LINGKUNGAN Usaha melestarikan lingkungan dapat dilakukan dengan : Penyusunan rencana penggunaan tata ruang
Rencana pembangunan ekonomi suatu daerah
Penetapan proyek-proyek yang akan dibangun,
sampai pada waktu proyek-proyek telah berjalan. Kedudukan RKL dalam Andal
RKL disusun berdasarkan hasil dari suatu studi Andal
dan sebaiknya RKL merupakan bagian dari laporan suatu studi Andal yang disusun oleh tim yang menyusun Andal pula. Hasil suatu aktivitas pengelolaan lingkungan akan tampak pada kualitas lingkungan ambien ataupun kualitas limbah yang harus selalu dipantau atau dimonitor. Hasil pemantauan akan merupakan masukan untuk memperbaiki pendugaan dampak, rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan, apabila masih dinilai belum tepat. Kedudukan RKL dalam Andal
Studi Amdalnya telah selesai sewaktu telah disetujui
oleh tim yang mengevaluasi, tetapi RKL, RPL, aktivitas pemantauan lingkungan akan selalu dijalankan selama proyek tersebut masih berjalan. Sistem Pengelolaan Lingkungan
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan:
a. Siapa yang akan melakukan pengelolaan lingkungan tersebut dan pengelolaan lingkungan apa yang harus dilakukan. b. Sesuai dengan dampak yang diduga akan terjadi maka akan ditetapkan cara pengelolaan yang bagaimana yang akan dilakukan atau teknologi apa yang akan digunakan agar hasilnya sesuai dengan Baku Mutu yang telah ditetapkan pemerintah. c. Karena berbagai institusi termasuk pemilik proyek yang akan melakukan pengelolaan lingkungan secara terpadu maka teknologi yang akan digunakan tergantung pada kemampuan biaya yang akan dikeluarkan, terutama kemampuan dari pemilik proyek sebagai sumber pencemar. Sistem Pengelolaan Lingkungan
Berdasarkan ketiga faktor tersebut maka pendekatan
sistem pengelolaan lingkungan dapat disusun melalui: a. Instansi pelaksana pengelolaan lingkungan dan pengawas dari pelaksanaan; b. Cara atau teknologi pengelolaan lingkungan; c. Biaya pengelolaan lingkungan. a) Instansi pelaksana dan pengawas
Pengelolaan lingkungan secara terpadu
Diperlukan instansi yang mengkoordinasi sistem pengelolaan lingkungan tersebut Ditunjang oleh peraturan atau pedoman yang jelas mengenai siapa berbuat apa. Si pencemar harus membayar biaya pengelolaan pencemaran Pemilik proyek merupakan pihak pertama yang harus mengendalikan dampak dari proyek pada semua aspek. a) Instansi pelaksana dan pengawas (lanjut)
Instansi pemerintah atau dinas-dinas yang ditunjuk
untuk bertanggungjawab atas pemantauan juga ikut melakukan pengelolaan lingkungan. Misalnya: kualitas dan kuantitas air biasanya Dinas Pekerjaan Umum, dinas dari Departemen Kesehatan dan Dinas Pertanian, di samping dinas Perindustrian sebagai dinas yang bertanggungjawab atas perkembangan industri diwilayahnya. b) Teknologi Pengelolaan Lingkungan
Mencegah kemunduran potensi sumberdaya alam
yang dikelola dan sumber daya alam lain di luar proyek. Tidak dapat dijalankan untuk proyek pertambangan, usaha ini ditujukan pada proyek-proyek yang mengelola SDA yang dapat diperbaharui (renewable resources), misalnya proyek- proyek yang mengelola perikanan, pertanian, perkebunan dan kehutanan. b) Teknologi Pengelolaan Lingkungan (lanjut)
Contoh usaha yang bisa diberikan:
Mencegah merosotnya kesuburan tanah
Mencegah timbulnya erosi tanah
Mencegah menurunnya kualitas air perikanan atau
kualitas kesuburannya Mencegah berubahnya struktur populasi ikan
Mencegah rusaknya suatu habitat
Memperbaiki vegetasi bekas tambang terbuka
(reklamasi), dsb Limbah yang beracun dan berbahaya
Misal: limbah bahan kimia, bakteri, radioaktive,
dsb. Sistem yang diusahakan untuk menghadapi limbah bahan beracun dan berbahaya : a. Mendaur ulang limbah b. Dinetralkan oleh alam c. Dinetralkan melalui proses kimia atau proses biologis d. Mengubah desain mesin dan/atau prosesnya Limbah yang beracun dan berbahaya (lanjut)
e. Mengganti bahan baku dan atau bahan kimia
yang digunakan oleh proyek yang akan menghasilkan limbah dengan hasil kandungan bahan yang beracun dan berbahaya lebih rendah f. Mengisolir dan menyimpan agar tidak menyebar di alam. Bantuan Ekonomi
Banyak proyek yang untuk mengolah limbah cair
dan gasnya perlu membeli alat yang harganya lebih dari 1 milyar rupiah, belum termasuk biaya operasinya. Keringanan dan insentif: a. Membebaskan pajak import alat-alat pengelolaan lingkungan b. Memberikan pinjaman atau kredit khusus untuk pembelian alat-alat tersebut c. Kemudahan dalam mendapatkan izin import peralatan d. Pemerintah ikut membantu baik dalam peralatan dan/atau operasinya, misalnya untuk industri rakyat yang modalnya relatif kecil. Sosial-Ekonomi masyarakat
Memberikan ganti rugi pada masyarakat, dalam
bentuk: a. Uang b. Mengangkat mereka sebagai karyawan proyek c. Meningkatkan pengetahuan mereka agar dapat menghindari bahaya limbah d. Menciptakan hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara proyek dengan masyarakat sekitar e. Menciptakan sumber pekerjaan baru di luar proyek Sosial-Ekonomi masyarakat (lanjut)
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat
g. Meningkatkan struktur ekonomi h. Memberikan pelayanan umum, seperti listrik, air bersih, poliklinik, sekolah, tempat ibadah, dsb. i. Menghindarkan timbulmya kecemburuan sosial j. Mencegah timbulnya konflik dalam nilai-nilai sosial, dsb. c) Biaya pengelolaan lingkungan
Siapa yang mencemari harus membiayai aktivitas
pengelolaan lingkungan. Siapa yang memantau? Bagaimana halnya dengan dampak biologis dan sosial- ekonomi yang terjadi di luar proyek? Tanggungjawab siapa dan biaya dari mana atau instansi pemerintah yang mana yang harus membiaya pengelolaan lingkungan anbien (diluar proyek)? c) Biaya pengelolaan lingkungan (lanjut)
Berdasar pedoman pelaksanaan PP.29 (1986)
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang ditetapkan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada tanggal 4 Juni 1987, dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dimintakan isi dari uraian tentang RKL dan Pelaksanaannya sebagai berikut: 1. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
a. Faktor lingkungan yang terkena dampak
b. Sumber dampak c. Bobot dan tolok ukur dampak d. Upaya pengelolaan lingkungan Upaya pengelolaan lingkungan
a. Pencegahan dilakukan dengan menggunakan
bahan baku yang tidak atau kurang menghasilkan limbah berbahaya dan beracun yang dapat mengganggu dan membahayakn kesehatan manusia. b. Penanggulangan di luar prosesnya agar tidak membahayakan. c. Pengembangan, yaitu usaha untuk lebih meningkatkan daya guna dampak positif agar dapat diperoleh manfaat yang lebih besar 2. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan
a. Uraian tentang kelembagaan yang akan berurusan,
berkepentingan dan berkaitan dalam pengelolaan lingkungan, khususnya pihak-pihak yang melakukan pengelolaan lingkungan. b. Bagi proyek yang sudah berjalan perlu membentuk suatu unit organisasi yang bertanggungjawab di bidang lingkungan untuk mlaksanakan RKL. Unit organisasinya: a. Struktur organisasi dan personilnya b. Bidang tugas masing-masing staf c. Tata kerjanya 2. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan (lanjut)
c. Pembiayaan-pembiayaan untuk melaksanakan RKL
merupakan tugas dan tanggungjawabdari penanggungjawab yang bersangkutan. Pembiayaan tersebut mencakup: Biaya investasi, misal: peralatan pengelolaan lingkungan serta biaya untuk kegiatan teknis lainnya Biaya personil dan biaya operasional
Biaya pendidikan serta latihan ketrampilan
operasional. 3. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan
Uraian tentang instansi yang akan berperan
sebagai pengawas bagi terlaksananya RKL. Instansi terlibat mungkin lebih dari satu instansi dan masing- masing akan bertugas mengawasi atau memantau sesuai dengan bidang yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya.