Anda di halaman 1dari 9

1

ANALISIS PUKULAN BACKHAND BULUTANGKIS


Tugas Mata Kuliah Biomekanika

Oleh:
Ahmad Ismail : 7216140047

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di
dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai
tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau
di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan.
Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua
orang. Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola
mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena
itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat.
Untuk dapat bermain bulu tangkis dengan baik harus menguasai teknik dasar
permainan ini yaitu teknik memegang raket dan teknik pukulan. Teknik pukulan
meliputi: service, lob, smash, drive dan backhand.
Banyak pemain pemula yang kesulitan dalam melakukan pukulan backhand,
hal ini karena dalam melakukan pukulan backhand dibutuhkan teknik dan kordinasi
yang baik.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahan : analisis
biomekanika pukulan backhand cabang olahraga bulu tangkis?
C. Tujuan
Untuk mengetahui tentang analisis biomekanika pukulan backhand cabang
olahraga bulu tangkis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bulutangkis
Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854 Olah raga yang
dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar
2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi
yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi
dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak
menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores
dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di
udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi
nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch
mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina,
dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian
dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya
secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona,
permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga
ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh
Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a
new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan
permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat
Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada
1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia.

B. Lapangan dan Net


a. Lapangan .
Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71
meter dan lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter.
b. Net dan tiang .
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara
15 mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter
dan lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih
selebar 7,5 cm. Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping
lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155cm. Bagian paling atas net di bagian
tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan 20 lantai dan pinggiran lapangan
berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan 20 ganda.
C. Tehnik Dasar
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
1. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara
mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama
dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar
seperempat ke kanan dari pegangan forehead.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket
diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket
pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel
pada bagian permukaan yang lebar.
4. Pegangan campuran
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada
permainan bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan.
Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu:
1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk
menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan
sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
Pukulan servis pendek

Pukulan servis panjang


Pukulan servis mendatar
Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang
bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke
belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.

Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara

memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke


belakang.
c.

Servis
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang

menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis
yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area
tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah
dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah
poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga
dilakukan saat jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama
kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh
pemenang dari set sebelumnya.
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin
menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin.
D. Pukulan Backhand
Pukulan backhand adalah pukulan yang dilakukan di sebelah kiri (tangan
ahli). Pukulan ini membutuhkan keahlian dan kordinasi khusus. Teknik Dasar
Pukulan Backhand Overhead dalam Bulutangkis. Berikut adalah teknik tahapan
dalam melakukan pukulan bulutangkis:
1. Tahap Persiapan
o Posisi siap berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan posisi
badan menghadap net.

o Raket dipegang di depan badan ke arah backhand dari kepala raket


hampir sejajar bahu dan kedua lutut agak direndahkan.

Gambar 1
Dokumentasi penulis

2. Tahap Gerakan
o Saat bola (cock) akan datang, putar badan ke arah kiri hingga posisi
kaki kanan ada di depan (memukul dengan tangan kanan). Posisi bahu
kanan menghadap net (Arah datangnya bola) bersamaan lengan atas
membentuk sudut agak ke atas sedangkan lengan bawah membentuk
sudut ke bawah.
o Pindahkan kembali berat badan ke arah kaki dan putar tubuh ke arah
pukulan hingga raket naik ke posisi lebih tinggi.
o Pada saat bola menyentuh kepala raket, siku dan lengan terentang
lurus, lengan bawah dan pergelangan tangan berputar keluar.

Gamabar 2
Dokumentasi Penulis

3. Tahap Akhir
o Lengan lurus.
o Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Gamabar 3
Dokumentasi Penulis

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tahap Persiapan yaitu posisi siap berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar
bahu dan posisi badan menghadap net, kemudian raket dipegang di depan
badan ke arah backhand dari kepala raket hampir sejajar bahu dan kedua
lutut agak direndahkan.
2. Saat bola (cock) akan datang, putar badan ke arah kiri hingga posisi kaki
kanan ada di depan (memukul dengan tangan kanan). Kemudian Pindahkan

kembali berat badan ke arah kaki dan putar tubuh ke arah pukulan hingga
raket naik ke posisi lebih tinggi
B. Saran
Teknik ini termasuk kategori sulit bagi seorang pemula oleh karenanya perlu
latihan keras untuk bisa mahir pukulan ini. Jangan tergesa gesasaat
melakukan, usahakan badan, tangan, dan kaki anda dalam keadaan rileks
dan tidak kaku. Jangan genggam raket terlalu keras dan kaku. Hal ini bisa
membuat pukulan Backhand anda tanggung dan juga tidak nyaman, dan
pukullah cock setinggi mungkin hingga mengarah ke area belakang lawan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2010 Tehnik Bermain Badminton. Blogspot.com, diakses online pada


tanggal 17 Mei 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis
http://blogazfa.blogspot.com/2012/06/vbehaviorurldefaultvmlo_10.html

Taufik Gunawan, 2010Bulu Tangkis. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 17


Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai