Draft Proposal TA Tiara
Draft Proposal TA Tiara
Oleh :
TIARA AGUSTIN
191.341.136
Oleh :
TIARA AGUSTIN
191.341.136
ii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
NIM : 191341136
adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan hasil karya orang lain.
Tiara Agustin
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
TIARA AGUSTIN
191.341.136
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
iv
LEMBAR PENGESAHAN
TIARA AGUSTIN
191.341.136
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji pada tanggal Januari 2022 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
v
KATA PENGANTAR
Tiara Agustin
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................ii
Halaman Pernyataan........................................................................................iii
Lembar Persetujuan..........................................................................................iv
Halaman Pengesahan........................................................................................v
Kata Pengantar.................................................................................................vi
Daftar Isi.........................................................................................................vii
Daftar Tabel...................................................................................................viii
Daftar Gambar..................................................................................................ix
Daftar Lampiran................................................................................................x
Abstrak ............................................................................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Perumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................2
D. Manfaat Penelitian................................................................................3
E. Keaslian Penelitian................................................................................4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................6
A. Telaah Pustaka......................................................................................6
B. Kerangka Teori....................................................................................16
C. Kerangka Konsep................................................................................16
D. Hipotesis..............................................................................................16
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................17
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..........................................................17
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................17
C. Subyek Penelitian................................................................................17
D. Variabel Penelitian..............................................................................18
E. Definisi Operasional............................................................................19
F. Instrumen Penelitian............................................................................20
G. Jenis dan Cara Pengumpulan Data......................................................20
H. Cara Analisis Data...............................................................................20
I. Etika Penelitian...................................................................................20
J. Rencana Penelitian..............................................................................21
Daftar Pustaka.................................................................................................21
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian..............................................................................4
Tabel 2. Definisi Operasional.........................................................................19
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah
Dasar Negeri 15 Pangkal Pinang
Abstrak
Latar belakang : Status gizi yang baik akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan anak, salah satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang
akan berdampak pada prestasi belajar anak di sekolah.
Tujuan : menganalisis hubungan status gizi dengan prestasi belajar anak Sekolah Dasar
Negeri 15 Pangkalpinang.
Metode : Jenis penelitian korelasi dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini
dilakukan di SDN 15 Pangkalpinang. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas 1
sampai dengan kelas 6 sebanyak 722 orang. Besar sampel minimal yang ditetapkan pada
penelitian ini sebesar 26 sampel. diambil berdasarkan Teknik proportional stratified
Random Sampling. Status gizi dinilai menggunakan indeks antropometri berdasarkan
indeks massa tubuh menurut umur anak (IMT/U). prestasi belajar diukur berdasarkan
nilai rata-rata pada domain pengetahuan. Analisis korelasi dilakukan dengan uji korelasi
pearson product momen.
Kata kunci : status gizi, prestasi belajar, anak sekolah
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor
utama yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Peningkatan kualitas SDM tersebut harus dilakukan upaya-upaya yang saling
berkesinambungan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas SDM
diantaranya adalah faktor kesehatan dan gizi yang memegang peranan
penting (Kemenkes, 2011). Cakrawati & Mustika (2012) menyatakan bahwa
salah satu indikasi yang menjadi tolak ukur dalam menentukan kualitas
sumber daya manusia adalah berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia
yaitu masalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang mempunyai
hubungan dengan potensi sumber daya pembangunan masyarakat.
Prestasi belajar yang baik menjadi salah satu indikator kualitas sumber
daya manusia di bidang pendidikan. Dalam pendidikan, hasil dan prestasi
belajar di sekolah merupakan bentuk penilaian kemampuan siswa selama
melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor internal tesebut salah satunya adalah kesehatan. Gizi
merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kesehatan individu dan pada
anak sekolah. Defisiensi zat gizi berpengaruh pada tingkat kehadiran dan
kemampuan belajar (Budsiana, 2013). Hasil penelitian lain menegaskan
bahwa status gizi anak sekolah berhubungan signifikan dengan prestasi
belajar (Wulandini S, 2017 ; Fauzan, 2020).
Anak usia sekolah pada masa perkembangannya sering mengalami
masalah gizi (Hidayati, 2012). Masalah gizi anak usia sekolah merupakan
dampak dari ketidakseimbangan antara asupan makan dan zat gizi yang
dikeluarkan oleh tubuh. Asupan yang melebihi atau sebaliknya asupan yang
kurang, dan kesalahan dalam memilih bahan makanan untuk dikonsumsi
(Arisman, 2011). Gizi dibutuhkan anak sekolah untuk pertumbuhan dan
1
perkembangan, energi, berpikir, beraktivitas fisik, dan daya tahan tubuh
(Devi,
2
2
2012). Gizi yang berkualitas sangat penting karena pada usia tersebut anak
mengalami tumbuh kembang yang pesat (Hidayati, 2012)
Saat ini diperkirakan sekitar 50% penduduk di Indonesia atau lebih dari
100 juta jiwa mengalami beraneka masalah kekurangan gizi, yaitu gizi
kurang dan gizi lebih (Agustini, 2013). Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 menjelaskan persentase status gizi anak usia 5-18
tahun di Bangka Belitung dengan indikator indeks massa tubuh menurut
umur (IMT/U) dengan kategori sangat kurus sebesar 1,75%, kurus 7,56%,
gemuk 10,81%, dan obesitas 9,95%. Kota Pangkalpinang menunjukkan status
gizi dengan indikator IMT/U dengan kategori sangat kurus sebesar 2,47%,
kurus 8,85%, gemuk 12,06% dan status gizi obesitas 12,45%.
Salah satu sekolah dasar yang ada di Kota Pangkalpinang adalah SD
Negeri 15 Pangkalpinang yang merupakan salah satu satuan pendidikan yang
memiliki akreditasi A berdasarkan sertifikat 45/BAN-SM-BABEL/XI/2018.
Banyak prestasi yang telah diraih oleh siswa-siswi yang bersekolah di SDN
15 Pangkalpinang baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
Berdasarkan dengan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti apakah ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa
di SDN 15 Kota Pangkalpinang.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara status gizi dengan prestasi
belajar anak sekolah dasar negeri 15 kota Pangkalpinang?”
2. Tujuan Khusus :
a. Menganalisis status gizi pada anak SD Negeri 15 Pangkalpinang
b. Menganalisis prestasi belajar berdasarkan nilai raport pada anak SD
Negeri 15 Pangkalpinang
c. Menganalisis hubungan status gizi dengan prestasi belajar pada anak SD
Negeri 15 Pangkalpinang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi mengenai
hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar pada anak usia
sekolah bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian dan
Sebagai pengalaman serta merealisasikan teori yang telah didapat di
bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan agar
mengetahui status gizi anak-anak sekolah dasar tersebut dan seterusnya
mencari resolusi pada peringkat sekolah untuk meningkatkan prestasi
akademik anak-anak SD sekolah tersebut.
c. Bagi masyarakat
Memberikan informasi tentang status gizi anak agar senantiasa
meningkatkan status gizi anak dengan baik sebagai penunjang prestasi
belajar anak.
4
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Nama Judul Tahun Tempat Metode Variabel Hasil penelitia Persamaan Perbedaan
peneliti penelitian penelitian penelitian
Putri Hubungan 2017 SDN 010 Cross Variabel Berdasarkan hasil penelitian 1. Metode 1. Tempat
Wulandini S status gizi Pangkalan sectional independent yang dilakukan didapatkan 2. Variabel penelitian
dengan Kerinci (status gizi) hasil status gizi siswa di SDN penelitian 2. Hasil
prestasi Kabupaten Variabel 010 Pangkalan Kerinci adalah 3. Teknik penelitian
siswa di Pelalawan dependen normal sebanyak 55 orang pengambilan 3. Sampel
SDN 010 (prestasi (78,6%). Prestasi siswa di sampling dan
Pangkalan belajar) SDN 010 Pangkalan Kerinci populasi
Kerinci adalah baik sebanyak 42 orang penelitian
Kabupaten (60%). Ada hubungan status
Pelalawan gizi dengan prestasi belajar
2017 siswa di SDN 010 Pangkalan
Kerinci Kabupaten Pelalawan
tahun 2017 dengan nilai
Pvalue <0,05 (Pvalue = 0,017).
Muhamad Hubungan 2020 SDN 13 Cross Variable bebas Berdasarkan penelitian 1. Metode 1. Teknik
Ariq Fauzan status gizi Teluk sectional (independen) didapatkan hasil bahwa penelitian pengambil
dengan Pandan, status gizi dan distribusi frekuensi belajar 2. Variabel an Sampel
prestasi Pesawaran. variabel terikat anak, sebagian responden penelitian 2. Sampel
belajar (dependen) memiliki prestasi belajar yang anak kelas
prestasi belajar baik yaitu sebanyak 55 orang 3-5
dengan persentase (71,4%),
distribusi frekuensi status gizi
anak, sebagian besar
responden memiliki status gizi
5
6
7
2) Penyakit infeksi
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor langsung yang
memengaruhi status gizi anak. Hal tersebut disebabkan karena
seseorang yang terkena penyakit infeksi secara otomatis tidak akan
memiliki nafsu makan yang baik, sehingga tidak akan ada asupan
gizi yang masuk ke dalam tubuh. Hasil penelitian Supariasa dkk
(2013), bahwa anak yang tidak pernah mengalami penyakit infeksi
akan mampu menyerap dan menggunakan asupan gizi yang
diperoleh dari makanan secara optimal sehingga status anak dapat
menjadi lebih baik, sebaliknya anak yang mengalami penyakit
infeksi cenderung status gizinya kurang baik karena asupan
makanan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam tubuh
(Oktafiana & Wahini, 2016).
b. Faktor tidak langsung
1) Pendapatan keluarga
Keluarga dengan pendapatan tinggi, akan memiliki daya
beli makanan yang tinggi pula sehingga keluarga dapat
menyediakan makanan lebih beragam dan dapat menunjang status
gizi anak menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Aufa dkk (2013) yang menyatakan bahwa semakin
tinggi pendapatan keluarga maka semakin tinggi kemampuan
keluarga untuk membeli aneka kebutuhan keluarga termasuk
kebutuhan bahan makanan serta akan semakin mempertimbangkan
kualitas yang baik (Oktafiana & Wahini, 2016).
2) Pengetahuan orangtua
Pengetahuan orang tua terhadap zat gizi akan memengaruhi
makanan yang disediakan untuk anak. Hal itulah yang akan
memengaruhi makanan-makanan yang masuk ke dalam tubuh dan
8
IMT = BB / (TB) 2
2) Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting
untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan metode ini umumnya
untuk survey klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survey ini
dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu pula
digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2012).
10
3) Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
specimen yang diuji secara labolatories yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh. Metode ini digunakan untuk suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi
yang lebih parah lagi.
4) Fisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode
penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (kususnya
jaringan) dan melihat pertumbuhan struktur dari jaringan.
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian
buta senja epidemic (epidemic of right blindness). Cara yang
digunakan adalah tes adaptasi gelap (Supariasa, Bakri, & Fajar,
2012).
b. Penilaian status gizi secara tidak langsung
1) Survei konsumsi makanan
Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status
gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada
masyarakat, keluarga, dan individu. Survey ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi (Supariasa,
Bakri, & Fajar, 2012)
2) Statistic vital
Pengukuran status gizi dengan statistic vital adalah
dengan menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti
angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian
akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan
dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari
indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat
(Supariasa, Bakri, & Fajar, 2012)
11
3) Faktor ekologi
Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan
masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,
biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia
sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi,
dll. Pengukuran factor ekologi dipandang sangat penting untuk
mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar
untuk melakukan program intervensi gizi (Supariasa, Bakri, &
Fajar, 2012).
4. Masalah gizi umum pada anak sekolah
Masalah gizi pada anak usia sekolah yang umum ditemukan antara
lain adalah pendek, kurus, kegemukan, obesitas dan anemia. Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) 2018 menunjukkan status gizi
pada anak umur 5-12 tahun sebagai berikut :
a. Prevalensi anemia untuk usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen
b. Prevalensi pendek sebesar 23,6 persen
c. Prevalensi gemuk sebesar 10,8 persen dan obesitas (sangat gemuk)
sebesar 9,2 persen
d. Prevalensi kurus sebesar 9,2 persen
Secara umum , masalah gizi (gizi kurang ataupun lebih)
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara status gizi yang masuk dalam
tubuh dengan zat gizi yang dikeluarkan oleh tubuh. Maslaah gizi kurang
dapat disebabkan rendahnya konsumsi energi (karbohidrat, protein dan
lemak) serta dengan kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral)
dalam makanan sehari-hari atau disertai penyakit infeksi sehingga tidak
memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG), sedangkan masalah gizi lebih
dapat disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik sehingga zat gizi yang
perlu dikeluarkan oleh tubuh tidak seimbang dengan zat gizi yang masuk
kedalam tubuh.
12
5. Prestasi belajar
Istilah prestasi di Kamus Ilmiah Populer didefinisikan sebagai hasil
yang telah dicapai. Menurut Wahab (2015:242) menyimpulkan bahwa
dalam arti luas belajar diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan
timbulnya atau brubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari
terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa perubahan atau
munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan
atau oleh adanya perubahan sementara karena suatu hal.
Menurut Djamarah (2012:23) menyatakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Pendapat lain yang
dikemukakan oleh Helmawati (2018:36) menyatakan bahwa prestasi
belajar adalah hasil dari pembelajaran. Sependapat dengan ahli tersebut,
Susanti (2019:32-33) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
kemampuan menyelesaikan hal sulit, menguasai, menandingi,
mengungguli dan melampaui siswa lain sekaligus mengatasi hambatan dan
mencapai standar yang tinggi.
Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau perubahan
pembelajaran yang dicapai serta suatu proses yang memungkinkan
timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari
terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa perubahan atau
munculnya tingkah baru tersebut bukan disebabkan oleh adanya
kematangan ataupun adanya perubahan sementara dikarenakan suatu hal.
Pada penelitian ini pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan
13
1) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Hasbullah (dalam
Hamdani, 2011) mengatakan bahwa keluarga adalah lingkungan
Pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak
pertama-tama mendapatkan Pendidikan serta bimbingan. Begitu
pula dengan tugas utama dalam keluarga bagi Pendidikan anak
adalah sebagai peletak dasar bagi Pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan. Lembaga-lembaga formal
memerlukan kerjasama yang baik antara orangtua dan guru sebagai
pendidik dalam usaha peningkatan hasil belajar.
2) Keadaan sekolah
Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan formal pertama yang
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena
itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk
belajar lebih giat.
3) Lingkungan masyarakat
Disamping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses
Pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi anak dikarenakan dalam sehari-hari anak
akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana tempat ia
berada. Kartono (dalam Hamdani, 2011) berpendapat bahwa
lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran anak
belajar, terutama dengan anak-anak yang sebayanya.
16
B. Kerangka Teori
Faktor internal :
Kecerdasan
Status gizi
Minat
Motivasi
Prestasi belajar
Faktor eksternal :
Keadaan keluarga
Keadaan sekolah
Lingkungan
masyarakat
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Terdapat hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa
Sekolah Dasar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan:
n = besar sampel
Z = nilai tabel normal dengan alpha tertentu 10% (1,65)
p = proporsi kurang gizi anak sekolah berdasarkan Riskesdas 2018
Kota Pangkalpinang 11,32%
d = alpha (0,10) atau 10% dari tingkat kepercayaan 90%
1,65 . 0,1132(1−0,1132)
n= 2
0,10 ( 722−1 )+ 1,65.0,1132(1−0,1132)
17
18
n = 26,37
maka, sampel pada penelitian ini adalah 26 sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Siswa laki-laki dan perempuan usia 7-12 tahun
2) Bersedia menjadi sampel
b. Kriteria Eksklusi
1) Tidak hadir saat penelitian
D. Variable penelitian
Variabel independen : Status gizi
Variabel dependen : Prestasi belajar
19
E. Definisi Operasional
Tabel 2. Definisi Operasional
F. Instrument penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah timbangan injak
digital merek Inone, microtoice, kuesioner dan nilai raport.
H. Pengolahan data
Data terlebih dahulu disajikan dalam bentuk tabulasi menggunakan
perangkat lunak pengolah data (SPSS)
I. Etika penelitian
Sebelum melakukan penelitian harus lulus seminar terlebih dahulu,
penelitian akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari pembimbing dan
pihak jurusan.
21
J. Rencana penelitian
Agustini, C.C. 2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Anak
Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting
Kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi
Akademi Gizi, Poltekkes Kemenkes Manado
Alatas SS (2011). Status gizi anak usia sekolah (7-12 tahun) dan hubungannya
dengan tingkat asupan kalsium harian di Yayasan Kampung Kids Pejaten
Jakarta Selatan Tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Cakrawati & Mustika (2012) dalam Creisye Cynthia Agustini, Nancy S.H.
Malanda, Rudolf B. Purba. 2015. Hubungan Antara Status Gizi Dengan
Prestasi Belajar Anak Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar Di Kelurahan Maasing
Kecamatan Tuminting Kota Manado. Jurnal Kesehatan Gizi.
Kemenkes. 2011. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidayiah. Jakarta : PT. Bharata Karya Aksara
Purwaningrum, S & Wardani, Y., (2012). Hubungan Antara Asupan Makanan dan
Status Kesadaran Gizi dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Sewon I, Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6 (3)
22
23
Pahlevi, A., E., (2012). Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 7 (2). 122-126
Unicef Indonesia, untuk setiap anak. 2020. Indonesia : Angka Masalah Gizi Pada
Anak Akibat Covid-19 Dapat Meningkat Tajam Kecuali Jika Tindakan
Cepat Diambil. Retrieved From https://www.unicef.org/indonesia/id/press-
release/angka-masalah-gizi-pada-anak-di-indonesia-akibat-covid-19-
dapat-meningkat-tajam. Diakses pada 4 Januari 2022.
Lampiran 1
(PERSETUJUAN RESPONDEN)
Nama :
Alamat :
No. HP :
Responden
(………………………….…)
24
Lampiran 2
ANAK SEKOLAH
No.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Anak
2. Usia Tahun
3. Jenis Kelamin
4. Kelas
5. Tinggi Badan Cm
6. Berat Badan Kg
7. IMT
8. IMT/U
PRESTASI BELAJAR
9. Nilai rata-rata
25
Lampiran 3
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Sept 2021 Okt 2021 Nov 2021 Des 2021 Jan 2022 Feb 2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Seminar
Proposal
4 Pengajuan Izin
Penelitian
5 Pengambilan
Data
6 Pengolahan
Data
7 Penyusunan
Tugas Akhir
8 Seminar Hasil
26
Lampiran 4
27