Anda di halaman 1dari 5

KETENAGAKERJAAN

A. Ketenagakerjaan
1. Kesempatan Kerja
Diartikan sebagai peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan
pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dapat memperoleh
pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja adalah :

 Pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan keakhlian


 Usia tenaga kerja
 Perimintaan tenaga kerja (lapangan kerja yang tersedia)

Pengelompokkan kesempatan kerja didasarkan pada :


a. Menurut sektor lapangan usaha dibagi menjadi :
1)      Sektor A ( pertanian, perburuhan, kehutanan dan perikanan)
2)      Sektor M (pertambangan, manufaktur, pembangunan listrik dan air, pengangkutan, perhubungan
dan gas)
3)      Sektor S (perdagangan, rumah makan, hotel, keuangan, asuransi, jasa-jasa kemasyarakatan,
sosial dan pribadi)
b. Menurut jenis atau jabatan pekerjaan dibagi menjadi :
1)          Pemimpin dan manajer senior
2)          Tenaga ahli
3)          Teknisi
4)          Tenaga produksi dan tenaga terkait
c. Menurut status pekerjaan dibagi menjadi :
1)          Berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain
2)          Berusaha dengan dibantu anggota rumah tangga atau buruh tidak tetap
3)          Berusaha dengan buruh tetap
4)          Buruh karyawan
5)          Pekerja tanpa menerima upah

2.     Tenaga Kerja


Adalah seluruh penduduk yang dapat bekerja jika ada permintaan kerja. Menurut Undang
Undang dibatasi antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Menurut UU No. 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan :
“Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat dan merupakan
modal bagi bergeraknya perekonomian Negara”
3.     Pekerja
Adalah setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang memiliki nilai ekonomis,
baik yang menerima gaji ataupun bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan manual atau
tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
4.     Penduduk Bukan Usia Kerja
Adalah mereka yang tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada permintaan kerja.
Menurut Undang Undang dibatasi yaitu di bawah usia 15 tahun seperti anak-anak atau usia wajib
belajar, dan di atas usia 65 tahun seperti pensiunan, usia lanjut
5.     Angkatan Kerja (Labour Force)
Adalah bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang
mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Angkatan kerja dibagi menjadi
dua golongan, yaitu :
1.      Golongan Bekerja (employment)
adalah angkatan kerja yang benar-benar mempunyai pekerjaan atau sudah diserap oleh
permintaan  kerja. Golongan ini dibagi lagi menjadi 2 golongan, yaitu :
         Yang bekerja penuh (full employment)
         Yang bekerja tidak penuh/setengah menganggur

2.      Golongan Pengangguran (unemployment)


adalah angkatan kerja yang ingin bekerja, tetapi belum mendapat pekerjaan.
Menurut UU No. 20 tahun 199 pasal 2 ayat 2, yang termasuk angkatan kerja adalah
penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas). Sementara menurut Bank Dunia, yaitu penduduk
dalam usia 15 – 64 tahun.

6.     Bukan Angkatan Kerja


Adalah mereka yang termasuk tenaga kerja tetapi tidak bersedia untuk bekerja meskipun
ada permintaan kerja. Misalnya anak sekolah atau mahasiswa, ibu rumah tangga dan
pengangguran sukarela.
B. Pengangguran (Unemployment)
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah masalah sosial yang dihadapi semua negara di dunia. Pengangguran
merupakan istilah utuk orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari
dua hari dalam seminggu atau seseorang yang sedang berusaha memperoleh pekerjaan yang
layak.
Pengangguran dapat dikelompokan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan
penyebabnya:

1. Pengangguran siklis adalah pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungktur


atau fluktuasi ekonomi yang melanda kehidupan ekonomi dunia , misalnya resesi
ekonomi atau depresi.
2. Pengangguran friksional  atau pengangguran sementara adalah pengangguran yang
terjadi hanya untuk sementara waktu, misalnya pengangguran karena sedang menunggu
panggilan kerja, atau karena mogok kerja menuntuk kenaikan upah.
3. Pengangguran teknologi adalah pengangguran sebagai akibat perubahan teknologi,
misalnya penggantian tenaga kerja oleh mesin, komputer atau tenaga robot.
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran sebagai akibat perubahan musim atau
kegagalan musim, misalnya pada musim paceklik banyak petani yang tidak berhasil
panen dan tidak bisa mengolah tanahnya.
5. Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat perubahan struktur ekonomi dan
corak perekonomian dalam jangka panjang, misalnya perubahan dari struktur pertanian
menjadi struktur industri.
6. Pengangguran sukarela adalah pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang
sesungguhnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak mau bekerja.
7. Pengangguran deflasioner adalah pengangangguran yang disebabkan lowongan
pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja.

2. Penyebab Terjadinya Pengangguran


Secara umum terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya pengangguran, diantaranya:

1. Kesempatan pekerjaan yang tersedia lebih sedikit dibandingkan penawaran pekerjaan


(pencari kerja)
2. Tidak sesuai dengan syarat-syarat yang diminta dengan keterampilan tenaga kerja
3. Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja (pencari kerja)
4. Pengusaha yang mementingkan laba dibandingkan kesempatan kerja yang diberikan
kepada pencari kerja atau perusahaan yang padat modal.
5. Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan.

3. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian

1. Menurunkan tingkat kemakmuran masyarakat


2. Pendapatan pajak pemerintah rendah
3. Melemahnya pertumbuhan ekonomi
4. Menurunya tingkat produksi barang dan jasa
5. Menurunnya atau hilangnya keterampilan, karena ketemapilan hanya dapat dipertahankan
dengan praktek. Menganggur terlalu lama mengakibat menurunnya keterampilan
6. Menimbulan ketidakstabilan keamanan dan sosial politik.

4. Cara Mengatasi Pengangguran


1.      Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
  Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan moda
  Mengadakan pelatihan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang kosong
  Memindahkan tenaga kerja dari sektor ekonomi yang kelebihan ke sektor ekonomi  yang kurang
  Melakukan investasi padat karya di tempat pengangguran
2.      Cara mengatasi pengangguran siklus
  Meningkatkan daya beli
  Melakukan investasi padat karya
  Mengarahkan permintaan agregat masyarakat terhadap barang dan jasa
3.      Cara mengatasi pengangguran musiman
  Mengarahkan dan memberi informasi kesempatan kerja di sektor lain
  Melakukan pelatihan keterampilan yang berguna untuk mengisi waktu luang menunggu musim.
4.      Cara Mengatasi pengangguran teknologi
  Selektif terhadap pemilihan teknologi
  Mempersiapkan industri padat karya

5.      Cara Mengatasi Pengangguran Sukarela (Siklis)


  Mendirikan industri baru
  Deregulasi dan debirokratisasi  penanaman modal baru
  Mengadakan proyek umum pemerintah dan swasta
  Pengembangan sektor informal
  Pengembangan program
5. Usaha-usaha peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara:

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui wajib belajar


2. Meningkatkan kemauan dan kesadaran untuk belajar dan bekerja
3. Memperbanyak balai-balai latihan kerja dan industri
4. Meningkatkan mutu pendidikan  melalui perbaikan kurikulum dengan melengkapi
fasilitasnya
5. Mengadakan kerjasama dengan negara lain dalam rangka pengiriman tenaga kerja ke luar
negeri
6. Memberikan subsidi maupun beasiswa untuk sekolah di luar negeri.
7. Pemerataan pelaksanaan pembangunan

C. Sistem Pengupahan
Sistem upah merupakan suatu kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang
diterima pekerja, sedangkan kompensasi adalah bayaran atau upah yang diterima oleh pekerja
sebagai balas jasa atas hasil kerja mereka.
Tujuan pemberian upah :
o   Menarik pekerja-pekerja berbakat agar masuk ke dalam perusahaan tersebut
o   Mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain
o   Memotivasi karyawan dalam bekerja
Indikator sistem pengupahan yang baik
  Mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja
  Sebanding dengan perusahaan lain di bidang yang sama
  Memiliki sifat adil dalam perusahaan
  Menyadari fakta bahwa kebutuhan setiap orang adalah berbeda
Faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemberian upah :
o   Tingkat kebersaingan
o   Struktur upah
o   Performa karyawaan
Perbedaan gaji dan upah :
Gaji adalah kompensasi  yang diterima pekerja yang dihitung berdasarkan basis tahunan, bulanan
atau bahkan mingguan.
Upah  adalah biaya yang diberikan kepada buruh produksi atau pekerja tidak tetap.
Macam-macam bentuk upah :

1. Upah berdasarkan waktu, yaitu upah yang dihitung berdasarkan banyaknya jam kerja,
terdiri atas upah perjam, minggu, atau perbulan.
2. Upah berdasarkan hasil, yaitu upah yang dihitung berdasarkan berapa banyaknya produk
yang dihasilkan oleh individu atau kelompok
3. Komisi, yaitu bayaran yang diterima berdasarkan presentase hasil penjualan
4. Bonus, adalah upah tambahan yang diberikan sebagai penghargaan kepada karyawan
disamping gaji tetap yang sudah diterima
5. Pembagian keuntungan, adalah upah yang digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja
para pekerja

Anda mungkin juga menyukai