Anda di halaman 1dari 9

EVOLUSI

Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Pengertian evolusi menurut beberapa ahli:

 Plato (427-347 SM) Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia yang ideal
dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut
dapat dipahami dengan menggunakan indera manusia. Dikatakan evolusi akan
mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan beradaptasi sempurna dengan
lingkungan.
 

 Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip situs


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan
Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala
atau tangga yang kompleksitasnya meningkat ke atas. Menurutnya, setiap bentuk
kehidupan makhluk hidup mempunyai suatu tangga dengan anak tangga masing-
masing yang ada pada tingkatan yang berbeda.
 

 Jean Baptise de Lamarck (1744-1829) Pada teori evolusi Lamarck ada dua


gagasan utama, yakni:Memiliki dua gagasan mengenai evolusi. Gagasan pertama
berkaitan dengan bagian tubuh yang digunakan dan tidak digunakan oleh makhluk
hidup. Melalui gagasannya ini, ia menganggap bahwa bagian tubuh yang terus-
menerus dipakai makhluk hidup dalam menghadapi lingkungan tertentu akan
menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan anggota tubuh yang jarang
digunakan. Sementara anggota tubuh yang jarang digunakan akan mengalami
kemunduran. Gagasan kedua Lamarck berkaitan dengan pewarisan sifat atau ciri-ciri
yang diperoleh makhluk hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Pewarisan
sifat atau ciri-ciri inilah yang memodifikasi organisme yang diperolehnya selama
hidupnya. Contohnya, jerapah yang disebut berleher pendek, tapi karena lehernya
terus menerus menjulur untuk mendapatkan daun di pohon yang tinggi, leher jerapah
mulai menjadi panjang. Leher panjang inilah yang diwariskan ke semua
keturunannya.
 
 Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa evolusi terjadi melalui
proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan alam
dapat bertahan hidup. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikanm
diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. Darwin merupakan pelopor
teori modern. Teori tentang evolusi merupakan pengamatannya ketika berlayar
dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos. Melalui pengamatan dan kajian yang
mendalam, akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya lewat buku berjudul
On The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies yang
Terjadi Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada 24 November 1859.
Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni spesies-spesies yang hidup
sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa lalu. Lalu seleksi alam
merupakan penyebab evolusi adaptif.
 

 Alfred Russel Wallace (1823-1913) Teori evolusi Russel Wallace merupakan


mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukan oleh Charles Darwin.
Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil ekspedisi di Malaysia, kemudian
Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasilnya menunjukan bahwa fauna di
Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur. Wallace dan Darwin, berpendapat
awaknya jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek. Hasilnya
seleksi alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. Karena bisa
menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup. Bagi jerapah yang berleher
pendek tidak bisa. Jerapah yang punya leher panjang diwariskan pada keturunnya.
 

 August Weismann – Pada teori August Weismann bahwa perubahan sel-sel tubuh
akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi
menyangkut pewarisan gen-gen lewat sel-sel kelamin. Ini bermakna jika evolusi
berkaitan dengan gejala seleksi alam pada faktor-faktor genetik. Weismann
membuktikan teorinya dengan memakai tikus. Di mana mengawinkan dua tikus
yang masing-masing ekornya dipotong. Selanjutnya anak-anak tikus yang sudah
dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya anak-anak
tikus berekor. Ia melakukan percobaan tersebut hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya sama.

Prinsip Evolusi
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu:

1. Seleksi alam
2. Hanyutan genetik.

1. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih
berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan
lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah
beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang
terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu,
hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan
acak pada frekuensi sifat suatu populasi.
2. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun
perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini
akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang
baru.
Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang
lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek
moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

MONERA
Pengertian dan Ciri-ciri Kelompok Monera

Monera adalah organisme uniseluler atau organisme satu sel. Monera berasal dari
kata “moneres” dari bahasa Yunani yang berarti tunggal. Struktur makhluk hidup ini sederhana,
terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga
disebut prokariotik. Kingdom atau kelompok ini juga kita kenal dengan nama bakteri. Bakteri
berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang yang sangat kecil.
Ciri-ciri Kelompok Monera antara lain:

1. Uniseluler

Uniseluler berarti satu sel atau makhluk hidup yang terdiri dari satu sel tunggal.
Organisme uniselular dapat berupa koloni maupun hidup secara individual. Salah satu
alasan dikeluarkannya bakteri dan alga hijau biru dari kelompok plantae adalah karena
tubuh bakteri dan alga hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.

2. Bentuk sel bervariasi

Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil),
bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang
terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai
(streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).
3. Prokariotik

Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti sel yang terbungkus
membran). Dalam beberapa literatur prokariotik juga didefiniskan sebagai sel yang tidak
memiliki organel yang terbungkus membran. Ada sedikitnya 6 struktur penyusun sel
prokariotik yaitu membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan materi genetik (DNA dan
RNA. Selain itu, bagian lain dari sel prokariotik adalah dinding sel dan flagela.
4. Memiliki dinding sel

Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding
monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski
demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok
archaebacter).

5. Tidak memiliki organel bermembran

Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel –


organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma,
badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara
lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel.

Protista
A. Pengertian Protista

Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki
membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista dapat di kelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan
(Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak
memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering. Kingdom Protista adalah
kingdom yang sederhana karena hanya tersusun atas satu sel sehingga dapat di
kelompokan dalam kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih
sangat sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya. Protista umumnya
mempunyai ukuran Mikroskopis dan makrokopis: Organisme yang berukuran
mikroskopis adalah organisme yang berukuran sekitar 5 μm – 3 mm. Selain itu juga ada
yang berukuran makroskopis dengan ukuran Panjang mencapai 60 meter bahkan lebih.

B. Pengelompokan Protista

PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)

Protista yang mirip dengan hewan memiliki ciri – ciri tertentu, diantaranya merupakan
hewan yang bersel satu atau dikenal dengan Uniseluler dengan ukuran tubuh hanya 10-
200 µm, Tidak memiliki dinding sel, Pada umumnya bersifat heterotrof, hanya sebagian
kecil saja yang bersifat autotroph, Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain,
Reproduksi secara seksual atau aseksual, Pada umumnya memiliki alat gerak. Protozoa
kemudian diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya ke dalam empat kelompok, yaitu:

1. Filum Rhizopoda (Sarcodina) 2. Filum Cilliata 3. Filum Flagellata 4. Filum Sporozoa

PROTISTA MIRIP JAMUR

Protista mirip jamur merupakan protista dengan ciri berikut: Bersifat eukariotik, Tidak
memiliki klorofil, Dapat menghasilkan spora, Bersifat heterotrof. Protista mirip jamur
bukan merupakan bagian dalam kingdom Fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksi yang berbeda dengan kelompok Fungi. Protista mirip jamur diklasifikasikan
ke dalam tiga filum, yaitu: 1. Myxomycota (Jamur Lendir) 2. ACRASIOMYCOTA 3.
OOMYCOTA

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)

Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering disebut fitoplankton, sedangkan protista
mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sama seperti namanya, protista mirip
tumbuhan, baik alga maupun fitoplankton mampu melakukan fotosintesis. Fitoplankton
memiliki peranan penting dalam memberikan oksigen ke atmosfer melalui proses
fotosintesis yang dilakukan. Protista mirip tumbuhan diklasifikasikan ke dalam tujuh
filum, yaitu: 1. EUGLENOPHYTA 2. CHRYSOPHYTA 3. PYRROPHYTA 4.
PHAEOPHYTA 5. BACILLARIOPHYTA 6. RHODOPHYTA 7. CHLOROPHYTA

Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus.
Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama protista, tetapi sekarang
tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian
ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara
mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan
diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi,
pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista
tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang yang bersel satu atau bersel
banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang
mengandung air. Kebanyakan anggota protista berasal dari protozoa dan alga. Banyak
protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem,
khususnya di laut sebagai bagian dari plankton.

Anda mungkin juga menyukai