PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang merupakan salah satu program yang
gencar digalakkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Program ini mewajibkan setiap
warga negara untuk bersekolah selama 9 tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari
tingkat kelas 1 sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga kelas 9 Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Seperti kita ketahui bersama, pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi
pembangunan bangsa. Karena itu, hampir semua bangsa menempatkan pembangunan
pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Sumber daya
manusia yang bermutu, yang merupakan produk pendidikan, merupakan kunci keberhasilan
pembangunan suatu negara.
Program ini dilatar belakangi dari munculnya Program Wajib Belajar 6 tahun pada
tahun 1984 dan berakhir pada tahun 1993. Kemudian, pada tahun 1994 melalui Inpres nomor
1 tahun 1994 ditingkatkan menjadi Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Hal ini
berarti bahwa anak Indonesia yang berumur 7 sampai 15 tahun diwajibkan untuk mengikuti
pendidikan dasar 9 tahun.
Namun kenyataannya, saat ini masih banyak kita jumpai anak-anak yang putus
sekolah dan mereka lebih memilih bekerja untuk membantu menopang perekonomian
keluarga. Lalu, apakah program yang sudah digulirkan sejak 16 tahun yang lalu in sudah
berhasil? Memang tidak semua daerah dapat kita jumpai, dominasi daerah pedesaanlah yang
terdapat banyak anak putus sekolah. Dan apakah faktor penyebab semua ini?
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda
pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan sangat penting karena perannya yang
signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik,
dan budaya. Karena itu, Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara
dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia
sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan Pemerintah bertanggung jawab
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum.
1
Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa di
masa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam menghadapi era global yang sarat
dengan persaingan antarbangsa yang berlangsung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan
menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu
bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global. Sejak tahun 1984, pemerintah Indonesia
secara formal telah mengupayakan pemerataan pendidikan Sekolah Dasar, dilanjutkan
dengan wajib belajar pendidikan sembilan tahun mulai tahun 1994. Upaya-upaya ini
nampaknya lebih mengacu pada perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
(dimensi equality of access).
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi
akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.Teknologi Informasi seakan telah
menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat
konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian
berkembang dan berkembang. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade
terakhir ini.
Namun, TIK juga memiliki banyak kekurangan. TIK tidak hanya memberikan dapak
positif, namun juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya yang
menonjol adalah di bidang pendidikan.Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (4) secara tegas
dinyatakan Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhanpenyelenggaraan pendidikan nasional. Menurut definisi yang berlaku umum,
anggaran pendidikan adalah keseluruhan sumber daya baik dalam bentuk uang maupun
barang,
yang
dimanfaatkan
untuk
kepentingan
penyelenggaraan
pendidikan. Segenap sumber daya tersebut bisa berupa investasi untuk pembangunan
prasarana dan sarana (gedung sekolah, ruang kelas, kantor, perpustakaan, laboratorium),
biaya operasional, penyediaan buku dan peralatan, serta gaji guru. Setiap komponen sumber
Istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari konsep
yang membangunnya, yakni konsep Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi .
Teknologi informasi bisa didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi guna keperluan
pengolahan
of
Information
merupakan,
Technology
yang
menyebutkan
bahwa
Dictionary
teknologi informasi
teknologi
informasi
juga
disebutkan
di
dalam
WordNet
Glossary
Universitas Princeton sebagai suatu cabang ilmu teknik yang khusus berhubungan dengan
teknik-teknik pemanfaatan komputer
guna menerima,
14)
perangkat
mengemukakan bahwa
teknologi
yang
teknologi
komunikasi
adalah
perangkat-
digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi berhasil
(komunikatif).
Berdasarkan penjabaran dari istilah teknologi informasi dan teknologi komunikasi di
atas maka dapat dilihat sebuah diferensiasi dari kedua istilah tersebut. Teknologi informasi
lebih
menekankan pada
aspek
pengolahan
istilah
teknologi
komunikatif. Sedangkan
pada
informasi agar
komunikasi
menitikberatkan
demikian
menjadi
suatu informasi
yang
efektif dan
komunikatif
guna
it. ICT
includes
and communication
making computers
and
providing
software,
(teleconference)
sebagai
salah
satu
aplikasi
pembelajaran
jarak
jauh.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung
pengembangan dan penerapan IIK untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan
kualitas pendidikan nasional Indonesia.
Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau
yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat,
biasanya
diajukan
untuk
menjagokan
pengembangan
dan
penerapan TIK
untuk
pendidikan. TIK sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk
meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab TIK yang mengandalkan kemampuan
pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian
daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin
di Indonesia.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini, factor lingkungan
teknologi merupakan factor penting permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Kondisi teknologi yang mempengaruhi pembangunan pendidikan dalam kurun waktu lima
tahun mendatang antara lain adalah (1) kesenjangan literasi TIK antarwilayah, (2) kebutuhan
akan penguasaan dan penerapan iptek dalam rangka menghadapi tuntutan global, (3)
terjadinya kesenjangan antara perkembangan teknologi dan penguasaan iptek di lembaga
pendidikan, (4) semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan
termasuk dalam bidang pendidikan, (5) semakin meningkatnya kebutuhan untuk melakukan
berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, (6) perkembangan internet yang
menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap
informasi, dan (7) perkembangan internet yang juga membawa dampak negatif terhadap nilai
dan norma masyarakat serta memberikan peluang munculnya plagiarisme dan pelanggaran
HAKI.
Yang Tidak Sesuai, hingga menyebabkan target pencapaian tuntas Wajar Dikdas 9 tahun
yang diharapkan tidak tercapai.
Oleh karena itu perlunya pengawasan dari pihak yang yang berwenang dan seluruh
masyarakat untuk mengawal pengalokasian anggaran pendidikan disetiap daerah sesuai
dengan ketetapan yang telah ditentukan. Selanjutnya, Struktur Penduduk yang Masih
Pribumi, ternyata bagi suatu daerah yang penduduknya masih kebanyakan pribumi, minat
para orang orang tuanya untuk menyekolahkan anaknya sangat kecil, karena mereka tidak
memiliki pengetahuan tentang pentingnya pendidikan. Anak-anak mereka sudah disuruh
bekerja sebagai petani/ nelayan sejak kecil, hingga target pencapaian pemerataan
pendidikan dasar yang diharapkan tidak terpenuhi. Dan Kurangnya Keseriusan Pemerintah
Dalam Pemerataan Pendidikan Dasar, ini disebabkan visi Pemerintah daerah yang kurang
menyentuh dunia pendidikan. Kebanyakan pemerintah daerah lebih fokus dalam
peningkatan dibidang pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.
2.4 Permasalahan-Permasalahan TIK Sebagai Sarana Pemerataan Wajib Belajar
DIKDAS
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini, factor lingkungan
teknologi merupakan factor penting permasalahan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Kondisi teknologi yang mempengaruhi pembangunan pendidikan dalam kurun waktu lima
tahun mendatang antara lain adalah (1) kesenjangan literasi TIK antarwilayah, (2) kebutuhan
akan penguasaan dan penerapan iptek dalam rangka menghadapi tuntutan global, (3)
terjadinya kesenjangan antara perkembangan teknologi dan penguasaan iptek di lembaga
pendidikan, (4) semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan
termasuk dalam bidang pendidikan, (5) semakin meningkatnya kebutuhan untuk melakukan
berbagi pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, (6) perkembangan internet yang
menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap
informasi, dan (7) perkembangan internet yang juga membawa dampak negatif terhadap nilai
dan norma masyarakat serta memberikan peluang munculnya plagiarisme dan pelanggaran
HAKI.
BAB III
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
1. http://muhammadakbar92.blogspot.com/2011/05/makalah-pemerataan-pendidikandasar.html
10
2. https://philosophiaofdikaiosune.wordpress.com/2012/05/18/gagalnya-wajar-dikdas-9tahun/
3. http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=program+wajar+dikdas&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0CF
wQFjAH&url=http://affandimochtar.files.wordpress.com/2008/05/005-permasalahanguru-dan-strategi-penuntasan-wajar-dikdas-9lengkap.ppt&ei=PYS3VIezB5GgugSQ7oKoDw&usg=AFQjCNGToYD8HE35JYUgfm3
FIlHp9H0XLA&sig2=GRXGJp5qk7KIflEvM2-r-w&bvm=bv.83640239,d.c2E
4. http://www.slideshare.net/rockeyliverpudlian/savedfiles?s_title=tik-untuk-pembelajaran17229507&user_login=ehary2
5. http://rofhiah.blogspot.com/2013/12/makalah-tik-dalam-bidangpendidikan.html#ixzz3PB6fy6QX
11