Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

Tentang:

“PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN

ILMU”

Di Susun Oleh Kelompok 5:

1. SHANI FIONA ALICIA KAPOH

2. ISRAELLA SAMBUAGA

3. BAYUMI TICOALU

4. ISAURA MAMESAH

5. IVANREL NANGOY

6.

(21304051)

Dosen:

1
PROGRAM STUDI: AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MANADO Tahun 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan

tuntunan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada

waktunya.

Makalah dengan topik, “Filsafat Pancasila, Hak dan Kewajiban Warga Negara,

Warga Negara dan konstitusi”. Bertujuan untuk memenuhi tugas makalah pada

mata kuliah “Pendidikan Kewarganegaraan”. Selain itu, semoga bisa menambah

wawasan bagi mahasiswa yang ada diprogram studi “Akuntansi”.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang sudah memberikan tugas

makalah ini, sehingga bisa menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan

program studi yang saya tekuni.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu saya sangat menanti kritik dan saran yang membangun untuk membuat

makalah ini lebih sempurna.

2
Manado, 18 Oktober 2021

Shani Fiona Alicia Kapoh

DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................4

A. Filsafat Pancasila..........................................................................4

1. Pengertian Filsafat Pancasila........................................................4

2. Karakteristik dan Fungsi Pancasila..............................................5

3. Prinsip-prinsip dasar Filsafat Pancasila.......................................6

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara..............................................7

C. Negara dan Konstitusi..................................................................9

1. Pengertian Bangsa dan Negara.....................................................9

2. Unsur-unsur Negara......................................................................9

3. Fungsi dan Tujuan Negara............................................................11

4. Konstitusi dan UUD.....................................................................14

5. Unsur-unsur yang Terdapat Dalam Konstitusi.............................15

3
6. Peranan Konstitusi Dalam Kehidupan Bernegara........................16

7. PENUTUP.....................................................................................17

8. DAFTAR PUSTAKA....................................................................18

A. FILSAFAT PANCASILA

 Pengertian Filsafat Pancasila

Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila

sebagai dasar Negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk

mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.

Hal ini berarti filsafat Pancasila memiliki fungsi dan peranan sebagai

pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

kehidupan sehari-hari, dalam tatanan hidup berbangsa, bermasyarakat dan

bernegara bagi bangsa Indonesia. Menurut Ruslan Abdulgani (1989),

Pancasila adalah filsafat Negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-

cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Mengapa Pancasila dikatakan

sebagai filsafat, sebab Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang

mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita yang kemudian

dituangkan dalam suatu system yang tepat. Pancasila sebagai dasar filsafat

Negara Republik Indonesia memiliki susunan yang terdiri dari lima sila

yang merupakan satu kesatuan yang mutlak atau absolute. Dan kalau

dibedakan dari filsafat teoritis dan filsafat praktis, Pancasila tergolong

4
filsafat praktis. Hal ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam melakukan

pemikiran yang mendalam tidak hanya mencari kebenaran dan

kebujaksanaan, tidak hanya sekedar ingin memenuhi hasrat ingin tahu dari

manusia yang tdak ada habisnya tetapi juga dan terutama hasil pemikiran

yang berwujud filsafat Pancasila dan dipergunakan sebagai pedoman

hidup sehari-hari.

 KARAKTERISTIK DAN FUNGSI FILSAFAT PANCASILA

Sebagai filsafat Pancasila memiliki karakerisik system filsafat tersendiri

yang berbeda dengan system filsafat lainnya. Pertama, karakteristik filsafat

Pancasila yaitu bahwa sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan

system yang utuh dan bulat (integral sebagai suatu totalitas). Dengan kata

lain, Pancasila dalam sistematikanya bersifat integral saling menjiwai dan

dijiwai satu sama lain. Kedua, karakteriatik Pancasila bersifat horizontal

dan vertical sila 1 adalah relasi vertical antara manusia dengan Tuhannya,

sila 2,3,4,5 merupakan relasi antara manusia yang satu dengan yang

lainnya dalam tata pergaulan hidup. Ketiga, Pancasila sebagai suatu

substansi merupakan yang berasal dari diri sendiri yang berada dalam diri

setiap manusia, teristimewa bagi manusia Indonesia. Keempat, Pancasila

sebagai suatu filsafat merupakan sebuah realita. Artinya, sebagai satu

kenyataan kehidupan bangsa Indonesia yang tumbuh, hidup dan

berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi hasil

dari perenungan jiwa mendalam yang dilakukan oleh para tokoh pendiri

bangsa (Founding Father) bangsa Indonesia dan merumuskannya ke dalam

5
suatu sistem dasar negara, dari situlah muncul Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

b. Filsafat Pancasila sebagai Dasar Negara

c. Filsafat Pancasila sebagai Jiwa Bangsa

d. Filsafat Pancasila sebagai Alat Pemersatu bangsa

e. Filsafat Pancasila sebagai Kepribadian bangsa

f. Filsafat Pancasila sebagai Perjanjian Luhur bangsa

g. Filsafat Pancasila sebagai Falsafah hidup bangsa.

 PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT PANCASILA

Prinsip-prinsip dalam filsafat Pancasila dapat dijelakan sebagai berikut:

a. Kausa Material, yaitu sebab yang berhubungan dengan materi atau

bahan. Dalam hal ini materi Pancasila digali dari sosiobudaya bangsa yang

dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.

b. Kausa Formalis, yaitu sebab yang berhubungan dengan bentuknya.

Pancasila di dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal

(kebenaran formal)

c. Kausa Efisiensi, yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan

merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.

d. Kausa Finalis, yaitu berhubungan dengan tujuan, di mana tujuan yang

diusulkannya Pancasila sebagai dasar Negara Inti atau esensi dari nilai-

nilai Pancasila adalah sebagai berikut: Ke-Tuhanan yang berarti sebagai

causa prima, yaitu penyebab pertama atau utama yang tiada disebabkan

oleh sebab yang lain, manusia sebagai makluk individu dan social,

Kesatuan yang berarti bangsa Indonesia memiliki kepribadian sendiri, dan

6
rakyat artinya harus ada kerjasama dengan masyarakat gotong royong,

serta rakyat yang berarti unsure utama dari sebuah Negara berada pada

warga itu sendiri. Pancasila memiliki fungsi sebagai pandangan hidup

bangsa, sebagai dasar Negara, sebagai jiwa bangsa dan kepribadian

bangsa, sebagai dasar falsafah bangsa Indonesia

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak warga negara adalah suatu

kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan sesuatu sesuai

peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara

merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara

diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga

negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga

negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban

warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang

harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada

pada warga lainnya. Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa

istilah lain yang memerlukan penjelasan yaitu: tanggung jawab dan peran

warga negara.

Tanggungjawab warga negara merupakan suatu kondisi yang mewajibkan

seorang warga negara untuk melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab itu

timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara yang dimaksud

dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga

negara. Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban

sesuai kedudukannya maka warga tersebut menjalankan suatu peranan.

7
Dari pengertian di atas tersirat suatu makna bahwa hak dan kewajiban warga

negara itu timbul atau bersumber dari negara. Maksudnya negaralah yang

memberikan ataupun membebankan hak dan kewajiban itu kepada warganya.

Pemberian/pembebanan dimaksud dituangkan dalam peraturan perundang-

undangan sehingga warga negara maupun penyelenggara negara memiliki

peranan yang jelas dalam pengaplikasian dan penegakkan hak serta kewajiban

tersebut.

Hak dan kewajiban warga negara sebagaimana tertuang dalam berbagai

peraturan perundang-undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan

ditegakkan. Tetapi bagaimana realitasnya akan tergantung kepada beberapa

faktor berikut: 1. Peraturan perundang-undangan itu sendiri

2. Penyelenggara negara

3. Kesadaran hukum warga negara Apabila salah satu diantara ketiga faktor

tadi mengandung kelemahan maka kemungkinan perwujudan HAM maupun

hak dan kewajiban tersebut tidak dapat tercapai dengan optimal.

C. Negara dan Konstitusi

1. Pengertian Bangsa dan Negara

Pengertian Bangsa

Bangsa dalam arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup yang berdiri

sendiri dan tiap-tiap anggota persekutuan hidup tersebut terikat oleh satu kesatuan

8
ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis

diikat oleh ikatan-ikatan, seperti kesatuan ras, tradisi, sejarah, adat istiadat,

bahasa, agama atau kepercayaan, dan daerah.

Sementara dalam arti politis, bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah

yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu ke-

kuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa dalam arti politik diikat oleh

sebuah organisasi kekuasaan atau politik, yaitu negara beserta pemrintahnya.

Mereka diikat oleh satu kesatuan wilayah nasional, hukum, dan perundang-

undangan yang berlaku

Pengertian Negara

Negara adalah integrasi dari kekuasaan politik, negara adalah organisasi pokok

dari kekuasaan politik

2. Unsur Dasar Negara

Selain pengertian bangsa dan negara, ada juga beberapa unsur-unsur dasar

negara. Di antaranya adalah sebagai berikut

1. Rakyat/Jumlah penduduk

Rakyat merupakan unsur pertama dalam membentuk negara, tanpa masyarakat

maka mustahil negara bisa terbentuk. Leacock mengatakan bahwa Negara

tidak akan berdiri tanpa adanya sekelompok orang yang mendiami bumi ini.

Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan

dipersatukan oleh suatu perasaan.

9
Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu negara maka pemerintahan

tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia

untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

2. Wilayah

Wilayah merupakan unsur yang kedua. Karena dengan ada wilayah yang

didiami oleh manusia, negara akan terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak

ditempati secara permanen oleh manusia mustahil untuk membentuk negara.

Bangsa Yahudi misalnya, mereka tidak mendiami suatu tempat secara

permanen sehingga mereka tidak memiliki tanah yang jelas untuk didiami.

Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah

yang terdiri atas darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan. Untuk wilayah

yang jauh dari laut tidak memerlukan wilayah lautan.

Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai warga

negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya.

3. Pemerintahan

Jika rakyat telah siap dan wilayah yang ditempati memungkinkan untuk

bernaung, maka yang tidak kalah pentingnya ialah pembentukan

pemerintahan.

Definisi pemerintah secara luas dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-

10
orang yang mengelola kewenangan dan kebijakan dalam mengambil

keputusan serta melaksanakan kepemimpinan & koordinasi pemerintahan

serta pembanguNan masyarakat dan wilayahnya yang membentuk sebuah

lembaga dimana mereka ditempatkan.

3. Fungsi dan Tujuan Negara

 Fungsi negara secara umum ada empat, yakni untuk melaksanakan

ketertiban dan keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi

pertahanan dan keamanan serta fungsi menegakkan keadilan.

Berikut merupakan penjelasan fungsi-fungsi negara secara umum:

1. Melaksanakan ketertiban

Fungsi negara yang pertama adalah fungsi pengaturan dan ketertiban.

Fungsi ini sangat penting, terutama untuk mencegah bentrokan-bentrokan

maupun pertikaian antarwarga.

Fungsi pelaksanaan ketertiban ini hadir untuk mengatur masyarakat agar

tercipta kehidupan bernegara yang baik sesuai dengan tujuan dan cita-cita

negara.

2. Fungsi kemakmuran dan kesejahteraan

Fungsi ini makin penting seiring berjalannya waktu, terutama bagi negara

yang menganut paham negara kesejahteraan (welfare staat). Dalam hal

ini, negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama

dibidang ekonomi dan sosial masyarakat.

11
Untuk itu, negara melakukan berbagai macam upaya seperti

pembangunan di segala bidang, serta berusaha untuk selalu menciptakan

kondisi perekonomian yang selalu stabil.

3. Fungsi pertahanan

Fungsi pertahanan menjadi satu di antara fungsi yang sangat penting.

Fungsi ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan terjadinya serangan

dari luar.

Jadi, negara wajib nampu melindungi rakyat, wilayah dan

pemerintahannya dari berbagai ancaman, tantangan, serangan dan

gangguan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Maka dari itu, penting

bagi setiap negara mempunyai alat-alat pertahanan serta personel

keamanan yang terlatih dan tangguh.

4. Fungsi keadilan

Fungsi negara ini dilaksanakan oleh badan penegak hukum, khususnya

badan-badan peradilan. Negara harus dapat menegakkan hukum secara

tegas dan tanpa adanya unsur kepentingan tertentu.

Negara memiliki fungsi untuk menegakkan keadilan bagi seluruh

warganya meliputi seluruh aspek kehidupan lewat badan-badan peradilan

di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan

lain-lain.

12
 Tujuan Negara Secara Umum

Tujuan negara secara umum dapat dilihat pada perwujudan beberapa

unsur, seperti keadilan, kemakmuran, keamanan, dan kesejahteraan

rakyat. Berdasarkan banyak teori yang ada, secara umum ada lima tujuan

negara yang paling utama di antaranya, yaitu sebagai berikut:

1. Menciptakan keadaan agar rakyat bisa mencapai keinginan-

keinginannya secara maksimal.

2. Memajukan kesusilaan manusia sebagai individu dan sebagai makhluk

sosial.

3. Mencapai penghidupan dan kehidupan yang aman dan tenteram dengan

taat kepada Tuhan. Pemimpin negara dalam menjalankan kekuasaannya

berdasarkan kekuasaan Tuhan.

4. Berusaha menyelenggarakan ketertiban, keamanan, dan ketenteraman

agar tercapai tujuan negara yang tertinggi, yaitu kemakmuran bersama.

5. Memelihara dan menjamin terlaksananya hak-hak asasi manusia.

Kemudian kekuasaan penguasa dibatasi oleh hak-hak asasi manusia.

4. konstitusi dan UUD

Dalam pandangan Herman Heller mengemukakan bahwa Konsitusi

memiliki arti yang lebih luas dari UUD, sehingga dalam uraian

selanjutnya diadakan pembagian dalam tiga bagian sebagai berikut:

13
1. Konstitusi dalam pengertian sosiologis dan politis, dalam pengertian

ini Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat

sebagai suatu kenyataan (Die Politische Verfassung Als Gesell

Schaftliche Wirklich Keit), jadi Konstitusi belum dalam arti yuridis.

2. Konstitusi dalam arti kesatuan kaidah yaitu Konstitusi merupakan

suatu kesatuan kaidah yang hidup dan berkembang dalam masyarakat

yang mengandung arti yuridis (Die Verselbstandingte Rechtverfassung).

3. Konstitusi yang tertulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang

yang tertinggi berlaku dalam suatu negara (Die Geschrieben Verfassung)

undang-undang dasar adalah suatu kitab atau dokumen yang memuat

aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan hukum yang pokok-pokok

atau dasar-dasar yang sifatnya tertulis, yang menggambarkan tentang

sistem ketatanegaraan suatu negara

5. Unsur-unsur yang Terdapat dalam Konstitusi

Undang-undang dasar atau konstitusi negara tidak hanya berfungsi

membatasi kekuasaan pemerintah, akan tetapi juga 40 menggambarkan

struktur pemerintahan suatu negara. Menurut Savornin Lohman ada 3 (tiga)

unsur yang terdapat dalam konstitusi yaitu:

a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak

sosial), sehingga menurut pengertian ini, konstitusikonstitusi yang ada

merupakan hasil atau konklusi dari persepakatan masyarakat untuk

membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka.

14
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia, berarti

perlindungan dan jaminan atas hak-hak manusia dan warga negara yang

sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban baik warganya maupun

alat-alat pemerintahannya.

c. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan

pemerintahan. (Lubis, 1982:48)

6. Peranan Konstitusi dalam Kehidupan Bernegara

Secara umum dapat dikatakan bahwa konstitusi disusun sebagai pedoman

dasar dalam penyelenggaraan kehidupan negara agar negara berjalan tertib,

teratur, dan tidak terjadi tindakan yang sewenang-wenang dari pemerintah

terhadap rakyatnya. Untuk itu maka dalam konstitusi ditentukan kerangka

bangunan suatu negara, kewenangan pemerintah sebagai pihak yang berkuasa,

serta hak-hak asasi warga negara.

15
PENUTUP

Kesimpulan

Filsafat Pancasila memiliki fungsi dan peranan sebagai pedoman dan

pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-

hari, dalam tatanan hidup berbangsa, bermasyarakat dan bernegara bagi

bangsa Indonesia. Hak dan Kewajiban warga negara adalah suatu kewenangan

yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan sesuatu sesuai peraturan

perundang-undangan. Dapat dilihat bahwa Filsafat Pancasila juga Hak dan

Kewajiban Warga Negara saling terikat/ terhubung, dimana setiap tindakan

atou perbuatan yang kita lakukan, harus sesuai dengan peraturan yang ada.

Demi mengihindari adanya penyimpangan-penyimpangan yang akhirnya

berakibat tidak baik dalam keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Negara dan konstitusi merupakan suatu hubungan yang sangat erat, bahwa

konstitusi disusun sebagai pedoman dasar dalam penyelenggaraan kehidupan

negara agar negara berjalan tertib, teratur, dan tidak terjadi tindakan yang

sewenang-wenang dari pemerintah terhadap rakyatnya.

DAFTAR PUSTAKA

16
 https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/4008/BUKU

%20AJAR%20FIL.PANCASILA.pdf?sequence=3&isAllowed=y

 https://media.neliti.com/media/publications/25229-ID-hak-azasi-manusia-

dan-hak-serta-kewajiban-warga-negara-dalam-hukum-positif-indon.pdf

 http://dosen.stie-alanwar.ac.id/file/content/2020/10/

Bab_3_NEGARA_DAN_KONSTITUSI_nurrohman.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai