Anda di halaman 1dari 9

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 09.04.

01 KUPANG
RUMAH SAKIT TK. IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG
Jln. MOCH. HATTA No. 9-11. KUPANG – 85112
Telp/Fax. (0380)-821131, 824735
e-Mail:rstwirasakti@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT Tk.IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG


TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
NOMOR :KEP /April/ 2018
KEPALA RUMAH SAKIT Tk.IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG

Menimbang : 1. bahwa rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan


kesehatan bagi masyarakat wajib melaksanakan program
pencegahan dan pengendalian infeksi;
2. bahwa dalam pelaksanaan program pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit Wirasakti Kupang perlu
dibentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
angka 1 dan angka 2, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Rumah
Sakit Wirasakti Kupang tentang Pembentukan Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44tahun 2009


tentang Rumah Sakit (Lembaran negara republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072)
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 nomor 857)

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT WIRASAKTI KUPANG


TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Kesatu : Struktur organisasi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


terlampir dalam keputusan Kepala Rumah Sakit nomor KEP / /
2018
Kedua : Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berkedudukan dan
Bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Wirasakti Kupang.

Ketiga : Susunan Komite dan Uraian Tugas Komite Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi terlampir dalam keputusan ini

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian


hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal: /April / 2018
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01
Wirasakti Kupang

dr. Aan Riswandi, Sp. PK., M. Kes.


Mayor Ckm NRP. 11040001690676
LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT Tk.IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG
TENTANG: STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIANINFEKSI
NOMOR: KEP/ /April /2018

PENANGGUNG JAWAB
dr. Aan Riswandi, Sp. PK., M. Kes.

Ketua PPI
dr. Stephanie Hellen Hartoyo

Sekretaris/ADM
Nenny A. Hotty, S.Kep, Ns IPCN
Irjan Rahmat, Amd.Kep

1. dr. C. Clive Steward. S (IPCO)


2. Maria Hariaty Oktavia, S. Farm (Farmasi) IPCLN
3. Pelda PontjoWijono, Amd.AK (Laboratorium) 1. Karu R. Kartika
4. Wilfrida Yisri Olbata S.Gz (Gizi) 2. Karu R. Bougenvile
5. Elyad P. San (CSSD) 3. Karu R. Wijaya Kusuma
6. Carl Jonson Mangi (Teknisi) 4. Karu R. IGD
7. Pelda Samsul Bahri (Bangunan) 5. Karu R. Melati
8. Kondidus Oni, Amd Rad (Kesling & K3RS)
9. Adriana Tamelab (Laundry)
10.Januarius Buce Amalo (IPJ)

\
LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT Tk.IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG
TENTANG: SUSUNAN PENGURUS KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
NOMOR: KEP/ /April /2018

1. Ketua Komite PPI : dr. Stephanie Hellen Hartoyo


2. IPCN : Irjan Rahmat, Amd.Kep
3. IPCD : dr. C. Clive Steward. S
4. Anggota Komite PPI :
Terlampir dalam Struktur Organisasi Komite PPI
5. TUGAS KOMITE PPI
1) Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPIRS
2) Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksankan oleh para petugas kesehatan dirumah sakit
3) Membuat SPO PPI
4) Menyusun program PPI dan mengevaluasi program tersebut
5) Melakukan investigasi masalah atau KLB HAIs.
6) Memberikan usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendaliana infeksi
7) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
bagi
yang menggunakan.
8) Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkanpelatihan untuk meningkatkan
kemampuan (SDM) dalam PPI
9) Melakukan apertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan
10) Membuat laporan kepada Kepala Rumah Sakit
11) Berkoordinasi dengan unit terkait
12) Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan, pengadaan alat dan
bahan
kesehatan renovasi ruangan/ cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai
prinsip PPI
13) Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur/ monitoring surveillance proses.
14) Melakukan investigaasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangana infeksibila
ada
KLB di rumah sakit.
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal: /April / 2018
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01
Wirasakti Kupang

dr. Aan Riswandi, Sp. PK., M. Kes.


Mayor Ckm NRP. 11040001690676
LAMPIRAN 3 KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT Tk.IV 09.07.01 WIRASAKTI KUPANG
TENTANG : URAIAN TUGAS KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
NOMOR : KEP/ April /2018

A. KUALIFIKASI DAN KRITERIA

1. Kualifikasi dan Kriteria Ketua Komite PPI


a. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI
b. Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dasar PPI
c. Memiliki Kemampuan Leadership
2. Kualifikasi dan Kriteria IPCN
a. Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikasi pelatihan PPI
b. Memiliki komitmen di bidang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruangan atau setara
d. Memiliki kemampuan Leadership, inovatif dan confident
e. Bekerja purna waktu
f. Satu (1) IPCN untuk tiap 100 tempat tidur di rumah sakit
g. IPCN dibantu oleh beberapa IPCLN
3. Kualifikasi dan kriteria IPCD (Infection Prevention control doctor)
a. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
c. Memiliki kemampuan leadership
4. Kualifikasi dan Kriteria IPCLN
a. Perawat dengan pendidikan minimal D3 dan memiliki sertifikasi PPI
b. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi
c. Memiliki kemampuan leadership

B. URAIAN TUGAS
1. Uraian Tugas Kepala Rumah Sakit
a. Membentuk Komite PPIRS dengan Surat Keputusan
b. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
c. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
d. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan saran dari Komite PPIRS
e. Mengadakan evaluasi kebijakan penggunaan antibiotika yang rasional dan
desinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Komite PPIRS
f. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran
dari Komite PPIRS
g. Mengesahkan SOP, Pedoman, Kebijakan PPIRS.
2. Uraian Tugas Ketua Komite PPI
a. Berkontribusi dalam diagnosa dan terapi infeksi yang benar
b. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans
c. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotik
d. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB
e. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi
g. Menyusun dan melaksanakan program PPI
h. Menyusun SOP dengan IPCN
i. Melakukan evaluasi program kerja
j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan PPI ke Kepala Rumah Sakit
k. Melakukan integrasi data dengan PMKP ( rapat, notulen, daftar hadir ).
3. Uraian Tugas IPCN (Infection Prevention Control Nurse)
a. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi.
b. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP, kepatuhan petugas dalam
menjalankan kewaspadaan isolasi
c. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Ketua Komite PPI
d. Bersama Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI
e. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi
f. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya
g. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di
rumah sakit
h. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry,
gizi dan lain-lainnya dengan menggunakan daftar tilik.
i. Memonitor kesehatan lingkungan .
j. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional .
k. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi yang
terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
l. Membuat laporan surveilans dan melaporkan kepada komite PPI.
m. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
n. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
o. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit terhadap PPI.
p. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga
tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan
insiden tinggi.
q. Sebagai koordinator antara departemen/ unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di Rumah Sakit.
4. Uraian Tugas IPCD
a. Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi yang tepat
b. Turut menyusun pedoman penggunaan antibiotik dan surveilans
c. Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi antibiotik
d. Bekerjasama dengan IPCN/ perawat PPI melakukan moniitoring kegiatan
surveilans infeksi dan mendeteksi seta investigasi KLB
e. Bersama Komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi, membuat laporan
tertulis hasil investigasi dan melaporkan pada pimpinan rumah sakit.
5. Uraian Tugas IPCLN (Infection Prevention Control Link Nurse)
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan
dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing –
masing
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien.
d. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat masing–masing, konsultasi prosedur yang harus
dijalankan bila belum paham.
e. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan standar
isolasi.
6. Tugas Anggota Tim lain
a. Gizi
 Bekerjasama dengan petugas gizi dalam mengelola sanitasi dapur dan
menyiapkan makanan yang ditangani dengan baik untuk meminimalkan resiko
infeksi
 Melakukan pengontrolan terhadap fasilitas yang digunakan untuk pengelolaan
makanan yang dapat mengurangi resiko kontaminasi infeksi
b. Laboratorium
 Meminimalisasi resiko infeksi melalui pengelolaan, pembuangan limbah
laboratorium dan melakukan tindakan dengan standar prosedur yang sudah
ada.
 Penggunaan APD yang tepat juga pada saat melakukan tindakan aseptic akan
mencegah perpindahan/ risikoinfeksi
c. Farmasi
 Persiapan dan penyaluran obat sesuai dengan langkah-langkah dalam hal
keamanan obat dan kebersihan.
d. CSSD
 Bekerjasama dalam hal pembersihan perawatan dan metode sterilisasi di
pelayanan/ unit sterilisasi sesuai dengan tipe peralatan ( pembersihan
peralatan dengan desinfektan dan sterilisasi)
 Adanya laporan hasil monitoring dan evaluasi dari hasil pembersihan dan
sterilisasi
e. Linen/ laundry
 Bekerjasama dengan petugas laundry dalam mengelola manajemen laundry
dan linen yang tepat sehingga dapat menghasilkan penurunan kontaminasi
dari linen bersih dan risiko infeksi bagi staf laundry akibat laundry dan linen
yang kotor.
 Melakukan monitoring di unit laundry, program kerja laundry secara bulanan,
triwulan dan semester atau tahun kepata Komite PPI.
f. IPSRS
 Perawatan peralatan dan pemeliharaan untuk mengurangi resiko infeksi dan
kagagalan dalam pengoperasian.
g. Sanitasi
 Memastikan pengelolaan limbah/pembuangan sampah dilakukan dengan
prosedur yang tepat sesuai SPO yang berlaku.
 Monitoring pembersihan harian dimana lantai harus dibersihkan setiap hari
dengan menggunakan kain pel dan desinfektan, dilakukan dua kali sehari atau
sewaktu
sewaktu-waktu bila diperlukan disertai pembongkaran ruangan-ruanga
ruangan
tertentu dilakukan sebulan sekali
h. Kamar Jenazah
 Menurunkan risiko infeksi melalui pengelolaan limbah cairan tubuh dan bahan-
bahan
bahan yang telah terkontaminasi cairan tubuh.
 Memonitoring pelaksanaan kegiatan PPI di kamar Jenazah

Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal: /April / 2018
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01
Wirasakti Kupang

dr. Aan Riswandi, Sp. PK., M. Kes.


Mayor Ckm NRP. 11040001690676

Anda mungkin juga menyukai