikaji secara mendalam dengan data, fakta dan informasi

yang diperoleh dari artikel penelitian tersebut sehingga selanjutnya

dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab tujuan dari penelitian.

25
Diagram 1. Alur Proses PRISMA

Pencarian Literatur :
Search engine : Science Direct, PubMed, dan EBSCOhost.
Kriteria Inklusi: Penelitian original menggunakan Quasi-Experimental dan
Randomized Controlled Trial, sampel di artikel berdasarkan pada artikel yang
dianalisis yaitu terapi music pada ibu hamil untuk mengurangi ansietas, ketersedian
full text, artikel terapi musik untuk mengurangi ansietas pada ibu hamil, artikel
intervensi keperawatan, artikel berbahasa Inggris.

Kriteria Eksklusi: Artikel tidak dapat di akses, Systematic review, bukan berbahasa
Inggris, bukan terapi yang dilakukan untuk mengurangi ansietas pada ibu hamil.
Identifikasi

Jumlah artikel yang didapatkan dari database :


Science Direct : (n) artikel
PubMed : (n) artikel
EBSCOhost : (n) artikel

Artikel yang didapatkan (n)


Seleksi

Artikel diseleksi berdasarkan Artikel yang tidak


jurnal dan abstrak (n) disertakan (n)

Artikel diseleksi berdasarkan


Artikel full text yang sesuai (n) kriteria inklusi dan eksklusi :
Sesuai

Science Direct : (n) artikel - Sample tidak sesuai


PubMed : (n) artikel - Jenis artikel tidak sesuai
EBSCOhost : (n) artikel - Isi artikel tidak sesuai

Artikel yang tidak relevan


Kajian lebih lanjut

berdasarkan JBI critical


appraisal

Artikel yang digunakan (n)

26
DAFTAR PUSTAKA

Alza, N. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu Hamil Trimester


III. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 1(13), 1-6.
doi:https://doi.org/10.31101/jkk.205
Anggreny, Y. (2012). Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Respon Fisiologis pada
Pasien yang Mengalami Kecemasan Praoperatif Ortopedi. 1(4), 205-209.
Ardianti, E. (2020). The Effect of Prenatal Massage Towards Anxiety Level of Third
Trimester Pregnant Women in The Work Area of Cibereum Public Health
Center Tasikmalaya. 1(2), 28-30. doi:https://doi.org/10.31983/manr.v2i1.5607
Asmara, M. S. (2017). Efektifitas Hipnoterapi dan Terapi Musik Klasik Terhadap
Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Puskesmas Magelang Selatan Tahun
2017. The 6th University Research Colloquium, 329-334.
Geraldina, A. M. (2017). Terapi Musik : Bebas Budaya atau Terikat Budaya. Buletin
Psikologi, 1(25), 45-53. doi:https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.27193
Handayani, R. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan
Menjelang Persalinan pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Padang 2012. Ners Jurnal Keperawatan, 11 (1): 62-71.
Hariyati, R. T. (2010). Mengenal Systematic Review Theory dan Studi Kasus. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 2(13), 124–132.
doi:https://doi.org/10.7454/jki.v13i2.242
Heryani, R. (2017). Efektivitas Pemberian Terapi Musik Mozart. Jurnal IPTEKS
Terapan, 283-288.
Hinman, S. K. (2015). Exercise in Pregnancy: A Clinical Review. Sports Health, 527-
531.
Maki, F. P. (2018). Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester
III di Klinik Bersalin Sutra Minahasa Selatan. Jurnal E-Biomedik, 2(6), 103-
110. doi:https://doi.org/10.35790/ebm.6.2.2018.21889
Moekroni, R. &. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik dalam
Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan. 1(5), 6-11.
Munn, Z. P. (2018). Systematic review or scoping review ? Guidance for authors when
choosing between a systematic or scoping review approach. Journal BMC
Medical Research Methodology, 1-7.

27
Peterson, J. P. (2017). Understanding scoping reviews : Definition, purpose, and
process. Journal of the American Association of Nurse Practitioners, 29, 12-
16. doi:https://doi.org/10.1002/2327-69
Peterson, J., Pearce, P. F., Ferguson, L. A., Associate, F., & Langford, C. A. (2017).
Understanding scoping reviews : Definition, purpose, and process. Journal of
the American Association of Nurse Practitioners, 29, 12–16.
https://doi.org/10.1002/2327-69. (n.d.).
Purwasih, E. O. (2017). Relaksasi Benson Dan Terapi Murottal Surat Ar-Rahmaan
Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Kecamatan Maos. Jurnal Ilmu Kesehatan Keperawatan, vol. 13 no.
2.
Rahmawati, W. R. (2010). Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
Trisemester III Sebelum dan Sesudah Pemberian Musik Klasik di Wilayah
Kerja Puskesmas Magelang Utara. Jurnal Kebidanan, 11-20.
Siallagan, D. (2018). Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Berdasarkan Status
Kesehatan, Graviditas Dan Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Jombang.
Indonesian Journal of Midwifery, 1(2), 104-110.
doi:https://doi.org/10.35473/ijm.v1i2.101
Simon, M. (2018). Faktor yang berhubungan dengan kecemasan Ibu Hamil Trimester
III Dalam Menghadapi Persalinan Di Rsud La Temmamala Kabupaten
Soppeng. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 497-500.
Sitepu, S. (2016). Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Bersalin Kala I Primigravida Di Klinik Pratama. Jurnal Kebidanan.
Suciati, L. (2020). Efektifitas Terapi Musik Klasik Lullaby Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil. 2(6), 155-160.
Suhartono, E. (2017). Systematic Literatur Review (SLR) : Metode, Manfaat, dan
Tantangan Learning Analytics Dengan Metode Data Mining di Dunia
Pendidikan Tinggi. INFOKAM, Nomor I Th. XIII.
Sulistyorini, E. (2014). Efektifitas Terapi Musik Klasik (Mozart) Terhadap Waktu
Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini Dan Durasi Menyusu Bayi. Jurnal
Kebidanan Indonesia, 69-78.
Suryani, P. (2018). Pregnancy Exercise and Pregnancy Discomfort in the Third
Trimester. 33-39.
Susanti, W. (2014). Pengetahuan Ibu Hamil yang Mengikuti Kelas Ibu Hamil Tentang
Manajemen Nyeri Persalinan Non Farmakologi. VI(1).

28
Triandini, E. J. (2019). Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi
Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia.
Indonesian Journal of Information Systems, 1(2), 63.
doi:https://doi.org/10.24002/ijis.v1i2.1916
Wahono, R. S. (2015). Systematic Literature Review: Pengantar, Tahapan dan Studi
Kasus.
Wahyuni, R. (2015). Pengaruh Terapi Murotal Terhadap Tingkat Kecemasan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas.
Wulan, S. (2020). Hubungan Pendamping Persalinan Dengan Kecemasan Ibu. 2(2).
Wulandari, P. (2019). The Effect of Guided Imagery to The Level of Anxiety of
Trimester III Pregnant Woman in The Working Area of Mijen Health Center
in Semarang City. 18. doi:https://doi.org/10.26714/mki.2.1.2019.29-37

29

Anda mungkin juga menyukai