Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BLOK KEDOKTERAN OLAHRAGA

SEPAK BOLA

1. Alexandra Destra P (G0013017)


2. Andika Pratama (G0013027)
3. Arlindawati (G0013039)
4. Asma Azizah (G0013043)
5. Aura Razany (G0013049)
6. Farah Amani (G0013089)
7. Gerry (G0013099)
8. Khariz Fahrurrozi (G0013131)
9. Naila Izzatus (G0013169)
10. Nailatul Arifah (G0013171)
11. Novi Arizha (G0013179)
12. Peter Darmaatmaja (G0013187)

Tutor : Amandha Boy Timor Randita, dr.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

BAB I

0
PENDAHULUAN

A. Definisi
1. Pengertian Sepak Bola
Sepak bola adalah permainan beregu, yang tiap regu terdiri dari
sebelas orang pemain salah satunya adalah penjaga gawang, permainan
seluruhnya menggunakan kaki kecuali penjaga gawang boleh
menggunakan tangan di daerah hukumannya (Sucipto, 2000). Permainan
sepak bola merupakan permainan kelompok yang melibatkan banyak
unsur, seperti fisik, teknik, taktik dan mental (Herwin, 2004).
Sepak bola adalah permainan dengan cara menendang sebuah bola
yang diperebutkan oleh para pemain dari dua kesebelasan yang berbeda
dengan bermaksud memasukkan bola ke gawang lawan dan
mempertahankan gawang sendiri jangan sampai kemasukan bola
(Subagyo Irianto, 2010).
Permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak. Lama aktu
pada setiap babak adalah 45 menit, dengan waktu istirahat 15 menit. Pada
pertandingan yang menentukan misalnya pada pertandingan final, apabila
terjadi nilai yang sama, maka untuk menentukan kemenangan diberikan
babak tambahan waktu selama 2x15 menit tanpa ada waktu istirahat. Jika
dalam waktu tambahan tersebut nilai masih sama, maka akan dilanjutkan
dengan tendangan pinalti untuk menentukan tim mana yang menang.
Tujuan dari olahraga sepak bola adalah pemain memasukkan bola
sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga
gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan. (Sucipto, 2000).
B. Sejarah

Sejarah sepak bola dimulai di Tiongkok pada awal abad ke-2 sebelum
Masehi. Pada masa Dinasti Han, masyarakat sudah memainkan permainan
menggiring bola kulit lalu menendangnya ke dalam jaring kecil.
Permainan tersebut kemudian meluas hingga Jepang dan disebut

1
dengan Kemari. Permainan menggiring bola tersebut juga mulai digemari
di Italia pada abad 16.

Setelah dikenal di Inggris, permainan sepak bola mulai berkembang


menjadi jauh lebih modern. Sepak bola pun tumbuh menjadi sebuah
kompetisi yang menjanjikan sekaligus menghibur. Tak jarang kompetisi
sepak bola di beberapa wilayah di Inggris menimbulkan kericuhan. Atas
alasan tersebut, Raja Edward III akhirnya mengeluarkan larangan
permainan sepak bola pada tahun 1365. Pelarangan tersebut juga didukung
oleh Raja James I dari Skotlandia.

Pada tahun 1815, permainan sepak bola kembali hidup dan banyak
dimainkan di lingkungan sekolah dan universitas. Permainan sepak bola
modern lahir di Freemasons Tavern pada tahun 1863. Pada saat itu,
puluhan sekolah dan klub duduk bersama demi merumuskan aturan
permainan sepak bola. Pada tahun 1869, aturan permainan sepak bola yang
memuat larangan menyentuh bola saat permainan sedang berlangsung pun
mulai diberlakukan. Pada masa itu, permainan sepak bola dikenalkan ke
sluruh dunia oleh para pelaut, tentara, dan pedagang yang berkelana ke
belahan dunia lain. Kemudian, pada tahun 1904, dibentuklah badan resmi
yang mengatur klub-klub sepak bola di dunia bernama Fdration
Internationale de Football Association (FIFA).

Sedangkan untuk sejarah sepak bola di Indonesia sendiri secara resmi


diawali dengan didirikannya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI) di Yogyakarta pada tanggal 19 April 1930. Pimpinan PSSI pertama
kala itu yakni Soeratin Sosrosoegondo. Sejak didirikannya PSSI,
permainan sepak bola mulai sering dikompetisikan di Indonesia.
Masyarakat pun semakin familier dengan permainan menggiring bola yang
satu ini. Sebagai bentuk apresiasi atas perkembangan sepak bola
Indonesia, Paku Buwono X mendirikan stadion sepak bola pertama yang
diberi nama Stadion Sriwedari.

2
C. Teknik Dasar
1. Keterampilan Bermain Sepak Bola

Keterampilan bermain sepak bola adalah menguasai teknik-teknik


dasar bermain sepak bola dan mampu mengaplikasikannya ke dalam
sebuah permainan dengan efektif dan efisien. Keterampilan bermain
sepak bola merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepak bola
secara efektif dan efisien baik gerakan yang dilakukan tanpa bola maupun
dengan bola (Subagyo Irianto, 2010).

Teknik-teknik dalam bermain sepak bola merupakan gerakan yang


sangat kompleks. Keterampilan sepak bola meliputi menendang bola,
menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, melempar dan
menangkap bola (Sucipto, 2000). Sehingga membutuhkan proses latihan
yang lama dan intensif agar seseorang dapat mahir dalam menguasai
teknik-teknik tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan bermain


sepak bola adalah kemampuan serta kesanggupan seorang pemain dalam
menguasai teknik dasar sepak bola dan mengaplikasikannya ke dalam
permainan sepak bola dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu pemain
sepak bola wajib menguasai keterampilan bermain sepak bola, karena hal
ini akan sangat mendukung performa pemain di lapangan.

2. Gerakan Dasar Sepak Bola

Dalam upaya peningkatan keterampilan bermain sepak bola,


keterampilan dasar sepak bola erat sekali hubungannya dengan
kemampuan koordinasi gerak selain fisik, yeknik, taktik dan mental
tentunya. Banyak gerakan-gerakan yang tanpa bola maupun gerakan
dengan bola, misalnya gerakan berlari, gerakan memutar badan, gerakan

3
melompat, gerakan meloncat, gerakan menendang bola, gerakan
menyundul bola dan gerakan menangkap bola bagi penjaga gawang.

Pemain sepak bola memiliki tiga keterampilan gerak yaitu gerak


lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif. Gerakan lokomotor dalam
permainan sepak bola tergambar pada gerakan melompat/meloncat dan
meluncur. Gerakan non-lokomotor tercermin pada gerakan seperti
menjangkau, melenting, membungkuk, meliuk. Sedangkan gerakan
manipulatif tercermin pada gerakan-gerakan seperti menendang bola,
menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, menangkap bola bagi
penjaga gawang atau lemparan ke dalam. Dengan demikian dalam sepak
bola keterampilan gerak, erat kaitannya dengan keterampilan bermain
sepak bola. (Sucipto, 2000).

3. Teknik Dasar Sepak Bola


Permainan sepak bola mencakup dua kemampuan dasar gerak atau
teknik yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain sepak bola
yakni teknik badan dan teknik bola (Remmy Muchtar, 1992). Yang
dimaksud dengan teknik badan disini adalah cara seorang pemain
menguasai gerak tubuhnya dalam sebuah permainan, yaitu bagaimana
cara berlari, cara melompat dan gerak tipu badan. Sedangkan teknik
dengan bola adalah cara penguasaan bola dengan menggunakan berbagai
bagian tubuh seperti teknik menendang, menerima bola, menggiring bola,
gerak tipu dengan bola, menyundul bola, merebut bola, lemparan ke
dalam, dan teknik penjaga gawang (Remmy Muchtar, 1992).
Teknik dasar dengan bola yang harus dimiliki pemain sepak bola
antara lain :
a. Pengenalan bola dengan bagian tubuh (ball feeling)
b. Menendang bola (passing)
c. Mengoper bola pendek dan panjang atau melambung,
menendang bola ke gawang (shooting)
d. Menggiring bola (dribbling)

4
e. Menghadapi lawan dan daerah bebas, menerima dan menguasai
bola (receiving and controlling the ball)dengan kaki, paha dan
dada.
f. Menyundul bola (heading) untuk bola lambung atau bola atas
g. Gerak tipu (feinting) untuk melewati lawan
h. Merebut bola (tackling) saat lawan menguasai bola
i. Melempar bola (throw-in) bila bola keluar lapangan untuk
menghidupkan kembali permainan
j. Teknik menjaga gawang (goal keeping).

Teknik-teknik yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepak bola


adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring
(dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan ke
dalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping).

a. Menendang Bola (Kicking)


Menendang merupakan gerakan dasar yang paling dominan
dalam sepak bola. Dengan menendang saja seseorang sudah bisa
bermain sepak bola. Tujuan menendang bola adalah untuk
mengumpan, shooting ke gawang, dan untuk menyapu menggagalkan
searangan lawan (Sucipto, 2000).
Dilihat dari perkenaan bola dengan bagian kaki, menendang
dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain menggunakan
kaki bagian dalam, punggung kaki dan punggung kaki bagian luar
maupun dalam. Hal yang harus diperhatikan dalam teknik menendang
adalah kaki tumpu dan kaki ayun (steady leg position), bagian bola,
perkenaan kaki dengan bola (impact), dan akhir gerakan (follow-
through).

5
Gambar 1. Salah satu teknik menendang bola, yaitu
menggunakan punggung kaki (Remmy Muchtar, 1992)
b. Menghentikan Bola (Stoping)
Menghentikan bola atau yang sering disebut mengontrol bola
terjadi ketika seorang pemain menerima passing atau menyambut bola
dan mengontrolnya sehingga pemain tersebut dapat bergerak dengan
cepat untuk melakukan dribbling, passing atau shooting.
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dalam permainan
sepak bola yang penggunaannya dapat bersamaan dengan teknik
menendang bola.
Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola,
yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo permainana,
mengalihkan laju permainan atau mengubah arah permainan dan
memudahkan untuk melakukan passing. Dilihat dari perkenaan bagian
badan yang pada umumnya digunakan untuk menghentikan bola
adalah kaki, paha dan dada. Bagian kaki yang biasa digunakan untuk
menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar,
punggung kaki dan telapak kaki.
Hal yang harus diperhatikan dalam teknik mengontrol,
menerima dan menguasai bola adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan terhadap lajunya bola selalu harus dilakukan oleh
pemain, baik saat bola melayang ataupun bergulir

6
2) Gerakan menahan lajunya bola dengan cara menjaga stabilitas dan
keseimbangan tubuh dan mengikuti jalannya bola (sesaat
bersentuhan antara bola dengan bagian tubuh)
3) Pandangan selalu tertuju pada bola saat menerima bola, setelah
bola dikuasai, arahkan bola untuk gerakan selanjutnya seperti
mengoper bola atau menembak bola.

Gambar 2. Teknik menghentikan bola dengan kaki bagia dalam dan


paha (Remmy Muchtar, 1992)
c. Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola adalah menendang bola secara terputus-
putus dengan kaki bagian dalam, punggung kaki, maupun kaki bagian
luar. Salah satu yang membuat olahraga sepak bola menjadi menarik
adalah ketika seorang pemain sepak bola mampu menguasai dan
memperagakan aksi individu menggiring bola melewati lawan
kemudian mencetak gol. Karena menggiring bola dapat diikuti
gerakan berikutnya berupa passing maupun shooting.
Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak
ke sasaran, melewati lawan dan menghambat permainan. Cara
melakukan dribbling adalah sebagai berikut :
1) Dribbling menghadapi tekanan lawan, bola harus dekat dengan
kaki ayun atau kaki yang akan melakukan dribbling, artinya
sentuhan terhadap bola sesering mungkin atau banyak sentuhan.
2) Sedangkan bila di daerah bebas tanpa ada tekanan lawan, amak
sentuhan bola sedikit dengan diikuti gerakan lari yang cepat.

7
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menggiring bola
diantaranya:

1) Bola harus selalu terkontrol, dekat dengan kaki


2) Bola harus dalam perlindungan (dengan kaki yang tepat sesuai
keadaan dan posisi lawan)
3) Pandangan luas, artinya mata tidak hanya terpaku pada bola
4) Dibiasakan dengan kaki kanan dan kiri

Gambar 3. Salah satu teknik menggiring bola dengan


menggunakan punggung kaki (Remmy Muchtar, 1992)
d. Merampas bola (Tackling)
Merampas bola merupakan salah satu upaya untuk merebut
bola dari penguasaan lawan sekaligus memotong atau menghalau
serangan lawan. Merampas bola diperkenankan dalam sepak nola
asalkan pemain melakukannya mengenai bola yang dalam penguasaan
pemain lawan. Tujuan merebut bola adalah untuk menahan lajunya
pemain menuju gawang pemain bertahan, menunda permainan yang
cepat, meggagalkan serangan dan menghalau bola keluar lapangan
permainan.
Cara merebut bola bisa dilakukan dengan berdiri, melayang
atau sambil menjatuhkan tubuh baik dari depan maupun samping
pemain dan diperhitungkan waktu yang tepat agar bola benar-benar
dapat direbut dan bukan merupakan sebuah pelanggaran.

8
Gambar 4. Salah satu contoh teknik merampas bola yaitu
sambil meluncur (Remmy Muchtar, 1992)
e. Lemparan ke dalam (Throw-In)
Tujuan lemparan ke dalam adalah untuk menghidupkan
permainan setelah bola keluar meninggalkan lapangan melalui
garis samping.
Lemparan ke dalam (throw-in) adalah salah satu keterampilan
yang sering diabaikan dalam sepak bola. Penggunaan throw-in
yang baik sering kali menciptakan peluang untuk mencetak gol
selama pertandingan. Kunci keberhasilan melakukan throw-in
adalah komunikasi. Pelempar dan penerima bola harus mengetahui
apa yang akan dilakukan masing-masing sebelum lemparan
dilakukan. Arah dan kecepatakn penerima bola menetukan
bagaimana pelempar bola melemparkan bolanya. Cara melakukan
lemparan ke dalam adalah sebagai berikut :
1) Melakukan lemparan menggunakan kedua tangan memegang
bola
2) Kedua siku menghadap ke depan
3) Kedua ibu jari saling bertemu
4) Bola berada di belakang kepala
5) Kedua kaki sejajar atau depan belakang dengan kedua
menapak pada tanah dan berada di luar garis samping saat akan
melakukan maupun selama melakukan lemparan
6) Mata tetap dalam keadaan terbuka, dengan arah tubuh searah
dengan sasaran yang akan dituju.

9
Gambar 5. Melempar bola ke dalam (Sucipto dkk, 2000)
f. Menyundul Bola (Heading)
Menyundul bola adalah memainkan bola dengan
menggunakan kepala, tepatnya dengan menggunakan dahi atau
kening. Menyundul bola dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
menyundul bola berdiri/tanpa loncat dan menyundul bola dengan
meloncat. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah
untuk mengumpan, mencetak gol dan untuk mematahkan serangan
lawan/ membuang bola.
Gerakan menyundul bola melibatkan seluruh tubuh dengan
posisi melengkung, leher ditegangkan, perkenaan bola tepat pada dahi,
mata terbuka, kepala di dorong ke depan atau samping, dan menjaga
stabilitas dengan kedua tangan di samping badan.

10
Gambar 6. Salah satu teknik menyundul bola yaitu tanpa
loncat
(Remmy Muchtar, 1992)
g. Menjaga gawang (Goal Keeping)
Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir
dalam permainan sepak bola. Secara umum teknik menjaga gawang
meliputi teknik menangkap bola yang dibedakan menjadi dua yaitu
menangkap bola dengan meloncat dan menangkap bola tanpa loncat,
melempar bola dan menendang bola (Sucipto,2000). Tujuan menjaga
gawang adalah menjaga agar bola tidak sampai masuk ke dalam
gawang.
Cara menjaga gawang antara lain memperhatikan sikap dan
tangan, kedua kaki terbuka selebar bahu, lutut menekuk dan rileks,
konsentrasi pada permainan serta arah bola dan merencanakan dengan
tepat waktu untuk menangkap, meninju atau menepis bola atau
menangkap bola (Herwin, 2004).

11
Gambar 7. Salah satu teknik penjaga gawang (Remmy
Muchtar, 1992)

D. Sarana dan Peralatan

Sarana dan Peralatan yang digunakan dalam permainan sepak bola adalah:

1. Lapangan sepak bola


a. panjang garis samping 90-120 meter
b. lebar lapangan 45-90 meter
c. jari-jari lingkaran tengah 9,15 meter
d. daerah gawang 18,3 x 5,5 meter
e. daerah penalti 40,3 x 16,5 meter
f. jarak titik tendangan hukuman pinalti dengan garis gawang 11 meter

2. Gawang
a. gawang sepakbola dibuat dari kayu atau besi dengan di cat warna putih
b. tinggi gawang berukuran 2,4 meter
c. lebar gawang berukuran 7,3 meter

3. Bola
a. Ukuran: 68-70 cm
b. Keliling:10 cm
c. Berat: 410-450 gram
d. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
e. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)

4. Perlengkapan pemain:

Pemain dilarang memakai atau menggunakan sesuatu yang membahayakan untuk diri
sendiri atau pemain lain, seperti perhiasan atau jam tangan. Peraturan perlengkapan
utama bagi pemain sepak bola profesional (tidak termasuk kiper) terdiri dari:

12
1. Jersey atau pakaian olahraga khusus yang seragam untuk sebuah tim
2. Celana pendek yang seragam dalam sebuah tim
3. Sepasang kaos kaki yang seragam dalam sebuah tim
4. Pelindung tulang kering bagi pemain yang bermain di lapangan permainan
5. Sepasang sepatu untuk seluruh pemain
6. Ban kapten (khusus bagi pemimpin sebuah tim)

Kiper memiliki sedikit perbedaan ketentuan dalam perlengkapan bermain. Kiper harus
memakai pakaian yang berbeda dengan pemain di posisi lain maupun ofisial
pertandingan:

1. Jersey harus berwarna dan berpola lain dibanding jersey pemain lain (termasuk
kiper tim lawan)
2. Sarung tangan pelindung harus dikenakan selama pertandingan berlangsung
3. Celana panjang diizinkan
4. Jersey berlengan panjang diizinkan

Pakaian pelindung (jockstrap) dan tutup sendi (protective cup) sangat dianjurkan oleh
para ahli medis dan profesional. Memakai perangkat tambahan lain / perhiasan
merupakan hal yang sangat dilarang, kecuali untuk alat pelindung yang tidak melanggar
asas LOTG (laws of the game)

BAB II

PEMBAHASAN

13
A. Program Latihan Fisik Sepak Bola
Hampir semua cabang olahraga, program latihan tahunan dibagi
menjadi tiga fase utama: Persiapan, Pertandingan, dan Transisi.
Fase persiapan dan pertandingan dibagi menjadi dua sub- fase,
dimana diklasifikasi menjadi umum dan khusus karena mempunyai
mempunyai tujuan dan tugas yang berbeda. Fase persiapan terdapat fase
persiapan umum dan fase persiapan khusus. Fase pertandingan terdapat
fase pra-pertandingan dan pertandingan utama.
1. PERIODE PERSIAPAN
Fase persiapan adalah waktu dimana pembentukan dasar fisiologis untuk
suatu penampilan.
2. PERIODE KOMPETISI
Fase pertandingan adalah waktu dimana kapasitas prestasi seorang atlet
dimaksimalkan.
3. PERIODE TRANSISI
Fase Transisi sangat penting untuk membuang kelelahan yang terbentuk
sepanjang masa pertandingan dan memungkinkan atlet kembali pulih dari
stres secara fisiologis dan psikologis selama menghadapi pertandingan

STRENGTH ENDURANCE SPEED


Anatomical adaptations Aerobic Endurance Aerobic and anaerobic
Maximum strength phase Aerobic and Specific endurance phase
Conversion phase Endurance Maximum speed and
Maintenance Phase Specific Endurance Anaerobic endurance
Cessation Phase Training phase
Compensation phase Specific Speed Phase
Specific speed, agility, and
Reactive Agility Phase
7. Tabel 1. Perencanaan Kemampuan Biomotor

PERIODISASI LATIHAN KEKUATAN

Pada saat tahap awal persiapan (Fase Persiapan), beberapa kunci


tujuan latihan di tujukan untuk : Merangsang peningkatan massa otot,
menurunkan kadar lemak, perubahan kualitas jaringan ikat (ligamen).

14
Meningkatkan kerja jangka pendek, dimana akan mengurangi kelelahan
dalam proses latihan selanjutnya saat kebutuhan latihan teknik tinggi
Meletakkan fondasi neuromuskular dan kondisioning, dimana akan
mencegah cidera . Membangun keseimbangan neuromuskular, dengan
tujuan untuk mengurangi resiko cidera. Pada sub phase ini berlangsung 4-
6 minggu sementara untuk atlet junior 9-12 minggu. Intensitas latihan
berkisar 40-65% dari 1 angkatan maksimal (1RM), dengan pengulangan
latihan 8-12 kali

15
16
FASE KEKUATAN MAKSIMAL
Fase kekuatan maksimal biasa disebut sbg fase kekuatan dasar. Jangka waktu
untuk fase ini antara 1-3 bulan tergantung jenis olahraganya, kebutuhan atlet, dan
program latihan tahunannya.

Untuk olahraga yang tergantung pada kualitas kekuatan maksimal seperti rugby,
tolak peluru waktunya bisa mencapai 3 bulan. Sedangkan olahraga dimana
kekuatan maksimal adalah fondasi, seperti balap sepeda, lari lintas alam, fase ini
bisa berlangsung selama 1 bulan.

17
FASE KONVERSI
Fase konversi disebut juga fase kekuatan eksplosif (power), dan dayatahan
kekuatan. Jadi karakteristik fisiologis dari olahraga di fase ini di fokuskan
pada pengembangan power dan dayatahan kekuatan. Contoh: Power
dibutuhkan untuk atlet canoeing (jarak 200 dan 500m), dan daya tahan
kekuatan sangat dibutuhkan untuk seorang atlet rowing (waktu
pertandingan 608 menit) atau nomor- nomor pertandingan renang dengan
durasi panjang (400-1.500m)

18
FASE PEMELIHARAAN

Pada fase ini program latihan tahunan dibuat untuk mempertahankan standar
fisiologis dan penampilan yang dicapai saat fase latihan sebelumnya. Secara

19
umum fase pemeliharaan ini berisi jumlah atau volume latihan yang kecil (dua
sampai empat massa latihan yang besar) dilakukan 1-3 set, 1-3 pengulangan,
intensitas latihan (30-100% dari 1 angkatan maksimal (1RM). Frekuensi latihan
saat fase ini dapat berlangsung 1-5/mg tergantung tujuan program latihan dan
jadwal pertandingan.

FASE ISTIRAHAT

Biasanya dianjurkan latihan kekuatan dihentikan 5 sampai 7 hari dari


waktu pertandingan utama. Tujuannya adalah: 1. Mengurangi tingkat
kelelahan kumulatif dari seorang atlet. 2. Mengurangi tingkat stres atlet. 3.
Memfasilitasi terjadinya superkompensasi fisiologis dan psikologis. 4.
Meningkatkan kesiapan, bersamaan dengan meningkatnya potensi prestasi
dan penampilan atlet yang tinggi.

FASE KOMPENSASI

Tujuan utama dari fase ini adalah untuk menghilangkan kelelahan dan
memungkinkan atlet untuk melakukan pemulihan. Dimana sangat
dibutuhkan pelatih fisik, terapis fisik, atau fisioterapis yang selalu
mendampingi atlet dalam proses latihan. Pada saat berlangsungnya fase
ini, melepaskan diri dari status cidera dan rehabilitasi, semua atlet harus
memperhatikan istirahat aktif dari program latihan termasuk melakukan
beberapa latihan kekuatan.

B. Training Sepal Bola

Teknik Dasar Sepak Bola Tanpa Bola

Latihan teknik dasar yang dilakukan tanpa bola. Jenis latihan ini digunakan untuk
belajar mengendalikan kecepatan dan kegesitan pemain, latihan jenis ini
diantaranya :

20
Lari cepat kemudian diikuti dengan merubah arah
Lari zig-zag dengan menghindari tabrakan dengan tiang

Gerakan melompat-lompat

Latihan gerakan tipu tanpa bola, yaitu dengan melatih kegesitan badan

Latihan khusus untuk kiper / penjaga gawang

Teknik Dasar Dengan Bola

Latihan teknik dasar sepak bola yang langsung menggunakan bola. Contoh dari
latihan ini adalah:

Melempar bola (throwing)


Menggiring bola (dribbling)

Mengumpan bola (passing)

Mengontrol/menerima bola (controlling)

Menendang bola (shooting)

Menyundul bola (heading)

Gerak merebut bola (intercept)

Gerak menyapu bola (sliding)

Gerak menangkap bola (untuk kiper/penjaga gawang)

1. Melempar Bola (Throwing)

Kita tidak boleh menganggap enteng latihan throwing, meskipun hanya melempar
bola kedalam lapangan (throw in) mempunyai aturan yang berlaku, yaitu :

Pemain harus melakukan lemparan bola menggunakan kedua tangan

21
Posisi bola sebelum dilempar harus dibelakang kepala dan harus melewati
atas kepala

Arah lemparan harus menghadap ke lapangan

Kaki tidak boleh diangkat ketika melakukan lemparan

Tidak boleh membuang waktu cukup lama (sesuai keputusan wasit)

Apabila peraturan melempar bola tersebut dilanggar maka kesempatan untuk


melakukan lemparan kedalam akan gugur dan digantikan oleh tim lawan, tentu
saja ini sangat merugikan. Lalu bagaimana kalau pemain melakukan salto saat
melakukan lemparan ke dalam? itu boleh saja asalkan ketika pas bola dilempar,
kakinya mulai rapat dan menginjak tanah.

2. Menggiring Bola (Dribbling)

Teknik dasar menggiring bola dapat diistilahkan dengan lari membawa bola dan
tetap menjaga bola tetap dikakinya. Teknik ini memerlukan banyak latihan dan
ujicoba. Menggiring bola merupakan pengembangan dari latihan lari zig zag tanpa
bola dan gerakan tipu menghindari lawan. Gerakan ini biasanya dilakukan untuk
mencari celah pertahanan lawan, mencari kesempatan untuk mengumpan /
mengoper dan menjaga ball possession.

3. Mengumpan Bola (Passing)

Teknik dasar passing adalah mengumpan/mengoper bola ke anggota tim lain, anda
perlu menguasai 2 jenis passing, yaitu short pass dan long pass, teknik yang
digunakan saat short pass adalah menggunakan kaki bagian dalam dan power
sedang, sedangkan long pass menggunakan kaki bagian luar dan kekuatan
tendangan lebih besar dari short pass. Mengumpan bola erat kaitannya dengan
latihan menendang dan menerima bola, ketika anda jadi pengumpan, anda harus
sudah menguasai teknik shooting, jika anda penerima umpan maka anda harus

22
menguasai teknik controlling. Passing dilakukan untuk menghindari lawan yang
ingin merebut dan membuka peluang dengan umpan terobosan.

4. Mengontrol / menerima bola (Controlling)


Teknik menerima sebenarnya tidak terlalu rumit, namun kadang kalau disepelekan
bisa menjadi fatal. Anda bisa menggunakan bagian tubuh seperti kaki, dada dan
kepala. Konsepnya adalah menghentikan bola yang diberikan teman kita, kalau
bola rendah gunakan kaki, kalau sedang gunakan dada sedangkan untuk kepala
sebenarnya kurang dianjurkan karena lebih baik langsung di umpankan lagi
dengan teknik heading daripada di control sendiri. Peraturan yang berlaku adalah
anda tidak boleh mengontrol bola menggunakan tangan karena itu mengakibatkan
hands ball bahkan kartu kuning.

5. Menendang Bola (Shooting)

Menendang bola merupakan teknik dasar sepak bola yang wajib dikuasai setiap
pemain. Dengan berlatih teknik menendang pemain bisa menciptakan gol demi
gol atau assist yang bagus. Menendang bola erat kaitannya dengan passing, karena
passing merupakan tendangan yang lebih ke arah mengoper ke teman, sedangkan
shooting lebih mengarah tendangan ke lawan, powernya pun lebih tinggi daripada
passing. Berikut ini tips melakukan shooting yang bisa anda terapkan dalam
latihan anda:

Posisikan kaki tumpu disamping bola dengan ujung kaki menghadap ke


sasaran
Posisi badan diusahakan sedikit condong ke depan

Kaki satunya ditarik kebelakang dan diayunkan tepat mengenai tengah-


tengah bola

Usahakan kaki yang menendang bola itu merupakan punggung kaki

Kaki yang menendang diangkat kearah sasaran

23
6. Menyundul Bola (Heading)

Gerakan teknik menyundul bola biasanya dilakukan untuk mencetk gol atau
membuang bola (bagi pemain belakang). Teknik dasar ini dapat dilatih dengan
melemparkan bola kemudian diterima dengan kepala tepat di jidat. Anda juga bisa
menggunakan kepala bagian atas, teknik ini biasanya digunakan untuk melakukan
operan ke teman lain yang akan mencetak gol ( biasa terjadi kalau ada tendangan
penjuru). Usahakan jangan menggunakan bagian muka saat menerima sundulan,
hal ini bisa membuat rasa sakit dan cedera pada bagian mata atau hidung.

7. Gerakan Merebut Bola (Intercept)

Teknik dasar ini perlu dilakukan bersama teman, karena intinya adalah merebut
bola dari kaki lawan. Ada perlu belajar membaca gerakan lawan dan usahakan
membaca gerakan bola daripada menghadap secara fisik lawan main. Ketika anda
mempelajari gerak tipu tanpa bola anda juga bisa menerapkan gerak tipu untuk
merebut bola dari lawan. Hal yang paling mudah dalam intercept adalah
menghadang laju bola yang diumpan secara long pass.

8. Gerakan Menyapu Bola (Sliding Tackle)

Sliding tackle merupakan gerakan merebut bola yang sebenarnya cukup riskan
untuk dilakukan dan memperoleh kartu. Teknik yang perlu dipelajari adalah
meluncur dengan menjatuhkan badan ke rumput. Anda juga perlu memperhatikan
timing untuk melalukan sliding tackle karena salah sedikit perkiraan waktu bisa
membuahkan kartu dari wasit. Hal yang tidak diperbolehkan dalam Sliding tackle
adalah melakukan dari belakang lawan, tackle dengan teknik menggunting dan
mengangkat kaki keatas ketika melakukan tackle.

9.Gerakan Menangkap Bola (untuk penjaga gawang)

Teknik dasar menangkap bola hanya berlaku untuk penjaga gawang, tentu saja
karena dalam permainan sepak bola, pemain tidak boleh menyentuh bola kecuali

24
kiper. Latihan yang biasa dilakukan adalah menangkap bola dari kanan atau kiri
atau bisa juga dengan tembakan pinalti.

BAB III

KESIMPULAN

25
DAFTAR PUSTAKA

1. Sucipto. (2000). Sepak Bola Latihan dan Strategi. Jakarta : Jaya Putra
2. Herwin. (2004). Keterampilan Sepakbola Dasar. Diktat. Yogyakarta : FIK
UNY
3. Subagyo Irianto. (2010). Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Tes
Kecakapan David Lee untuk Sekolah Sepakbola (SSB) Kelompok Umur
14-15 Tahun. Yogyakarta : FIK UNY.
4. Remmy Muchtar. (1992). Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Depdikbud.

26

Anda mungkin juga menyukai