PENDAHULUAN
TEKS UTAMA
Pada tahap ini penyelenggaraan pendidikan wajib belajar masih terbatas pada
tingkat SD. Maka pendidikan wajib belajar tahun 1984 ini lebih diarahkan
kepada anak-anak usia 7-12 tahun.
1. Setiap warga negara yang berusia enam tahun dapat mengikuti program
wajib belajar.
2. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib
belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
3. Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan. Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
4. Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Pelaksanaan pendidikan wajib belajar sembilan tahun telah diatur lebih luas
di dalam UU No: 20 tahun 2003. Bahwa sistem pendidikan nasional memberi
hak kepada setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu dan
juga berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang
hayat (pasal 5 ayat 1 dan 5). Bagi warga negara yang memiliki kelainan
emosional, mental, intelektual, dan atau sosial serta warga negara yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus. Demikian juga warga negara di daerah terpencil atau
terbelakang berhak memperoleh pendidikan layanan khusus (pasal 5 ayat 2, 3
dan 4). Lebih jauh dijelaskan bahwa pendidikan wajib belajar sembilan tahun
bagi anak usia 7 sampai 15 tahun harus diselenggarakan oleh pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat tanpa dipungut biaya (Arifin,
2003: 11).
Sejak awal kemerdekaan para pendiri negara (the founding fathers) telah
memiliki komitmen untuk memenuhi hak asasi rakyatnya untuk memperoleh
pendidikan, seperti yang termaksud dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 mencantumkan tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa yang secara konstitusional menjelma ke dalam pasal 31 UUD 1945,
ayat (1) yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran, sedang ayat (2) menegaskan kepada pemerintah untuk
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional.
Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2,
maka berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional ditetapkan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam, rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta
bertanggung jawab (Arifin, 2003:29).
Pendidikan nasional berfungsi sebagai alat utama untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan indirect investment bagi proses
produksi dan direct investment bagi peningkatan kualitas sumber daya
manusia (human quality).
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah dana dan pemerintah pusat yang
didistribusikan melalui pemerintah daerah ke SD/MI dan SMP/MTS yang
sederajat melalui rekening sekolah untuk membantu kegiatan operasional
sekolah dalam rangka penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan
tahun.
Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS
diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah
selain kewajiban jam mengajar. Satuan biaya untuk keperluan di atas harus
mengikuti batas kemampuan.
Dari tempat yang sama, dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof.
Hikmahanto Juwana, SH, LLM,PhD menyatakan hal itu tidak etis, karena
ditinjau dari hakikat hukum itu sendiri masih belum layak dan secara tidak
langsung membimbing masyarakat dalam keterpaksaan semu, untuk
melakukan aturan yang sesungguhnya, dan tidak terlalu perlu bahkan
cenderung tidak mendidik, karena disaat situasi sosial ekonomi bangsa
Indonesia yang belum begitu baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah wajib belajar sembilan tahun merupakan
program pemerintah yang dilatar belakangi dari munculnya Program Wajib
Belajar enam Tahun pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1994 melalui
Inpres Nomor 1 tahun 1994 ditingkatkan menjadi program wajib belajar
sembilan tahun. Program ini mewajibkan setiap warga negara untuk
bersekolah selama 9 tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat
kelas 1 Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga kelas 9
Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Program ini bertujuan untuk :
3.2 Saran
Dengan adanya program pemerintah wajib belajar sembilan tahun ini, sebagai
warga negara yang baik, hendaknya seluruh warga negara Indonesia
mendukung dan melaksanakan program ini, supaya pendidikan di Indonesia
menjadi lebih maju dan lebih bermutu.