Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN

PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI DESA BESILAM


KECAMATAN WAMPU KABUPATEN
LANGKAT TAHUN 2018

Oleh:

NAMA DOSEN
NIDN: NIDN DOSEN

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN UMUM
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2018

1
2

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENGABDIAN


MASYARAKAT

Judul kegiatan : Pemilihan Penolong Persalinan Di Desa


Besilam Kecamatan Wampu Kabupaten
Langkat tahun 2018

Bidang ILMU : D4 Kebidanan


Dosen Koordinator
Nama :
NIDN :
Jabatan Fungsional :
Program Studi : D4 kebidanan
Perguruan Tingi : Institut Kesehatan Helvetia
Jumlah Angota :
Lokasi :
Biaya Keseluruhan :
Sumberdana :Institusi
Tahun Pelaksanaan :2018

Langkat, 2018
Mengetahui
Ka.Prodi D4 Kebidanan Dosen Koordinator

Elvi Era Liesmayani SSIT.M.Keb (………………………………………)

Mengetahui,
Ketua LPPM Institut Kesehatan

Dr.Fatma Sylvana Dewi Harahap, MA.Kes


3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemilihan tempat bersalin yang tidak tepat berdampak langsung terhadap

kesehatan ibu. Banyak ibu yang tinggal di pedesaan dan jauh dari fasilitas

kesehatan memilih melakukan persalinan di rumah. Ibu beranggapan bahwa

proses persalinan adalah kodrat wanita yang harus dijalani sewajarnya tanpa

perlakuan yang khusus, sehingga ibu sering mengalami gangguan dalam proses

persalinan dan menimbulkan efek yang buruk terhadap kesehatan ibu dan bayi

bahkan sering menyebabkan kematian ibu dan bayi.

Tempat persalinan yang ideal adalah di rumah sakit karena apabila

sewaktu-waktu memerlukan penanganan kegawatdaruratan tersedia fasilitas yang

dibutuhkan atau minimal bersalin di fasilitas kesehatan lainnya seperti puskesmas

yang mampu memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar

(PONED), sehingga apabila perlu rujukan dapat segera dilakukan. Proses

persalinan dihadapkan pada kondisi krisis terhadap masalah kegawatdaruratan

persalinan, sehingga sangat diharapkan persalinan dilakukan di fasilitas

kesehatan.1

Seorang wanita dalam menjalankan kodratnya pasti mengalami sebuah

proses menjadi seorang ibu dan melewati suatu proses kehamilan dan persalinan.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah

cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui

jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).2


4

Pemerintah telah membuat kebijakan tentang persalinan yaitu bahwa

semua persalinan harus ditolong oleh petugas kesehatan yang terampil. Sejak

tahun 1996 melalui permenkes 572 tahun 1996, bidan desa telah diberi wewenang

untuk menangani komplikasi kehamilan dan persalinan tertentu, ini sejalan

dengan program safe motherhood untuk melindungi hak asasi manusia dan

pemberdayaan perempuan serta memperkuat sistem rujukan yang efisien dan

efektif antar puskesmas dan rumah sakit.7

Rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan dipengaruhi oleh tempat

tinggal yang sulit dan jauh dari fasilitas kesehatan, peran tokoh masyarakat belum

peduli terhadap keselamatan ibu bersalin serta petugas kesehatan belum maksimal

dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan demikian,

akses informasi dan akses pelayanan kesehatan menjadi penting untuk

menurunkan angka kematian ibu. Selain itu, sosial budaya dan ekonomi

masyarakat memengaruhi tempat persalinan.10

Ibu memiliki peran besar dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan

anak, gangguan kesehatan yang dialami ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan

janin dan masa pertumbuhan anak. Resiko kematian ibu paling banyak terjadi

pada periode persalinan dan periode persalinan berkontribusi besar terhadap angka

kematian ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan satu minggu pertama

diperkirakan 60% dari keseluruhan kematian ibu.11

Perilaku ibu bersalin dalam memilih penolong persalinannya dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik yang langsung dari dalam diri ibu maupun dari luar.

Faktor – faktor tersebut meliputi karateristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan,


5

paritas), riwayat pemeriksaan kehamilan, pengetahuan, sikap, persepsi terhadap

jarak ke pelayanan kesehatan, persepsi terhadap biaya persalinan, riwayat

penolong persalinan dalam keluarga dan dukungan atau pengaruh orang – orang

terdekat seperti suami atau keluarga.13

Pemilihan tenaga penolong persalinan pada dukun beranak seringkali

menimbulkan dampak yang menyebabkan komplikasi persalinan bahkan kematian

pada ibu bersalin dan bayinya karena masih banyak dukun beranak yang belum

mendapat pelatihan kesehatan. Pertolongan persalinan oleh dukun beranak masih

dilakukan menggunakan praktek tradisional yang sangat membahayakan bagi ibu

bersalin dan bayinya seperti penggunaan alat – alat pemotong tali pusat yang

masih tradisional dan perawatan tali pusat bayi yang masih memakai ramuan yang

membahayakan bayi baru lahir.13

1.2. Manfaat

Sebagai masukan bagi ibu bersalin untuk pengetahuan mengenai pemilihan

penolong persalinan yang baik bagi kesehatan ibu dan anak.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Persalinan

2.1.1. Pengertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)

yang telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup di luar kandungan melalui

jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri.26

2.1.2 Proses Persalinan

Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan

kumpulan teoritis yang kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses

terjadinya persalinan antara lain: (1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai

kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut

terjadi kontraksi sehingga persalinan dimulai. (2) Teori penurunan progesteron:

Progesteron menurun menjadikan otot rahim sensitif sehingga menimbulkan his

atau kontraksi. (3) Teori oksitosin: Pada akhir kehamilan kadar oksitosin

bertambah sehingga dapat mengakibatkan his. (4) Teori pengaruh prostaglandin:

Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim

sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. (5) Teori plasenta menjadi tua: dengan

bertambahnya usia kehamilan, plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi

corialis mengalami perubahan sehingga kadar esterogen dan progesteron turun.

Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi

rahim. (6) Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi

tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi

11
uteroplasenter. (7) Teori berkurangnya nutrisi: bila nutrisi pada janin berkurang,

maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.32

2.1.3 Lamanya Persalinan

Lamanya persalinan tentu berlainan bagi primigravida dan multigravida,

untuk primigravida kala I: 12,5 jam, Kala II: 80 menit, kala III: 10 menit, kala IV:

14 jam sedangkan multigravida kala I: 7 jam 20 menit, kala II: 30 menit, kala III:

10 menit, kala IV: 8 jam. Pembukaan serviks terbagi 2 fase: fase laten: pada fase

ini pembukaan sangat lambat dari 0-3 cm, fase aktif: pada fase aktif pembukaan

lebih cepat, fase ini dapat dibagi lagi dalam: fase akselerasi : dari pembukaan 3

cm – 4 cm yang dicapai dalam 2 jam, fase dilatasi maksimal : dari pembukaan 4

cm- 9 cm yang dicapai dalam 2 jam, fase deselerasi : dari pembukaan 9 cm – 10

cm selama 2 jam.33

2.2 Penolong Persalinan

2.3.1 Pengertian

Tenaga penolong persalinan adalah orang yang memberikan pertolongan

persalinan selama persalinan berlangsung. Pada dasarnya ada dua jenis tenaga

penolong persalinan, yaitu mereka yang mendapat pendidikan formal (Tenaga

Medis), seperti bidan, dokter umum, dokter ahli dan mereka yang tidak mendapat

pendidikan formal melainkan mendapat keterampilan secara tradisional (Tenaga

Non medis) seperti dukun beranak.39

Pemilihan penolong persalinan adalah suatu penetapan pilihan penolong

persalinan terhadap persalinan ibu yang melahirkan. Macam-Macam Penolong

Persalinan Menurut Syafrudin dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, dikenal
beberapa jenis tenaga yang memberi pertolongan kepada masyarakat. Jenis tenaga

tersebut adalah :40 Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program

pendidikan bidan, yang diakui oleh Negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil

menyelesaikan studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar

dan atau memiliki izin formal untuk praktik bidan. Bidan dikenal sebagai

professional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan

dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan saran selama

kehamilan, periode persalinan, dan postpartum, melakukan pertolongan persalinan

dibawah tanggung jawab sendiri, serta memberikan perawatan pada bayi baru

lahir.
BAB III

BIAYA DAN PROSES KEGIATAN

3.1 Anggaran Dana Kegiatan


Untuk mewujudkan kegiatan ini memerlukan biaya oleh karena itu biaya
yang diusulkan sebanyak Rp. 4.590.000,- (Empat Juta Lima ratus sembilan puluh
ribu rupiah) dengan rincian sebagai mana pada tabel:
Tabel 3.1. Rencana Anggaran Biaya

Biaya yang diusulkan


No. Komponen
(Rp)
1 Penjilidan dan Proposal 10 x 10.000 = 100.000
2 Spanduk dan leaflet 400.000
3 Sound system 500.000
4 Konsumsi:
Snack : 100 kotak x 5000 = 500.000
Air minum (aqua gelas) : 4 dus x 25.000 = 100.000
Air aqua botol : 2 dus x 45.000 = 90.000
Nasi kotak : 100 kotak x 15.000 =1.500.000
5 Transport 700.000
6 Biaya Tak Terduga 700.000
JUMLAH 4.590.000

3.2. Proses Kegiatan

MINGGU
No Kegiatan AGUSTUS
1 2 3 4
1 Perencanaan
2 Persiapan peralatan dan bahan
3 Pelaksanaan
3.3 Susunan Acara
No Kegiatan Waktu Pengelola/Fasilitator

1 Kata sambutan yang 09.00-09.30 Ketua Prodi D4 Kebidanan,


disampaikan oleh ketua Kepala Desa , Ketua Panitia
prodi D4 Kebidanan,
Kepala Desa, dan Ketua
Panitia

2 Sosialisasi mengenai 09.30-10.30 Mahasiswai D4 Kebidanan


pemilihan penolong
persalinan di Desa
Besilam Kecamatan
Wampu Kabupaten
Langkat
3 Tanya Jawab 10.30-11.00 Panitia, Mahasiswai D4
Kebidanan dan ibu bersalin

4 Pembagian Leaflet 11.00-11.30 Panitia dan Mahasiswi D4


Kebidanan

5 Acara Bebas / Makan 11.30-selesai Panitia, Mahasiswi D4


siang Kebidanan dan ibu bersalin

Anda mungkin juga menyukai